“ TOKSIKOLOGI GAS CO “
OLEH :
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan berkat dan rahmat-Nya, kami selaku punyusun dapat menyelesaikan makalah
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN dengan judul “Toksikologi Gas CO” ini dengan baik.
Dimana makalah ini di buat dengan tujuan untuk mempelajari tentang toksikologi dari gas
CO, sumber, dan penyebarannya di alam serta akibatnya bagi makhluk hidup, dan juga untuk
melengkapi nilai mata kuliah toksikologi lingkungan.
Kami juga ingin mengucapkan limpah terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
ikut andil dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak. Baik untuk
dosen pengasuh mata kuliah dan teman-teman anggota kelompok ini, serta teman-teman kelas
toksikologi lingkungan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian. Dan
pastinya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi kami selaku penyusun meminta
pengertiannya dan memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan kami penyusun mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
C. TUJUAN..................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.................... ....................................................................................3
A. PENGERTIAN GAS CO.........................................................................................3
B. SUMBER DAN PENYEBARAN GAS CO DI ALAM.........................................3
C. MEKANISME TOKSIKOLOGI GAS CO..............................................................6
D. DAMPAK TOKSIKOLOGI GAS CO.....................................................................7
E. PERTOLONGAN PERTAMA DAN PENCEGAHAN PADA GAS CO...............9
BAB III : PENUTUP.. .................................................... ........................................................11
A. KESIMPULAN................................................. ....................................................11
B. SARAN................................................. ................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan
meningkatnya pembangunan fisik kota, pusat – pusat industri dan sarana transportasi
yang semakin bertambah, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang
dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi perubahan
tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan serta tumbuhan.
Pencemaran udara diartikan sebagai suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi
rusak dan terkontaminasi oleh zat – zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota
– kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas – gas yang
mengandung zat di atas batas kewajaran. Salah satu polutan berbahaya yang
terkandung dalam udara adalah gas Karbon Monoksida (CO).
Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa , tidak mudah larut dalam air, tidak menyebabkan iritasi, beracun dan
berbahaya. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu
atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen berikatan dan satu ikatan
kovalen koordinasi antara karbon dan oksigen.
Gas CO dapat bertahan lama di muka bumi karena kemampuan atmosfer
untuk menyerapnya adalah 1 sampai 5 tahun. Gas CO utamanya dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon, misalnya berasal dari minyak
tanah, bensin, solar, batubara, LPG, atau kayu. Karbon monoksida terbentuk apabila
terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Namun, pada umumnya gas
CO terbentuk secara alamiah maupun sebagai hasil sampingan kegiatan manusia.
Dampak dari CO bagi manusia, bervariasi tergantung dari status kesehatan
seseorang, kelahiran prematur, badan bayi di bawah normal, keracunan dll. Keracunan
gas CO dapat menyebabkan kematian, ia masuk ke paru-paru lalu masuk ke dalam
molekul hemoglobin dalam sel darah merah. CO terikat pada hemoglobin dan
memiliki kecenderungan yang sama dengan oksigen. Kemudian terbentuklah carboxy
hemoglobin. Carboxy hemoglobin menghambat masuknya oksigen ke dalam molekul
hemoglobin dan menghambat kemampuan penukaran gas dari sel darah merah.
Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen yang menyebabkan kerusakan jaringan dan
kematian sehingga perlu upaya untuk pencegahan terhadap CO meskipun untuk
mengetahui adanya CO sangat sulit tetapi keracunan gas CO masih bisa diidentifikasi
dengan gejala yang timbul. Gejala yang timbul pada konsentrasi rendah adalah serupa
dengan gejala flu, seperti kepala pusing , pernafasan yang terganggu dan sedikit mual
atau dapat dilakukan pencegahan pada sumber yang dapat menghasilkan gas CO (
pada kendaraan bermotor khususunya ).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana deskripsi gas CO?
2. Apa sajakah sumber dan bagaimana penyebaran gas CO dialam?
3. Bagaimana mekanisme toksikologi gas CO?
4. Apa dampak toksikologi gas CO?
5. Bagaimana tindakan pertolongan pertama dan pencegahan pada toksikologi gas CO?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan deskripsi dari gas CO.
2. Menyebutkan dan menjelaskan sumber dan penyebaran gas CO dialam.
3. Menjelaskan mekanisme toksikologi gas CO.
4. Menyebutkan dan menjelaskan dampak dari toksikologi gas CO.
5. Menjelaskan tindakan pertolongan pertama dan pencegahan pada toksikologi gas CO.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GAS CO
Karbon monoksida (CO) adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu diatas -192 °C.
Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom
oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen
koordinasi antara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida (CO) adalah hasil
pembakaran tidak sempurna bahan karbon atau bahan-bahan yang mengandung
karbon. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam
proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api
berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida.
Karbon monoksida (CO) adalah pencemar primer berbentuk gas yang tidak
berwarna, tidak memilki rasa, tidak berbau dan memilki berat jenis yang lebih kecil
dari udara serta sangat stabil dan mempunyai waktu tinggal 2-4 bulan (Purnomohado
dalam Satria, 2006). Jika suhu udara normal, CO berbentuk gas yang tidak berwarna.
CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk
ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin.
2. Sumber Area
Pada sumber ini gas karbon monoksida dapat berasal dari proses industri.
