Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

TENTANG PENGUKURAN CO DAN CO2

Dosen Pengampu : Annissa, S.Si., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Apipah Najilah (2018031019)

Nurfitri Khoerunnisa (2018031084)

Nurul Hidayah (2018031087)

Yuli Noviyanti (2018031146)

PROGRAM STUDI : KSESEHATAN MASYARAKAN (KESMAS)


KELAS : KESEHATAN LINGKUNGAN

UNIVERSITAS FALETEHAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Raya Cilegon Km. 06 Pelamunan kramatwatu Serang-Banten Tlp/Fax : (0254) 230054
-232729
Website : www.stikesfa.ac.id Email : info@stikesfa.ac.id
2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Karbon Monoksida (CO)................................................................................. 3
B. Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)............................................................... 3
C. Sensor Gas MQ-7............................................................................................ 4
D. Arduino Mega 2560......................................................................................... 4
E. Pengukuran karbon dioksida CO2................................................................... 5
F. Pengukuran Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2) ......................................... 7
G. Pengukuran Suhu Udara ................................................................................. 8
H. Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin......................................................... 8
I. Pengukuran Jumlah Kendaraan Bermotor....................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUTSAKA ......................................................................................... 10

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah “Praktilum Kesehatan Lingkungan”. Dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Annissa, S.Si., M.Si (Koordinator) selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
mengarahkan dan membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini saya menyadari keterbatasan kemampuan dalam pengetahuan
sehingga penulis yakin makalah ini ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis
telah berusaha semaksimal mungkin dengan memanfaatkan bantuan dari berbagai
sumber.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran.

Serang, 11 September 2021

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Udara merupakan campuran beberapa kandungan  gas. Dari bebarapa gas yang terkandung
dalam udara tersebut terdiri dari beberapa gas yang bersifat positif dan bersifat negatif. Gas
yang  berdampak negatif ini diakibatkan adanya pencemaran udara yang biasanya berasal dari
industri maupun transportasi,  seperti asap yang  bersumber dari cerobong pabrik maupun
asap kendaraan. Gas buang kendaraan merupakan salah  satu polutan atau sumber
pencemaran udara yang  relatif besar. Udara polutan ini mengandung  racun yang
berbahaya  bagi kesehatan  manusia,  terutama gas  karbon monoksida  (CO).
Gas  karbon  monoksida  (CO)  ini  merupakan  salah  satu sebab  utama keracunan yang
paling umum bagi  kesehatan manusia. Maka, diperlukan suatu alat ukur yang mampu
mengukur kadar gas karbon monoksida (CO) dalam udara. Pada proyek elektronika ini dibuat
suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar nilai

CO2 merupakan salah satu dari beberapa gas yang memenuhi bumi. CO 2 dihasilkan
dari proses pembakaran dan metabolisme alami organisme. Kebanyakan makhluk hidup
termasuk manusia melakukan proses respirasi dengan cara menghirup oksigen dan
menghembuskan CO2 sebagai hasil dari proses respirasi ini. Kadar CO 2 di atmosfer berkisar
antara 350 ppm hingga 450 ppm. Sedangkan kadar CO 2 dalam ruangan biasanya berkisar
antara 350 ppm hingga 2000 ppm. Industri besar atau area yang berpolusi tinggi dapat
memiliki kadar CO2 yang mencapai konsentrasi 800 ppm. Kadar CO2 juga dapat meningkat
di wilayah yang memiliki tingkat lalulintas yang sangat tinggi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Karbon Monoksida (C0)
2. Pengertian Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)
3. Pengertian Sensor Gas MQ-7
4. Pengertian Arduino Mega 2560
5. Pengukuran karbon dioksida CO2
6. Pengukuran Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2)
7. Pengukuran Suhu Udara
8. Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin
9. Pengukuran Jumlah Kendaraan Bermotor

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Karbon Monoksida (C0)
2. Untuk Mengetahui Pengertian Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)
3. Untuk Mengetahui Pengertian Sensor Gas MQ-7
4. Untuk Mengetahui Pengertian Arduino Mega 2560
5. Untuk Mengetahui Pengukuran karbon dioksida CO2
6. Untuk Mengetahui Pengukuran Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2)
7. Untuk Mengetahui Pengukuran Suhu Udara
8. Untuk Mengetahui Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin
9. Untuk Mengetahui Pengukuran Jumlah Kendaraan Bermotor

