Anda di halaman 1dari 24

Pengukuran Beban Mental dengan Metode NASA

Task Load Index (NASA-TLX) Pada Satpol PP


Pariwisata Karanganyar

KELOMPOK 6
ERGONOMI DAN FAAL KERJA 2
NAMA KELOMPOK

 Galuh Sistha Prabarukmi 101611133030


 Nora Putri Sabilla 101611133050
 Annisa Emma Aznam 101611133074
 Aisyah Afnani 101611133104
 Tazkia Salsabila 101611133177
 Rozanna Fithri Nadhiva 101611133228
PENGERTIAN NASA - TLX
PENGERTIAN

Metode NASA-TLX (National Aeronautics and Space


Administration Task Load Index) merupakan metode
yang digunakan untuk menganalisis beban kerja
mental yang dihadapi oleh pekerja dengan berbagai
aktivitas dalam pekerjaannya.
9 SKALA NASA

1. Kesulitan tugas
2. Tekanan waktu
3. Jenis aktivitas
4. Usaha fisik
5. Usaha mental
6. Performansi
7. Frustasi
8. Stress dan kelelahan
6 SKALA NASA

1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan mental
3. Kebutuhan waktu
4. Performance
5. Usaha
6. Tingkat Frustasi
METODE NASA

• Tahap pembobotan
• Tahap pemberian peringkat
PROSEDUR PENILAIAN BEBAN
KERJA MENTAL DENGAN METODE
NASA-TLX
Penjelasan Indikator
Pemberian
Beban Mental yang Akan Pembobotan
Rating
Diukur

Nilai Skor Menghitung Weighted Menghitung Nilai


NASA-TLX Workload (WWL) Indikator

Interpretasi Hasil Nilai


Skor
1. Penjelasan Indikator Beban Mental yang
Akan Diukur

Dimensi Kode Rating Keterangan

Seberapa besar aktivitas mental dan perseptual yang dibutuhkan untuk


Tuntutan mental melihat, mengingat, dan mencari. Apakah pekerjaan yang dilakukan itu
MD Rendah, Tinggi
(Mental demand) sulit, sederhana, atau kompleks. Apakah pekerjaan yang dilakukan itu
longgar atau ketat.

Tuntutan fisik Jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan (misalnya: mendorong, menarik,
PD Rendah, Tinggi
(Physical demand) dan mengontrol putaran).

Tuntutan waktu Jumlah tekanan yang berkaitan dengan waktu yang dirasakan selama
(Temporal TD Rendah, Tinggi elemen pekerjaan berlangsung. Apakah pekerjaan berjalan perlahan
demand) dan santai atau cepat dan melelahkan.
1. Penjelasan Indikator Beban Mental yang
Akan Diukur

Dimensi Kode Rating Keterangan

Kinerja Tidak tepat, Seberapa besar keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya dan
OP
(Performance) Sempurna seberapa puas ia dengan hasil kerjanya.

Seberapa tidak aman, putus asa, tersinggung, terganggu yang dialami


Tingkat frustasi
FR Rendah, Tinggi oleh seseorang dibandingkan dengan perasaan aman, puas, nyaman,
(Frustation level)
dan kepuasan diri yang dirasakan.

Tingkat usaha Seberapa keras kerja mental dan fisik yang dibutuhkan oleh seseorang
EF Rendah, Tinggi
(Effort) untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. PEMBOBOTAN
Dilakukan pembobotan terhadap masing-masing dimensi.
Langkah-Langkah:
1. Responden/pekerja diberikan kuesioner NASA-TLX yang berbentuk perbandingan
berpasangan yang terdiri dari 15 perbandingan bepasangan.
MD – PD MD – FR PD – OP TD – FR OP – FR
MD – TD MD - EF PD – FR TD – EF OP – EF
MD – OP PD – TD PD – EF TD – OP FR – EF
2.Responden diminta untuk memilih satu dari setiap pasangan yang paling dominan
dapat menimbulkan beban kerja mental terhadap pekerjaan tertentu.
3. Hasil pilihan dari responden kemudian direkap sebagai dasar pembobotan.
4.Jumlah tally untuk masing-masing dimensi yang akan menjadi bobot untuk setiap
indikator beban mental.
3. PEMBERIAN RATING
Contoh:
Indikator Pertanyaan Rating Nilai
Menurut Anda, seberapa besar usaha mental yang Anda butuhkan
Mental Demand (MD) 0-100
untuk melakukan pekerjaan Anda?
Menurut Anda, seberapa besar usaha fisik yang Anda butuhkan
Physical Demand (PD) 0-100
untuk melakukan pekerjaan Anda?
Menurut Anda, seberapa besar tekanan yang Anda rasakan berkaitan
Temporal Demand (TD) 0-100
dengan waktu untuk melakukan pekerjaan Anda?
Menurut Anda, seberapa besar tingkat keberhasilan Anda dalam
Performance (OP) 0-100
melakukan pekerjaan Anda?
Menurut Anda, seberapa besar kecemasan, perasaan tertekan, dan
Frustation Level (FR) stres yang Anda rasakan yang berkaitan dengan waktu untuk 0-100
melakukan pekerjaan Anda?
Menurut Anda, seberapa besar kerja mental dan fisik yang
Effort (EF) 0-100
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda?
4. MENGHITUNG NILAI
• Nilai indikator diperoleh dengan cara mengalikan rating dengan bobot dimensi.
• Dihasilkan 6 nilai indikator, yakni MD, PD, TD, OP, FR, dan EF.

