Anda di halaman 1dari 10

Starting Motor Guide

Starting Motor adalah komponen dalam Sistem Listrik yang terdapat


pada alat-alat berat. Komponen ini merupakan bagian dari Sistem Starting yang
berfungsi untuk menghidupkan engine, dengan prinsip merubah energi listrik
menjadi energi mekanis, dimana putaran yang dihasilkan oleh starting motor
digunakan untuk memutar engine sampai pembakaran terjadi dalam engine
dan bisa untuk memutar engine itu sendiri.

Unit Komatsu menggunakan starting motor dengan output rating (kW) :


1,4kW 3,5kW 4,5kW 5,2kW 7,5kW 11kW 18kW
Starting motor dengan output rating 1,4 kW menggunakan sumber tegangan 12
Volt DC, sementara starting motor dengan output rating yang lain menggunakan
sumber tegangan 24 Volt DC.

Starting motor sering rusak terbakar yang disebabkan oleh kesalahan


dalam pengoperasian. Hal ini hanya bisa dicegah dengan cara pengoperasian
yang tepat, dimana starting motor hanya boleh digunakan untuk memutar
engine sebanyak 3 kali dalam satu waktu starting, dengan siklus 30 detik
starting motor berputar dan 30 detik tidak berputar (istirahat).
Starting Motor Guide

CONVENTIONAL TYPE STARTING MOTOR

Starting motor type conventional dibedakan menjadi 3 macam


berdasarkan mekanisme proses engagement dan disengagement antara
pinion gear (starting motor) dengan ring gear (engine), yaitu : Pinion Shift
Type, Armature Shift Type, dan Inertial Type.
Starting Motor Guide

Pinion shift type (Electromagnetic shift type) :


- Proses engagement : pinion ditekan dan bersentuhan dengan ring gear
oleh gaya elektromagnet dari magnet.
- Proses dis-engagement : Saat gaya elektromagnet hilang, pinion
bergerak kembali oleh gaya spring.

Armature shift type (Bosch type) :


- Proses engagement : armature assy bergerak dan bersentuhan dengan
ring gear oleh gaya magnetic dari field coil.
- Proses dis-engagement : Saat gaya magnet dari field coil melemah,
armature bergerak kembanli oleh gaya spring.

Inertial type (Bendix type) :


- Proses engagement : pinion bergerak searah spline karena gaya inersia
statis yang dihasilkan saat armature mulai berputar cepat.
- Proses dis-engagement : Pinion bergerak kembali saat putaran ring gear
menjadi lebih cepat dari putaran pinion gear.
Starting Motor Guide

REDUCTION GEAR TYPE STARTING MOTOR

Reduction gear type adalah type starting motor yang mempunyai built-in
gear untuk mengurangi kecepatan putar motor sampai sekitar 1/3 kali sehingga
dapat menghasilkan torque yang besar. Sebuah starting motor type reduction
gear mempunyai ukuran lebih kecil dan berat lebih ringan 20 – 40% dari type
conventional dengan output rating yang sama. Type ini sangat berguna untuk
menghidupkan engine di daerah dingin, karena kekentalan oli engine sangat
tinggi pada temperature rendah, sehingga memerlukan torque yang besar.
Starting motor type reduction gear dibedakan menjadi 3 macam
berdasarkan jenis gear yang digunakan, yaitu : Multi-shaft Inscribed Type,
Multi-shaft Circumscribed Type, dan Coaxial Type.
Starting Motor Guide

Multi-shaft inscribed type :


Sebuah sun gear terpasang pada armature shaft dan sebuah internal gear
terpasang pada pinion shaft.

Multi-shaft circumscribed type :


Sebuah sun gear terpasang pada armature shaft dan sebuah external gear
terpasang pada pinion shaft.

Coaxial type :
Sebuah sun gear terpasang pada armature shaft dan sebuah internal gear
terpasang tetap pada gear case, dan sebuah planettary gear terpasang
pada pinion shaft.
Starting Motor Guide

OVERRUN CLUTCH

Starting motor berfungsi untuk menghidupkan engine, dimana


pengiriman tenaga dari starting motor ke engine harus segera dicegah setelah
engine hidup. Bila hal ini tidak terjadi maka starting motor akan mengalami
overrun (diputar oleh engine) sehingga rusak, dimana putaran engine saat
hidup mencapai 10 kali lebih cepat dari putaran starting motor.

Overrun clutch adalah komponen yang berfungsi untuk mencegah


putaran engine (setelah engine hidup) diteruskan ke starting motor. Terdapat
3 tipe overrun clutch, yaitu : Roller Type, Multiple Disc (Plate) Type, dan
Dentil Type.

ROLLER TYPE OVERRUN CLUTCH

Roller type overrun clutch terdiri dari sebuah clutch outer dan sebuah
pinion. Roller clutch bisa digolongkan menjadi internal type dan external type,
tetapi dengan prisip kerja yang sama.
Starting Motor Guide

Roller type overrrun clutch menggunakan sebuah roller clutch untuk


menggantikan multiple disc clutch. Ada dua tipe roller clutch, yaitu :
1. Inner roller type
Mempunyai bagian cembung (concave) pada roller bagian dalam.
2. Outer roller type
Mempunyai bagian cembung (concave) pada roller bagian luar.

Saat pinion gear bersentuhan dengan ring gear, clutch outer bergerak
berlawanan arah dengan jarum jam akibat gaya putar dari motor. Roller diikat
dalam celah antara dinding bagian dalam (berbentuk tapper atau tirus) dari
clutch outer dan dinding bagian luar dari inner part pinion, dan berfungsi
sebagai wedge. Sehingga pinion berputar dengan arah yang sama.
Starting Motor Guide

Pinion akan terputar oleh engine saat terjadi overrunning. Jadi, putaran
pinion menjadi lebih cepat dari putaran outer clutch. Roller bergerak searah
dengan jarum jam sehingga menekan roller spring, akibat dari hambatan gesek
pada dinding bagian luar dari inner part pinion. Jadi, roller dibebaskan dari
dinding bagian dalam dari clutch outer dan dinding bgian luar dari bagian dalam
pinion. Pada kondisi ini, hanya pinion yang berputar, dan putaran engine tidak
diteruskan ke motor.

Roller clutch sebelumnya banyak digunakan pada mesin bensin dan


mesin diesel ukuran kecil, yang mempunyai kejutan torque hanya kecil.
Sekarang ini, roller clutch digabungkan dengan sebuah peralatan penyangga
(shock absorber) sehingga bisa digunkan pada mesin diesel ukuran besar
dengan kejutan torque yang besar. Saat pinion bersentuhan dengan ring gear,
kejutan torque yang terjadi pada roller clutch diubah menjadi gaya axial oleh
sebuah helical spline dan diredam oleh perubahan bentuk pada sebuah disc
spring.
Starting Motor Guide

MULTIPLE DISC (PLATE) TYPE OVERRUN CLUTCH

Multiple disc (plate) clutch digunakan pada starting motor dengan output
rating yang besar. Tetapi perkembangan dari roller type overrun clutch telah
membuat penggunaan multiple clutch berkurang.

Sebuah multiple disc (plate) type overrun clutch meneruskan torque


dengan menggunakan gaya gesekan pada clutch yang terbuat dari material
yang berbeda. Saat torque yang berlebihan terjadi, clutch dapat mencegah
distorsi pada shaft dengan membuat bebas.
Pinion (clutch outer) diputar oleh engine, saat overrrunning terjadi. Jadi,
clutch inner bergerak dalam arah yang berlawanan akibat operasi pada spline
dari armature shaft. Sehingga, plate menjadi kendur dan bebas.
Starting Motor Guide

DENTIL (RATCHET) TYPE OVERRUN CLUTCH


Sebuah dentil (ratchet) type overrun clutch meneruskan torque dengan
menekan dua dentil unit (sawtooth A dan B) menggunakan spring dan saling
mempertahankan sentuhan.

Saat overrun terjadi, tooth A menjadi terpisah akibat ditekan oleh gaya
centrifugal dari weight yang terpasang pada tooth B. Sehingga, torque tidak
diteruskan.

Dentil clutch menimbulkan getran yang besar selama meneruskan


tenaga, dan suara yang berisik saat terjadi overrunning.

Anda mungkin juga menyukai