Anda di halaman 1dari 119

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMUTARAN MUSIK TERHADAP KELELAHAN

KERJA,SEMANGAT KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA

STAFF ADMINISTRASI PT. X KECAMATAN SANGATTA UTARA

KABUPATEN KUTAI TIMUR

OLEH :

FADLY HAMZAIRI

1511015031

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2019
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Fadly Hamzairi

NIM : 1511015031

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Judul : Efektifitas pemutaran musik terhadap kelelahan kerja,

Semangat kerja dan produktivitas kerja pada staff

administrasi PT.X Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten

Kutai Timur.

Telah Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji dan Dinyatakan Lulus

Pada Tanggal 03 Maret 2020


Pembimbing I Pembimbing II

Dina Lusiana, S.KM., M.Kes Riza Hayati Ifroh, S.KM., M.KM


NIP. 19791229 200812 2 001 NIP. 19900324 201504 2 004
Penguji I Penguji I

Dr. Iwan M Ramdan, S.Kp.,M.Kes Dr. Ike Anggraeni G, SKM., M.Kes


NIP. 197500907 200501 1 004 NIP. 19781221 200604 2 001

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Mulawarman

Risva, SKM., M.Kes


ii 200501
NIP. 19780618
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan :

1. Karya tulis atau skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah ditujukan

untuk mendapat gelar akademik (sarjana), baik di Universitas

Mulawarman maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis atau skripsi saya ini adalah murni gagasan, rumusan, dan

penelitian saya sendiri tanpa dari pihak-pihak lain kecuali arahan tim

pembimbing

3. Dalam karya tulis atau skripsi saya ini tidak terdapat karya atau pendapat

yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis

dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan

disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan atau ketidakberesan dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan

gelar yang telah diperoleh karena karya tulis atau skripsi ini serta sanksi

lainnya sesuai dengan norma perguruan tinggi yang berlaku.

iii
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020

ABSTRAK
Fadly Hamzairi
Efektifitas pemutaran musik terhadap kelelahan kerja, Semangat kerja dan
produktivitas kerja pada staff administrasi PT.X Kecamatan Sangatta
Utara Kabupaten Kutai Timur.
(Pembimbing Dina Lusiana, S.KM., M.Kes & Riza Hayati Ifroh,S.KM., M.KM)

Kelelahan adalah keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi
semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja. National Safety Council
(NSC) mengatakan sekitar 13% kecelakaan yang terjadi dapat dikaitkan
dengan kelelahan kerja, dari hasil riset ini maka kelelahan kerja semakin diakui
sebagai masalah yang mempengaruhi tenaga kerja. Salah satu cara mengatasi
kelelahan kerja adalah perusahaan harus mengubah kondisi dan lingkungan
kerjanya menjadi kondisi sehat, nyaman dan menyenangkan, hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara memperdengarkan musik pada lingkungan kerjanya
sehingga rasa lelah pekerja akan berkurang dan semangat kerja serta
produktivitas kerja akan terus terjaga.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif Kuasi
eksperimental dengan pendekatan Two group pretest and postest design.
Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional. Subjek pada penelitian
ini adalah staff administrasi yang berjumlah sebanyak 40 orang dengan 20
orang kelompok eksperimen dan 20 orang kelompok kontrol. Alat ukur yang
digunakan adalah kuesioner KAUPK2 (kelelahan kerja), Kuesioner Semangat
kerja, dan kuesioner produktivitas kerja. Intervensi musik dilaksanakan selama
7 hari dengan pengambilan data kuesioner sebelum dan sesudah diberikannya
intervensi musik. Analisis data menggunakan uji paired sample t test dan uji
wilcoxon sign rank.
Hasil uji kelelahan kerja dan semangat kerja menggunakan uji wilcoxon
rank didapatkan hasil p value< 0,05 terdapat perbedaan nilai hasil pre test dan
post dan musik memiliki pengaruh terhadap kelelahan kerja dan semangat
kerja. Hasil uji produktivitas kerja menggunakan uji paired sample t test
didapatkan hasil p value< 0,05 terdapat perbedaan nilai hasil pre test dan post
dan musik memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja.

Kata kunci : Kelelahan Kerja, Semangat kerja, Produktivitas kerja, Musik

iv
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
ABSTRAK
Fadly Hamzairi
Effectiveness of music playback on Fatigue work , work morale and work
productivity on administrative staff of PT.X Kecamatan Sangatta Utara
Kabupaten Kutai Timur.
(Pembimbing Dina Lusiana, S.KM., M.Kes & Riza Hayati Ifroh,S.KM., M.KM)

Fatigue is a state of the physical and mental body that is different, but all
of them result in a decrease in work power. National Safety Council (NSC) said
that about 13% of accidents that occur can be attributed to work fatigue, from
the results of this research, work fatigue is increasingly recognized as a
problem affecting labor. Several ways to overcome work fatigue, one way is the
company must change the conditions and work environment into healthy,
comfortable and pleasant conditions, this can be done by listening to music in
the work environment so that workers' fatigue will be reduced and work morale
and work productivity will keep awake.
The research used is a quantitative quasi-experimental research with the
two group pretest and posttest design approach. The research design used
cross sectional where data collection was carried out at the same time. The
subjects in this study were 40 administrative staff with 20 experimental groups
and 20 control groups. Measuring instruments used were KAUPK2 (work
fatigue) questionnaire, work morale questionnaire, and work productivity
questionnaire. Music intervention was carried out for 7 days by taking
questionnaire data before and after giving music intervention. Data analysis
used paired sample t test and Wilcoxon sign rank test.
The results of work fatigue and work morale test using Wilcoxon rank test
obtained p value <0.05 there are differences in the value of the pre-test and
post-test results and music has an influence on work fatigue and work morale.
The work productivity test results using paired sample t-test results obtained p
value <0.05 there are differences in the value of the pre-test and post-test
results and music has an influence on work productivity.

Keywords: Work Fatigue, Work morale, Work productivity, Music

v
RIWAYAT HIDUP
Nama : Fadly Hamzairi

NIM : 1511015031

Tempat, Tanggal Lahir : Takkalasi, 27 Agustus 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Program Study : S1 Kesehatan Masyarakat

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat : Jl. Yos Sudarso 4 Gg.Rejeki No. 2 RT.36

Kel. Teluk Lingga Kec. Sangatta Utara Kab.

