OLEH
KELOMPOK I
KENDARI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal. Pencemaran udara dewasa ini
udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi,
alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari
yang serius, hal ini pula menjadi kebijakan Pembangunan Kesehatan Indonesia pada
tahun 2010, dengan program pengendalian pencemaran udara merupakan salah satu
memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan
kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan
penyakit. Menurut data dari Dinas Kesehatan penduduk Surabaya yang terkena
infeksi akut saluran pernafasan bagian atas sebanyak 235.725 penderita (menempati
Udara merupakan campuran dari gas yang terdiri dari 78% nitrogen, 20%
oksigen, 0,93% argon, 0,03% karbon dioksida, dan sisanya terdiri dari neon,
komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal dan dapat mendukung
kehidupan manusia.
cukup besar bagi pencemaran udara, 44% TSP (Total Suspended Particulate), 89%
hidrokarbon, 100% Pb, dan 73% NOx. Sementara dari data inventarisasi Bapedal
penggunaan konsumsi energi mencakup 15% TSP, 16% NOx, dan 63% SOx
berpengaruh pada kualitas air hujan (hujan asam), yang berakibat pada ekosistem
flora dan fauna. Olehnya itu penting untuk mengetahui pencemaran udara yang
pencemaran udara.
tidak tetap. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu
adalah air yang berupa uap air. Jumlah air yang terdapat di udara bervariasi
tergantung dari cuaca dan suhu. Udara bersih yang dihirup hewan dan manusia
merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau, tidak berwarna maupun berasa
(Wardhana, 1995).
Udara terdiri atas campuran homogen dari berbagai gas; komposisi gas-
mengandung uap air dengan kadar berkisar dari 0,14% - 1,56% volum. Udara di
permukaan bumi yang mengandung uap air disebut udara lembab, sedangkan jika
tidak mengandung uap air disebut udara kering. Komposisi udara kering di mana
semua uap air telah dihilangkan relatif konstan. Konsentrasi gas dinyatakan dalam
persen atau per sejuta/part per million (ppm), tetapi untuk gas yang
konsentrasinya sangat kecil biasanya dinyatakan dalam ppm, seperti pada tabel
berikut.
Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali.
Beberapa gas seperti sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S), dan karbon
(meningkatkan kadar CO2), kebakaran hutan, dan sebagainya. Selain itu partikel-
partikel padatan atau cairan berukuran kecil dapat tersebar di udara oleh angin,
letusan vulkanik atau gangguan alam lainnya. Selain disebabkan polutan alami
Udara bersih adalah udara yang mengandung beberapa macam gas dengan
yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya. Perubahan
ini dapat berupa sifat-sifat fisis maupun kimiawi. Perubahan kimiawi dapat berupa
pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung
dalam udara. Kondisi seperti itu lazim disebut dengan pencemaran (polusi) udara.
dioksida (SO2), Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO 2), Ozon (O3),
Hidro karbon (HC), Pb (Timbal). Masalah dalam pencemaran udara adalah emisi
bahan bakar minyak (BBM) berupa Premix, Premium atau Solar yang
(2008) terdapat berbagai macam jenis zat pencemar udara terhadap penurunan
kualitas udara seperti gas pencemar yang secara garis besar dibedakan menjadi:
Nitrogen dioksida (NO₂) adalah gas yang toksik bagi manusia. Efek yang
terjadi tergantung pada dosis serta lamanya pemaparan yang diterima oleh
seseorang. Konsentrasi oleh NO₂ yang berkisar antara 50-100 ppm dapat
menit saja. Pada fase ini seseorang masih dapat sembuh kembali dalam waktu
Gas NO₂ merupakan gas yang sangat berbahaya terhadap manusia, pada
iritasi dan tidak berbahaya tetapi pada konsentrasi udara ambien yang normal
keluhan yang berupa sakit mata (iritasi) dan sakit pada paru-paru. Kedua
bentuk gas ini paling banyak ditemukan sebagai polutan udara yang sangat
aktivitas bakteri. Akan tetapi pencemaran NO dari sumber alami ini tidak
tertentu.
Kadar NOx diudara perkotaan biasanya 10–100 kali lebih tinggi dari pada
di udara pedesaan. Kadar NOx diudara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5
ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi NOx dipengaruhi oleh kepadatan
penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksi manusia adalah dari
NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin.
Kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari tergantung
a) Sebelum matahari terbit, kadar NO dan NO2 tetap stabil dengan kadar
bermotor. Kadar NO tetinggi pada saat ini dapat mencapai 1-2 ppm.
c) Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinar ultra violet kadar
NO2 ( sekunder ) kadar NO2 pada saat ini dapat mencapai 0,5 ppm.
e) Jika intensitas sinar matahari menurun pada sore hari ( jam 5-8 malam )
dengan NO. Akibatnya terjadi kenaikan kadar NO2 dan penurunan kadar
O3.
g) Produk akhir dari pencemaran NOx di udara dapat berupa asam nitrat, yang
debu. Merkanisme utama pembentukan asam nitrat dari NO2 di udara masih
terus dipelajari Salah satu reaksi dibawah ini diduga juga terjadi diudara
tetapi diudara tetapi peranannya mungkin sangat kecil dalam menentukan
2) Karbonmonoksida (CO)
yang mengandung karbon, reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang
mengandung karbon pada suhu tinggi, pada suhu tinggi, CO₂ terurai menjadi
nyata, misalnya dari transportasi, pembakaran minyak, gas arang atau kayu,
kebakaran hutan dan lain-lain. Dengan sifatnya yang tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di
atas -192°C. mempunyai berat sebesar 96,5% dari berat air dan tidak larut
dalam air dan dapat memberikan kelainan seperti kerusakan otot jantung dan
susunan saraf pusat (SSP) dengan keluhan yang di rasakan seperti rasa pusing,
sumber buatan diperkirakan mendekati 60 juta Ton per tahun. Separuh dari
jumlah ini berasal dari kendaraan bermotor yang menggunakan bakan bakar
CO diudara perkotaan berasal dari emisi kendaraan bermotor. Selain itu asap
rokok juga mengandung CO, sehingga para perokok dapat memajan dirinya
Sumber CO dari dalam ruang (indoor) termasuk dari tungku dapur rumah
kadar CO yang cukup tinggi didalam kendaraan sedan maupun bus. Kadar CO
maksimum CO yang bersamaan dengan jam-jam sibuk pada pagi dan malam
hari. Selain cuaca, variasi dari kadar CO juga dipengaruhi oleh topografi jalan
pelahan karena butuh waktu 4-12 jam untuk tercapainya keseimbangan antara
kadar CO diudara dan HbCO dalam darah oleh karena itu kadar CO didalam
berasal dari alat pemanas ruang yang menggunakan bahan bakar fosil dan
tungku masak. Kadar nya akan lebih tinggi bila ruangan tempat alat tersebut
berasal dari dalam ruangan kadarnya lebih kecil dibandingkan dari kadar CO
hasil pemajanan asap rokok. Beberapa individu juga dapat terpajan oleh CO
CO termasuk polisi lalu lintas atau tukang pakir, pekerja bengkel mobil,
petugas industri logam, industri bahan bakar bensin, industri gas kimia dan
pemadam kebakaran.
ditemukan mencapai setinggi 600 mg/m 3 dan didalam darah para pekerja
bengkel tersebut bisa mengandung HbCO sampai lima kali lebih tinggi dari
kadar nomal. Para petugas yang bekerja dijalan raya diketahui mengandung
HbCO dengan kadar 4–7,6% (porokok) dan 1,4–3,8% (bukan perokok) selama
sehari bekarja. Sebaliknya kadar HbCO pada masyarakat umum jarang yang
proses yaitu reaksi atmosfer yang berjalan sangat lambat sehingga jumlah CO
saja terjadi. Hal ini disebabkan tanah yang tersedia tidak tersebar rata
(Daryanto, 2004).