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Karbon Monoksida (CO)


Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak
berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom
oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi
antara atom karbon dan oksigen.
Karbon monoksida (CO) diketahui dapatmempengaruhi kerja jantung (sistem
kardiovaskuler), sistem syaraf pusat, janin, dan semua organ tubuh yang peka terhadap
kekurangan oksigen.
Gejala dari keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual pada konsentrasi kurang
dari 100 ppm. Konsentrasi karbon monoksida sebesar 667 ppm dapat menyebabkan 50%
hemoglobin tubuh berubah menjadi karboksi hemoglobin (COHb). Karboksi hemoglobin
cukup stabil, namun perubahan ini reversibel. Karboksi hemoglobin tidaklah efektif dalam
menghantarkan oksigen mengakibatkan beberapa bagian tubuh tidak mendapatkan oksigen
yang cukup sehingga hal tersebut sangatlah berbahaya.

B.  Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)


Sesuai dengan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) Nomor KEP-
107/KABAPEDAL/11/1997 pasal 9 menyatakan bahwa angka dan kategori indeks standar
pencemaran udara untuk gas karbon monoksida adalah sebagai berikut.

TABEL 2.1
KADAR CO DAN KATEGORI INDEKS STANDAR PENCEMARAN UDARA UNTUK
GAS KARBON MONOKSIDA

Kategori Kadar CO (dalam ppm)


Baik 0-50 ppm
Sedang 51-100 ppm
Tidak sehat 101-199 ppm
Sangat tidak sehat 200-299 ppm
Berbahaya >300 ppm

C.   Sensor Gas MQ-7

3
Gambar 2.1 Konfigurasi pin
sensor Gas MQ- 7[3]

Sensor MQ-7 merupakan sensor


gas karbon monoksida (CO)
yang berfungsi untuk mengukur
konsentrasi gas karbon monoksida (CO). Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan waktu
respon yang cepat. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor ini adalah berupa sinyal analog.
Sensor ini juga membutuhkan tegangan direct current (DC) sebesar 5V. Pada sensor ini
terdapat nilai resistansi sensor (Rs) yang dapat berubah bila mendeteksi  gas dan juga sebuah
pemanas yang digunakan sebagai pembersih sensor dari kontaminasi udara dari luar. Sensor
ini mampu mendeteksi kadar nilai karbon monoksida dalam udara dengan cakupan antara 20-
2000 ppm.
Sensor ini memerlukan tegangan pemanas (power heater) sebesar 5V, resistansi
beban (load resistance), dan keluaran sensor dihubungkan ke pin ADC (pengubah nilai
analog ke digital), sehingga keluaran dapat ditampilkan dalam bentuk sinyal digital. Maka
nilai digital yang berupa keluaran sensor ini dapat ditampilkan pada penampil cairan kristal
penampil.

D.  Arduino Mega 2560

Gambar 2.2 Arduino Mega 2560[4]


Arduino Mega 2560 adalah salah satu jenis mikrokontroler yang mempunyai 54 pin
masukan atau keluaran digital dan 16 pin masukkan analog. Arduino Mega ini, memiliki
jumlah memori yang cukup besar yaitu 256 KB.

4
TABEL 2.2
SPESIFIKASI ARDUINO MEGA 2560

Tegangan Kerja 5V
Tegangan masukkan
7-12V
(yng disarankan)
Tegangan Masukkan
6-20V
(maksimal)
54 (15 pin
Pin Digital I/O merupakan
keluaran PWM)
Pin Masukkan Analog 16
Memori Flash 128 KB
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Kecepatan Clock 16 MHz