Kutai Timur

No. Telephone : 081349656466

E-mail : fadlyhamzairi@gmail.com

Riwayat Pendidikan : SDN 004 Sangatta Utara Tahun 2004 - 2010

SMPN 1 Sangatta Utara Tahun 2010 - 2012

SMAN 1 Sangatta Utara Tahun 2012 – 2015

Kegiatan Akademik :

1. Praktek Belajar Lapangan 1 (PBL I) Kel. Sambutan Tahun 2017

2. Praktek Belajar Lapangan 2 (PBL II) Kel. Sambutan Tahun 2018

3. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kel. Tenun Samarinda Tahun 2018

4. Magang di PT. Pamapersada Nusantara Distrik KPCS

Riwayat Organisasi :
1. SKM Al-Qautsar Staff KPSDM - Tahun 2015
2. FL2MI Kaltim-Tara Anggota Komisi 1 - Tahun 2017
3. DPM FKM Unmul KETUA – Tahun 2018
4. FL2MI PUSAT Anggota Komisi 1 - Tahun 2018
5. BEM FKM Unmul Kepala Dinas KPSDM – Tahun 2019
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nyalah saya

dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir Skripsi ini dengan judul ”

Efektifitas pemutaran musik terhadap kelelahan kerja, Semangat kerja

dan produktivitas kerja pada staff administrasi PT.X Kecamatan Sangatta

Utara Kabupaten Kutai Timur”.

Terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua,

ayahanda H. Hamzairi dan Ibunda Hj. Sitti Nurmeatih dan kepada

seluruh saudara/i saya yang dengan ikhlas memberi dukungan baik

secara moril maupun financial serta kasih sayang yang tidak ada

hentinya diberikan hingga saat ini.

Ucapan terimakasih tidak lupa pula penulis sampaikan kepada

seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini,

yaitu kepada:

1. Bapak Prof Dr. H. Masjaya., M.Si selaku rektor Universitas

Mulawarman

2. Ibu Risva, SKM., M.Kes selaku dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat

3. Bapak Andi Anwar S.KM., M.Kes selaku Kepala Prodi Ilmu

Kesehatan Masyarakat

4. Dosen pembimbing 1 Ibu Dina Lusiana, S.KM., M.Kes.

5. Dosen pembimbing 2 Ibu Riza Hayati Ifroh, S.KM., M.KM.

6. Dosen Penguji 1 Bapak Dr. Iwan M Ramdan, S.Kp.,M.Kes

vii
7. Dosen Penguji 2 Ibu Dr. Ike Anggraeni G, SKM., M.Kes

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat beserta

seluruh staff struktural maupun fungsional yang telah banyak

membantu selama masa perkuliahan dan semoga semua yang kita

lewati menjadi suatu amal yang bermanfaat dalam kehidupan kita di

masa mendatang.

9. Bapak france, Ibu Liya, seluruh pengawas dan seluruh staff

adminstrasi PT. X yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini.

10. Kepada saudaraku tercinta Syarif Ghafilin, M Alam Nugraha, Wirda

Alawiah,Noviyanti, Ardy Bin Baco, Yakub Andriyadi, Bayu Rosandy,

Rahman Bidawi, Faishal, Sahrul dan orang-orang yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu yan selalu mendampingi, memberikan

dukungan secara moril maupun materil serta selalu memberikan

motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

11. Teman-teman Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2015 A dan

khususnya teman-teman peminatan K3 Angkatan 2015 atas bantuan

motivasi dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Kepada seluruh teman-teman pengurus SKM al- qautsar , BEM FKM

dan DPM FKM yang selalu memberikan doa, motivasi dan

dukungannya.

13. Kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung

yang telah banyak membantu memberi pengarahan dalam penulisan

skripsi ini, semoga segala kebaikan yang telah diberikan akan

mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT.

viii
14. Terakhir rasa terima kasihku kuberikan kepada orang terkasih

Desniar Ayu Ferdika A.md Keb yang mendukung dan memotivasi

serta selalu berada disetiap langkahku dalam menyelesaikan

penulisan tugas akhir skripsi ini.

Dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini dirasa masih jauh dari

kata sempurna sebagai mana yang diharapkan, oleh karena itu kritik dan

saran serta arahan yang bersifat konstruktif dari semua pihak sangat

diharapkan terutama dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

Penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan pembaca serta bagi semua pihak yang berkepentingan

sebagai bahan lanjutan serta perkembangan ilmu pengetahuan.

Samarinda, 23 maret 2020

Fadly Hamzairi

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
RIWAYAT HIDUP.................................................................................................vi
KATA PENGANTAR............................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR ISTILAH...............................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5

1.3 Tujuan....................................................................................................6

1.4 Manfaat..................................................................................................6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................8


2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................8

2.2 Landasan Teori......................................................................................9

2.2.1 Kelelahan Kerja...........................................................................9


2.2.2 Semangat Kerja........................................................................19
2.2.3 Produktivitas Kerja....................................................................21
2.2.4 Musik.........................................................................................23
2.3 Kerangka Teori....................................................................................30

BAB 3 METODE PENELITIAN...........................................................................33


3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian.........................................................33

3.2 Subyek Penelitian................................................................................33

3.3 Waktu dan Tempat..............................................................................34

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan sampel..........................34

3.5 Kerangka Konsep................................................................................35

x
3.6 Variabel Penelitian...............................................................................36

3.7 Hipotesis Penelitian.............................................................................36

3.8 Definisi Operasional.............................................................................37

3.9 Pengumpulan Data..............................................................................38

3.9.1 Jenis Data.................................................................................38


3.9.2 Sumber Data.............................................................................38
3.9.1 Tehnik pengumpulan Data........................................................39
3.10 Prosedur Penelitian.............................................................................39

3.11 Prosedur Intervensi..............................................................................41

3.12 Pengolaan Data...................................................................................42

3.12.1 Editing.......................................................................................42
3.12.2 Tabulating.................................................................................42
3.12.3 Coding.......................................................................................42
3.12.4 Entry data..................................................................................43
3.13 Teknik Analisis data.............................................................................43

3.13.1 Uji Normalitas............................................................................43


3.13.2 Uji Paired Sample T-test...........................................................43
3.13.3 Uji Wilcoxon Sign rank..............................................................43
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................44
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelian......................................................44

4.2 Karakteristik Responden.....................................................................45

4.3 Distribusi Variabel Penelitian...............................................................46

4.4 Analisis Hubungan antar Variabel Penelitian......................................48

4.5 Pembahasan........................................................................................52

4.6 Keterbatasan Penelitian......................................................................58

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................60


5.1 Kesimpulan..........................................................................................60

5.2 Saran...................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................62
LAMPIRAN..........................................................................................................65
xi
DAFTAR LAMPIRAN

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Desain Bagan Penelitian...............................................................33

Gambar 3. 2 Kerangka Konsep Penelitian.........................................................35

Gambar 3. 3 Prosedur Penelitian.......................................................................39

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2 .1 Penelitian Terdahulu............................................................................8

Tabel 3. 1 Tabel Perencanaan Kegiatan............................................................34

Tabel 3. 2 Definisi Operasional..........................................................................37

Tabel 3. 3 Prosedur Intervensi...........................................................................41

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden...................................................................45

Tabel 4. 2 Kategori Kelelahan Kerja...................................................................46

Tabel 4. 3 Kategori Semangat Kerja..................................................................47

Tabel 4. 4 Kategori Produktivitas Kerja..............................................................48

Tabel 4. 5 Hasil uji Kelelahan kerja menggunakan wilcoxon sign rank.............49

Tabel 4. 6 Hasil uji semangat kerja menggunakan wilcoxon sign rank..............51

Tabel 4. 7 Hasil uji produktivitas kerja menggunakan Paired sample t test.......52

xiv
DAFTAR ISTILAH

1. KAUPK2 : Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja

2. Labour Turn Over : mengacu pada jumlah persentase karyawan

yang meninggalkan perusahaan dan digantikan dengan karyawan

baru.

