Anda di halaman 1dari 21

DAMPAK TRANSPORTASI TERHADAP

POLUSI UDARA DAN KONSUMSI ENERGI


BAHAN BAKAR

DAM

Bayu Kusumo Nugroho

LATAR BELAKANG
permasalahan transportasi semakin bertambah luas dan
permasalahannya itu sendiri bertambah parah, baik dinegara maju
(industri) maupun di negara sedang berkembang. Peningkatan
arus lalu lintas serta kebutuhan akan transportasi telah
menghasilkan permasalahan lingkungan yang sudah berada diatas
ambang batas. Permasalahan lingkungan sudah merupakan
permasalahan yang bersifat menyeluruh, banyak negara di dunia
sudah menyadari akibat menurunnya kualitas lingkungan hidup,
kemudian mulai mewaspadai akibat yang akan muncul di
kemudian hari jika permasalahan lingkungan hidup tidak secara
dini diperhatikan dan dikendalikan
Emisi gas rumah kaca (GRK) yang disumbangkandari sektor transportasi meningkat
sangat cepat khususnya di kota kota besar yang ada di Indonesia. Emisi gas rumah
kaca dari sektor transportasi menjadi perhatian khusus karena emisis Karbon
Dioksida (Co2), Nitrious Oksida (N2O) dan Methana dari kendaraan bermotor baik
yang menggunakan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar.

Maksud Dan Tujuan


Dari penulisan ini dapat diambil suatu maksud dan tujuan sebagai berikut; maksud
penulisan adalah untuk mencari permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan
transportasi yang merupakan manifestasi permasalahan dan keterkaitannya dengan akar
permasalahannya.

Sedangkan tujuannya adalah untuk mencari strategi pemecahan

terhadap permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan transportasi tersebut.


Batasan Masalah
Pada penulisan ini, pembahasan yang dilakukan adalah sesuai dengan batasan masalahnya
yaitu masalah dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan transportasi, dalam hal
ini konsumsi energi dan polusi udara oleh Kendaraan yang beroperasi di Kota Denpasar.

LINGKUNGAN SEBAGAI ASIMILATOR


Suparmoko,2000), sebagai asimilator, lingkungan mampu mengolah limbah secara
alami sehingga tidak terjadi pencemaran dilingkungan. Adapun yang dimaksud
dengan pencemaran lingkungan menurut Undang Undang RI No. 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam
lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai titik tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Polusi Udara
Lapisan atmosfir mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai bahan mentah untuk
berbagai kegiatan manusia, sebagai tempat buangan yang menyerap dan mendaur
ulang sisa sisa kegiatan manusia, dan berfungsi mendukung kehidupan. Oleh
karena itu kualitas atmosfir merupakan aset yang harus dilindungi dan dilestarikan
Baku Mutu Udara di Indonesia
No.
1.

Parameter
SO2
(Sulfur Dioksida)

2.

CO
(Karbon Monoksida)

3.

NO2

4.

O3 (Oksidan)

5.

HC
(Hidro Karbon)
PM 10
(Partikel ( 10 (m)
PM 2,5
(Partikel ( 2,5(m)
TSP
(Debu)
Pb
(Timah Hitam)

6.

7.
8.

Waktu
Pengukuran
1 Jam
24 Jam
1 Thn
1 Jam
24 Jam
1 Thn
1 Jam
24 Jam
1 Thn
1 Jam
1 Thn
3 Jam

Baku mutu
900g/Nm3
365 g/Nm3
60 g/Nm3
30.000g/Nm3
10.000 g/Nm3

400 g/Nm3
150 g/Nm3
100 g/Nm3
235 g/Nm3
50 (g/Nm3
160 (g/Nm3

24 Jam

24 Jam
1 Thn
24 Jam
1 Thn
24 Jam
1 Thn

150 (g/Nm3

65 (g/Nm3
15 (g/Nm3
230 g/Nm3
90 g/Nm3
2 g/Nm3
1 g/Nm3

Metode
Analisis
Perarosanilin

NDIR

NDIR Analyzer
Spektrofotometri

Chemiluminescent

Spektrofotometri

Flame Ionization
Gravimetric

Gravimetric
Gravimetric
Gravimetric
Gravimetric
Ekstraktif
Pengabuan
Gravimetric

Dustfall
(Debu Jatuh)

30 Hari

10 Ton/Km2/Bulan
(Pemukiman)
20 Ton/Km2/Bulan
(Industri)

10.

