UNIVERSITAS FALETEHAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Raya Cilegon Km. 06 Pelamunan kramatwatu Serang-Banten Tlp/Fax : (0254) 230054
-232729
Website : www.stikesfa.ac.id Email : info@stikesfa.ac.id
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Karbon Monoksida (CO)................................................................................. 3
B. Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)............................................................... 3
C. Sensor Gas MQ-7............................................................................................ 4
D. Arduino Mega 2560......................................................................................... 4
E. Pengukuran karbon dioksida CO2................................................................... 5
F. Pengukuran Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2) ......................................... 7
G. Pengukuran Suhu Udara ................................................................................. 8
H. Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin......................................................... 8
I. Pengukuran Jumlah Kendaraan Bermotor....................................................... 8
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah “Praktilum Kesehatan Lingkungan”. Dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Annissa, S.Si., M.Si (Koordinator) selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
mengarahkan dan membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini saya menyadari keterbatasan kemampuan dalam pengetahuan
sehingga penulis yakin makalah ini ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis
telah berusaha semaksimal mungkin dengan memanfaatkan bantuan dari berbagai
sumber.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Udara merupakan campuran beberapa kandungan gas. Dari bebarapa gas yang terkandung
dalam udara tersebut terdiri dari beberapa gas yang bersifat positif dan bersifat negatif. Gas
yang berdampak negatif ini diakibatkan adanya pencemaran udara yang biasanya berasal dari
industri maupun transportasi, seperti asap yang bersumber dari cerobong pabrik maupun
asap kendaraan. Gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber
pencemaran udara yang relatif besar. Udara polutan ini mengandung racun yang
berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama gas karbon monoksida (CO).
Gas karbon monoksida (CO) ini merupakan salah satu sebab utama keracunan yang
paling umum bagi kesehatan manusia. Maka, diperlukan suatu alat ukur yang mampu
mengukur kadar gas karbon monoksida (CO) dalam udara. Pada proyek elektronika ini dibuat
suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar nilai
CO2 merupakan salah satu dari beberapa gas yang memenuhi bumi. CO 2 dihasilkan
dari proses pembakaran dan metabolisme alami organisme. Kebanyakan makhluk hidup
termasuk manusia melakukan proses respirasi dengan cara menghirup oksigen dan
menghembuskan CO2 sebagai hasil dari proses respirasi ini. Kadar CO 2 di atmosfer berkisar
antara 350 ppm hingga 450 ppm. Sedangkan kadar CO 2 dalam ruangan biasanya berkisar
antara 350 ppm hingga 2000 ppm. Industri besar atau area yang berpolusi tinggi dapat
memiliki kadar CO2 yang mencapai konsentrasi 800 ppm. Kadar CO2 juga dapat meningkat
di wilayah yang memiliki tingkat lalulintas yang sangat tinggi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Karbon Monoksida (C0)
2. Pengertian Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)
3. Pengertian Sensor Gas MQ-7
4. Pengertian Arduino Mega 2560
5. Pengukuran karbon dioksida CO2
6. Pengukuran Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2)
7. Pengukuran Suhu Udara
8. Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin
9. Pengukuran Jumlah Kendaraan Bermotor
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Karbon Monoksida (C0)
2. Untuk Mengetahui Pengertian Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)
3. Untuk Mengetahui Pengertian Sensor Gas MQ-7
4. Untuk Mengetahui Pengertian Arduino Mega 2560
5. Untuk Mengetahui Pengukuran karbon dioksida CO2
6. Untuk Mengetahui Pengukuran Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2)
7. Untuk Mengetahui Pengukuran Suhu Udara
8. Untuk Mengetahui Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin
9. Untuk Mengetahui Pengukuran Jumlah Kendaraan Bermotor
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TABEL 2.1
KADAR CO DAN KATEGORI INDEKS STANDAR PENCEMARAN UDARA UNTUK
GAS KARBON MONOKSIDA
3
Gambar 2.1 Konfigurasi pin
sensor Gas MQ- 7[3]
4
TABEL 2.2
SPESIFIKASI ARDUINO MEGA 2560
Tegangan Kerja 5V
Tegangan masukkan
7-12V
(yng disarankan)
Tegangan Masukkan
6-20V
(maksimal)
54 (15 pin
Pin Digital I/O merupakan
keluaran PWM)
Pin Masukkan Analog 16
Memori Flash 128 KB
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Kecepatan Clock 16 MHz
Menurut Sihotang dan Assomadi (2010), karbon dioksida (CO2) merupakan senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen (O2) yang terikat secara kovalen dengan atom
karbon (C) sebagai buangan dari sisa hasil pembakaran karbon yang sempurna. Karbon
dioksida (CO2) mempunyai sifat menyerap sinar panas matahari yaitu inframerah sehingga
membuat suhu udara di permukaan bumi tinggi karenanya. Dalam proses terbentuknya
karbon dioksida (CO2) di udara, senyawa karbon (C) tereaksi dengan oksigen (O2)
menggunakan enersi sinar matahari kemudian terbentuklah gas karbon dioksida (CO2). Bila
pembakaran karbon sempurna akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) namun jika
pembakaran karbon tidak sempurna karena kurangnya oksigen maka akan menghasilkan gas
karbon monoksida (CO) yang bersifat racun.