3. Intuitif :  kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran

rasional dan intelektualitas

4. Ritmis : alat musik yang tidak bernada, memiliki tinggi bunyi yang

berbeda, dalam lagu alat musik ritmis kebanyakan berfungsi

mengiringi dan membentuk irama.

5. Safety Daily Report : kegiatan laporan harian keselamatan.

6. Somnolen : yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang

lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang

(mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi

jawaban verbal.

xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelelahan (Fatigue) adalah keadaan tubuh fisik dan mental yang

berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja. Dua

jenis kelelahan umum yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan

otot ditandai dengan rasa tremor atau nyeri pada otot. Kelelahan umum

ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja, yang penyebabnya

adalah keadaan persarafan sentral atau kondisi psikis-psikologis

(Sumamur,2009).

Data ILO mengemukakan 2,78 juta meninggal akibat kecelakaan

kerja atau penyakit akibat kerja. Angka kecelakaan kerja tersebut

menunjukkan bahwa masih tingginya masalah kecelakaan kerja di dunia.

Kawasan asia pasifik International Labour Organization (ILO) mencatat lebih

dari 1,8 juta kematian akibat kerja terjadi setiap tahunnya serta terdapat

sekitar 374 juta cedera serta penyakit akibat kerja yang tidak fatal setiap

tahunnya yang telah mengakibatkan absensi kerja (ILO,2018).

Penelitian yang dilakukan oleh National Safety Council (NSC)

mengatakan sekitar 13 persen kecelakaan yang terjadi dapat dikaitkan

dengan kelelahan kerja, dari hasil riset ini maka kelelahan kerja semakin

diakui sebagai masalah yang mempengaruhi tenaga kerja (nsc.org ,2019).

Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat pada tahun 2017 angka

kecelakan kerja yang dilaporkan mencapai 123.041 kasus dan pada tahun

xvi
2018 mencapai 173.105 kasus dengan klaim Jaminan Kecelakaan

Kerja(JKK) sebesar Rp1,2 triliun. Setiap tahunnya rata-rata BPJS

Ketenagakerjaan melayani 130 ribu kasus kecelakaan kerja dari kasus-

kasus ringan sampai dengan kasus yang berdampak fatal. Di antara semua

kasus yang ditangani masih didominasi oleh kasus kecelakaan ringan dan

20% kasusnya diakibatkan oleh kelelahan kerja (BPJS, 2019).

Beberapa cara untuk mengatasi kelelahan kerja , salah satu caranya

adalah perusahaan harus mengubah kondisi dan lingkungan kerjanya

menjadi kondisi sehat, nyaman dan menyenangkan, hal tersebut dapat

dilakukan dengan cara memperdengarkan musik pada lingkungan kerjanya

sehingga rasa lelah pekerja akan berkurang dan semangat kerjanya akan

terus terjaga (Anjar & Prabowo, 2015).

Karyawan atau pegawai yang merasa bosan terhadap suatu

pekerjaan yang rutin dan sederhana akan mengakibatkan karyawan

tersebut melakukan kesalahan, lamban dalam bekerja, dan cenderung

bercakap–cakap dalam bekerja, seorang tenaga kerja yang merasa sangat

bosan atau jenuh dengan pekerjaannya mungkin akan mengalami suatu

ketegangan, rasa lemah, cepat marah, sulit berkonsentrasi maupun sulit

bekerja secara efektif. Riset Studi Ilmu Kesehatan Kerja mengatakan bahwa

musik pengiring kerja dapat mengurangi kebosanan kerja dan kelelahan

kerja yang dialami oleh tenaga kerja serta pengaruh musik pengiring kerja

yang disajikan sesuai dengan keinginan pekerja dapat berpengaruh positif

berupa perasaan senang dan terhibur dalam menikmatinya (Perdani &

Rahayu, 2014).

xvii
Mendengarkan musik pada saat bekerja ternyata dapat

mempengaruhi semangat kerja para karyawannya. Penelitian yang

dilakukan di bagian linting rokok PT. Djitoe Indonesia Tobako surakarta

didapatkan hasil bahwa perbandingan semangat kerja sebelum dan

sesudah diberikannya perlakuan musik terdapat peningkatan semangat

kerja setelah diberikannya perlakuan musik pengiring pada para pekerja

linting rokok (Prastiwi U, 2014). Semangat pekerja yang meningkat maka

akan berpengaruh positif terhadap produktifitas para karyawannya.

Musik selain memberikan rasa semangat kepada para pendengarnya

musik juga dipergunakan sebagai hiburan, musik dapat memberikan rasa

santai dan nyaman atau penyegaran pada pendengarnya. Musik juga dapat

menyembuhkan depresi, menurunkan tingkat stress dan gelisah karena

terbukti dapat menurunkan denyut jantung yang mana membantu

menenangkan dan merangsang bagian otak yang terkait ke aktifitas emosi

dan tidur (Puspitasari, 2017).

