Anda di halaman 1dari 11

Makalah Kimia Lingkungan

“Laporan Pratikum Emisi Gas Buang pada Kendaraan Bermotor”

Anggota kelompok 2

Dhetty Kurniati Suryana

Emi Sandra

Meilani A Novista

Selvia Utami

Sindi Indriani

Tri Nadia Ailsa

Dosen pembimbing: Agus Widada SKM, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
TA 2018/2019
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang mana
telah member saya kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Kimia
Lingkungan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang senantiasa
membantusaya dalam menyelesaaikan makalah ini. Terutama pada dosen kami bapak
Agus Widada SKM, M.Kes yang telah menugasi dan membimbing dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah yang saya buat ini berisikan tentang Emisi Gas Buangan yang mencangkup
Kimia Lingkungan.
Makalah yang saya buat ini memang jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
mohon maaf apabila terbaca banyak kesalahan dalam makalah ini
Saya harap makalah yang sederhana ini dapat membawa manfaat khususnya untuk
penulis dan umumnya kepada pembaca. Amin
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan penyumbang terbesar


terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara terjadi jika udara diatmosfer
dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup.
Pencemaran udara merupakan masalah yang sangat penting untuk diatasi karena
dapat mengurangi kadar oksigen dalam udara yang dapat mempengaruhi gangguan
pernafasan. Seiring dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor bakar di kota-
kota besar seluruh Indonesia pencemaran udarapun semakin naik. Hal ini perlu
mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak untuk mengurangi pencemaran udara
tersebut (Sastrawijaya, A.T. 1991). Pencemaran udara di Kota Metropolitan seperti
Semarang, 70 persen di antaranya disumbang oleh emisi gas buang dari kendaraan
bermotor. Kendaraan pribadi yang menggunakan bahan bakar jenis solar maupun
bensin diperiksa emisi gas buangnya. Pihak Kementerian LH menargetkan
memeriksa 1.500 kendaraan selama tiga hari. Dari pemeriksaan yang dilakukan itu,
sebagian besar kendaraan tak lolos uji emisi. Kendaraan jenis bensin diperiksa Hidro
Carbon (HC) dengan ukuran 1.200 ppm dan Carbon Monoxida (CO) ambang
batasnya 4,5 persen (Suara Merdeka, 2007). Sekitar 99% dari gas yang non polusi
dalam udara kering dan bersih yang kita isap, terdiri dari dua jenis gas yaitu gas
nitrogen (78%) dan oksigen (21%). Sisanya adalah gas argon yang kurang dari 1%
dan karbon dioksida sebesar 0,035%. Udara dalam troposfer juga mengandung uap
air yang jumlahnya sekitar 0,01% di daerah subtropics, dan sekitar 5% didaerah yang
lembab (Darmono, 2001). Namun dari beberapa macam komponen udara bersih dan
kering tersebut ada beberapa macam komponen pencemar udara. Komponen yang
paling banyak berpengaruh dalam pencemar udara adalah karbon monoksida,
nitrogen oksida, belerang oksida, hidro karbon dan pertikel (Wardhana.W.A, 2001).
Udara 2 http://digilib.unimus.ac.id pencemar tersebut sangat berbahaya karena dapat
menimbulkan gangguan pada manusia, hewan, tumbuhan dan benda lainya. Selain itu
jika CO bercampur dengan oksigen yang dihirup oleh manusia, maka CO akan
bereaksi dengan hemoglobin (Hb) yang mengakibatkan kemampuan darah untuk
mentrasfer oksigen mulai berkurang (Warju, 2009). Salah satu alternative teknologi
yang mampu mengurangi gas berbahaya pada emisi gas buang kendaraan bermotor
adalah dengan Catalytic Converter. Penggunaan Catalytic Converter pada sistem
pembuangan dimaksudkan agar mampu mereduksi gas CO dan HC yang merupakan
pencemar udara paling utama. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran alternative
dilakukannya penelitian penggunaan Catalytic Converter berbahan Tembaga (Cu) dan
Tembaga (Cu) lapis (Cr) atau (Cu*Cr). Diharapkan Cu dan Cu*Cr mempunyai
kempuan baik dalam mereduksi gas Karbonmonoksida (CO) dan Hidrocarbon (HC)
pada emisi gas buang.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui kemampuan Catalytic Converter dengan logam Tembaga


(Cu) dan Tembaga dilapisi Crome (Cu*Cr) untuk mereduksi gas Karbonmonoksida
dan Hidrocarbon pada mobil Toyota tipe 5-K.

1. Mengetahui pengaruh variasi putaran mesin, laju aliran massa dan


temperature gas buang terhadap keluaran gas CO dan HC.
2. Mengkaji efektivitas logam Cu dan Cu*Cr dalam mereduksi gas CO dan HC
pada emisi gas buang kendaraan mobil.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dapat digunakan
sebagai Catalitytic Converter model terbaru berbahan Cu dan Cu*Cr pada kendaraan
mobil. 2. Menciptakan Catalytic Converter yang lebih ekonomis dari harga pabrik. 3
http://digilib.unimus.ac.id 3. Memberi pengetahuan tentang bahan alternative untuk
mereduksi CO dan HC pada emisi gas buang.
BAB II

TEORI
2.1 PENGERTIAN EMISI GAS BUANG

Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin
pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan
melalui sistem pembuanganmesin.

