Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan II Dasar-dasar

Pembakaran
Untuk sebuah bahan bakar hidrokarbon, produk-produk yang dihasilkan
hanyalah CO2, H2O, dan N2, sementara O2 juga akan terbentuk jika terjadi
kelebihan suplai udara.
Walaupun jumlah udara yang disuplai didalam proses pembakaran aktual
dapat melebihi jumlah udara teoritis , tidak jarang terjadi sejumlah karbon
monoksida dan oksigen yang tidak terbakar muncul didalam produk hasil
pembakaran.
Hal disebabkan oleh :
1. Pembakaran yang tidak tuntas
2. Waktu yang tidak cukup untuk menuntaskan pembakaran
Jika jumlah udara yang disuplai lebih sedikit dari udara teoritis, produk yang
dihasilkan dapat mengandung CO2 dan CO dan mungkin juga terdapat bahan
bakar yang tidak terbakar.
Prosentase hasil produk dari pembakaran yang tidak sempurna hanya dapat
diukur dengan alat-alat diantaranya :
Orsat Analyzer, gas Chromatography, infrared analyzer dan flame ionazation
detector
Analisa Ruang Pembakaran
Gas metan pada 400 K dan 1 atm memasuki sebuah ruang pembakaran, dimana gas
tersebut dicampur dengan udara yang masuk pada 500 K dan 1 atm. Produk – produk
pembakaran keluar pada 1800 K dan 1 atm adalah dan
Untuk pengoperasian pada kondisi tunak, tentukanlah laju perpindahan kalor
dari ruang pembakaran dalam satuan kJ per kmol bahan bakar. Abaikan efek energi kinetik
dan potensial. Nilai rata-rata untuk kalor spesifik cp untuk metan antara 298 dan 400 K
adalah 38 kJ/kmol. K
Asumsi :
1. Volume atur yang ditunjukkan dengan garis2 putus pada gambar dioperasikan pada
kondisi tunak.
2. Efek energi kinetik dan potensial dapat diabaikan
3. Bahan bakar dimodelkan sebagai gas ideal dengan cp = 38 kJ/kmol.K. Udara
pembakaran dan produk-produk hasil pembakaran masing-masing membentuk
campuran-campuran gas ideal.
4. Setiap mol oksigen didalam udara pembakaran disertai 3,76 ol nitrogen, yang
bersifat inert

Masukkan produk2
prosentas
pembakaran
Sehingga persamaan kimia setimbang dengan basis permol bahan
bakar dengan membagi masing-masing koefisien dengan 10,2 :

Dengan menggunakan persamaan :

Laju aliran molar bahan bakar Entalpi dr produk dan reaktan


Entalpi pembentukan pd kondisi ref 25 C dan 1 atm

Karena kondisi dalam keadaan steady maka


Menjadi nol

Lihat tabel A-25

(hTprod - hT ref ) dari CO2


Selanjutnya produk-produk yang dihasilkan yang terlibat serta lihat tabel
entalpi pembentukan untuk karbondioksida, karbonmonoksida dan air pd
Ingat tanda koma adalah
tabel A-25, dan tabel A-23 9364
Lihat reaktan – reaktan yang terlibat serta lihat tabel entalpi pembentukan untuk
metan pd tabel A-25, dan nilai entalpi untuk nitrogen dan oksigen pd tabel A-23

Sehingga didapat laju perpindahan kalor menjadi :


Diketahui campuran gas metan dan oksigen, pada awalnya bertemperatur 25 0C dan
tekanan 1 atm, terbakar dengan sempurna didalam ruang yang tertutup kokoh, terjadi
perpindahan kalor sampai produk didinginkan menjadi 900 K, Jika reaktan dan produk
masing-masing membentuk campuran gas ideal, tentukan :
1. Total perpindahan kalor, dalam kJ
2. Tekanan terakhir, dalam atm
Internal Combustion Engines today are equipped with a large number of electronic sensors. These sensors
keep the track of everything from the intake of air for combustion to the exhaust gas emissions. Electronic
systems help engines to deliver excellent performance with good fuel economy and reduced levels of
harmful emissions. The images below show the locations of different electronic sensors on a GM 5.3L V8
VORTEC Engine. This engine is show on the right located in the Engine Dyno Test Cell at the Clemson
University International Center for Automotive Research.
Sensors identified below are the:
•MAF(Mass Air Flow) Sensor
•Temperature Sensor in the combustion chamber
•Engine Knock Sensor
•Engine Crankshaft Position Sensor
•Temperature Sensor/Mid catalytic on the Catalytic Converter
•Oxygen Sensor on the Catalytic Converter
•Exhaust Air Temperature Sensor
•Throttle Position Sensor
Combustion Chamber Temperature Sensor
A temperature sensor is located in the combustion chamber of each
individual cylinder. These expensive sensors are used for research purposes
only
Mass Air Flow Sensor
The mass airflow (MAF) sensor is a sensor that is used to measure the
volume of air entering into the combustion chamber through the intake
manifold. Air expands and contracts with changes in temperature and
pressure, so it is very important to mass of the air entering the combustion
chamber rather than the volume in order to get the correct ratio of air and
fuel for proper and well timed ignition. The MAF sensor provides this
information to the ECM (Engine Control Module).
1. Mass Airflow sensor
2. EVAP canister
3. Fuel pressure regulator
4. Positive crankcase ventilation valve (PCV valve)
5. Intake air temperature sensor
6. Throttle position sensor
7. Purge valve vacuum line
8. Idle air control valve (IAC valve)
9. Ignition coil
10. Brake booster vacuum line
11. Distributer
12. Breather valve on cylinder head
13. Oil cooler and oil filter housing
14. Alternator
15. High pressure oil switch
16. Engine fan motor
17. Camshaft position sensor/Hall sender
18. Engine coolant temperature sensor (ECT
sensor)
19. Low pressure oil switch
20. A/C cut off
21. Brake fluid resevoir/brake booster
22. Coolant level sensor
23. Fan control module (FCM)
24. Clutch cable (Self adjustable)

Anda mungkin juga menyukai