Dimana pabrik-pabrik yang terdapat di kawasan industri ini tidak memasang scruber
pada cerobong asap pabrik. Scruber adalah alat yang berfungsi sebagai penyaring
sehingga asap yang dilepas pabrik ke udara, merupakan asap yang sudah melalui
penyaringan, dan tidak mengandung gas karbon monoksida yang berbahaya bagi
lingkungan. Selain itu terdapat sumber lain yaitu hasil pembakaran batubara dan hasil
pembakaran sampah domestik.
3. Sumber Bergerak
Di dalam laporan WHO (1992) dinyatakan paling tidak 90% dari CO di udara
perkotaan berasal dari emisi kendaraan bermotor. Selain itu asap rokok juga
mengandung CO, sehingga para perokok dapat mengancam dirinya sendiri dari asap
rokok yang sedang dihisapnya. Sumber CO dari dalam ruang (indoor) termasuk dari
tungku dapur rumah tangga dan tungku pemanas ruang. Dalam beberapa penelitian
ditemukan kadar CO yang cukup tinggi didalam kendaraan sedan maupun bus. Di
kota-kota besar, sumber utama penghasil CO adalah kendaraan
bermotor seperti mobil, truk, bus dan sepeda motor karena
pembakaran BBM yang tidak sempurna. Karbon monoksida terbentuk apabila
terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Kota besar yang padat lalu
lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif
tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Secara sederhana pembakaran karbon
dalam minyak bakar terjadi melalui beberapa tahap sebagai berikut :
2C (s) + O2 (g) ——–> 2CO (g)
2CO (g) + O2 (g) ——–> 2CO2 (g)
Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat daripada reaksi kedua, oleh
karena itu CO merupakan intermediat pada reaksi pembakaran tersebut dan dapat
merupakan produk akhir jika jumlah O2 tidak cukup untuk melangsungkan reaksi
kedua. CO dapat menjadi produk akhir meskipun jumlah oksigen di dalam campuran
pembakaran cukup, hal ini dikarenakan proses pembakaran antara minyak bakar dan
udara tidak tercampur rata. Pencampuran yang tidak rata antara minyak bakar dengan
udara menghasilkan beberapa tempat yang kekurangan oksigen. Semakin rendah
perbandingan antara udara dengan minyak bakar, semakin tinggi jumlah karbon
monoksida yang dihasilkan.
Konsentrasi gas CO di daerah sekitar sumber, antara lan :
Kadar Daerah Sumber
0.1 ppm kadar alami atmosfer
0.5 - 5 ppm rata-rata kadar di rumah
5 - 15 ppm kadar dekat kompor gas rumah
100-200 ppm daerah pusat kota
5,000 ppm cerobong asap rumah dari pembakaran kayu
7,000 ppm gas knalpot mobil yang tidak diencerkan - tanpa pengubah katalitik
30,000 ppm asap rokok yang tidak diencerkan
Cara Pengendalian
Adanya pencegahan, yaitu pada:
Sumber Bergerak
1. Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
2. Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala.
3. Memasang filter pada knalpot.
Sumber Tidak Bergerak
1. Memasang scruber pada cerobong asap.
2. Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala.
3. Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar CO rendah.
Manusia
Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi baku mutu ( 10.000
ug/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam ) maka untuk mencegah
dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
a) Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) seperti masker gas.
b) Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga mengandung CO
seperti sumur tua , Goa , dll
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi tentang toksikologi gas CO diatas dapat diambil
kesimpulan yaitu:
Karbon monoksida (CO) adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas. Dan
karbon monoksida (CO) adalah hasil pembakaran tidak sempurna bahan
karbon atau bahan-bahan yang mengandung karbon. Karbon monoksida di
lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, seperti dari lautan, oksidasi metal
di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan dan badai listrik alam. Tetapi
sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, seperti kendaraan bermotor,
kegiatan industri, pembangkit listrik, dan lainnya.
Umumnya rute masuknya gas karbon monoksida adalah melalui jalan
pernafasan atau terhirup atau inhalasi (inhalation route). Gas ini
dikelompokan sebagai bahan kimia asfiksia. Ia mengakibatkan racun dengan
cara meracuni hemoglobin (Hb) darah. Dan karbon monoksida dapat
berdampak positif dan juga negatif bagi makhluk hidup, antara lain dapat
digunakan sebagai gas industri utama yang memiliki banyak kegunaan dalam
produksi bahan kimia pukal (bulk chemical), pemurnian nikel. Sedangkan gas
CO juga bersifat toksik dengan gejala yaitu pusing, rasa tidak enak pada mata,
pyrexia, confusion, telinga berdengung, mual, muntah, detak jantung
meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernapas, kelemahan otot-otot,
tidak sadar, dan bisa meninggal dunia.
B. SARAN
Kepada para pembaca sekalian disarankan untuk sedikit mulai untuk
memahami tentang gas CO untuk menghindari terjadinya dampak buruk gas
CO bagi kesehatan. Dan untuk lebih memahami tentang materi ini disarankan
untuk mencari informasi dari sumber lain agar dapat menambah wawasan kita
tentang toksikologi gas CO.
DAFTAR PUSTAKA
Carbon monoxide - WHO Guidelines for Indoor Air Quality: Selected Pollutants - NCBI
Bookshelf/
Dwi, Irani Kiki.2018.MakalahToksikologi Gas Karbon Monoksida.Bandung : UNPAD
181147477-Makalah-Gas-CO-docx.pdf
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK138710/(19-02-2019)
http://asisulkimia.blogspot.com/2010/10/karbon-monoksida.html(28-02-2019)
https://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp201-c3.pdf(19-02-2019)