Total Fluorides
(as F)

24 Jam
90 Hari

3 g/Nm3
0,5 g/Nm3

Spesifc ion
Ekectrode

11.

Fluor Indeks

30 Hari

Colourimetric

12.

Khlorin &
Khlorin Dioksida

Sulphat Indeks

24 Jam

40 g/100 cm2
dari kertas limed
flter
150 g/Nm3
1mg SO3/100 cm3
Dari Lead
Peroksida

Colourimetric

30 Hari

Spektrofotometer

Saltzman

9.

13.

Peralatan

Spesifc ion
Electrode

Gas
Chromatograf
Hi Vol

Hi Vol
Hi Vol
Hi Vol
Hi Vol

AAS
Conister

Impinger atau
Continous
Analyzer
Limed Filter
Paper
Impinger atau
Continous
Analyzer
Lead
Peroxida Candle

Peningkatan Gas Rumah Kaca di Lapisan


Atmosfera Bumi
Konsentra
No

Gas Rumah

si

Kaca

Pra -

Karbon

2
3
4
5

Dioksida
Methana
CFC-12
CFC-11
Nitrogen

Oksida
Ozon
Troposfera*)

Kontribusi 20 Negara Terbesar


dalam Pemanasan Gobal

Konsentrasi

Peningkata

Atmosfera

No

Peringkat

Prosentase

Amerika

18.9

Serikat
Uni Soviet

12.8

Brasil

11.2

Cina

7.1

India

4.2

Jepang

4.1

Jerman

3.0

Inggris

2.9

Indonesia

2.6

n per Tahun

.
1

(1990)

(%)

351 ppm

1.4 ppm

0.75 ppm
0
0
289 ppb

165 ppm
430 ppt
230 ppt
305 ppb

(0,4)
17 ppm (1,0)
19 ppt (5,0)
11 ppt (5,0)
0,6 ppb (0,2)

30 ppb

35 ppb

0,01 ppb

Industri
275 ppm

(0,47)

Negara

10

Prancis

10

2.3

11

Italia

11

2.3

12

Kanada

12

2.2

13

Meksiko

13

1.4

14

Myanmar

14

1.4

15

Polandia

15

1.4

16

Spanyol

16

1.4

17

Kolombia

17

1.3

18

Muangthai

18

1.3

19

Jerman Timur

19

1.2

20

Australia

20

1.1

21

Dan lain lain

24.2

Populasi dan Konsumsi Energi


Populasi
Tahun
(juta)

Konsumsi Energi (BOE)

Pertumbuhan
(%)

(juta)

Pertumbuhan

Energi

(%)

Per Kapita

1984

159.8

2.24

238.4

5.44

1.49

1986

166.4

2.09

265.1

6.16

1.59

1988

173.6

2.12

302.1

6.60

1.74

1990

180.9

2.09

357.4

9.16

1.97

1992

188.4

2.05

405.9

6.34

2.15

1994

196.1

2.00

493.7

10.00

2.29

6.28

4.39

Rerata

Penggunaan BBM untuk Berbagai Moda


Konsumsi
No.

Jenis Moda

BBM/gr/Pnp/
Km

Mobil Sedan Besar

200

Mobil Sedan Sedang

85

Mobil Sedan Kecil

19

Bis Besar

16

Mikro Bis

16

Sepeda Motor

28

Proyeksi Konsumsi Energi di Indonesia

Hubungan Penggunaan
Energi dan Polusi Udara

Penggunaan
Energi

Kebutuhan Untuk
Transportasi

66 %

Energi yg dibutuhkan
untuk Operasi Kend.

12 %

Manufaktur

Maintenance

Penyediaan
Infrastruktur

4,6 %

Manufaktur Bahan
Baku (Energi yg
Dibutuhkan)

17,4 %

Energi yg Dibutuhkan Bagi pengembangan Energi

P
O
L
U
S
I

Polusi Udara Yang Disebabkan Oleh Kendaraan Bermotor


Karbon Monoksida (CO)
gas ini dapat mengeluarkan oksigen dari dalam aliran darah.