Riset yang dilakukan oleh (Mardiawan & Suhiharti, 2016) terkait

pengaruh jenis musik dan tempo musik terhadap produktivitas kerja

didapatkan hasil bahwa terdapat hasil yang berbeda antara hasil kue yang

dicetak sebelum pemberian musik dan sesudah pemberian musik, hasil

pencetakan kue setelah pemberian intervensi musik lebih banyak

dibandingkan sebelum adanya intervensi musik. Jenis musik juga tidak

terlalu berperan signifikan dikarenakan minat musik pegawai, selama jenis

musik tersebut disukai oleh pegawai maka akan memberikan stimulus yang

menyenangkan dan memberikan rasa semangat kerja kepada para

karyawan .

xviii
Riset yang dilakukan oleh (Anjar & Prabowo, 2015) terkait pengaruh

musik terhadap kelelahan kerja didapatkan hasil ada perbedaan kelelahan

kerja sangat signifikan antara pretest dan posttest saat diberi musik pada

kelompok eksperimen, dimana kelelahan kerja sebelum diberi musik lebih

tinggi dibandingkan sesudah diberi musik yang dilakukan pada karyawan

bagian mesin sedot PT.X.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan ke PT.X peneliti mendapatkan

bahwa staff administrasi yang bekerja pada perusahaan tersebut melakukan

pekerjaan yang monoton serta jam kerja selama >10 jam. Staff administrasi

yang berada pada PT.X juga mengalami penumpukan pekerjaan yang

diakibatkan tugas harian, laporan bulanan dan tahunan yang mana tugas-

tugas harian yang seharusnya dapat selesai pada hari tersebut tertunda

selama beberapa hari. Kerugian yang diakibatkan dari penumpukan

pekerjaan sebagai contohnya seperti pembuatan Id card pekerja yang akan

berdampak pada produktivitas perusahaan yang seharusnya pekerja

tersebut dapat bekerja, pekerja tersebut diharuskan menunggu hingga id

tersebut diperbaharui, selain itu ada safety daily report yang seharusnya

diinput pada hari tersebut mengalami penundaan penginputan. Staff

administrasi pada PT.X juga merasa tertekan atau merasa stress

dikarenakan deadline pekerjaan yang harus terselesaikan serta adanya

tekanan dari atasan.

Kondisi lokasi penelitian tidak terdapat sentral audio untuk

dilakukannya pemutaran musik secara bersamaan. Lokasi penelitian

terdapat 3 gedung yang berbeda dan pada gedung pertama (G.1) terdapat 4

xix
ruangan, gedung kedua (G.2) terdapat 3 ruangan dan gedung ketiga(G.3)

terdapat 2 ruangan.

Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti terkait

efektifitas pemutaran musik terhadap kelelahan kerja, semangat kerja, dan

produktifitas kerja pada staff administrasi PT X Kecamatan Sangatta

Utara ,Kabupaten Kutai Timur. Musik yang akan saya gunakan dalam

penelitian ini adalah musik instrumental dikarenakan perusahaan tersebut

berpendapat yang dapat digunakan sebagai musik pengiring kerja lebih baik

adalah musik instrumental. Musik instrumental juga bermanfaat membuat

suasana menjadi lebih tenang, pendengar menjadi lebih rileks, lebih

berkonsentrasi serta membuat suasana dalam bekerja menjadi lebih nyaman

yang mana akan memberikan semangat dalam bekerja dan produktivitas

pekerja terjaga. Musik Instrumental juga digunakan sebagai media relaksasi

yang mana berguna untuk mengurangi stress pekerja (Puspitasari, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


Kelelahan (Fatigue) adalah keadaan tubuh fisik dan mental yang

berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja(suma’mur

2009). Penelitian yang dilakukan oleh National Safety Council (NSC)

mengatakan sekitar 13 persen kecelakaan yang terjadi dapat dikaitkan

dengan kelelahan kerja, dari hasil riset ini maka kelelahan (fatigue) semakin

diakui sebagai masalah yang mempengaruhi tenaga kerja (nsc.org ,2019).

Berdasarkan hal tersebut kelelahan kerja diharapkan dapat dicegah dan

diperkecil dengan mengetahui penyebab serta solusi yang dapat diterapkan

dalam mengurangi kelelahan kerja pada karyawan.

xx
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan

masalah yaitu “efektifitas pemutaran musik terhadap kelelahan kerja,

semangat kerja, dan produktifitas kerja pada staff administrasi PT X

Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur”.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui efektivitas pemutaran musik terhadap

kelelahan kerja, semangat kerja, produktivitas kerja pada staff

administrasi PT. X Kecamatan Sangata Utara, Kabupaten Kutai

Timur .

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui perbedaan kelelahan kerja kelompok eksperimen

sebelum dan sesudah intervensi pemutaran musik instrumen

pada staff administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara,

Kabupaten Kutai Timur.

b. Mengetahui perbedaan semangat kerja kelompok eksperimen

sebelum dan sesudah intervensi pemutaran musik instrumen

pada staff administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara,

Kabupaten Kutai Timur..

c. Mengetahui perbedaan produktivitas kerja kelompok

eksperimen sebelum dan sesudah intervensi pemutaran musik

instrumen pada staff administrasi PT.X Kecamatan Sangata

Utara, Kabupaten Kutai Timur.

d. Mengetahui perbedaan kelelahan kerja sebelum dan sesudah

di beri intervensi berupa tidak mendengarkan musik selama 7

hari pada staff administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara,

Kabupaten Kutai Timur.


xxi
e. Mengetahui perbedaan semangat kerja sebelum dan sesudah

di beri intervensi berupa tidak mendengarkan musik selama 7

hari pada staff administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara,

Kabupaten Kutai Timur..

f. Mengetahui perbedaan produktivitas kerja sebelum dan

sesudah di beri intervensi berupa tidak mendengarkan musik

selama 7 hari pada staff administrasi PT.X Kecamatan

Sangata Utara, Kabupaten Kutai Timur.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi mahasiswa
Memberikan tambahan pengetahuan serta pengalaman

dalam mengembangkan diri dan mengabdikan hasil pembelajaran

yang di dapat terhadap dunia pekerjaan.

1.4.2 Bagi fakultas


Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

referensi tambahan bagi civitas akademik Kesehatan Masyarakat

Universitas Mulawarman mengenai pengaruh musik terhadap

kelelahan kerja , semangat kerja dan produktivitas kerja.

1.4.3 Bagi perusahaan


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan

mengenai manajemen resiko kelelahan kerja terhadap

pengembangan kesehatan dan keselamatan dalam bidang

pekerjaan yang disediakan terkhusus kepada staff administrasi.

xxii
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan beberapa pertimbangan penelitian, terlebih dahulu

diperlukan literatur tambahan untuk menambah wawasan serta

meyakinkan bahwa penelitian ini dapat dilaksanakan. Literatur tambahan

ini merupakan penelitian- penelitian terdahulu yang membahas

mengenai masalah dan tujuan yang sama dan telah dilakukan

sebelumnya. Penelitian terdahulu semua dilakukan diluar daerah

Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Perbedaan penelitian terdahulu

dengan penelitian saya terdapat pada variabel penelitiannya, yang mana

saya menjadikan variabel dependent saya menjadi 3 yaitu kelelahan

kerja, semangat kerja dan produktivitas kerja serta target sasaran saya

yaitu staff administrasi perusahaan dengan jumlah sampel 40 orang.