SO₂ merupakan ikatan yang tidak stabil dan sangat reaktif terhadap gas
lain. Sumber emisi gas SO₂ berupa pembakaran yang tidak bergerak, yang
paling tinggi 76%, proses dalam industri, limbah padat, pembakaran limbah
pertanian. Sumber emisi SO₂ yang terbanyak berasal dari alam, sedangkan
aktivitas manusia hanya beberapa bagian gas. Gas SO₂ yang memiliki sifat
tidak berwarna, baunya yang tajam, sangat mengiritasi, tidak terbakar dan
dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10%
dari total SOx. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua
S + O2 ↔ SO2
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air
sangat rendah. Jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat
dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk
Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari
emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwa produksi H2SO4 juga berasal dari
katalitik Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa
faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi
spektrum sinar matahari, Jumlah bahan katalik, bahan sorptif dan alkalin yang
tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO 2 di udara
diaborpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu untuk
4) Ozon
Ozon adalah gas yang tidak stabil. Berwarna biru, mudah mengoksidasi,
dan bersifat iritan terhadap saluran pernapasan. Ozon dapat memasuki saluran
pernapasan lebih dalam daripada SO₂. Ozon akan mematikan sel-sel
pemaparan terhadap ozon sudah berjalan cukup lama maka dapat terjadi
kanan dapat melemah. Ozon didapat dari berbagai sumber seperti peralatan
listrik bervoltase tinggi, peralatan sinar rontgen, dan spektograf. Karena ozon
sebagai desinfektan. Keluhan yang dapat dirasakan akibat gas ini yaitu iritasi
dan rasa kering ditenggorokan, sakit kepala, mual, tidak ada nafsu makan,
batuk dan nyeri dada serta pernapasan menjadi pendek dan sembab paru.
5) Partikulat
misalnya embun, debu, asap, dan uap. Sumber alamiah partikulat atmosfer
adalah debu yang memasuki atmosfer karena terbawa oleh angin. Sumber lain
adalah segala proses yang menimbulkan debu seperti pabrik semen, industri
merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan
anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai
dari < 1 mikron sampai dengan maksimal 500 mikron. Partikulat debu tersebut
akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang-
layang di udara dan masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran
debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga
berbagai ukuran dan bentuk yang berbada pula, tergantung dari mana sumber
emisinya.
Istilah lainnya lagi lebih mengacu pada tempat di saluran pernafasan dimana
berikut:
1) Golongan belerang terdiri dari sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S)
dan sulfat aerosol. 2) Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida (N 2O),
nitrogen monoksida (NO), amoniak (NH3) dan nitrogen dioksida (NO2). 3)
Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida (CO 2), karbon monoksida (CO),
1) Polutan Primer
keluarkan antara lain adalah gas NO₂, SO₂, O₃, CO, partikel debu. Gas NO₂,
SO₂, O₃, CO dapat dihasilkan dari proses pembakaran oleh mesin yang
menggunakan bahan bakar yang berasal dari bahan fosil. Untuk partikel dalam
suspensi aerosol cair. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses
proses erosi bahan tertentu. Asap (smoke) seringkali juga dipakai untuk
a) Asap adalah partikel karbon yang sangat halus (sering disebut sebagai
b) Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh manusia atau alam
c) Uap adalah partikel padat yang merupakan hasil dari sublimasi, distilasi
d) Kabut adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air.
2) Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan
kimia diudara misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO₂
yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan arah reaksinya
b. Derajat fotoaktivasi
c. Kondisi iklim
d. Topografi lokal dan adanya embun. Polutan sekunder ini mempunyai sifat
(CO).
a. Udara Ambien
dan unsur hidup lainnya. Pencemaran udara dapat diartikan sebagai adanya
atau zat-zat asing ke dalam udara selalu menyebabkan perubahan kualitas udara.
udara turun sampai ke tingkat dimana kehidupan manusia, hewan dan binatang
Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi,
dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur
zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang
dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar yang tetap pada
suatu tempat.
b. Udara Emisi
Udara emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan
lingkungan ditetapkan baku mutu udara yang dapat dibedakan atas baku mutu
udara ambien dan baku mutu udara emisi. Baku mutu udara ambien adalah
batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di
udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-
tumbuhan dan atau benda. Baku mutu emisi adalah batas kadar yang
diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikelluarkan dari sumber
udara ambien.
Baku mutu udara dapat dibagi dalam baku mutu yang ditujukan pada
sumbernya dan baku mutu yang ditujukan pada akibatnya. Baku mutu udara
udara. Baku mutu yang ditujukan pada sumbernya kerapkali dinamakan “ baku
mutu emisi”. Baku mutu udara yang ditujukan pada akibatnya adalah
Baku yang udara yang ditujukan pada pada akibatnya disebut baku mutu
ambien yang berlaku bagi emisi yang berasal dari sumber bergerak maupun
pencemaran udara :
1. Sebagai indikator untuk secara dini mengetahui bahwa suatu udara sudah
mulai dicemari oleh suatu bahan/zat yang dinyatakan melalui Baku Mutu
Ambien.