E. Pengukuran karbon dioksida CO2.

Menurut Sihotang dan Assomadi (2010), karbon dioksida (CO2) merupakan senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen (O2) yang terikat secara kovalen dengan atom
karbon (C) sebagai buangan dari sisa hasil pembakaran karbon yang sempurna. Karbon
dioksida (CO2) mempunyai sifat menyerap sinar panas matahari yaitu inframerah sehingga
membuat suhu udara di permukaan bumi tinggi karenanya. Dalam proses terbentuknya
karbon dioksida (CO2) di udara, senyawa karbon (C) tereaksi dengan oksigen (O2)
menggunakan enersi sinar matahari kemudian terbentuklah gas karbon dioksida (CO2). Bila
pembakaran karbon sempurna akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) namun jika
pembakaran karbon tidak sempurna karena kurangnya oksigen maka akan menghasilkan gas
karbon monoksida (CO) yang bersifat racun.

Menurut Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keamanan Kerja Amerika Serikat
(NIOSH) karbon dioksida (CO2) meskipun tidak bersifat racun dan tidak berdampak
langsung pada kesehatan manusia. Karbon dioksida (CO2) bersifat beracun pada jantung dan
menyebabkan menurunnya gaya kontraktil. Pada konsentrasi 3% berdasarkan volume di

5
udara, karbon dioksida (CO2) bersifat narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan
darah dan denyut nadi serta menurunkan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar 5%
berdasarkan volume, menyebabkan stimulasi pusat pernafasan, pusing-pusing, kebingungan,
dan kesulitan pernafasan yang diikuti sakit kepala dan sesak nafas. Pada konsentrasi 8%,
menyebabkan sakit sakit kepala, keringatan, penglihatan buram, tremor, dan kehilangan
kesadaran setelah paparan selama 5 sampai 10 menit.

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang
berada pada kendaraan itu. Peralatan teknik yang dimaksud adalah mesin kendaraan yang
menggerakkan kendaraan agar fungsinya sebagai alat transportasi semakin mudah dan cepat
sampai ke tujuan (PP No.41 Tahun 1993) dalam (Putri, 2012). Kendaraan bermotor
merupakan sumber pencemar udara yang banyak memberikan sumbangsih atas tingginya
konsentrasi pencemaran udara. Menurut lembaga pers Dr. Soetomo (1996) dalam Natalasa
(2010) menyatakan bahwa pencemaran udara terjadi oleh banyak sebab, diantaranya gas
buang kendaraan bermotor. Gas tersebut mengandung unsur pencemar seperti karbon
dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO),
hidrokarbon (HC) dan partikel yang terdiri dari asap, abu melayang, timah hitam (Pb), debu
serta campuran gas dan partikel yang dioksidasi oleh matahari. Semakin meningkatnya
penggunaan kendaraan bermotor saat ini sangat mempengaruhi kualitas udara di daerah
tersebut. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang turun ke jalan mengakibatkan
kemacetan yang jika secara terusmenerus tanpa disadari bisa mengganggu laju kendaraan
sehingga terjadilah pemborosan bahan bakar dan akan meningkatkan gas karbon dioksida
(CO2) di udara yang dikeluarkan dari gas buang kendaraan bermotor tersebut.

Tjasyono (2004) mendefinisikan suhu secara fisis sebagai tingkat gerakan molekul
benda, makin cepat gerakan molekul maka makin tinggi suhunya. Panas bergerak dari sebuah
benda yang mempunyai suhu tinggi ke benda dengan suhu rendah. Suhu udara merupakan
unsur cuaca yang bisa berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Seperti tempat yang terbuka,
suhu udaranya berbeda dengan suhu udara yang berada di dalam gedung atau bangunan,
demikian pula suhu di ladang yang berumput berbeda dengan suhu udara di ladang yang
dibajak, atau jalan yang beraspal dan sebagainya. Dalam menyatakan suhu udara dipakai tiga
macam skala pengukuran suhu yaitu skala Celcius (°C), Fahrenheit (°F), dan Kelvin (°K).
Namun hanya ada dua skala yang sering dipakai dalam pengukuran suhu udara yaitu skala
Celcius yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dan skala Fahrenheit yang dipakai
di negara Inggris. Skala Celcius ditetapkan titik didih air pada 100° dan titik lebur es pada 0°.