Nilai Indikator = Rating × Bobot Dimensi

5. MENGHITUNG WEIGHTED WORKLOAD (WWL)


• Weighted Workload (WWL) diperoleh dari total seluruh nilai indikator.

Weighted Workload (WWL) = MD + PD + TD + OP + FR + EF


6. NILAI SKOR NASA – TLX
Skor NASA–TLX = WWL/15

7. INTERPRETASI HASIL NILAI SKOR


Klasifikasi Beban Kerja Berdasarkan Skor NASA - TLX
Kategori Skala
Sangat ringan 0 – 20
Ringan 21 – 40
Sedang 41 – 60
Berat 61 – 80
Sangat berat 81 – 100
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
NASA - TLX
KELEBIHAN KEKURANGAN
 Lebih sensitif terhadap berbagai kondisi  Bersifat subyektif.
pekerjaan.
 Setiap faktor penilaian dapat  Pada saat pengolahan kuesioner harus
memberikan informasi mengenai struktur diperhatikan kevalidan data yang
tugas. digunakan.
 Proses penentuan keputusan lebih cepat  Peluang terjadi eror lebih besar.
dan sederhana.
 Lebih praktis diterapkan dalam  Hanya dapat mengukur beban mental
lingkungan operasional. dari suatu jenis pekerjaan, bukan
 Analisis data lebih mudah untuk masing-masing individu pekerja.
diselesaikan.
 Lebih murah dan tidak membutuhkan
banyak waktu.
PENERAPAN METODE NASA TLX PADA
PEKERJA SATPOL PP PARIWISATA
KARANGANYAR
Menjelaskan Indikator Beban Mental Yang
Akan Diukur
Memberikan Bobot Terhadap Setiap Dimensi
Responden diminta memilih salah satu dari tiap – tiap pasangan yang paling
dominan menimbulkan beban kerja mental. Hasil pilihan dari responden
kemudian direkap sebagai dasar pembobotan.
Responden Indikator Total
MD PD TD P EF FR
Demi Dian Anugara 0 2 1 4 3 5 15

Hury Kusmini 2 1 4 0 5 3 15

Erma Handayani 4 1 5 2 3 0 15

Ririn Setiyowati 3 1 4 2 5 0 15

Agung Widodo 1 4 3 3 4 0 15
Memberi Rating

 Peringkat (rating) pada masing-masing deskriptor diberikan skala 1-100, kemudian


responden akan memberikan skala sesuai dengan beban kerja yang telah dialami
dalam pekerjaannya.
Contoh:
Seberapa penting kebutuhan mental saat menjalankan tugas sebagai Satpol PP
Pariwisata?
5 - 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75 - 80 - 85 - 90 - 95 - 100
Seberapa penting kebutuhan fisik saat menjalankan tugas sebagai Satpol PP
Pariwisata?
5 - 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75 - 80 - 85 – 90 - 95 - 100
Memberi Rating

Responden Indikator
MD PD TD P EF FR
Demi Dian Anugara 10 80 70 90 70 90

Hury Kusmini 80 60 90 20 70 60

Erma Handayani 70 60 80 70 70 20

Ririn Setiyowati 80 60 80 50 60 20

Agung Widodo 50 90 80 60 70 10
Menghitung Nilai Produk, Weighted Workload
(WWL), Skor NASA TLX, dan Interpretasi

Indikator
Responden WWL Skor Kategori
MD PD TD P EF FR

Demi Dian A. 0 160 70 360 210 450 1250 83.33 Sangat berat

Hury Kusmini 160 60 360 0 350 180 1110 74 Berat

Erma Handayani 280 60 400 140 210 0 1090 72.67 Berat

Ririn Setiyowati 240 60 320 100 300 0 1020 68 Berat

Agung Widodo 50 360 240 180 280 0 1110 74 Berat


KESIMPULAN

 Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja mental pekerja satpol


PP dengan metode NASA TLX didapatkan hasil yaitu 1 responden
memiliki beban kerja mental sangat berat dan 4 responden
memiliki beban kerja mental berat
 Sebagian besar pekerja satpol PP memiliki beban kerja mental
pada tingkat berat
DAFTAR PUSTAKA

Simanjuntak, RismaAdelina. 2010. Analisis Beban Kerja Mental Dengan Metoda


NASA-Task Load Index. Technoscientia, Vol. 3, No. 1.
Widyanti, Ari, Addie Johnson, dan Dick De Waard. 2010. Pengukuran Beban
Kerja Mental dalam Searching Task Dengan Metode Rating Scale Mental Effort
(RSME). J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri, Vol. 5 No. 1, pp. 1-6.

Anda mungkin juga menyukai