2.2 KOMPOSISI GAS BUANG


Sisa hasil pembakaran berupa air (H2O), gas CO atau disebut juga karbon
monooksida yang beracun, CO2 atau disebut juga karbon dioksida yang
merupakan gas rumah kaca, NOxsenyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa Hidrat
arang sebagai akibat ketidak sempurnaan proses pembakaran serta partikel lepas.

2.3 DAMPAK NEGATIF


Kerugian yang ditimbulkan dari emisi gas buang adalah:

1. Pemicu hipertensi
2. Penyebab iritasi mata
3. Penurunan kecerdasan otak
4. Mengganggu perkembangan mental anak
5. Tenggorokan gatal dan batuk-batuk
6. Mengurangi fungsi reproduksi laki-laki

2.4 BAKU MUTU EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR TIPE


BARU

A. Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dengan Metoda Uji NEDC
KENDARAAN BERMOTOR TIPE BARU KATEGORI L DENGAN
PENGUJIAN TIPE I (MODE TEST)

no Katagori Parameter Nilai Ambang Metode Uji


Batas Gram/km
L3 < 150 cm3 CO HC Nox 2.0 0.8 0.15 ECE R 40
UDC mode
(Cold start)
L3 > 150 cm3 CO HC Nox 2.0 0.3 0.15 ECE R 40
UDC+EUDC
mode (Cold
start)
UDC :Urban Driving Cycle

EUDC : Extra Urban Driving Cycle

Catatan:

1. NEDC: (New European Driving Cycle)

2. Pengukuran emisi idle CO dilakukan dengan metode Pengujian Tipe II UN


Regulation R40. Hasil pengukuran dicatat dalam lembar hasil uji.

3. Kategori kendaraan L3 adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas


silinder lebih dari 50 cm3 atau dengan desain kecepatan maksimum lebih dari 50
km/jam apapun jenis tenaga penggeraknya.

PERATURAN MENTRI LINGKUNGAN HIDUP TENTANG EMISI GAS


BUANGAN

-NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG


KENDARAAN BERMOTOR LAMA
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. INSTRUKTUR ALAT EMISI GAS BUANG

A.Hubungkan gas analiyzer ke sumber listrik\stop kontak yang teralir listrik


dan hidupkan ,lalu tunngu beberapa saat kurang lebih 6 menit untuk proses
pemanasan alat.

B.Setelah pemanasan selsai timbul tulisan “gas ready”

C.Masukkan exhaust pronle ke knalpot dan tekan tombol enter.

D.Amati pembacaan SO2,NO2,HC,CO,F,CldanSO4.

F.Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol print 3x

G.Untuk menghentikan proses pengukuran ,cabut exhaust probedan tekan esc

3.2. Hasil Data Praktik Emisi Gas Buang

1. Keadaan stabil

a) HC : 25

b) CO2 :0

c) Nox :0

d) CO : 00

e) O2 : 20.9

f) AFR : 00
2. Keadaan tekanan gas 2600 – 3100 rpm

a) HC : 169

b) CO2 : 11.2

c) Nox :2

d) CO : 2.48

e) O2 : 20.9

f) AFR : 28.95

Dengan cara, gas yang berasal dari asap kendaraan bermotor di hidupkan
dengan keadaan normal selama 1 menit. Kemudian, dinaikkan menjadi 2600-3100
rpm yang ditahan selama 1 menit juga. Baru yang terakhir masukkan exhaust probe
ke dalam knalpot selama 20 detik.

Dari hasil pratikum yang telah dilaksanakan hasil yang kami dapat tentang
emisi gas buangan kendaraan bermotor yang berpengaruh terhadap efek rumah kaca
berupa HC , CO , NO2 , NOS .
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, maka kami menyimpulkan bahwa gas emisi buang
adalah sisa hasil pembakaran dari suatu proses pembakaran bahan bakar di dalam
mesin. Komposisi emisi gas buang kendaraaan bermotor berupa gas karbon
monoksida (CO), sulfur (Sox), senyawa nitrogen oksida (Nox), senyawa hidro carbon
(HC) dan partikel debu termasuk timbal (Pb). Hal ini tentunya menimbulkan polusi
udara. Emisi gas buang dari kendaraan bermotor adalah pencemaran udara paling
besar.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa laporan diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/SyahMauliqieNajmaari/makalah-emisi-gas-buang

https://multimeter-digital.com/alat-uji-emisi-gas-buang-kendaraan-bermotor-
nha506en.html

https://www.scribd.com/doc/105001931/Pengertian-Emisi-Gas-Buang

http://ainazeni.blogspot.com/2016/01/laporan-praktikum-uji-emisi-kendaraan.html

Anda mungkin juga menyukai