Carbon dioxide
Polutan (CO2)
Unburned Hydrocarbon
(HC)
Carbon monoxide
(CO)
Nitrogen oxides
(NOx)
Polutan yang
berbahaya :
Unburned Hydro carbon
Terjadi karena
(HC)
pembakaran
Carbon monoxide yang tidak
(CO) sempurna
175 to 750 HP
Japan Emission Standards for Construction Engines
Sec 2
Low Emission
Polutan yang memenuhi standard peraturan
mengenai Emissi yang ditetapkan oleh
Environtmental Protection Agency (EPA)
Regulation values
Electronic Control Unit (Controller) mengatur dan mengontrol
timing pada solenoid valve injector tergantung signal dari sensor yang
terpasang pada mesin sehingga bahan bakar yang disemprotkan pada
timing serta jumlah bahan bakar yang tepat.
Sistim pengontrolan antara lain : Sensor, Controller, Actuator .
High compression ratio
Compression ratio diset lebih tinggi dari mesin yang saat ini untuk
memperbaiki efisiensi pembakaran supaya fuel consumption lebih
rendah dan menurunkan asap putih yang dihasilkan ketika mesin
dihidupkan pada cuaca dingin.
High-pressure fuel injection system, dikontrol secara electronic,
mengoptimumkan injection characteristics pada kondisi dingin
untuk memperbaiki pada awal start dan mengurangi emisi white
smoke.
Reentrant piston
Reentrant combustion chamber terbuat dari cast iron mempunyai
koefisien expansi panas yang kecil, dan telah digunakan pada mesin
140-2 series yang menghasilkan exhaust gas bersih, warna exhaust gas
yang baik, fuel consumption yang rendah, high durability, dan high
reliability.
PENDAHULUAN
Permintaan masyarakat dunia dewasa ini adalah
berkembangnya engine yang bersahabat dengan
lingkungan.
Untuk itu Komatsu seiring dengan kebutuhan ini
mengeluarkan engine yang memiliki tingkat emission
yang rendah.
Engine tersebut ditandai dengan symbol E contoh
SAA6D102E-1.
Emissi gas buang dipengaruhi oleh hal-hal sebagai
berikut:
• Tidak terbakarnya senyawa Hydrocarbon karena
pembakaran yang tidak sempurna.
• Terbentuknya Carbon monoxide (CO) akibat
kurangnya udara dalam pembakaran
• Kandungan NOx yang terlalu tinggi karena temperatur
pembakaran di ruang bakar terlalu tinggi.
CARA PENGENDALIAN
Bila kandungan unsur-unsur diatas melebihi batas yang
diizinkan berarti engine tersebut mampu mencemari
lingkungan.
Mengendalikan NOx
NOx terbentuk akibat panas yang terlalu tinggi
diruang pembakaran + 1500oC.
Untuk menurunkan temperatur pembakaran ini dapat
dilakukan dengan cara memperlam-bat timing injeksi
bahan bakar.
Start
Start injection
injection
Gb.1 Gb.2
Memperlambat timing injeksi seperti terlihat pada gambar 2 dimana
sudut injeksi () lebih kecil dibanding gambar 1, akan memberikan
hasil menurunnya kadar kandungan NOx dalam gas buang,
namun timbul kerugian karena pembakaran menjadi tidak sempurna,
yaitu:
Re-entrant Combustion
Chamber
Ductile Cast Iron Piston
Note:
Diesel exhaust emission :
adalah terdiri dari beberapa polutan yang dipancarkan ke udara terbuka
oleh sistim pembuangan.