2. Sebagai parameter untuk menyatakan sampai batasan berupa suatu zat akan
a. Reseptor sensitif.
d. Level natural dan fluktuasi, level konsentrasi dan fluktuasi pencemar yang
terjadi secara alami atau masuk ke dalam atmosfir dari sumber pencemar
mengurangi emisi.
emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak,
maupun sumber tidak bergerak spesifik. Sumber bergerak adalah sumber emisi
yang bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kendaraan
bermotor.Sumber tidak bergerak adalah sumber emisi yang tetap pada suatu
tempat. Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah batas kadar maksimum
dan/atau kegiatan tersebut terutama kegiatan industri adalah turbin gas (gas
turbine), alat kompresi gas (gas compressor), boiler dan incinerator. Adapun
alat yang digunakan sebagai sarana pembuangan emisi adalah cerobong
Pecemaran Udara (PP No. 41 Tahun 1999). Baku mutu ini memiliki 9
parameter yang berlaku untuk menilai kondisi udara ambient secara umum dan
4 parameter lain yang hanya berlaku untuk menilai kondisi udara ambient di
bergerak
0-50
Tidak ada efek akibat akibat
berbau efek
kombinasi kombinasi
dengan SO2 dengan SO2
(selama 4 (selama 4
jam) jam)
Perubahan Luka pada Luka pada Terjadi
Sedang
51-100
Bau dan
kehilangan Jarak
Peningkatan warna, pandang
Penurunan
Tidak sehat
Meningkatnya
kardiovaskular Olahraga
pada orang ringan Meningkat
Meningkatn
Sangat tidak sehat
lebih
300-
(Bapedal, 1997)
kualitas udara. Sumber pencemaran udara yang utama adalah berasal dari
(Fardiaz, 1992).
Zat pencemar dibentuk dari bahan baku yang digunakan, terbentuk karena
proses (teknologi) yang dipakai. Sedangkan pencemaran udara terjadi karena ada
dalam sumber alamiah dan sumber buatan. Sumber alamiah yaitu sumber-sumber
pencemar yang terjadi dengan sendirinya seperti gunung berapi, kebakaran hutan,
gunung meletus, pembusukan bahan organik oleh mikroba, dan reduksi sulfat
bahan bakar minyak, gas, dan terutama batu bara yang mengandung sulfur tinggi
(Mulia, 2005).
pencemaran udara yang terjadi. Berbagai macam sumber pencemar yang dapat
titik pencemar dapat dibagikan ke dalam sumber titik, mobil, dan area:
a) Sumber titik
Sumber titik adalah sumber yang diam yang tergolong dalam sumber tidak
b) Sumber mobil
Sumber mobil yang dimaksudkan yaitu sumber yang bergerak berasal dari
c) Sumber area
Sumber area adalah sumber sumber yang berasal dari pembakaran terbuka
Kualitas udara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumber pencemar yang
ada seperti dari kegiatan industri, kegiatan transportasi dan lain-lain. Masing-
oleh kualitas bahan bakar yang digunakan, teknologi serta pengawasan yang
pemakaian bahan bakar gas, dan hal itu akan membawa risiko pada
pencemaran udara. Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa bensin bertimbal dan
tidak tetap. Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama
sekali. Beberapa gas seperti SO2, H2S, dan CO selalu dibebaskan ke udara
3.2. Parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut
(SO2), Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO 2), Ozon (O3), Hidro
(Baku Mutu Emisi) sumber tidak bergerak Kep.MenLH No. 5/2006 : BME
gas buang kendaraan mengatur tentang ambang batas dan baku mutu udara
emisi.
3.4. Sumber pencemaran udara menurut Slamet (2011) yaitu sumber titik, mobil
dan area. Sumber titik adalah sumber yang diam yang tergolong dalam
sumber tidak bergerak. Sumber mobil yang dimaksudkan yaitu sumber yang
bergerak berasal dari kendaraan bermotor dan lain sebagainya. Sumber area