Anda di halaman 1dari 11

1.

Pendahuluan:
a. Sekilas Argon
Argon merupakan gas yang bersifar inert, biasanya digunakan pada proses
metalurgi sebagai shielding gas yang menghambat reaksi antara metal dan
oksigen. Proses metalurgi yang memakai argon diantaranya adalah pengelasan
logam seperti aluminium dan stainess steel. Selain itu gas argon digunakan
sebagai gas pengisi lampu pijar, lampu neon, dan sebagai mix gas.
Argon dalam bentuk gas memiliki sifat tidak berasa dan tidak berwarna, tidak
korosif namun dapat mudah terbakar dan berupa gas yang dingin. Keberadaan
argon juga sedikit dalam atmosfer bumi yaitu sekitar 1% dari atmosfer bumi.
Gas argon juga bersifat monoatomic dan sangat inert, dan dapat membentuk
senyawa kimia yang tidak dikenal. Material khusus dalam pembentukan argon
tidak diperlukan karena argon bersifat inert, tetapi materi yang dipilih harus
dapat menahan suhu rendah untuk argon cair.
Tabel 3.5 Sifat Fisik Argon (PT. Air Liquide Indonesia)
Properties
Boiling Point at 1 atm
Vaporiz. Heat at 1 atm
Concentration in Air
Temp.
Pressur
Triple Point

Ctitical Point

e
Temp.
Pressur

e
Volumetric
Gas
Liquid
Weight
Molecular Weight

Unit
o
C
Kcal/Kg
% ppm vol
o
C

Value
-185,9
38,9
0,93
-189,4

mm/Hg

512,2

-122,5

atm/abs

4,8

Kg/Nm3, 0 Deg C ,1 atm


Kg/l eb point 1 atm
g.

1,73
1,4
40

b. Sejarah Liquid Argon


c. Pemanfaatan Liquid Argon
2. Isi:
a. Skema Proses
i. Proses utama
Skema Proses Pemisahan Argon dari Udara:

Skema Proses Pembuatan Liquid Argon setelah dpisahkan dari udara:

ii. Prinsip kerja


b. Peralatan Utama Proses
i. Kompresor
1. Kompresor Aksial
Kompresor aksial biasanya digunakan untuk MAC pada ASUs
besar. Ketika kompresor aksial digunakan, pertimbangan harus
diberikan dengan karakteristik kinerja dinamis dari kompresor
dengan penekanan khusus pada kondisi gelombang. Sebuah
tinjauan torsi dan lateral kritis ketat dari sistem en-ban
kompresor-gear-drive diperlukan. Penggunaan satu atau lebih

baris variabel pisau stator untuk mengendalikan kapasitas


kompresor adalah umum. Pertimbangan harus diberikan untuk
desain mekanisme penggerak pisau stator dengan penekanan
pada pencegahan karat dan kotoran deposito di atasnya, yang
dapat menyebabkan mengikat dalam operasi. Pertimbangan
khusus juga harus diberikan kepada tiga baris pertama dari
pisau berputar di mana uap air dapat menyebabkan karat dan
ketidakseimbangan. Casing kompresor harus dirancang untuk
tekanan maksimum yang dapat dicapai di bawah kondisi operasi
termasuk gelombang.
2. Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal banyak digunakan untuk tugas MAC
serta produk oksigen, nitrogen produk, dan layanan daur ulang
nitrogen. Seperti mesin aksial, pertimbangan harus diberikan
kepada karakteristik kinerja dibandingkan dengan persyaratan
operasi pabrik diharapkan. Sebuah tinjauan dari criticals torsi
dan lateral dengan gigi dan sopir termasuk harus dilakukan
untuk setiap instalasi. Casing kompresor harus dirancang untuk
tekanan maksimum yang dapat dicapai di bawah kondisi operasi
termasuk gelombang. Kontrol kapasitas biasanya dilakukan
dengan variabel inlet guide baling-baling setidaknya tahap
pertama.
3. Reciprocating Compressor
Reciprocating kompresor secara luas digunakan untuk oksigen,
nitrogen, argon produk mentah, dan layanan udara HP. Kedua
jenis reciprocating kompresor kompresor silinder non-dilumasi
dan dilumasi kompresor silinder. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan kompresor reciprocating adalah :
komposisi gas
rasio kompresi
toleransi gas terhadap kontaminasi minyak
kebutuhan/persyaratan perawatan dan pemeliharaan
ii. Heat Exchanger
a) Plate-Fin Heat Exchanger (Linde)
Brazed plate-fin heat exchanger adalah model heat
exchanger yang terdiri dari tumpukan piringan datar

bergelombang yang membentuk sirip sehingga dapat


menjadi saluran alir untuk berbagai macam fluida yang
diproses. Setiap aliran proses ini menempati bagianbagian pada tumpukan lalu dikumpulkan oleh separuh
bagian atas pipa dan belokan-belkan menuju satu titik
koneksi pada masukan dan keluaran dari masing-masing
aliran proses. Dengan cara ini, lebih dari 10 preses
fluida dapat ditukar panasnya hanya dalam satu blok
heat exchanger. Gambar ini merupakan sketsa dari
berbagai jenis sirip.