Menurut Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keamanan Kerja Amerika Serikat
(NIOSH) karbon dioksida (CO2) meskipun tidak bersifat racun dan tidak berdampak
langsung pada kesehatan manusia. Karbon dioksida (CO2) bersifat beracun pada jantung dan
menyebabkan menurunnya gaya kontraktil. Pada konsentrasi 3% berdasarkan volume di
5
udara, karbon dioksida (CO2) bersifat narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan
darah dan denyut nadi serta menurunkan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar 5%
berdasarkan volume, menyebabkan stimulasi pusat pernafasan, pusing-pusing, kebingungan,
dan kesulitan pernafasan yang diikuti sakit kepala dan sesak nafas. Pada konsentrasi 8%,
menyebabkan sakit sakit kepala, keringatan, penglihatan buram, tremor, dan kehilangan
kesadaran setelah paparan selama 5 sampai 10 menit.
Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang
berada pada kendaraan itu. Peralatan teknik yang dimaksud adalah mesin kendaraan yang
menggerakkan kendaraan agar fungsinya sebagai alat transportasi semakin mudah dan cepat
sampai ke tujuan (PP No.41 Tahun 1993) dalam (Putri, 2012). Kendaraan bermotor
merupakan sumber pencemar udara yang banyak memberikan sumbangsih atas tingginya
konsentrasi pencemaran udara. Menurut lembaga pers Dr. Soetomo (1996) dalam Natalasa
(2010) menyatakan bahwa pencemaran udara terjadi oleh banyak sebab, diantaranya gas
buang kendaraan bermotor. Gas tersebut mengandung unsur pencemar seperti karbon
dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO),
hidrokarbon (HC) dan partikel yang terdiri dari asap, abu melayang, timah hitam (Pb), debu
serta campuran gas dan partikel yang dioksidasi oleh matahari. Semakin meningkatnya
penggunaan kendaraan bermotor saat ini sangat mempengaruhi kualitas udara di daerah
tersebut. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang turun ke jalan mengakibatkan
kemacetan yang jika secara terusmenerus tanpa disadari bisa mengganggu laju kendaraan
sehingga terjadilah pemborosan bahan bakar dan akan meningkatkan gas karbon dioksida
(CO2) di udara yang dikeluarkan dari gas buang kendaraan bermotor tersebut.
Tjasyono (2004) mendefinisikan suhu secara fisis sebagai tingkat gerakan molekul
benda, makin cepat gerakan molekul maka makin tinggi suhunya. Panas bergerak dari sebuah
benda yang mempunyai suhu tinggi ke benda dengan suhu rendah. Suhu udara merupakan
unsur cuaca yang bisa berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Seperti tempat yang terbuka,
suhu udaranya berbeda dengan suhu udara yang berada di dalam gedung atau bangunan,
demikian pula suhu di ladang yang berumput berbeda dengan suhu udara di ladang yang
dibajak, atau jalan yang beraspal dan sebagainya. Dalam menyatakan suhu udara dipakai tiga
macam skala pengukuran suhu yaitu skala Celcius (°C), Fahrenheit (°F), dan Kelvin (°K).
Namun hanya ada dua skala yang sering dipakai dalam pengukuran suhu udara yaitu skala
Celcius yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dan skala Fahrenheit yang dipakai
di negara Inggris. Skala Celcius ditetapkan titik didih air pada 100° dan titik lebur es pada 0°.
6
Skala Fahrenheit menetapkan titik didih air pada 212° dan titik lebur es pada 32°. Kedua
skala tersebut menunjukkan suhu yang sama pada -40° (Tjasyono, 2004).
Suhu udara harian rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam
(satu hari) yang dilakukan tiap jam. Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari suhu rata-rata
dalam 1 bulan dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Adapun suhu tahunan rata-
rata dihitung dari jumlah suhu harian rata-rata dalam 1 tahun dibagi dengan jumlah hari
dalam 1 tahun (365 hari) (Tjasyono, 2004).
Alat Penelitian :
Konsentrasi CO2 diukur dengan menggunakan alat CO2 meter yang dilakukan
bersamaan dengan pengukuran suhu, kecepatan angin dan jumlah kendaraan bermotor. Cara
penggunaan alat CO2 meter hampir sama dengan alat pengukur konsentrasi CO meter, yaitu
sebagai berikut :
a. udara ditangkap dengan menggunakan CO2 meter setinggi ± 1-2 meter di atas
permukaan tanah dengan menyalakan tombol pada posisi On
b. setelah angka keluar pada alat konstan maka angka tersebut menunjukkan konsentrasi
CO2 yang ada di udara.
Pengukuran suhu udara dilakukan dengan menggunakan alat termometer air raksa,
namun pada alat pengukur konsentrasi CO2 secara otomatis sudah menunjukkan nilai suhu
udara.
7
Pengukuran kecepatan dan arah angin dengan menggunakan alat anemometer sebagai
berikut :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian dan penganalisaan alat yang telah dibuat maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
8
Sensor MQ-7 berfungsi sebagai sensor yang digunakan untuk mengukur kadar karbon
monoksida (CO) dalam udara.
Pada kenyataannya, alat ini bekerja pada jangkauan ppm dari 70-1277 ppm pada kondisi
tercemar
3. CO2 merupakan salah satu dari beberapa gas yang memenuhi bumi. CO 2 dihasilkan
dari proses pembakaran dan metabolisme alami organisme. Kebanyakan makhluk
hidup termasuk manusia melakukan proses respirasi dengan cara menghirup oksigen dan
menghembuskan CO2 sebagai hasil dari proses respirasi ini. Kadar CO 2 di atmosfer
berkisar antara 350 ppm hingga 450 ppm. Sedangkan kadar CO 2 dalam ruangan biasanya
berkisar antara 350 ppm hingga 2000 ppm. Industri besar atau area yang berpolusi tinggi
dapat memiliki kadar CO2 yang mencapai konsentrasi 800 ppm. Kadar CO2 juga dapat
meningkat di wilayah yang memiliki tingkat lalulintas yang sangat tinggi.
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
9
DAFTAR PUSTAKA
10