1. Mengurangi batas atas emisi polutan pada gas buang dan memperketat prosedur
saat test dingin.
2. Pengembangan kontrol emisi gas buang dgn cara resirkulasi gas buang ke
saluran inteke, catalytic conv, pengembangan sealing saluran gas buang
1. Kendaraan pribadi.
2. Kendaraan niaga.
3. Bahan bakar ( bensin, Diesel, Gas alam atau LPG).
POLUTAN
SUMBER POLUTAN
2. Gas dari crankcase (campuran uap oli yaitu hydrokarbon yang tidak terbakar)
FAKTOR PEMBAKARAN
Udara yang dihisap mesin terdiri dari +20% Oksigen & + 80% Nitrogen.
Nitrogen tdk berpengaruh pada pembakaran dan pengaruhnya adalah akibat dari
sifatnya yang fleksible yg mengalami perubahan sesuai dgn temperatur.
Pembakaram akan sempurna jika campuran antara bahan bakar dan udara sesuai
dengan nilai teoritis ( rasio stoikiometrik ) yakni 1 : 14.7
POLUTAN
4. Aromatika --> Bahan bakar itu sendiri atau hasil distilasi yang ditambahkan ke
bahan bakar.
7. Asam sulfur --> Hasil bentukan dari sisa pembakaran campuran sulfur dan uap
air didalam atmosfir.
8. Partikel-partikel --> Bagian dari karbon padat yang bersatu dengan materi
tambahan didalam bahan bakar (sulfur, dsb)
POLUTAN
PENGARUH POLUTAN
Melakukan pengukuran langsung pada berat atau volume bahan bakar yang di kon-
sumsi oleh kendaraan dalam 3 kondisi pengemudian :
• Dalam kota
• Kecepatan konstan 90 km/jam
• Kecepatan konstan 120 km/jam
Dengan ketentuan :
• Kondisi mesin panas
• Bahan bakar yang digunakan dengan RON 95.
Mulai pertengahan tahun 1997 metoda ini diganti dengan metoda yang lebih akurat
yaitu METODA KANDUNGAN KARBON.
MENGHITUNG FUEL CONSUMPTION
Menghitung konsumsi bahan bakar dari jumlah atom karbon yang dikeluarkan oleh
gas buang. Angka ini dihitung dari 3 kondisi pengemudian.
Hasil ukur untuk kendaraan P 806 dengan mesin XU7 dengan 2 metoda pemeriksaan
2. Catalytic converter
Tujuan
• Mencegah keluarnya gas dari crankcase ke atmosfir (campuran uap oli, gas pem-
bakaran dan uap bahan bakar yang tak terbakar)
• Mencegah tekanan yang berlebihan didalam crankcase yang akan mengakibatkan
kebocoran pada bearing dan seal.
Gas crankcase dicampur dengan udara intake, dibakar didalam mesin dan dikeluar
kan melalui saluran gas buang.
Volume gas yang diresirkulasi ditentukan oleh vacum regulator agar volume oli
oli yang disedot masuk tidak terlalu banyak.
METODA MENGURANGI POLUSI
CATALYTIC CONVERTER
CATALYTIC CONVERTER
Logam-logam mulia ini membantu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi.
Kemampuan kontrol emisi katalitic converter tergantung pada volume dan berat
logam mulia yang dikandung
Jenis catalytic converter :
• Catalytic Converter Oksidasi (katalis : rhodium, ruthenium).
Catalytic ini terbatas pada oksidasi CO dan HC yang tidak terbakar untuk
mengubah menjadi CO2 dan H2O
CATALYTIC CONVERTER
Catatan :
• Temperatur kerja ideal catalytic converter 6000 C sampai 8000 C. Diatas
10000 C beresiko dapat merusak catalytic converter.
• Untuk menambah temperatur, campuran bahan bakar harus dibuat lebih kurus
• Untuk mengurangi temperatur, campuran harus dibuat lebih gemuk.
