Anda di halaman 1dari 90

Otomasi sistem produksi

Teguh Prasetyo, ST, MT.


Teknik Industri-Univ. Trunojoyo

Buku referensi
Otomasi, Sistem Produksi, dan ComputerIntegrated Manufacturing, Jilid 2, Mikell P.
Groover.
Manual book PLC Allen Bradley.
Robots Manufacturing Automation, Second
Edition, C. Ray Asfahl.
Introduction to Robotics, J.J. Craig

Materi perkuliahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Elemen dasar otomasi proses produksi


Sistem Pengendalian industri
Komponen-komponen sistem kendali
Robotika industri
PLC
Pneumatik hidrolik

Pendahuluan
Produksi merupakan suatu kumpulan orang,
peralatan dan aturan-aturan yang dikelola
sedemikian rupa untuk melaksanakan operasioperasi manufaktur dalam sebuah
pabrik/organisasi.

Kategori Tingkatan produksi


1. Fasilitas Produksi, terdiri dari pabrik, peralatan
produksi didalamnya dan cara pengorganisasian
peralatannya.
2. Sistem Penunjang Manufaktur, merupakan suatu
rangkaian aturan atau prosedur yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengelola produksi dan
untuk menyelesaikan masalah teknis dan logistik
yangterkait dengan pemesanan, pemindahan
bahan dalam pabrik agar produk memenuhi
standar kualitas.

Dalam operasi manufaktur modern, bagian


sistem produksi dijalankan secara terotomasi
dan atau terkomputerisasi, akan tetapi produk
tetap melibatkan orang, dimana orang-orang
itulah yang menyebabkan sistem itu dapat
berfungsi

Pembagian sebaran kelompok


kuantitas produksi
1. Produksi rendah : 1-1000 unit/th
2. Produksi medium : 1000-100.000 unit/th
3. Produksi tinggi : 100.000-jutaan unit/th

Hubungan kuantitas produk vs


variasi produk
Variasi
Produksi

100

100.000
Kuantitas Produksi

100.000.000

Otomasi dalam sistem manufaktur


Otomasi didefinisikan sebagai teknologi yang
terkait dengan masalah penerapan sistem
mekanik, elektronika dan sistem berbasis
komputer dengan tujuan pengoperasioan dan
pengendalian produksi.

Sistem penunjang
manufaktur

Potensi aplikasi
komputer

Sistem
produksi

CIM

Fasilitas : Pabrik dan


peralatan

Potensi aplikasi
otomasi

Contoh sistem manufaktur terotomasi


Mesin perkakas terotomasi yang memproduksi benda
kerja/part.
Lini produksi yang melakukan operasi permesinan yang
berurutan
Sistem perakitan
Sistem manufaktur yang menggunakan robot industri
untuk melakukan operasi atau perakitan
Pemindahan bahan dan penyimpanan terotomasi
untuk mengintegrasikan operasi-operasi manufaktur
Sistem otomasi untuk mengendalikan kualitas

Tipe otomasi relatif terhadap kuantitas


produk
Variasi
Produksi
Otomasi
terprogram
Otomasi
fleksible
Otomasi fixed

100

100.000

100.000.000

Alasan penerapan otomasi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Untuk meningkatkan produktifitas


Untuk mengurangi biaya tenaga kerja
Untuk meringankan pengaruh kelangkaan tenaga kerja
Untuk mengurangi tugas-tugas manual dan kasar
Untuk memperbaiki keselamatan kerja
Untuk memperbaiki kualitas produk
Untuk mengurangi waktu tunggu
Untuk melaksanakan proses-proses yang tidak dapat
dilakukan secara manual
9. Untuk menghindari biaya tinggi karena tidak terotomasi.

Kekuatan Relatif Manusia

Kekuatan relatif Mesin

Merasakan stimulus yang tidak


diharapkan
Membuat solusi baru untuk suatu
masalah
Menyelesaikan masalah abstrak
Beradaptasi dengan perubahan
Geeralis dalam hal mengobservasi
Belajar dari pengalaman
Membuat keputusan yang sulit dari data
yang tidak lengkap

Melakukan tugas berulang secara


konsisten
Menyimpan data yang sangat besar
Mengambil data dari memori dapat
dihandalkan
Melaksanakan tugas ganda secara
bersamaan
Menerapkan gaya dan daya yang tinggi
Melakukan perhitungan yang mudah dan
cepat
Membuat keputusan rutin dengan cepat

Prinsip membuat sistem otomasi


PRINSIP USA
1. understand, mengerti proses yang sedang
berlangsung.
2. Simplify, sederhanakan proses tersebut.
3. Automate, otomasikan proses tadi.

Otomasi dan teknologi pengendalian


pengenalan otomasi
Teguh Prasetyo, ST, MT.
Teknik Industri
Universitas Trunojoyo

Otomasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk


melaksanakan proses atau prosedur kerja tanpa bantuan
manusia
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan suatu program
instruksi yang dikombinasikan dengan suatu sistem
pengendali untuk menjalankan instruksi-instruksi tersebut.

Elemen-elemen dasar suatu sistem


otomasi
1. Sumber tenaga untuk melaksanakan proses dan
mengoperasikan sistem
2. Program instruksi untuk mengatur jalannya proses
3. Sistem pengendali untuk mengaktuasi & memonitor
instruksi.
Sumber
tenaga

Program
Instruksi

Sistem
pengendali

Proses

Sumber tenaga untuk melaksanakan


proses terotomasi
Energi Listrik merupakan sumber utama dalan
sistem terotomasi, karena tenaga listrik memiliki
keunggulan :
Tersedia sangat luas dengan harga yang layak.
Mudah diubah menjadi energi yang lain yaitu :
mekanik, termal, sinar, suara, hidrolik, pneumatik
dll.
Dapat disimpan dalam baterai yang umurnya
panjang agar dapat digunakan dilokasi dimana
sumber energi listrik tidak didapat dengan
mudah.

Sumber tenaga bagi proses


Proses produksi mengacu pada operasi manufaktur yang
dilaksanakan pada sebuah benda kerja. Sumber tenaga bagi
setiap operasi biasanya hasil konversi dari energi listrik

Fungsi energi listrik bagi proses


pemindahan bahan
Loading dan unloading unit benda kerja.
Setiap part harus dipindahkan pada posisi dan
orientasi yang benar untuk proses operasi
selanjutnya. Operasi bisa menggunakan sistem
terotomasi penuh atau semi otomatis.
Transport material antar operasi, yaitu proses
pemindahan material antar operasi yang
berbeda.

Sumber tenaga listrik untuk sistem


pengendali
Unit pengendali. Pengendali modern berbasis komputer digital yang
memerlukan energi listrik untuk membaca program instruksi,
membuat perhitungan pengendali dan menjalankan instruksi
dengan mengirimkan perintah yang tepat kepada alat penggerak.
Tenaga untuk menggerakkan sinyal penggerak. Perintah-perintah
yang dikirim untuk mednggerakkan peralatan2 elektromagnetik,
seperti saklar, motor yang disebut aktuator. Perintah ini biasa
dikirim berupa sinyal kendali bertegangan rendah, berbeda dengan
aktuator yang membutuhkan tingkat tenaga yang cukup besar bagi
peralatan.
Akusisi data dan pemrosesan informasi. Pada sistem kendali pada
umumnya harus mengumpulkan data dari proses yang dilakukan
sebagai input bagi alogaritma pengendalian. Data input tersebut
diproses dalam alogaritma pengendalian dan dari hasil alogaritma
pengendalian tersebut keluar sinyal output kepada aktuator
penggerak.

Program instruksi
Tindakan yang dilaksanakan oleh proses
terotomasi didefinisikan sebagai program
instruksi
Langkah-langkah operasi yang khusus bagi
siklus kerja dinyatakan dalam program siklus
kerja.
Program siklus kerja ini disebut program part
dalam kontrol numerik.

Fungsi otomasi lanjut


Fungsi otomasi lanjut adalah fungsi tambahan
peralatan otomasi dalam melaksanakan instruksinya,
tidak spesifik bagi benda kerja tertentu. Umumnya
berhubungan dengan perbaikan kinerja dan
keselamatan. Fungsi otomasi lanjut meliputi :
1. Pemantauan keselamatan
2. Diagnosa perawatan dan perbaikan
3. Pendeteksian kesalahan dan pengembalian kondisi
(recovery).
Fungsi otomasi lanjut dimungkinkan dengan
menyisipkan sub rutin kedalam program instruksi.

Pemantauan keselamatan
Tujuannya
Untuk melindungi operator dari kecelakaan kerja
Untuk melindungi peralatan dari kerusakan kerja.
Cara pemantauan keselamatan terotomasi biasanya
menggunakan sensor yang mendeteksi daerah
sekitar sistem yang dimungkinkan dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.

Respon yang biasa dilakukan untuk


menjaga keselamatan kerja

Menghentikan total dari sistem terotomasi


Pengaktifan alarm
Pengurangan kecepatan kerja
Pengambilan tindakan korektif untuk
mengatasi pelanggaran

Beberapa sensor yang biasa digunakan


sebagai penerapanan pemantauan
keselamatan

Saklar batas limit (limit switch)


Sensor foto elektrik yang dipicu dengan
adanya terpotongnya berkas sinar
Sensor temperatur
Pendeteksi asap bahaya kebakaran
Keset sensitif tekanan

Diagnosis perawatan dan perbaikan


Pemantauan status, fungsi memberi informasi
untuk mendiagnosis kegagalan saat ini dan
memberi data untuk memprediksi kegagalan
fungsi dan kegagalan yang akan datang.
Diagnosis kegagalan, fungsi ini dilakukan
mendiagnosis kegagalan yang terjadi.
Rekomendasi prosedur perbaikan, metode
perbaikan yang disarankan setelah diketahui
pemantauan status maupun diagnosis kegagalan.

Penemuan kesalahan dan pemulihan


kondisi
Untuk menemukan kesalahan biasanya menggunakan
sensor. Kesalahan bisa terjadi sebelum mesin
beroperasi, saat beroperasi maupun setelah akhir
operasi dan kesemuanya itu diperlukan sensor yang
cukup relevan.
Pemulihan kondisi, secara umum strategi untuk
pemulihan kondisi yaitu :
1. melakukan penyesuaian diakhir siklus kerja
2. melakukan penyesuaian pada saat siklus kerja
3. menghentikan proses untuk menjalankan tindakan
koreksi
4. hentikan proses dan minta bantuan

Tingkatan dalam otomasi

Pengendalian industri didefiniskan sebagai


regulasi otomasi pada operasi unit dan
peralatan terkait, yang terkoordinasi dari
operasi unit sampai ke tingkat yang lebih luas

Operasi unit
Operasi unit biasanya dikaitkan dengan
manufaktur, namun bisa juga dikaitkan dengan
operasi pemindahan bahan dan peralata
industri lainnya
Berdasarkan tipe operasinya maka industri
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Industri proses,
2. Indusri manufaktur diskrit.

Industri proses melaksanakan operasinya pada


sebuah material dan material itu cenderung
berbentuk cairan, gas, bubuk dan material
sejenis.
Industri diskrit melaksanakan operasinya pada
sejumlah material, karena material ini
cenderung berupa part/ unit.

Indutri Proses

Industri Diskrit

Reaksi kimia

Casting

Komunikasi

Forging

Destilasi

Permesinan

Pemanasan

Perakitan

Pencampuran bahan baku

pencetakan

Tingkat otomasi dalam industri


tingkat

Tingkat otomasi industri proses

Tingkat otomasi industri diskrit

tingkat perusahaan- sistem informasi


manajemen, perencanaan strategi,
manajemen perusahaan tingkat tinggi

Tingkat perusahaan- sistem informasi


manajemen, perencanaan strategi,
manajemen perusahaan tingkat tinggi

Tingkat pabrik- penjadwalan, pelacakan


material, pemantauan peralatan

Tingkat pabrik- penjadwalan, penyaluran


part melewati mesin, utilisasi mesin

Tingkat pengendalian supervisipengendalian dan koordinasi dari


beberapa unit operasi yang terhubung
dan membentuk proses secara total

Tingkat sel/sistem manufakturpengendalian dan koordinasi dari


sekelompok mesin dan peralatan
pendukung yang bekerja secara
terkoordinasi, termasuk peralatan
penanganan material

Tingkat kendali regulator- pengendalian


operasi unit

Tingkat mesin- mesin prosuksi dan


stasiun kerja untuk pembuatan part dan
prosuk diskrit

tingkat alat- sensor dan aktuator yang


Tingkat alat- sensor dan aktuator untuk
membentuk loop pengendalian dasar bagi melaksanakan pengendalian gerakan
operasi unit
mesin

Sistem kontrol (control system) merupakan suatu


kumpulan cara atau metode yang dipelajari dari
kebiasaan-kebiasaan manusia dalam bekerja,
dimana manusia membutuhkan suatu
pengamatan kualitas dari apa yang telah mereka
kerjakan sehingga memiliki karakteristik sesuai
dengan yang diharapkan pada mulanya.
Sasaran sistem kontrol adalah untuk mengatur
keluaran (output) dalam suatu kondisi/ keadaan
yang telah ditetapkan oleh masukan (input)
melalui elemen sistem kontrol

diagram umum suatu sistem kontrol

Dengan adanya sasaran ini, maka kualitas


keluaran yang dihasilkan tergantung dari proses
yang dilakukan dalam sistem kontrol ini.

beberapa definisi istilah umum dalam


sistem kontrol
1. Sistem (system) adalah kombinasi dari
komponen-komponen yang bekerja bersamasama membentuk suatu obyek tertentu
2. Variabel terkontrol (controlled variable) adalah
suatu besaran (quantity) atau kondisi (condition)
yang terukur dan terkontrol. Pada keadaan
normal merupakan keluaran dari sistem.
3. Variabel termanipulasi (manipulated variable)
adalah suatu besaran atau kondisi yang divariasi
oleh kontroler sehingga mempengaruhi nilai dari
variabel terkontrol.

4. Kontrol (control) mengatur, artinya


mengukur nilai dari variabel terkontrol dari
sistem dan mengaplikasikan variabel
termanipulasi pada sistem untuk
mengoreksi atau mengurangi deviasi yang
terjadi terhadap nilai keluaran yang dituju.
5. Plant (Plant) adalah sesuatu obyek fisik
yang dikontrol
6. Proses (process) adalah sesuatu operasi
yang dikontrol. Contoh : proses produksi,
proses kimia, proses ekonomi, proses
biologi, dll.
7. Gangguan (disturbance) adalah sinyal yang
mempengaruhi terhadap nilai keluaran
sistem

8. Kontrol umpan balik (feedback control) adalah


operasi untuk mengurangi perbedaan antara
keluaran sistem dengan referensi masukan
9. Kontroler (controller) adalah suatu alat atau cara
untuk modifikasi sehingga karakteristik sistem
dinamik (dynamic system) yang dihasilkan sesuai
dengan yang kita kehendaki.
10. Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk
mengukur keluaran sistem dan menyetarakannya
dengan sinyal masukan sehingga bisa dilakukan
suatu operasi hitung antara keluaran dan masukan
11. Aksi kontrol (control action) adalah besaran atau
nilai yang dihasilkan oleh perhitungan kontroler
untuk diberikan pada plant (pada kondisi normal
merupakan variabel termanipulasi).
12. Aktuator (actuator), adalah suatu peralatan atau
kumpulan komponen yang menggerakkan plant

Gambaran sistem kontrol lengkap

Contoh aplikasi sistem kontrol dalam


sistem autopilot

Contoh lain sistem kontrol adalah :


Sistem Kontrol Lengan Robot (Arm
Manipulator)
Sistem Transmisi Otomatis pada Mobil
Sistem Suspensi Mobil
dll

Sistem Kontrol
Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open-Loop
Control System) adalah Suatu sistem kontrol
yang mempunyai karakteristik dimana nilai
keluaran tidak memberikan pengaruh pada aksi
kontrol
Sistem Kontrol Loop Tertutup (Close-Loop
Control System) adalah identik dengan sistem
kontrol umpan balik, dimana nilai dari keluaran
akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya

Sistem Kontrol Loop Terbuka


(Open-Loop Control System)
MESIN CUCI

Sistem kontrol loop terbuka ini memang


lebih sederhana, murah, dan mudah
dalam desainnya, akan tetapi akan
menjadi tidak stabil dan seringkali
memiliki tingkat kesalahan yang besar
bila diberikan gangguan dari luar.

Sistem Kontrol Loop Tertutup


(Close-Loop Control System)

Dibandingkan dengan sistem kontrol loop terbuka, sistem


kontrol loop tertutup memang lebih rumit, mahal, dan
sulit dalam desain. Akan tetapi tingkat kestabilannya
yang relatif konstan dan tingkat kesalahannya yang kecil
bila terdapat gangguan dari luar, membuat sistem kontrol
ini lebih banyak menjadi pilihan para perancang sistem
kontrol

PLC (PROGRAMMABLE LOGIC


CONTROLLERS)
Programmable = dapat diprogram (software
based)
Logic = bekerja berdasarkan logika yang
dibuat. Logika disini biasanya menunjuk logika
Boelean yang hanya terdiri dari 2 keadaan
yaitu On dan Off
Controllers = pengendali (otak) dari suatu
sistem

Sehingga menurut NEMA (National Electrical


Manufacturers Association USA), PLC didefinisikan
sebagai Alat elektronika digital yang menggunakan
programmable memory untuk menyimpan instruksi
dan untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus : logika,
sequence (urutan), timing (pewaktuan), penghitungan
dan operasi aritmatika untuk mengendalikan mesin
dan proses.
Definisi lain menyebutkan bahwa PLC adalah :
Komputer industri khusus untuk mengawasi dan
mengendalikan proses industri dengan menggunakan
bahasa pemrograman khusus untuk kontrol industri
(ladder diagram), didesain untuk tahan terhadap
lingkuangan industri yang banyak gangguan (noise,
vibration, shock, temperture, humidity)

PLC digunakan sebagai aktuator dari kontroller


untuk mesin dan proses.
PLC memonitor input, membuatt keputusan dan
mengkontrol output untuk menciptakan sistem
mesin dan proses yang otomatis.

Dasar Operasi PLC

Input Modul berfungsi untuk menerima sinyal dari analog input maupun digital
input dari berbagai sensor kemudian merubahnya menjadi sinyal logic yang
dapat digunakan untuk CPU.
CPU berfungsi untuk menentukan keputusan dan mengeksekusi instruksi
kontrol yang berbasis pada program dalam memorinya
Programing device digunakan untuk menginstal instruksi tentang apa yang
akan PLC lakukan untuk merespons dari input secara spesifik.
Operator Modul yaitu operator interface yang memberikan informasi untuk di
displaykan dan untuk menunjukkan parameter kontrol yang telah dimasukkan.
Output Modul berfungsi merubah instruksi kontrol dari CPU berupa sinyal
menuju ke berbagai macam peralatan

Dasar Operasi PLC


Contoh pengoperasian
PLC
Pushbuttons ditekan
memberi sinyal On
Informasi sinyal On
diterima PLC
Sinyal On diterima PLC
untuk menyalakan
motor stater (aktuator)
Motor starter
digunakan untuk
menyalakan motor

PLC vs Rangkaian Relay


PLC pada dasarnya
adalah sebuah program
dalam membuat desain
relay yang
keberadaannya bisa
dirubah-rubah sesuai
dengan kebutuhan
Rangkaian relay adalah
peralatan relay
elektronika yang
keberadaannya fixed dan
tidak dapat dirubah. Jika
ingin membuat desain
relay yang lain maka
perlu dibuat rangkaian
lagi.

Keuntungan Penggunaan PLC


Ukurannya kecil
Mudah dan cepat dalam
merubah sistem kerja
Mudah untuk membuat
diagnosanaya
Diagnosa yang terintegrasi
Mudah dalam
mendokumentasinya
Cepat dan murah dalam
melakukan duplikasi aplikasi

PLC Siemens
PLC Siemens S7-200
merupakan mikro PLC
dimana power supply dan
I/O berada pada 1 board. Hal
ini juga biasa disebut sebagai
tipe PLC Compact.
Keberadaannya kecil dan
memiliki jumlah I/O yang
terbatas dan tidak dapat
ditambah lagi.
Penggunaannya spesifik
peralatan seperti : peralatan
elevator, bottling, packaging
machines

PLC Siemens
PLC Siemens S7-300/400 merupakan PLC yang
digunakan untuk aplikasi yang komplek. Pada PLC ini
tipenya modular yaitu komponennya terpisah ke
dalam modul-modulnya, berukuran besar,
memungkinkan untuk ekspansi jumlah I/O(sehingga
lebih banyak) dan memungkinkan penambahan modul

Anda mungkin juga menyukai