SENYAWA HIDROKARBON
Oleh
Siti Halimah
NIM.1612230051
A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMA Ethika Palembang
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : XI/Ganjil
4. MateriPokok : Senyawa Hidrokarbon
5. AlokasiWaktu : 6 JP (3 x pertemuan)
B. KOMPETENSI INTI
KI 1: Mengamalkan dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkrit, dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD. 3 KD. 4
3.3 Mengidentifikasi reaksi 4.2 Menyusun gagasan cara
pembakaran hidrokarbon mengatasi dampak
yang sempurna dan tidak pembakaran senyawa
sempurna serta sifat zat karbon terhadap
hasil pembakaran (CO2, lingkungan dan kesehatan
CO, partikulat karbon)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna.
Sifat zat hasil pembakaran (CO 2, CO, partikulat karbon)
berdampak pada lingkungan dan kesehatan.
Konsep
Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan dan
Kesehatan.
1. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak merangsang. Hal ini menyebabkan
keberadaannya sulit dideteksi. Padahal gas ini sangat berbahaya
bagi kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak
napas dan pucat. Pada kadar yang lebih tinggi dapat menyebabkan
pingsan dan pada kadar lebih dari 1.000 ppm dapat menimbulkan
kematian. Gas CO ini berbahaya karena dapat membentuk senyawa
dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini merupakan racun
bagi darah. Oleh karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk
ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO.
Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO
memang lebih kuat ikatannya dibandingkan dengan HbO. Hal ini
disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali dibandingkan
dengan HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh
bahkan otak akan mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan
oksigen dalam darah inilah yang akan menyebabkan terjadinya
sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian.Sumber keberadaan
gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin,
dimana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat
menghasilkanpembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai
berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain
pembakaran tidak sempurna bensin adalah pembakaran tidak
sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran sampah,
pembakaran hutan, kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian,
penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran
tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%. Sekarang ini para
ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi untuk
mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang
disebut catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas
pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak
berbahaya, dengan reaksi:
2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g)
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)
Prinsip
Reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna
menghasilkan zat hasil pembakaran yang berdampak pada lingkungan
dan kesehatan. Contoh zat zat hasil pembakaran senyawa hidrokarbon
antara lain.
1. Karbon Monoksida (CO)
2. Karbon Dioksida (CO2)
3. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
4. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Prosedur
Langkah-langkah melakukan pembelajaran yakni :
1. identifikasi pembakaran sempurna dan tidak sempurna senyawa
hidrokarbon.
2. identifikasi dampak pembakaran sempurna dan tidak sempurna
senyawa hidrokarbon.
G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab,
media belajar internatif (animasi)
H. SUMBER BELAJAR
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA kelas XI, Program peminatan kelompok
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi, gambar-gambar pembakaran sempurna dan tidak
sempurna dalam kehidupan.
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.1 Mengidentifikasi pembakaran sempurna dan tidak sempurna.
3.3.2. Megelompokkan pembakaran sempurna dan tidak sempurna.
3.3.3. Membedakan pembakaran sempurna dan tidak sempurna.
3.3.4. Menuliskan contoh pembakaran sempurna dan tidak sempurna
senyawa hidrokarbon.
3.3.5. Menuliskan dampak negative zat hasil pembakaran baik
pembakaran sempurna maupun tidak sempurna.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Identifikasi masalah
Dari gambar pembakaran
senyawa diatas, perbedaan
apa yang dapat kalian
kemukan? Pengumpulan data
:
Peserta didik membentuk
kelompok untuk
mendiskusikan hal-hal
yang dapat diamati pada
pembakaran tersebut.
Dengan membaca
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
literatur/bahan ajar,
peserta didik mencari
informasi dan
mendiskusikan
pengelompokan
pembakaran sempurna
dan tidak sempurna,
mencari contoh reaksi
pembakaran sempurna
dan tidak sempurna.
b. Pengolahan data
Peserta didik menuliskan
hasil diskusi ke dalam
lembar kerja Peserta
didik menuliskan reaksi
reaksi pembakaran
sempurna dan tidak
sempurna serta
mengetahui dampak
negatifnya bagi
lingkungan dan
kesehatan
c. Memverifikasi data
Perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
diskusi kelompok di
depan kelas/ditempelkan
di papan tulis
Perwakilan kelompok
lain memberikan
tanggapan terhadap hasil
kerja kelompok yang
ditempelkan di papan
tulis
d. Menyimpulkan
Peserta didik bersama
dengan guru menyimpulkan
dampak negative
pembakaran sempurna dan
tidak sempurna bagi
lingkungan dan kesehatan.
b. Identifikasi masalah
Dari data di atas, jelaskan
dampak negative masing
masing zat hasil
pembakaran.
c. Pengumpulan data :
Peserta didik
membentuk kelompok
untuk mendiskusikan
cara mengatasi dampak
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
negative masing masing
zat hasil pembakaran.
Dengan membaca
literatur/bahan ajar,
peserta didik menggali
informasi dan
mendiskusikan cara
mengatasi dampak
negative masing masing
zat hasil pembakaran.
d. Pengolahan data
Peserta didik
menuliskan hasil
diskusi ke dalam
lembar kerja.
e. Memverifikasi data
Perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
diskusi kelompok di
depan
kelas/ditempelkan di
papan tulis
Perwakilan kelompok
lain memberikan
tanggapan terhadap
hasil kerja kelompok
yang ditempelkan di
papan tulis
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama
dengan guru
menyimpulkan suatu
gagasan untuk mengatasi
dampak negative masing
masing zat hasil
pembakaran .
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik 10
untuk mereview
pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian
untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada
peserta didik, dan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
mengingatkan peserta didik
bahwa pertemuan
berikutnya adalah ulangan
KD 3.3 dan KD 4.3.
d. Berdoa dan memberi salam
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian
c. Unjuk kerja : lembar penilaian praktikum
d. Portofolio : laporan praktikum
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan) n n( maksimum)