METODA MENGURANGI POLUSI
Oxygen sensor atau yang disebut juga lambda sensor harus dikomboinasikan dengan
sistem engine management dengan performa tinggi. Oxygen sensor memberikan
informasi kepada ECU engine management mengenai kandungan oksigen pada gas
buang. Tergantung pada pengukuran ini - campuran gemuk (kurang oksigen) atau
campuran kurus (oksigen berlebih) – ECU mengatur jumlah bahan bakar yang
diumpankan ke ruang pembakaran untuk mendapatkan campuran yang optimal
yaitu Lambda = 1. Pengaturan ini sangat penting untuk mendapatkan transformasi
atau perubahan yang sempurna gas-gas beracun oleh catalytic converter
METODA MENGURANGI POLUSI
Jika campuran gemuk : tidak ada oksigen di dalam gas buang, hanya oksigen dari
udara luar saja yang melewati elektroda. Kondisi ini menyebabkan beda potensial
yang tinggi antara dua elektroda (G).
METODA MENGURANGI POLUSI
Jika campuran kurus : terdapat oksigen di dalam gas buang. Oksigen melewati
elektroda pada kedua sisinya, oksigen dari udara luar dan oksigen yang ada di gas
buang. Sehingga beda potensial antara dua elektroda kecil (H). tegangan ini adalah
sinyal yang dikirimkan ke ECU
Resurkalasi sebagian dari gas buang akan mengurangi jumlah oksigen yang ada di
dalam silinder dan mengakibatkan turunnya nitrogen oksida (NO X).
EGR berfungsi untuk mengurangi gaya sedot selama fase intake ketika throttle
tertutup, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar.
METODA MENGURANGI POLUSI
Sistem ini mencegah keluarnya uap bensin dari tangki bensin ke udara terbuka
Prinsip kerja
Tutup tangki dilengkapi dengan seal. Ketika kendaraan berhenti, uap bensin keluar
dari tangki (e) melalui expansion chamber (d) dan mencapai suatu tempat
penyimpanan yang disebut canister (a), atau absorber. Canister (a) diisi dengan
karbon aktif dan pada ujungnya dilengkapi dengan sebuah filter untuk saluran
masuk udara
METODA MENGURANGI POLUSI
SistemDengan dikontrol oleh ECU engine sesuai dengan prinsip “OCR” (Opening
Cyclic Ratio), solenoid valve mengatur resirkulasi sesuai dgn kondisi kerja mesin :
· Beban penuh : memungkinkan terjadi proses pembersihan (purging),
· Deselerasi : tidak terjadi proses purging (resiko campuran bahan bakar
akan menjadi terlalu gemuk sebagai akibat dari efek “Damping”).
ECU selalu mengontrol campuran bahan bakar dengan mengatur tingkat resirkulasi
Expansion chamber
TutupRuang ini melakukan beberapa fungsi :
· Tujuan utamanya adalah supaya udara dari luar bisa masuk ketika terjadi
vakum di dalam tangki (misalnya setelah pendinginan).
· Membatasi aliran uap ke canister melalui sebuah nozzle.
Ruang ini akan dalam kondisi tertutup jika kendaraan overturning (valve (b) dan
menjamin sealing yang rapat pada tangki
STANDARD EURO 3
Expansion chamberAturan baru (CE 98/69) mulai berlaku sejak 1 Januari 2000
standard “EURO 3” di negara-negara Eropa. Standard ini disebut “L4” sesuai dgn
pengkodean Peugeot-Citroen Automobiles. Standard ini menyatukan semua ukuran-
ukuran yang telah berlakukan dalam kaitannya dengan kontrol emisi, dengan
penambahan beberapa batasan-batasan khusus.
Pemeriksaan difocuskan pada kesesuaian dengan level emisi rata-rata pada saluran
gas buang setelah starting dingin dan kerja EOBD.
Sejak 1 Januari 2000 tanggung jawab manufacture ditentukan 80.000 km dan max
5 tahun.
Standard EURO 4 akan berlaku mulai tahun 2005 dan akan menekankan langkah-
langkah yang bahkan lebih ketat (misal, siklus pengukuran polutan pada temperatur
rendah -70).
Standard emisi kontrol akan menjadi semakin ketat. Standard ini memerlukan kom-
onen-komponen yang berbeda, spesifikasi komponen ini berkaitan dengan mesin
dan type kendaraan.
hery.suryo@telkom.net