Konsentrasi yang

tinggi pada waktu pendek dapat membunuh manusia, sedangkan jumlah sedikit
dapat menyebabkan pusing, kelelahan, serta reaksi pengemudi menjadi lamban
Sulphur Oksida
Sumber utama zat ini adalah pabrikpabrik dan power plant, kendaraan bermotor
menyumbangkan polusi ini dari bahan bakar minyak, yang mengandung sulphur
akan membentuk sulphur oksida. Larutan ini bila tidak tercampur zat lain tidaklah
berbahaya, tetapi bila bercampur dengan polutan lain atau kandungan air akan
menyebabkan iritasi pada mata, hidung, serta kerongkongan dan merusak paru
paru, membunuh tanaman, mengkaratkan logam, serta mengurangi pandangan
Nitrogen Oksida
Hasil dari pembakaran bahan bakar yang mengubah Nitrogen dan Oksigen menjadi
Nitroda Oxid ( NO ). Potensi racun yang besar disebabkan oleh adanya tendency
untuk beroksidasi menjadi NO2, dimana pada konsentrasi yang tinggi merangsang
paruparu serta menjadi komponen terbesar dari smog.

Hidrocarbon
zat kimia yang tidak terbakar dalam pembakaran pada gas buang
kendaraan bermotor, yang pada akhirnya di udara akan memproduksi
asap. Hidrocarbon menyebabkan kanker pada binatang
Partikel
Asap, abu terbang, dan lainlain adalah berbentuk padat atau cairan di
udara,

dapat

mengotori

bendabenda,

menghalangi

pandangan,

membawa gas beracun ke paruparu


Photo Chemical Smog
Photo Chemical Smog adalah campuran gas dan partikel yang
dioksidasi oleh matahari, dari produk gasoline dan pembakaran bahan
bakar lain. Zat ini akan merangsang mata, hidung, dan kerongkongan,
dapat merusak pernapasan dan merusak material.

Hasil Pengukuran Kualitas Udara Pada Lalu Lintas di Propinsi Bali

Parameter

Batas

Lokasi Pemantauan
A

28

30,5

30

31

31

32,5

%RH

78

85

85

67

73

60

65 dB(A)

72,8*

81,9*

73,1*

73,1*

73,3*

85,9*

900 g/m

7,38

8,684

7,436

1,673

3,258

3,053

2. Karbon Monoksida
(CO)

30.000
g/m3

10.350

27.60
0

11.50
0

5.750

6.900

17.250

3. Nitrogen Dioksida
(NO2)

400 g/m3

120,26
1

78,32
1

58,28

39,33
8

39,058

45,002

4. Hidrokarbon (HC)

160 g/m3

327,5*

524*

327,5*

230 g/m3

163

851,5

196,5
*
65

131

5. Partikel Debu

196,5
*
162

156

169

2 g/m3

0,205

1,171

0,52

0,43

0,047

0,78

A. Fisik
1. Suhu Udara
2. Kelembaban
3. Kebisingan
B. Kimia
1. Sulfur Dioksida (SO2)

6. Timah Hitam (Pb)

Uji Emisi Kendaraan Bermotor di


Kota Denpasar
Jumlah kendaraan yang diuji: 2.279 unit.
Terdiri dari: kendaraan jenis bahan bakar

Bensin 1.882 unit (82,6%) dan bahan


bakar Solar/Diesel : 397 unit (17,4%).

