Anda di halaman 1dari 25

PENGOLAHAN LIMBAH GAS

Dr. Ir. Indro Sumantri, M Eng.


Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang
Tabel 1. Komposisi udara
Konsentrasi,
No Komponen % volume Konsentrasi, ppm (vol)
(gr/m3)
1 Nitrogen, N2 78,09 780.900,00 8,95 x 108
2 Oksigen, O2 20,95 209.400,00 2,74 x 108
3 Argon, Ar 0,93 9.300,00 1,52 x 107
4 Karbon dioksida, CO2 0,0315 315,00 5,67 x 105
5 Neon, Ne 0,0018 18,00 1,49 x 104
6 Helium, He 0,00052 5,20 8,50 x 102
7 Metana, CH4 0,0001 1,00-1,20 6,56-7,87 x 102
8 Kripton, Kr 0,0001 1,00 3,43 x 102
9 Nitrous Oksida, NO 0,00005 0,50 9,90 x 102
10 Hidrogen, H2 0,00005 0,50 4,13 x 101
11 Ksenon, Xe 0,000008 0,08 4,29 x 102
12 Uap organik 0,000002 0,02 -
13 Belerang dioksida, SO2 - - 26
14 Karbon monoksida, CO - - 57
15 Nitrogen oksida, N2O - - 20
16 Oksidan total, O3 - - 20
Konversi Satuan
1 SO2 1 ppm = 2620 gr/Nm3
2 NO2 1 ppm = 1880 gr/Nm3
3 Total Oksidan (O3) 1 ppm = 1962 gr/Nm3
4 CO 1 ppm = 1145 gr/Nm3

mg/L (273  t) 760


ppm  x 22400 x x
M 273 P
M = Berat Molekul Senyawa
P = Tekanan (mm Hg)
t = Suhu (0C)
Kondisi standart :
1 mol gas (00C, 1 atm) volume = 22,4 L
PENDAHULUAN
 Terjadinya penurunan kualitas udara saat ini sudah sangat
dirasakan oleh penduduk dunia.
 Konferensi perubahan iklim global (Bali, Desember 2007)
mengagendakan dampak penurunan kualitas udara
terutama dengan perubahan iklim yang sangat signifikan.
 Hampir tidak ada kota di dunia ini yang dapat menghindar
dari bencana pencemaran udara. Kota-kota yang dulu
terkenal dengan udaranya yang murni, tak tercemar
misalnya Buenos Aires, Denver, dan Madrid sekarang selalu
dikepung oleh udara yang begitu tercemarnya sehingga
dapat membunuh dan membuat orang baik yang sehat
maupun sakit masuk rumah sakit.
 Kota dan bangsa-bangsa di seluruh dunia mulai
menerapkan berbagai strategi yang dapat mengatasi
masalah pencemaran udara dengan baik.
 WHO memperkirakan 70 % penduduk kota di dunia pernah
sesekali menghirup udara yang tidak sehat.
 Pencemaran lebih mempengaruhi anak-anak daripada orang
dewasa, dan anak-anak miskin yang terpajan pada lebih
banyak jenis polutan dan tingkat pencemaran yang lebih
tinggi adalah yang paling terpengaruh.
 Anak-anak di kota → tingkat pencemaran udara lebih tinggi :
– mempunyai paru-paru lebih kecil,
– lebih sering tidak bersekolah karena sakit, dan lebih
sering dirawat di rumah sakit.
– rendahnya berat badan anak-anak dan kecilnya organ-
organ pertumbuhan mereka memberi risiko yang lebih
tinggi pula bagi mereka.
– kebiasaan : bayi menghisap sembarang benda yang
tercemar, anak-anak yang lebih besar bermain-main di
jalanan yang dipenuhi asap kendaraan dan buangan hasil
pembakaran bermuatan timah.
Sumber utama polusi udara :
A. Kegiatan :
(1) transportasi
(2) pembangkit tenaga listrik
(3) pembakaran sampah
(4) pembakaran bahan bakar industri
(5) proses-proses industri.

B. Sumber :
(1). Sumber tersebar (non point source)
(2). Sumber tetap (point source)
 Penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan lebih banyak polusi :
– hampir separo oksida nitrogen yang diakibatkan ulah manusia,
– 2/3 karbon monoksida, dan 1/2 hidrokarbon di kota-kota industri,
– di samping hampir seluruh timah di udara di negara-negara
berkembang.
 Di sebagian besar negara berkembang, sumber pembangkit tenaga
pemanas menimbulkan sampai dua pertiga emisi sulfur dioksida, dan
antara sepertiga sampai setengah emisi total polutan udara yang lain.
 Dua prioritas utama bagi program pengendalian pencemaran adalah:
– kendaraan bermotor dan
– sumber pembangkit tenaga.
 Di Prancis, emisi sulfur dioksida secara nasional turun sampai kira-kira
75 persen setelah bahan bakar itu digantikan oleh tenaga nuklir.
 Tentu saja tidak semua negara mau menggunakan pembangkit tenaga
nuklir, seperti juga banyak negara tidak mau menambahkan
pemasangan perangkat pengendali polusi.
Tabel 2. Gejala-gejala dan kerusakan-kerusakan vegetasi oleh polutan.

