NRP : 0719040035
Las OAW cukup efisien jika digunakan pada logam dengan ketebalan
dibawah 3mm, lebih tebal dari itu tidak efisien karena secara ekonomis gas yang
dikeluarkan dengan ongkos pekerjaan tidak mencukupi, oleh karena itu untuk
mengelas logam yang tebalnya melebihi 3mm disarankan menggunakan las jenis
lain.
Cara kerja peralatan las OAW adalah sebagai berikut: Gas Oksigen dan
Acetylene dari tabung yang dibuka mengalir menuju brander. Di dalam brander
gas bercampur dengan komposisi tertentu, untuk mengatur komposisi tersebut
dilakukan dengan mengatur katup masing-masing gas. Selanjutnya setelah gas
tercampur di ruang pencampur di dalam brander menuju Tip dan dibakar.
Nyala hasil pembakaran gas dapat digunakan untuk mengelas.
Gambar 1. Prinsip kerja OAW
https://i0.wp.com/www.pengelasan.net/wp-content/uploads/2017/01/Las-
OAW.png
Ciri dari tabung gas Acetylene adalah warna tabung gas Acetylene
berwarna merah, bentuk tabung lebih pendek dan lebar dari tabung gas
Oksigen, serta tempat pemasangan regulator berulir kiri.
c. Katup Tabung
Regulator gas oksigen diberi warna biru atau hijau dan mur
tabungnya berulir kanan. Manometer tekanan tabung regulator gas oksigen
biasanya memiliki tekanan maksimal sebesar 4000 psog (281.08 kg/cm²).
h. Pemantik
Gambar 9. Pemantik
https://s4.bukalapak.com/img/9263857742/s-194-
194/SPARK_LIGHTER_PISTOL_MURAKU.jpg
a. Ukuran Tip
https://docplayer.info/docs-images/91/106915441/images/18-4.jpg
c. Jenis Nyala
Nyala api yang keluar dari brander las merupakan nyala api
pembakaran gas oksigen dan acetylene.
1. Nyala Karburasi
2. Nyala Netral
3. Nyala Oksidasi
Nyala ini terbentuk karena campuran gas yang terlalu banyak gas
oksigen daripada acetylene. Nyala ini biasanya digunakan untuk proses
brazing dan pengelassan kuningan. Nyala oksidasi mempunyai inti
berbentuk kerucut tajam dengan warna biru dan nyala sisa lebih pendek
jika dibandingkan dengan nyala netral dan ada suara mendesis.
Gambar 10. Jenis nyala api
https://1.bp.blogspot.com/-ftL9wlUjnE4/XSWr8Lm-S-
I/AAAAAAAAAds/oD3iv1PClcs1cm9X1CidD3dv8zQhaDSzwCLcBGAs/s
1600/Nyala-Api-Mesin-Las-Karbit.jpg
d. Kecepatan Pengelasan
1. Buka katup tabung gas oksigen ¼-½ putaran dengan kunci tabung dan
atur tekanan kerja sesuai ukuran tip.
2. Buka katup tabung gas acetylene ¼-½ putaran dengan kunci tabung dan
pasanglah kunci tabung tersebut pada tempatnya selama pengelasan
berlangusng. Atur tekanan kerja sesuai ukuran tip.
3. Buka katup gas acetylene pada brander las secukupnya dan bakarlah
dengan pematik serta atur nyala acetylene sampai asapanya hilang.
4. Buka katup oksigen pada brander las dan atur hingga terbentuk nyala
yang dikehendakai (nyala netral, karburasi, dan oksidasi).
i. Prinsip SMAW
Saat ujung elektroda didekatkan pada benda kerja terjadi panas listrik
(busur listrik) yang membuat antara benda kerja dengan ujung elektroda
terbungkus tersebut mencair secara bersamaan. Dengan adanya pencairan ini
maka kampuh pada lasan akan terisi oleh cairan logam dari elektroda dan logam
induk yang mencair secara bersamaan. Elektroda sendiri merupakan kawat/logam
yang terbungkus fluks. Fluks pada elektroda berfungsi sebagai pemantap busur
dan juga sebagai sumber terak (slag) yang akan melindungi hasil las yang baru
dari kontaminasi udara luar.
\
a. Perlengkapan Pendukung
2. Palu Terak
Palu las digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las
pada jalur las dengan cara memukulkan atau menggoreskan pada daerah
las.
3. Apron
Apron las terdiri dari pelindung dada dan lengan dan digunakan
untuk melindungi badan dari panas dan sinar cahaya las.
c. Perlengkapan Utama
1. Elektroda
Salutan (Flux)
- Untuk memberikan gas pelindung pada logam yang dilas,
melindungi kontaminasi udara pada waktu logam dalam
keadaan cair.
- Membentuk lapisan terak, yang melapisi hasil pengelasan dari
oksidasi udara selama proses pendinginan.
- Mencegah proses pendinginan agar tidak terlalu cepat.
- Memudahkan penyalaan.
- Mengontrol stabilitas busur.
3. Kabel Massa
4. Klem Massa
1. Arus listrik
2. Tegangan pengelasan
3. Kecepatan pengelasan
6. Polaritas