10 BESAR MERK KENDARAAN YANG TERJARING HASIL UJI EMISI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2012

700
600

656
566

500
400
300

Jumlah Kendaraan
200

360
260

142

129

100

44

Merk Kendaraan

33

27

16

Dari hasil pengujian emisi di Kota Denpasar,


sesuai PERMENLH No.5/2006, diiformasikan
bahwa sebanyak 1.957 unit (85,87%) masih
dibawah nilai ambang batas emisi (LULUS UJI),
dan sisanya sebanyak 322 unit (14,13%)
dinyatakan melebihi ambang batas emisi yang
diijinkan (TIDAK LULUS UJI).
2,500

HASIL PENGUJIAN EMISI DI KOTA DENPASAR


TAHUN 2012

2,000

1957

1,500

Jumlah Kendaraan
1,000

500
-

322

Lulus

Tidak Lulus

Hasil Pengujian Emisi

Data Rata-Rata Cemaran Berdasarkan Merek


Kendaraan

IDENTIFIKASI MASALAH;

Keterkaitan Akar dan Manifestasi Permasalahan


MANIFESTASI
PERMASALAHAN

Kerusakan
Lingkungan
Polusi
Udara
Bising

Kemaceta
n

Getaran

Lalulintas

AKAR PERMASALAHAN

Penambahan
Kendaraan

Jumlah
Penduduk

Tata Ruang
Peningkatan
Pendapatan
Pertumbuhan
Ekonomi

Sistem Angkutan
Perubahan Globalisasi
Umum
Perilaku

Penegakan
Hukum

Dampak Yang Ditimbulkan


Jenis polutan yang diatas ambang memberikan dampak terhadap kesehatan yang berpengaruh terhadap
antara lain :
CO (Karbon Monoksida) dapat menurunkan kemampuan berfikir seseorang, memperlambat reflek, radang
tenggorokan dan menurunkan aktivitas pekerja;
NO (Nitrogen Oksida) dapat melemahkan pertahanan tubuh, TBC dan pneumonia;
HC (Hidro Carbon) dapat menyebabkan iritasi pada mata, batuk, rasa ngantuk, bercak kulit dan perubahan
kode genetik;
Nox (Ozon) dapat mengiaritasi membran mukosa pada sistem pernapasan, batuk bersin, iritasi mata, sakit
kepala, bisa meyebabkan serang jantung kronis, asma dan bronchitis;
Pb (Timah Hitam) dapat mengakibatkan terpengaruhnya fungsi reproduksi, peredaran darah, jaringan syaraf
dan fungsi ginjal;
SO2 (Sulfur Dioksida) mengiritasi bagian yang terkena, asma, bersin dan merusak fungsi paru paru;
TSP (Total Suspended Solid) atau jumlah partikel di udara, mengiritasi membran mukosa, partikel yang
lebih halus bisa mengakibatkan kanker paru paru

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH


a. Peningkatan Jumlah Penduduk
antara lain melalui sosialisasi program keluarga berencana dan menciptakan lapangan kerja baru dan berbagai fasilitas
serta peningkatan prasarana bagi pendudk dipedesaan sehingga mampu mengurangi arus urbanisasi ke kota.
b. Penambahan Jumlah Kendaraan Bermotor
1. Peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum agar orang tetap lebih tertarik untuk menggunakannya meskipun
pendapatannya meningkat.
2. Menaikkan pajak kendaraan bermotor (pribadi) sehingga orang enggan untuk membeli kendaraan bermotor.
3. Memberlakukan pajak jalan (road pricing) artinya pada jalan jalan tertentu yang lalu lintasnya sudah padat dimana
setiap kendaraan yang akan lewat diwajibkan membayar terlebih dahulu.
c. Penataan Ruang Kota
perlu adanya suatu aturan yang mengatur tentang penggunaan lahan kota selain dari Rencana Umum Tata Ruang
(RUTR)
d. Sistem Angkutan Umum
Agar para pengguna kendaraan pribadi dapat beralih ke angkutan umum diperlukan strategi-strategi penanganan
angkutan umum sebagai berikut :
1.

Meningkatkan kelancaran, kehandalan dan prediksibilitas angkutan bus dengan mengurangi hambatan yang
disebabkan oleh kemacetan lalu lintas, misalnya sistem prioritas bus melalui jalur khusus bus.

2.

Rasionalisasi trayek bus termasuk perencanaan trayek dan penyediaan trayek langsung antar wilayah untuk
mengurangi jumlah pergantian moda.

3.

Pengembangan sistem angkutan masal (Mass Rapid Transport System) untuk melayani perjalanan antar koridor
utama dan peningkatan terhadap kualitas pelayanannya.