6
Skala Fahrenheit menetapkan titik didih air pada 212° dan titik lebur es pada 32°. Kedua
skala tersebut menunjukkan suhu yang sama pada -40° (Tjasyono, 2004).

Suhu udara harian rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam
(satu hari) yang dilakukan tiap jam. Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari suhu rata-rata
dalam 1 bulan dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Adapun suhu tahunan rata-
rata dihitung dari jumlah suhu harian rata-rata dalam 1 tahun dibagi dengan jumlah hari
dalam 1 tahun (365 hari) (Tjasyono, 2004).

Alat Penelitian :

No Alat ukur kegunaan


1 CO2 meter Mengukur kadar CO2 dan suhu udara
2 Anemometer Mengukur kecepatan dan arah angin
3 Hand tally counter Menghitung jumlah kendaraan bermotor
4 Stop watch Penghitung waktu

F. Pengukuran Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2)

Konsentrasi CO2 diukur dengan menggunakan alat CO2 meter yang dilakukan
bersamaan dengan pengukuran suhu, kecepatan angin dan jumlah kendaraan bermotor. Cara
penggunaan alat CO2 meter hampir sama dengan alat pengukur konsentrasi CO meter, yaitu
sebagai berikut :

a. udara ditangkap dengan menggunakan CO2 meter setinggi ± 1-2 meter di atas
permukaan tanah dengan menyalakan tombol pada posisi On
b. setelah angka keluar pada alat konstan maka angka tersebut menunjukkan konsentrasi
CO2 yang ada di udara.

G. Pengukuran Suhu Udara

Pengukuran suhu udara dilakukan dengan menggunakan alat termometer air raksa,
namun pada alat pengukur konsentrasi CO2 secara otomatis sudah menunjukkan nilai suhu
udara.

H. Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin

7
Pengukuran kecepatan dan arah angin dengan menggunakan alat anemometer sebagai
berikut :

a. Jarum jam di tetapkan di posisi nol, kemudian anemometer dihadapkan berlawanan


dengan arah angin
b. Setelah angka yang keluar pada alat konstan maka angka tersebut
c. menunjukkan kecepatan angin dalam satuan Km/jam dan secara otomatis
menunjukkan arah angin berhembus.

I. Pengukuran Jumlah Kendaraan Bermotor

Pengukuran jumlah kendaraan bermotor dilakukan di setiap titik lokasi pengambilan


sampel dengan menggunakan alat hand tally counter yang kegunaannya untuk menghitung
jumlah kendaraan yang melewati lokasi 21 penelitian. Pengukuran jumlah kendaraan
bermotor dilakukan bersamaan dengan pengukuran konsentrasi CO2, suhu udara dan
kecepatan dan arah angin.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian dan penganalisaan alat yang telah dibuat  maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

8
Sensor MQ-7 berfungsi sebagai sensor yang digunakan untuk mengukur kadar karbon
monoksida (CO) dalam udara.
Pada kenyataannya, alat ini bekerja pada jangkauan ppm dari 70-1277 ppm pada kondisi
tercemar
3. CO2 merupakan salah satu dari beberapa gas yang memenuhi bumi. CO 2 dihasilkan
dari proses pembakaran dan metabolisme alami organisme. Kebanyakan makhluk
hidup termasuk manusia melakukan proses respirasi dengan cara menghirup oksigen dan
menghembuskan CO2 sebagai hasil dari proses respirasi ini. Kadar CO 2 di atmosfer
berkisar antara 350 ppm hingga 450 ppm. Sedangkan kadar CO 2 dalam ruangan biasanya
berkisar antara 350 ppm hingga 2000 ppm. Industri besar atau area yang berpolusi tinggi
dapat memiliki kadar CO2 yang mencapai konsentrasi 800 ppm. Kadar CO2 juga dapat
meningkat di wilayah yang memiliki tingkat lalulintas yang sangat tinggi.

B. Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan,


http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.Pdf
ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) Nomor.KEP-107/KABAPEDAL/11/1997 pasal 9
Datasheet sensor gas MQ-7
Datasheet Arduino Mega 2560
Datasheet LCD Nokia 5110

10

Anda mungkin juga menyukai