Biasanya jenis heat exchanger ini terbuat dari


aluminium alloy 3003 (blok) dan 5083 (semua
sambungan). Hal ini penting untuk mengetahui apakah
dengan bahan-bahan standar ini padadesain bagian atas
terbatas pada suhu lebih dari 65C disebabkan
persyaratan kode.
Untuk meningkatkan kinerja yang dibutuhkan, dapat
juga memilih sirip yang tepatdari sekitar 50 jenis sirip
yang berbeda. Secara umum, perbedaan jenis ini dibuat
antara sirip berlubang dan bergerigi.
Sirip bergerigi memiliki koefisien transfer panas yang
lebih tinggi daripada sirip berlubang. Namun sirip
bergerigi lebih rentan terhadap penyumbatan yang
mengakibatkan pressure drop yang lebih tinggi.
Pengikatan tumpukan piring dan sirip yang longgar
menjadi blok yang rigid digunakan dengan cara

mematri pada vakum. Proses ini berarti menjadikan satu


tumpukan yang longgar ini dalam pemanasan tungku
vakum hingga suhu 600C. Suhu ini berada sangat
dekat dengan titik leleh aluminium. Material paduan
dilapisi oleh gulungan kedua sisi setiap lembar pemisah.
Sirip merupakan paduan aluminium murni tanpa
selubung apapun. Setelah mematri pada vakum untuk
blok selesai, dilanjutkan dengan melengkapi dengan
mengelas semua sambungan seperti separuh bagian atas
pipa, belokan-belokan, dan bagian pendukung ke dalam
blok.
Kelebihan:
Kekurangan:
b) Coil-Wound Heat Exchanger
(belum dapat)
iii. Ekspander
Ekspander digunakan untuk menyediakan pendinginan pada proses.
Ada dua jenis ekspander, turbo dan reciprocating. Ekspander
mengekstrak energi dari aliran proses dengan memuat listrik, mekanik,
atau

hidrolik

de-keburukan

yang

melekat

pada

expander.

Turboexpanders biasanya dimuat oleh generator, blower, kompresor


booster, atau dynamometers minyak. Reciprocating mesin ekspansi
biasanya dimuat oleh secara langsung digabungkan ke kompresor atau
belt dimuat oleh generator listrik. Ketika ekspander operasi, berikut ini
harus dipertimbangkan :
hilangnya pemuatan dan kecepatan lebih;
pencemaran minyak dari proses;
abnormal pada suhu rendah;
padatan dalam aliran gas;
kehilangan pelumasan;
suhu bantalan abnormal;
getaran yang abnormal;
kecepatan abnormal;
kecepatan kritis;
penyumbatan ekspander oleh es atau karbon dioksida;
startup dan shutdown.
Jadwal perawatan dapat diatur pada jam operasional atau berdasar
kalender yang paling cocok untuk peralatan tertentu.
a) Turbo Expander

Sebuah turbo ekspander dirancang untuk mengekstrak


energi dari gas proses. Gas bertekanan tinggi memasuki
kasus expander, melewati nozel expander di mana ia
diarahkan ke impeller expander, dan kemudian keluar
melalui debit expander pada tekanan rendah dan suhu.
Energi dihapus dari aliran gas dengan expander dapat
digunakan untuk memberikan daya kompresi siklus
proses.

b) Reciprocating Expander
(belum dapat)
iv. Joule-Thompson Valve
Katup ini (belum dapat)
v. Kolom pemisahan argon
Udara biasanya mengandung 0.934 % argon dan titik didih argon
diantara nitrogen dan oksigen. Argon dapat berada di dalam produk
nitrogen atau produk oksigen sebagai pengotor. Dulu argon dianggap
sebagai pengotor yang tidak ada gunanya tapi sekarang argon
digunakan sebagai gas inert dalam proses pengelasan dan pembuatan
lampu pijar.