Peningkatan penggunaan kereta api melalui perbaikan stasiun dan pembangunan kegiatan - kegiatan komersil di
stasiun - stasiun utama, keterpaduan angkutan kereta api antar kota dan dalam kota serta penambahan jalur-jalur baru

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH


e. Peningkatan Jumlah Penduduk
Mengembangkan kesadaran masyarakat tentang :
1. Penggunaan bahan bakar bebas Timbal (Pb);
2. Biaya dan kesadaran tentang tentang akibat emisi kendaraan bermotor;
3. Besaran kontribusi kendaraan yang dimiliki terhadap pencemaran udara.
Mengembangkan sistem informasi untuk peningkatan kesadaran akan pencemaran udara melalui :
4. penyebarluasan informasi tentang seriusnya masalah pencemaran udara akibat kegiatan transportasi;
5. Penyebarluasan tentang informasi yang berkaitan dengan internalitas biaya sosial dan ekonomi akibat pencemaran
udara;
6. Penyebarluasan tentang informasi tentang kontribusi sektor transportasi yang sangat besar dalam pencemaran
udara;
f. Penegakan Hukum
perlu dilaksanakan penindakan hukum yang dilakukan secara profesional dalam arti pelanggar diperlakukan sesuai
hukum dan prosedur yang berlaku. Hal ini juga merupakan bagian dari proses pendidikan kesadaran hukum.

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
o

Segi positif dengan adanya transportasi adalah dapat meningkatkan mobilisasi dan aksesbilitas orang serta memperlancar pergerakan
arus barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga akan mendukung kelancaran roda perekonomian bangsa. Sedangkan
dampak negatif dengan adanya transportasi ini adalah dapat menimbulkan masalah lingkungan hidup yang merupakan manifestasi
dari permasalahan permasalahan transportasi, diantaranya polusi udara serta konsumsi energi bahan bakar yang tidak efisien.

Akar permasalahan transportasi yang sering terjadi di kota kota besar pada umumnya, antara lain pertumbuhan jumlah penduduk,
pertumbuhan ekonomi, penambahan jumlah kendaraan bermotor, peningkatan pendapatan masyarakat, penataan ruang kota, sistem
angkutan umum, perubahan perilaku manusia dan penegakan hukum.

Gas gas buang yang diemisikan oleh kendaraan bermotor di jalan secara umum dapat merugikan kesehatan manusia dan dalam
skala global dapat merusak lapisan atmosfer bumi serta menyebabkan semakin menipisnya lapisan ozon yang melindungi bumi,
sedang konsumsi energi bahan bakar yang tidak efisien dan berlebihan dan menyebabkan semakin menipisnya jumlah persediaan
bahan bakar minyak yang ada.

Peningkatan teknologi kendaraan bermotor dari yang berbahan bakar bensin ke kendaraan kendaraan dengan tenaga listrik atau
kendaraan dengan bahan bakar yang bebas Timbal dapat mengurangi emisi gas buang yang dapat menyebabkan pencemaran udara.

SARAN
o

Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya yang diakibatkan karena penggunaan kendaraan bermotor di
jalan , hal ini dilakukan sekaligus untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup.

Untuk meminimalisasikan permasalahan transportasi terhadap lingkungan harus diarahkan pada elemen elemen yang
membentuk suatu sistem transportasi yaitu manusia, sarana dan prasarana.

Pengawasan yang kentat terhadap emisi gas buang kendaraan bermotor dengan melakukan pengujian terhadap kendaraan
bermotor secara berkala serta penerapan persyaratan teknis laik jalan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan bagi angkutan
umum.

Prasarana transportasi selain harus disesuaikan dengan pertumbuhan kondisi lalu lintas, juga pertumbuhannya harus disesuaikan
dengan perencanaan tata kota.

Perlu alternatif moda angkutan umum secara masal yang nyaman dan memadai terutama di daerah perkotaan sehingga pengguna
kendaraan pribadi akan tertarik untuk mengunakan angkutan umum dalam melakukan perjalanannya sehingga dapat mengurangi
kendaraan yang berlalu lintas di jalan.

Anda mungkin juga menyukai