Tabel 2 .1 Penelitian Terdahulu


No Peneliti Judul dan Variabel Metode penelitian Hasil
Tahun penelitian (Jenis
desain,Populasi,
dan Sampel,
Analisis data)
1 2 3 4 5 6
1 Nova Pengaruh Independent Jenis penelitian Jenis musik yang
Apriyana Musik : Musik yang digunakan diperdengarkan di
terhadap ialah kuantitatif UD.Wanamulya
produktivit Dependent : eksperimental , berdasarkan
as kerja Produktivitas populasi berjumlah produktivitas akhir
Perusahaa 22 orang dengan adalah musik dangdut,
n Furniture sampel yang karena dapat
Tahun diambil 18 orang memproduksi satu buah
2010 pada bagian line kursi hanya dengan
produksi. Analisis waktu 12 jam 04 menit
data hanya dan dapat menyelasikan
dillakukannya 2 buah kursi dalam 4

xxiii
perbandingan hari.
jumlah produksi Musik dangdut
sebelum dan berpengaruh sangat
sesudah adanya besar dalam mencapai
perlakuan. target perusahaan, hal
tersebut terlihat dari
waktu produksi satu
kursi lebih cepat dari
standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
2 Witha Pengaruh Independent Penelitian ini Hasil analisis data yang
Anjar musik : menggunakan dilakukan
Prawidha terhadap Musik metode dengan menggunakan
na dan kelelahan Kuantitatif dengan product moment
Sumbodo kerjaTahun Dependent : desain penelitian menyatakan bahwa Ada
Prabowo 2015 Kelelahan kuantitatif perbedaan kelelahan
kerja eksperimental 2 kerja sangat signifikan
group pretest antara pretest dan
postest . dengan posttest saat diberi
jumlah sampel musik instrumen pada
sebanyak 20 orang. kelompok eksperimen (Z
Analisis data = -2.842 ; p < 0.01)
menggunakan U- dimana kelelahan kerja
mann Whitney sebelum diberi musik
instrumen lebih tinggi
dari pada sesudah diberi
musik instrumen
3 Oki Pengaruh Independent: Penelitian ini 1.Terdapat perbedaan
Mardiaw jenis dan Musik Klasik menggunakan produktivitas yang
an dan tempo cepat & metode eksperimen signifikan antara
Asri musik lambat dengan design kelompok kerja yang
Sugiharti terhadap Musik eksperimen factorial diberi musik dangdut
produktivit Dangdut design dengan tempo cepat dan lambat
as pekerja tempo cepat sampel sebanyak 2. Terdapat perbedaan
bagian & lambat 15 orang yang produktivitas yang
cetak di mana telah bekerja signifikan antara
industri Dependent : selama 2 tahun dan kelompok kerja yang
kue kering Produktivitas sampel penelitian diberi musik Klasik
PT. X di kerja akan dibagi menjadi tempo cepat dan lambat
bandung 4 kelompok secara
Tahun random
2016 K1: musik dangdut
tempo lambat
K2: Musik dangdut
tempo cepat
K3: Musik klasik
tempo lambat
K4: musik klasik
tempo cepat

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Kelelahan Kerja
Kelelahan (fatigue) berasal dari bahasa latin (fatigare) yang

berarti hilang lenyap (waste time). Secara psikologis, kelelahan

yaitu keadaan mental dengan ciri menurunnya motivasi, ambang

rangsang meninggi, menurunnya kecermatan dan kecepatan

pemecahan persoalan.

xxiv
Kelelahan adalah proses yang mengakibatkan penurunan

kesejahteraan, kapasitas atau kinerja sebagai akibat dari aktivitas

kerja(Dewi & Surono, 2016). Kelelahan adalah suatu keadaan

ketika seseorang merasa lelah secara fisik dan/atau mental, yang

dapat disebabkan oleh :

1. Jam kerja yang panjang tanpa intervensi

istirahat/periode penyembuhan

2. Aktivitas fisik yang kuat dan berkelanjutan

3. Usaha mental yang kuat dan berkelanjutan

4. Bekerja dengan waktu yang lama atau berlebihan

dalam bekerja (sebagai akibat dari shift atau bekerja

untuk waktu yang panjang)

5. Tidur dan istirahat yang tidak cukup (Ayu, Sari, &

Purnawati, 2017)

2.2.1.1 Jenis jenis Kelelahan


Berdasarkan proses dalam otot, kelelahan dapat

dibagi dua(Lusiana, Zahroh, & Baju, 2013):

1) Kelelahan otot, fenomena berkurangnya kinerja

otot setelah terjadi tekanan melalui fisik untuk

suatu waktu disebut kelelahan otot secara

fisiologis, yang ditunjukkan tidak hanya dengan

berkurangnya tekanan fisik tetapi juga makin

rendahnya gerakan.

2) Kelelahan umum, kelelahan umum adalah suatu

perasaan letih yang luar biasa. Semua aktivitas

menjadi terganggu dan biasanya akan

xxv
menimbulkan rasa kantuk, turunnya daya

konsentrasi dan semangat.

2.2.1.2 Penyebab Kelelahan


Beberapa penyebab yang cukup mempengaruhi

kelelahan kerja, antara lain:

1. Pekerjaan yang berlebihan, kekurangan sumber daya

manusia yang kompeten mengakibatkan

menumpuknya pekerjaan yang seharusnya dikerjakan

dengan jumlah karyawan yang lebih banyak.

2. Kekurangan waktu , batas waktu yang diberikan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan terkadang tidak masuk

akal. Pada saat karyawan hendak mendiskusikan

masalah tersebut dengan atasannya, atasan bukannya

memberikan solusi pemecahan namun seringkali

memberikan tugas-tugas baru yang harus dikerjakan.

3. Konflik peranan, konflik peranan biasanya terjadi antar

karyawan dengan jenjang posisi yang berbeda, yang

seringkali disebabkan oleh otoritas yang dimiliki oleh

peranan atau jabatan tersebut.

4. Ambigu peranan, tidak jelasnya deskripsi tugas yang

harus dikerjakan seringkali membuat para karyawan

mengerjakan sesuatu pekerjaan yang seharusnya

tidak dikerjakan oleh karyawan tersebut kalau dilihat

dari sisi keahlian maupun posisi pekerjaannya

(Kalangit, Kawatu, & Malonda, 2015).

xxvi
2.2.1.3 Gejala- Gejala Kelelahan
Gambaran mengenai gejala kelelahan (fatigue

symptom) secara subjektif dan objektif antara lain ialah

perasaan lesu, mengantuk dan pusing, berkurangnya

konsentrasi, berkurangnya tingkat kewaspadaan, persepsi

yang buruk dan lambat, tidak ada atau berkurangnya

gairah untuk bekerja, menurunnya kinerja jasmani dan

rohani (Suma’mur, 2009).