Gambar 6.5 Subsistem argon recovery


Sistem pemisahan argon biasanya terdiri dari dua bagian dasar: (1)
subsistem recovery, yang dapat dilihat pada Gambar 6.5 dan (2)
subsistem purifikasi. Konsentrasi argon terbanyak ada di bagian bawah
dari kolom atas dari sistem pemisahan udara double column dimana di
bagian itu juga terdapat banyak oksigen. Pada bagian bawah kolom atas
ini, sebagian dari campuran oksigen-argon-nitrogen dialirkan ke kolom
argon, dimana akan dihasilkan crude argon yang akan diambil dari
bagian atas kolom tersebut. Sedangkan oksigen cair dikeluarkan dari
bawah kolom dan akan dialirkan kembali ke bagian atas dari double
column, sedangkan crude argon dialirkan ke sistem pemurnian argon.
Ada dua tipe dasar sistem pemurnian argon dalam industri: (1) sistem
pembakaran katalitik yang dapat dilihat pada Gambar 6.6 dan (2)
sistem adsorpsi. Tipe yang pertama menggunakan penambahan
hidrogen ke dalam aliran argon yang akan dimurnikan. Campuran ini
ditekan hingga 0.5 MPa dan oksigen dihilangkan dengan cara
pembakaran. Sehingga nantinya kandungan oksigen hanya ada 1 ppm
(% vol), hidrogen 1 % dan nitrogen 1 % di dalam produk argon.
Kondenser yang menggunakan air dingin sebagai media pendingin dan
juga alumina drier akan menyingkirkan uap air yang terbentuk selama
proses pembakaran. Hidrogen dan nitrogen yang tersisa akan

dihilangkan

dengan

cara

mengkondensasi

aliran

argon

dan

menggunakan crude argon yang diumpankan ke dalam sistem (ke


dalam heat exchanger). Produk akhir argon mengandung, 20 ppm (%
vol), dimana pengotor utamanya adalah nitrogen (1-10 ppm), oksigen
(0-5 ppm) dan karbon dioksida (0-5 ppm).

Gambar 6.6 Subsistem purifikasi argon dengan menggunakan


pembakaran katalitik dan rektifikasi
Sedangkan sistem yang kedua menghilangkan oksigen dengan cara
adsorpsi. Sebuah kolom rektifikasi digunakan untuk menghilangkan
nitrogen dari campuran argon-oksigen. Campuran argon-oksigen akan
terkumpul di reboiler dimana kemudian campuran tersebut dialirkan ke
heat exchanger dan dua adsorban yang dipasang secara paralel akan
mengadsorb oksigen. Gas argon lalu disaring untuk menyingkirkan
partikel adsorban yang mungkin terikut ke dalam aliran argon.
c. Penyimpanan, Transportasi, dan Distribusi Produk
i. Material Penyimpanan
ii. Transportasi Produk
iii. Distribusi Produk
d. Instrumentasi
i. Alat Ukur Suhu
ii. Alat Ukur Tekanan
iii. Alat Ukur Laju Alir
iv. Alat Ukur Tinggi Liquid
e. Safety

i. Bahaya yang Ditimbulkan dari Liquid Kriogen


a) Temperatur dingin yang terlalu ekstrim dari liquid kriogen yang
dapat merusak jaringan manusia. Pencegahan dilakukan dengan
menggunakan sarung tangan yang berinsulasi dalam penanganan.
b) Pembuatan sistem storage dan pemindahan dari liquid kriogen
diusahakan untuk tidak memiliki titik yang dapat memerangkap
kriogen yang dapat merusak.
ii. Safety ketika memindahkan tangki storage dari kriogenik:
a) Ketika memindahkan storage liquid kriogen dari satu posisi menuju
posisi lain harus menggunakan kereta dorong, palet atau dengan
menggunakan pengangkat alat.
b) Jika storage tidak memiliki alat yang disebutkan di atas, maka
biasanya ada roda yang dipasang pada dasar tangki.
c) Pemindahan dengan menggunakan lift barang (kargo), tidak
diizinkan untuk ada personil atau staff pemindahan berada di dalam
lift bersama dengan tangki liquid kriogen.
iii. Safety dalam sistem penyimpanan tangki kriogenik:
a) Penggunaan vent valve
Vent valve berfungsi untuk mengatur dan menjaga tekanan di dalam
tangki liquid kriogenik karena dalam sistem insulasi tangki tidak ada
kesempurnaan alat sehingga ada kebocoran kalor yang mengubah
liquid kriogen menjadi wujud gas kembali sehingga meningkatkan
tekanan di dalam tangki.
b) Pencegahan lain yang dapat digunakan adalah:
1) Penempatan dari tangki di daerah penyimpanan yang tidak
merusak insulasi dan tangki, seperti ventilasi dari ruangan
penyimpanan
2) Tangki penyimpanan harus disimpan jauh dari udara, daerah
yang banyak orang.
iv. Safety untuk pekerja di sekitar lingkungan produk kriogenik:
a) Personal Protective Equipment (PPE) : full face shield over safety
glasses, insulated or leather gloves, long-sleeved shirts and pants
without cuffs, and safety shoes
b) First aid : Self-contained breathing apparatus (SCBA), lepaskan
segala pelindung atau pakaian yang terkena kriogen, dilarang
mengusap bagian beku dan langsung dicelupkan pada air hangat
dengan temperature 40oC

c) Fire fighting : Water streams must not be directed toward venting


argon, as the water will freeze and plug the pressure relief vent and
may result in a container failure.
3. Penutup:
a. Kesimpulan
b. Saran
4. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai