PENDAHULUAN
Penanganan material secara manual
adalah istilah yang diberikan untuk proses
penanganan material yang dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia (Martaleo,
2012).
Kelebihan
Manual
Material
Handling (MMH) bila dibandingkan dengan
penanganan material menggunakan alat
bantu adalah fleksibilitas gerakan yang
dapat dilakukan untuk beban-beban ringan
(Astuti, 2007).
Salah satu pekerjaan yang menggunakan
penanganan material secara manual adalah
kuli angkut. Di Indonesia, kuli angkut
terdapat banyak jenis, antara lain: kuli
angkut terigu, gula, maupun kuli angkut
barang (porter) yang banyak beroperasi di
pasar dan stasiun. Hal ini menimbulkan
risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs),
sehingga
diperlukan
perhatian
bagi
perusahaan untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan mengenai keluhan otot rangka.
MSDs adalah cedera atau keluhan pada
jaringan lunak (seperti otot, tendon, ligamen,
sendi, dan tulang rawan) dan sistem saraf di
mana keluhan ini dapat mempengaruhi
hampir seluruh jaringan termasuk saraf dan
sarung tendon (Martaleo, 2012).
PG Rejo Agung Baru merupakan unit
usaha produksi gula di bawah PT PG
Rajawali I merupakan salah satu anak
perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara
Indonesia (RNI). PG. Rejo Agung Baru pada
proses produksinya telah menggunakan
mesin-mesin otomatis sehingga pekerjaan
prosesnya lebih mudah. Namun, proses
material handling atau pemindahan barang
di PG. Rejo Agung Baru pada stasiun kerja
penyimpanan produk dan pengeluaran
produk masih dilakukan secara manual.
Tenaga kerja mengangkat gula dengan berat
50kg dari bagian produksi dibawa dengan
lori atau truck menuju ke gudang
penyimpanan.
Dari
hasil
penelitian
pendahuluan,
tenaga
kerja
banyak
mengalami keluhan-keluhan pada kaki,
Studi Literatur
Instrumen penelitian
Peralatan
yang digunakan
dalam
penelitian ini yaitu:
1. Kuisioner Nordic Body Map (NBM),
digunakan untuk menilai keluhan
gangguan musculoskeletal yang
dialami pekerja.
2. Kamera Digital, yang berfungsi
untuk mengambil gambar atau
merekam
postur
tubuh
saat
melakukan aktivitas.
3. Alat
pengukur
tinggi
badan,
berfungsi mengukur tinggi badan
pekerja
4. Timbangan, yang digunakan untuk
mengukur berat badan pekerja
5. Metode yang digunakan untuk alat
mengidentifikasi postur kerja yang
berpotensi mengakibatkan cedera
musculoskeletal saat melakukan
aktivitas secara manual.
6. Software WinOwas, yang digunakan
untuk menilai Action Category-nya.
Diagram alir penelitian terterta pada
Gambar 1.
Valid dan
Reliabel
Ya
Penyebaran dan Pengolahan Data: Memberikan
Penilaian (back, arms, legs, load) pada Postur Tubuh
Masukkan Penilaian (back, arms, legs, load) pada
Postur Tubuh ke dalam Software WinOwas
Analisa dan
Pembahasan
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e =
Persen
kelonggaran
ketidaktelitian
karena
kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat
ditolerir yaitu sebesar 10%. Tingkat
kesalahan pada penelitian 10%, hal tersebut
dikarenakan adanya kesalahan yang
mungkin besar terjadi saat penelitian,
sehingga adanya kesalahan yang perlu
ditolerir (Simamora, 2002).
N= 54 (jumlah populasi di gudang
penyimpanan)
e= 10%
SKOR
1
2
3
4
b) Sikap Lengan
SKOR
1
2
3
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
SKOR
1
2
3
Pekerja memindahkan ke
gudang penyimpanan
Usia (tahun)
Nilai
Rentang
48-55
56-63
64-71
72-79
80-86
164-166
167-169
170-172
173-175
25-32
33-40
41-48
49-56
1-6
7-12
13-18
19-24
25-30
31-36
Jumlah
Orang
(%)
14
25,92
18
33,33
18
33,33
3
5,55
1
1,85
11
20,37
22
40,74
14
25,92
7
12,96
13
24,07
11
20,37
10
18,51
18
33,33
17
31,48
13
24,07
0
0
4
7,41
16
29,62
4
7,41
Kegiatan
Kombinasi
OWAS
Kategori
2123
4123
3
3
2323
2723
4323
2143
Kegiatan
Kombinasi
OWAS
Kategori
1223
1273
2223
1163
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penilaian OWAS PG.
Rejo Agung Baru secara keseluruhan,
nilai indeks risiko cedera berada level
kategori sangat tinggi yaitu 333,
terdapat 67% pada kategori 3 (perlu
perbaikan segera mungkin) dan 33%
pada kategori 4 (perlu perbaikan saat ini
juga).
2. Usulan perbaikan gerakan kerja:
a. Untuk sikap punggung pada proses
pemindahan gula ke gudang dan
peletakan pada kegiatan menata
seharusnya dirubah dengan posisi
punggung sejajar tegak lurus dan
membungkuk saat peletakan pada
kegiatan meletakan gula ke gudang
penyimpanan. Pengangkatan tidak
terdapat usulan perbaikan gerakan
hanya dengan menggunakan alat
bantu seperti conveyor portable dan
ikat pinggang untuk diikat pada
bagian
pinggang
untuk
memperkencang
perut
dan
memperingan pekerjaan.