Menurut (Gabriel & Dinges, 2018), gejala kelelahan

subjektif dan objektif, yang paling penting dibagi menjadi :

1. Perasaan subjektif seperti keletihan, somnolen,

pusing, rasa tidak suka untuk bekerja

2. Berpikir lamban

3. Kewaspadaan berkurang

4. Persepsi lambat dan buruk

5. Enggan untuk bekerja

6. Penurunan kinerja fisik dan mental

2.2.1.4 Faktor Faktor yang mempengaruhi Kelelahan


Beberapa faktor individu yang dapat mempengaruhi

kelelahan yaitu :

1. Faktor Internal
1) Usia
Subjek yang berusia lebih muda mempunyai

kekuatan fisik dan cadangan tenaga lebih besar

daripada yang berusia tua. Akan tetapi pada subjek

xxvii
yang lebih tua lebih mudah melalui hambatan.

Tenaga kerja yang berusia 40-50 tahun akan lebih

cepat menderita kelelahan dibandingkan tenaga

kerja yang relatif lebih muda

2) Jenis kelamin
Ukuran tubuh dan kekuatan otot tenaga kerja

wanita relatif kurang dibanding pria. Secara biologis

wanita mengalami siklus haid, kehamilan dan

menopause, dan secara sosial wanita

berkedudukan sebagai ibu rumah tangga

(Suma’mur, 2009).

3) Psikologis
Tenaga kerja yang mempunyai masalah

psikologis sangat mudah mengalami suatu bentuk

kelelahan kronis. Salah satu penyebab dari reaksi

psikologis adalah pekerjaan yang monoton yaitu

suatu kerja yang berhubungan dengan hal yang

sama dalam periode atau waktu tertentu dan dalam

jangka waktu yang lama dan biasanya dilakukan

oleh suatu produksi yang besar (Budiono, 2003).

4) Kesehatan
Kesehatan dapat mempengaruhi kelelahan

kerja yang dapat dilihat dari riwayat penyakit yang

diderita. Beberapa penyakit yang dapat

mempengaruhi kelelahan yaitu Penyakit Jantung ,

Penyakit Gangguan Ginjal , Penyakit Asma,

xxviii
Tekanan darah rendah, Hipertensi (Suma’mur,

2009).

5) Status perkawinan
Pekerja yang sudah berkeluarga dituntut

untuk memenuhi tanggung jawab tidak hanya

dalam hal pekerjaan melainkan juga dalam hal

urusan rumah tangga sehingga resiko mengalami

kelelahan kerja juga akan bertambah (Mallapiang,

Alam, & Suyuti, 2016).

6) Status Gizi
Kesehatan dan daya kerja sangat erat

kaitannya dengan tingkat gizi seseorang. Tubuh

memerlukan zat-zat dari makanan untuk

pemeliharaan tubuh, perbaikan kerusakan sel dan

jaringan. Zat makanan tersebut diperlukan juga

untuk bekerja dan meningkat sepadan dengan lebih

beratnya pekerjan (Suma’mur, 2009).

7) Sikap kerja
Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan

interaksinya terhadap sarana kerja akan

menentukan efisiensi, efektivitas dan produktivitas

kerja. Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran

baku oleh orang yang mempunyai ukuran tubuh

yang lebih tinggi atau sikap duduk yang terlalu

tinggi sedikit banyak akan berpengaruh terhadap

xxix
hasil kerjanya. Hal ini akan menyebabkan kelelahan

(Budiono, 2003).

2. Faktor Eksternal
1) Beban kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi

pelakunya. Beban yang dimaksud fisik, mental atau

sosial. Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan

tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja.

Diantara mereka ada yang lebih cocok untuk beban

fisik, mental ataupun sosial (Suma’mur, 2009).

2) Shift kerja
Salah satu penyebab kelelahan adalah

kekurangan waktu tidur dan terjadi gangguan pada

cyrcardian rhythms akibat jet lag atau shift work.

Cyrcardian rhythms berfungsi dalam mengatur tidur,

kesiapan untuk bekerja, proses otonom dan

vegetatif seperti metabolisme, temperatur tubuh,

detak jantung dan tekanan darah. Fungsi tersebut

dinamakan siklus harian yang teratur (Utami, 2009).

3) Penerangan
Penerangan yang buruk dapat

mengakibatkan kelelahan maya dengan

berkurangnya daya dan efisiensi kerja, keluhan

pegal di daerah mata, dan sakit kepala, kerusakan

xxx
indera mata, kelelahan mental dan menimbulkan

terjadinya kecelakaan (Budiono, 2003).

4) Kebisingan
Kebisingan merupakan suara atau bunyi yang

tidak dikehendaki karena pada tingkat atau

intensitas tertentu dapat menimbulkan gangguan,

terutama merusak alat pendengaran. Kebisingan

akan mempengaruhi faal tubuh seperti gangguan

pada saraf otonom yang ditandai dengan

bertambahnya metabolisme, bertambahnya

tegangan otot sehingga mempercepat kelelahan

(Triyunita, Ekawati SKM, & dr. Daru Lestantyo,

2013).

5) Iklim kerja
Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan

keluhan kaku dan kurangnya koordinasi sistem

tubuh, sedangkan suhu yang terlalu tinggi akan

menyebabkan kelelahan akibat menurunnya

efisiensi kerja, denyut jantung dan tekanan darah

meningkat, aktivitas organ-organ pencernaan

menurun, suhu tubuh meningkat, dan produksi

keringat meningkat (Atiqoh, Wahyuni, & Lestantyo,

2014).

2.2.1.5 Resiko Kelelahan kerja


Efek dari kelelahan pada kesehatan dan prestasi

kerja dapat bersifat jangka pendek dan jangka panjang.

Efek jangka pendek kelelahan kerja pada individu akan

xxxi
mengganggu kinerja dalam bekerja (Rambulangi, 2016)

diantaranya sebagai berikut :

1. Sulit Berkonsentrasi dan menghindari gangguan

2. Sulit berpikir lateral dan analitis

3. Susah membuat keputusan

4. Susah Mengingat, susah mengingat peristiwa-

peristiwa dan urutan mereka

5. Sulit Memelihara kewaspadaan

6. Tidak dapat kontrol emosi

7. Sulit berkomunikasi secara efektif.

Kelelahan juga dapat meningkatkan kesalahan,

membuat waktu reaksi menjadi lambat, meningkatkan

kemungkinan kecelakan dan cedera, serta dapat

menyebabkan mikro-tidur.