Lama
No Polutan Gejala ppm
paparan
1 Ozone (O3) Bintik-bintik, noda putih, pertumbuhan
berkurang, ujung konifer coklat dan 0,03 4 jam
mati
2 SO2 Noda putih antara area pembuluh
balik, chlorosis, pertumbuhan 0,03 8 jam
berkurang, mengurangi hasil
3 Peroxyacetyl Bagian bawah permukaan daun
Nitrat (PAN) terlapis, berwarna keperakan atau 0,01 6 jam
tembaga
4 HF Ujung dan bagian tengah terbakar,
chlorosis, kerdil, hasil lebih rendah 0,0001 5 minggu

5 Cl2 Putih antara pembuluh, ujung dan


pangkal daun 0,01 2 jam

6 Etena (C2H4) Layu, daun tidak normal, berjatuhan,


dan gagal terbuka 0,05 6 jam
Tabel 1. Metode Analisis Udara dan Bising

No Parameter Satuan Metoda Peralatan


1 SO2 ppm Pararosanilin Spektrofotometer
2 NO2 ppm Saltzman Spektrofotometer
3 Total Oksidan (O3) ppm Fenolftalin Spektrofotometer
4 CO ppm NDIR NDIR Analyzer
5 Bising dBA Bising Sound Level Meter
Ekivalen
6 Debu mg/m3 Gravimetri Hi-Vol Sampler
Suara Merdeka, 16 April 2009
Cerobong Pabrik Gula Rendeng, Kudus saat musim
giling
Windrose (Mawar angin)
U

BL TL Keterangan:

: < 1 m/s

: 1 - 2 m/s
60 40 20
B T
: 2 - 3 m/s

: 3 - 4 m/s

: > 4 m/s
BD TG

S
PENCEGAHAN PENCEMARAN
1. Pendekatan Teknologi
2. Pendekatan Perilaku
3. Pendekatan Peraturan
 Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi
kendaraan, seperti angkutan kota, skuter, dan mobil
dengan perangkat kendali yang canggih, walaupun
efektif, tidak mengurangi pencemaran udara dengan
cukup cepat dan menyeluruh.
 Kota-kota ini telah menjalankan berbagai program, mulai
dari pemberlakuan hari tanpa berkendaraan, sampai
pelarangan parkir di kota, yang kesemuanya dikenal
dengan istilah "upaya mengendalikan transportasi"
("transportation control measures/TCM").
 Banyak TCM dipusatkan pada pengurangan kepadatan
lalu lintas, dengan menggunakan sistem yang berkisar
dari metode fisik :
– lampu lalu lintas yang terkoordinasi,
– jalan satu arah, dan bermobil patungan atau jalur bus yang
terpisah,
– sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya "tarif
jalur padat" yang mengharuskan pengemudi membayar jika
melalui jalan raya di saat lalu lintas padat.
TRANSPORTATION CONTROL MEASURES/TCM

 Larangan Masuk.
 Larangan Parkir.
 "Sel" Lalu Lintas.
 Hari Tanpa Mengemudi.
 Bersepeda.
 Jam Kerja Lentur.
 Kerja Jarak Jauh (Telecommuting).
 Pemeriksaan dan Pemeliharaan.
 Pembangkit Tenaga Listrik
 Teknologi Baru
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Sumber pencemar
 Sangat tergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan.
 Reaktor memerlukan persyaratan khusus terutama menyangkut kemurnian
bahan baku yang akan digunakan.
 Jika reaktor dioperasikan dengan bahan baku yang di bawah syarat yang ada
maka akan terjadi kerugian karena akibatnya akan berpengaruh pada proses
produksi. Alternatif yang paling mungkin adalah mendapatkan bahan baku
dengan kualitas tinggi dengan harga yang murah.
Proses yang digunakan
 Proses yang ada dalam industri selalu berkembang dan menuju ke arah
perbaikan, seperti : peningkatan hasil/konversi produk yang dihasilkan dan
penurunan energi yang digunakan per satuan produk yang dihasilkan.
 Industri komputer mengalami perbaikan proses setiap 18 bulan sedangkan
untuk industri pupuk setiap 5-6 tahun. Jika ada industri yang masih bertahan
hingga 15 tahun lebih maka dapat disimpulkan bahwa walaupun masih bisa
berproduksi akan tetapi dalam penggunaan energi sangat boros.
Perawatan Peralatan Utama
 Emisi gas yang dihasilkan sangat tergantung pada perawatan alat-alat utama
yang ada. Perawatan yang sesuai dengan skedul akan sangat membantu
dalam menjaga unjuk kerja alat-alat yang ada. Pengamatan terhadap unjuk
kerja alat-alat yang ada sangat membantu dalam menentukan waktu overhaul
alat yang ada.
Pemilihan alat pengendali,
Faktor lingkungan meliputi :
(1) lokasi peralatan,
(2) ruang yang tersedia,
(3) kondisi ambien,
(4) ketersediaan utilitas yang cukup
(5) maksimum emisi yang diperbolehkan,
(6) pertimbangan estetika,
(7) kontribusi sistem polusi udara terhadap air
limbah dan air tanah, dan
(8) kontribusi sistem pengendalian polusi terhadap
kebisingan.
Faktor teknik meliputi :
1. karakteristik kontaminan (sifat fisika dan kimia,
konsentrasi, bentuk partikulat, dan distribusi
ukuran),
2. karakteristik aliran gas (laju alir, temperatur,
tekanan, humidity, komposisi, viskositas, densitas,
reaktivitas, korosivitas, dll),
3. karakteristik perancangan dan kinerja terhadap
sistem (ukuran dan berat, efisiensi, mass transfer,
dll).
4. Termasuk dalam faktor ekonomi yaitu : capital cost,
operational cost, dan umur teknis peralatan
Suara Merdeka, 16 April 2009
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai