KELOMPOK 19
: FAHMI MUDZAKIR MARUF
NAMA
MUHSIN FATHURRAZIQ
ANDY PURNAWIRAWAN
HALIMATUS ZAHROH
NRP
: 14.04.211.00029
14.04.211.00080
14.04.211.00105
14.04.211.00132
SHIFT
: 02
ASISTEN
: MUKHIB BUSSAFI
(12.04.211.00014)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berikut ini tujuan yang diharapkan tercapai pada praktikum CNC Turning.
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
1. Dapat memahami dan menggunakan teknik pemrograman CNC pada otomasi
proses manufaktur.
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
1. Dapat memahami prinsip kerja mesin CNC
2. Dapat menyusun program CNC untuk proses turning
138
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
139
140
(1)
Keterangan :
f = gerak makan (mm/rev)
fr = kecepatan makan (mm/min)
N = putaran poros utama (rev/min)
2. Kecepatan potong
V = N x x D0
(2)
Keterangan :
V = kecepatan potong (mm/min)
N = putaran poros utama (rev/min)
D0 = diameter awal benda kerja (mm)
3. Kedalaman potong dan kecepatan penghasilan talam
(3)
MRR = V x f x d
(4)
Keterangan :
MRR = depth of cut / kecepatan penghasilan talam (mm/min)
d = kedalaman pemakana (mm)
D0 = diameter awal benda kerja (mm)
Df = diameter akhir (mm)
4. Waktu pemesinan teoritik
L = p (pemakanan) x perulangan (bubut rata)
L=
2 r a
360
(5)
(6)
(7)
(8)
142
Keterangan :
L = Panjang pemakanan
Tm = Waktu pemesinan
143
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
144
Mulai
Persiapan
Pengumpulan
data
Pengolahan data:
1. Perhitungan parameter proses pemesinan
2. Perhitungan waktu pemesinan teoritik
Pengolahan data
Selesai
Gambar 5.2.5 Flowchart praktikum CNC turning
145
Analisa dan
kesimpulan
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
G80
;Fi1
G00 X0 Z100
G80
;Fi2
G00 X3 Z97
G80
;BR2
G00 X10.9 Z95.3
G77 X10 Z39 Q1 F50
G80
;Fi3
G00 X2.5 Z95.3
G72 X10 Z82.8 I-14.256 K76.746 Q1 F50 awal radius 10 mm, panjang 82.8
146
G72 X7.5 Z70.3 I-14.954 K81.291 Q1 F50 tujuan radius 7.5 mm, panjang 70.3
mm, memutar searah jarum jam, pusat radius
-14.95 mm dan panjang 81.29 mm, perulangan 1 mm}
G80
;BR3
G00 X10 Z70.3
G77 X7.5 Z67.3 Q1 F50
G80
;BR4
G00 X12.7 Z67.3
G77 X8.5 Z65.3 Q1 F50
G80
;Fi5
G00 X8 Z67.3
147
G80
;Fi9
G00 X9 Z62
;FINISHING
G00 X11.1 Z27.9 F30
G00 X11.1 Z100
G00 X0 Z100
G02 X2.9 Z97.1 I0 K97.1 F30 ;F1
G02 X2.4 Z95.4 I0 K97.1 F30 ;F2
G02 X9.9 Z82.9 I-14.256 K76.846 F30 ;F3
G02 X7.4 Z70.4 I-14.954 K81.391 F30
G01 X7.4 Z67.3 F30
G00 X11 Z67.3
G00 X8.9 Z62
G03 X4.9 Z54 I13.886 K54.507 F30
G03 X9.9 Z38.388 I39.805 K56.572 F30
G00 X9.4 Z37.388
G03 X9.9 Z34.388 I14.348 K36.671 F30
G02 X10.883 Z32.44 I7.897 K32.154 F30
G02 X10.4 Z30.5 I7.897 K32.154 F30
G01 X11.1 Z27.9 F30
G00 X20 Z200
149
M02
Keterangan :
- BR = Bubut Rata
- Fi = Fillet
-C
= Chamfer
-X
= diameter
- Z = panjang
- F = Kecepatan makan
- M3 = Nyalakan mesin
- M2 = Mematikan mesin
-G
= Perintah
-I
fr
N
50 mm/min
=
1500 rev/min
f=
= 0.03 mm/rev
150
b. Proses Fillet 3
Berikut merupakan contoh perhitungan gerak makan pada proses fillet 3.
Diketahui : fr = 50 mm/min
N = 1500 rev/min
Ditanya : f (gerak makan)?
Jawab :
f=
=
fr
N
50 mm/min
1500 rev/min
= 0.03 mm/rev
c. Proses Chamfer 3
Berikut merupakan contoh perhitungan gerak makan pada proses chamfer 3.
Diketahui : fr = 50 mm/min
N = 1500 rev/min
Ditanya : f (gerak makan)?
Jawab :
f=
=
fr
N
50 mm/min
1500 rev/min
= 0.03 mm/rev
2. Perhitungan kecepatan potong (v)
Berikut merupakan perhitungan kecepatan potong (v) pada proses pemesinan.
a. Proses bubut rata 3
Berikut merupakan contoh perhitungan kecepatan potong pada proses bubut
rata 3.
Diketahui : N = 1500 rev/min
= 3.14
D0 = 20 mm
Ditanya : f (gerak makan)?
Jawab : V = N x x D0
= 1500 rev/min x 3.14 x 20 mm
= 94200 mm/min
151
b. Proses Fillet 3
Berikut merupakan contoh perhitungan gerak makan pada proses fillet 3.
Diketahui : N = 1500 rev/min
= 3.14
D0 = 5 mm
Ditanya : f (gerak makan)?
Jawab : V = N x x D0
= 1500 rev/min x 3.14 x 5 mm
= 23550 mm/min
c. Proses Chamfer 3
Berikut merupakan contoh perhitungan gerak makan pada proses chamfer 3.
Diketahui : N = 1500 rev/min
= 3.14
D0 = 22.2 mm
Ditanya : f (gerak makan)?
Jawab : V = N x x D0
= 1500 rev/min x 3.14 x 22.2 mm
= 104562 mm/min
3. Perhitungan depth of cut / kecepatan penghasilan talam (MRR)
Berikut merupakan perhitungan depth of cut (MRR) pada prose pemesinan.
a. Proses bubut rata 3
Berikut merupakan contoh perhitungan depth of cut pada proses bubut rat
Diketahui : Df = 22.2 mm
D0 = 22.2 mm
f
= 0.03 mm/rev
v = 94200 mm/min
Ditanya : MRR (depth of cut)?
Jawab :
d=
D0Dt
2
20 mm 15mm
2
= 2.5 mm
152
MRR = V x f x d
= 94200 mm/min x 0.03 mm/rev x 2.5 mm
= 7065 mm3/min
b. Proses Fillet 3
Berikut merupakan contoh perhitungan depth of cut pada proses fillet 3.
Diketahui : Df = 1500 rev/min
D0 = 20 mm
f
= 0.03 mm/rev
v = 23550 mm/min
Ditanya : MRR (depth of cut)?
D0Dt
2
5 mm 20mm
=
2
= 7.5 mm
Jawab :
d=
MRR = V x f x d
= 23550 mm/min x 0.03 mm/rev x 7.5 mm
= 5298.75 mm3/min
c. Proses Chamfer 3
Berikut merupakan contoh perhitungan depth of cut pada proses chamfer 3.
Diketahui : Df = 0 mm
D0 = 22.2 mm
f
= 0.03 mm/rev
v = 23550 mm/min
Ditanya : MRR (depth of cut)?
Jawab :
d=
D0Dt
2
22.2 mm 1.2 mm
2
= 10.5 mm
MRR = V x f x d
= 104562 mm/min x 0.03 mm/rev x 10.5 mm
= 32937.03 mm3/min
153
= 3 kali
Tm =
L
fr
9 mm
50 mm/min
= 0.18 min
154
L=
2 r a
360
Tm =
L
fr
Diketahui : r = 25 mm
a = 33.96
= 3.14
Ditanya : waktu pemesinan (Tm) ?
Jawab :
L=
2 r a
360
2 3.24 25 mm 33.96
360
157 mm 33.96
=
360
= 14.81 mm
Tm =
L
fr
14.81 mm
50 mm/min
= 0.29 min
3. Perhitungan pada proses chamfer
Berikut merupakan contoh perhitungan pada proses chamfer 3.
L=
d2 + b
Tm =
L
fr
Diketahui : d = 2.6 mm
b = 0.6 mm
Ditanya : waktu pemesinan (Tm) ?
Jawab : L =
d2 + b
(2.6 mm)2 + (0.6 mm)
155
6.76 mm + 0.36 mm
7.12 mm
= 2.66 mm
Tm =
L
fr
2.66 mm
50 mm/min
= 0.05 min
Berikut merupakan rekap data perhitungan waktu pemesinan proses
pembuatan peluncur permainan catur.
Tabel 5.4.2 Perhitungan waktu pemesinan teoritik
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
156
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Type
: Proturn 9000
157
159
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum
CNC Turning:
1. Mesin CNC mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin bubut
konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem
koordinat sumbu X dan Z.
2. Setelah melaksanakan kegiatan praktikum CNC Milling dapat memahami
bagaimana penyusunan program CNC milling yang benar dengan menentukan
program CNC yang sesuai dengan spesifikasi benda kerja yang digunakan,
tidak memaksa program dalam mesin dengan cepat menyelesaikan program
produk yang akan dibuat karena perlu diketahui bahwa semakn besar nilai L
atau panjang pemotongan, maka akan semakin besar waktu pomotongan (Tm)
karena panjang potongan berbanding lurus dengan waktu pemotongan. Hal ini
perlu dipahami supaya pada saat running berjalan lancar dan tidak
membahayakan terhadap mesin CNC tersebut.
6.2 Saran
Berikut saran yang sekiranya berguna untuk praktikum selanjutnya:
1. Saat membuat koding program haruslah berhati-hati karena jika salah bisa
berakibat fatal terhadap mesin CNC dan juga material yang dikerjakan.
2. Saat proses pemesinan sebaiknya berhati-hati dan perhatikanlah K3 (kesehatan
dan keselamatan kerja).
160
DAFTAR PUSTAKA
161