Efek jangka panjang pada kesehatan yang berkaitan

dengan shift dan kurang tidur kronik mungkin termasuk:

1. Penyakit jantung

2. Diabetes

3. Tekanan darah tinggi

4. Gangguan pencernaan

5. Depresi, dan

6. Kecemasan (Victoria, 2017).

2.2.1.6 Pencegahan Kelelahan Kerja

xxxii
Untuk mencegah dan mengatasi memburuknya

kondisi kerja akibat faktor kelelahan pada tenaga kerja

disarankan agar (Budiono, 2003) :

1. Memperkenalkan perubahan pada rancangan

produk

2. Merubah metode kerja menjadi lebih efisien dan

efektif

3. Menerapkan penggunaan peralatan dan piranti

kerja yang memenuhi standar ergonomi

4. Menjadwalkan waktu istirahat yang cukup bagi

seorang tenaga kerja

5. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang

sehat, aman, dan nyaman bagi tenaga kerja

6. Melakukan pengujian dan evaluasi kinerja tenaga

kerja secara periodik

7. Menerapkan sasaran produktivitas kerja

berdasarkan pendekatan manusiawi dan

fleksibilitas yang tinggi.

2.2.1.7 Pengukuran Kelelahan Kerja


parameter untuk pengukuran kelelahan kerja

diantaranya skala perasaan lelah dan untuk pengukuran

perasaan kelelahan dapat dipakai Kuesioner Alat Ukur

Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) untuk pekerja

Indonesia. KAUPK2 ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

tentang kelelahan kerja. Terdiri dari 17 pertanyaan yang

telah teruji validitas dan reabilitasnya, menggambarkan

xxxiii
pelemahan aktivitas sebanyak 7 butir, aspek pelemahan

motivasi 3 butir, dan aspek gejala fisik 7 butir

(Prawidhana, 2014)

2.2.2 Semangat Kerja


semangat kerja adalah suatu kegiatan melakukan pekerjaan

secara lebih giat, sehingga dengan demikian pengerjaan dapat

diharapkan lebih cepat dan baik.

Semangat kerja didalam organisasi atau perusahaan

seringkali kurang diperhatikan. Pimpinan organisasi sering tidak

mengetahui betapa buruk keadaan semangat kerja karyawannya

sampai para manajer akhirnya menghadapi kasus yang serius

seperti meningkatnya permohonan untuk pindah, tidak hadir kerja

dan pekerjaan yang lambat bahkan seringnya mogok kerja

(Prastiwi U, 2014). Faktor semangat kerja ini perlu diketahui oleh

para pimpinan perusahaan atau manajer karena penting artinya

bagi keberhasilan suatu usaha. Dikatakan penting bagi

keberhasilan dalam suatu perusahaan karena semangat kerja

mempengaruhi produktivitas dan prestasi kerja dikalangan

karyawan.

Gejala - gejala turunnya semangat kerja penting diketahui

oleh setiap perusahaan karena dengan mengetahui tentang

gejala-gejala tersebut dapat diketahui sebab-sebab turunnya

semangat kerja. Dengan demikian perusahaan dapat mengambil

tindakan tindakan pencegahan seawal mungkin. Menurut

xxxiv
(Darmawan, 2007) gejala gejala penurunan semangat kerja

sebagai berikut:

1. Turunnya produktivitas kerja Seseorang


Seseorang karyawan yang semangat dan kegairahan

kerjanya turun cenderung malas dalam melaksanakan

tugas - tugas, sengaja menunda-nunda pekerjaan,

mungkin juga memperlambat pekerjaan. Tingkat absensi

yang tinggi pada umumnya terjadi bila malas datang

bekerja yang mana hal tersebut akan mempengaruhi

produktivitas perusahaan.

2. Keluar masuknya karyawan yang tinggi


Bila dalam perusahaan tersebut terjadi tingkat

labour turn over yang tinggi, maka sebetulnya hal ini

merupakan indikasi dari turunnya semangat kerja. Keluar

masuknya karyawan yang meningkat tersebut terutama

adalah disebabkan karena ketidak senangan karyawan

bekerja pada perusahaan tersebut, sehingga untuk itu

karyawan mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih

sesuai. Tingkat keluar masuknya karyawan yang tinggi

tersebut selain dapat menurunkan produktivitas juga

dapat mengurangi kelangsungan jalannya perusahaan.

3. Indikasi Tingkat kerusakan yang Tinggi


Indikasi lain yang menunjukkan turunnya semangat

kerja adalah bilamana ternyata tingkat kerusakan baik

terhadap bahan baku, barang jadi maupun peralatan

yang dipergunakan meningkat. Naiknya tingkat

kerusakan tersebut sebetulnya menunjukkan bahwa

xxxv
perhatian dalam pekerjaan berkurang, terjadinya

kecerobohan dalam pekerjaan dan ini semua

manunjukkan bahwa semangat kerja karyawan menurun.

4. Pemogokan / Mogok kerja


Mogok kerja adalah suatu sikap penolakan dari

karyawan karena kurang puasnya perasaan dan

rendahnya semangat kerja dari para karyawan terhadap

perusahaan tersebut.

2.2.3 Produktivitas Kerja


Produktivitas kerja terdiri dari tiga aspek, pertama

produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif;

kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari

manajemen industri dalam menggunakan fasilitas untuk produksi;

ketiga produktivitas adalah keefektifan dari penggunaan tenaga

kerja dan peralatannya (Muizzudin, 2013).

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para

karyawan yang ada diperusahaan. Mengukur produktivitas kerja

maka diperlukan suatu indikator dalam pengukurannya menurut

(Manik, 2018) sebagai berikut :

1. Kemampuan. Mempunyai kemampuan untuk

melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan

sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta

profesionalisme dalam bekerja. Hal ini memberikan

kemudahan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang

dikerjakan.

xxxvi
2. Meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah

satu yang dapat dirasakan oleh yang mengerjakan

maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.

3. Semangat kerja. Semangat kerja yang meningkat maka

pekerjaan juga dilaksanakan dengan benar dan

produktivitas meningkat.

4. Pengembangan diri. Pengembangan diri dapat dilakukan

dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa

yang akan dihadapi.

5. Mutu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat

menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai. Jadi,

meningkatkan mutu untuk memberikan hasil yang terbaik

yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi

perusahaan dan dirinya sendiri.

6. Efisiensi. Perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.

Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas

yang memberikan pengaruh yang signifikan bagi

karyawan.

Menurut (Nugroho, 2007) menyebutkan bahwa faktor faktor

yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas adalah :

1. Lamanya karyawan bekerja.

2. Penggunaan waktu istirahat, seperti pada waktu istirahat

sebaiknya diberikan setelah selesai produksi dan lama

xxxvii
istirahat hendaknya tidak terlalu panjang dan terlalu

pendek .

3. Umur , pada umumnya karyawan yang tua lebih sering

absen dan stamina yang dimiliki lebih rendah

dibandingkan yang masih muda.

4. Lingkungan fisik meliputi Suhu/temperatur, penerangan,

kebersihan lingkungan, dan kebisingan.

5. Latar belakang pendidikan.

2.2.4 Musik

Musik adalah rangkaian nada dan ucapan serta dalam cita-

cita. Musik terjadi juga karena suara manusia atau alat musik.

Pengertian lainnya musik adalah salah satu budaya dari manusia

yang lahir dari perasaan dan hasil ungkapan yang berbentuk

ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan

sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik

(Lesiuk, 2001).

2.2.4.1 Pengaruh Musik


Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kata

irama. Denyut nadi dan detak jantung manusia pun

memiliki irama khusus. Pada manusia otak kanan memiliki

peran yaitu memanfaatkan paduan warna menarik,

menciptakan aneka simbol baru, belajar kelompok, teka-

teki, humor, lelucon, dan kreativitas. Otak kiri berperan

dalam aktivitas membaca, berhitung, membuat

xxxviii
rangkuman, mengerjakan PR, menganalisa, bernalar, dan

menghafal. Otak akan bekerja optimal bila kedua belahan

otak digunakan secara bersama- sama, otak kanan

memiliki spesifikasi berfikir dan mengolah data seputar

perasaan emosi, seni, dan musik sementara otak kiri

berfungsi mengolah data seputar sains, bisnis, dan

pendidikan(Arya, 2014).

Sebagian besar di antara kita menikmati

mendengarkan musik tanpa sepenuhnya menyadari

pengaruhnya. Apapun tanggapan kita, musik

menghasilkan efek mental dan fisik. Menurut (Guo, Ren,

Wang, & Zhu, 2015) Musik memiliki beberapa manfaat

yaitu :

1. Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak

menyenangkan. Penggunaan musik di ruang

tunggu dan ruang praktek dokter gigi dapat

menutupi suara bor dokter gigi dan mengurangi

ketegangan pasien yang sedang menjalani

perawatan.

2. Musik dapat memperlambat dan

menyeimbangkan gelombang otak. Memainkan

musik di rumah, di kantor atau di sekolah dapat

membantu menciptakan keseimbangan dinamis

antara belahan otak kiri yang lebih logis dengan

belahan otak kanan yang lebih intuitif. Kerja

xxxix
sama di antara kedua belahan otak ini dianggap

merupakan landasan suatu kreativitas.

3. Musik mempengaruhi pernapasan. Pernapasan

bersifat ritmis. Dalam keadaan normal manusia

bernapas sebanyak dua puluh lima hingga tiga

puluh lima kali dalam satu menit. Laju

pernapasan yang lebih dalam atau lebih lambat

menimbulkan ketenangan, kendali emosi,

pemikiran yang lebih dalam, metabolisme yang

lebih baik. Pernapasan yang dangkal dan cepat

dapat membawa ke pemikiran yang superfisial

dan terpecah-pecah, perilaku impulsif, dan

kecenderungan untuk melakukan kesalahan.

Tempo musik yang lambat atau musik yang

bunyinya lebih panjang dan lebih lambat akan

memperdalam dan memperlambat pernapasan

sehingga memungkinkan pikiran menjadi tenang.

4. Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut

nadi dan tekanan darah. Denyut jantung manusia

menyesuaikan dengan bunyi dan musik yang

didengar. Denyut jantung menanggapi variabel-

variabel musik seperti frekuensi, tempo dan

volume. Denyut jantung cenderung menjadi lebih

cepat atau lebih lambat menyamai ritme musik.

xl
5. Musik mempengaruhi ketegangan otot dan

memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh. Saraf

pendengaran menghubungkan telinga dalam

dengan semua otot dalam tubuh melalui sistem

syaraf otonom. Oleh karena itu kekuatan,

kelenturan dan ketegangan otot dipengaruhi oleh

bunyi dan getaran. Pada tempat-tempat

pemulihan dan terapi musik digunakan secara

luas untuk merestrukturisasi dan mempola ulang

gerakan-gerakan repetitif.

6. Musik mempengaruhi suhu badan. Semua bunyi

dan musik mempunyai pengaruh yang subtil

terhadap suhu tubuh dan kemampuan manusia

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan

panas dan dingin. Musik dapat melakukan hal ini

dengan mempengaruhi peredaran darah, denyut

nadi, pernapasan dan pengeluaran keringat.

7. Musik dapat mengatur hormon-hormon yang

berkaitan dengan stress.

8. Musik dapat meningkatkan produktivitas.

2.2.4.2 Musik pada Pekerjaan


Penyebab kelelahan akibat tidak ergonomisnya

kondisi sarana, prasarana dan lingkungan kerja

merupakan faktor dominan bagi menurunnya atau

rendahnya produktivitas kerja seseorang tenaga kerja

(Melissa & Dwiyanti, 2015). Suasana kerja yang tidak

xli
ditunjang oleh kondisi lingkungan kerja yang sehat antara

lain adalah sebagai penyebab timbulnya kelelahan kerja.

Banyak dijumpai kasus kelelahan kerja sebagai akibat

pembebanan kerja yang berlebihan, antara lain irama

kerja yang tidak serasi, pekerjaan yang monoton dan

kondisi tempat kerja yang tidak menggairahkan(Zulfiqar &

Rizqiansyah, 2017).

Musik perlu disediakan di tempat kerja bagi jenis

pekerjaan yang monoton dan pekerjaan tangan (manual

work) yang berulang serta pekerjaan lain yang

memerlukan aktivitas mental. Hal ini dimaksudkan untuk

mengurangi atau menghindari kebosanan, kelelahan dan

kejenuhan dalam bekerja (Puspitasari, 2017).

Musik lembut dan sesuai dengan tempat, suasana

dan waktu akan membuat karyawan merasa senang

bekerja dalam kantor. Menurut (Perdani & Rahayu, 2014)

Mendengarkan Musik sambil bekerja perlu memperhatikan

pertimbangan berikut :

1. Musik yang dimainkan harus dapat menciptakan

suasana nyaman dalam bekerja.

2. Musik yang dimainkan mempunyai nilai bagi

karyawan yang bekerja secara fisik dan

memberikan semangat kerja bagi karyawan yang

bekerja dengan sedikit kegiatan mental.

xlii
3. Musik yang terlalu bising akan merusak

semangat kerja.

4. Musik yang bernada keras sebaiknya tidak

diperdengarkan pada pekerjaan yang menuntut

banyak kegiatan mental dan tidak

diperdengarkan secara kontinyu.

5. Irama musik sebaiknya sedang saja, karena

musik yang terlalu lambat dapat menyebabkan

kantuk, sedangkan irama yang terlalu cepat

dapat mengganggu dan menciptakan

ketergesaan.

Musik dapat meningkatkan semangat kerja karena

musik dapat mempengaruhi perhatian dan kesiagaan

seseorang, membangkitkan perasaan bahagia dan dapat

menambah perasaan puas terhadap pekerjaannya. Jadi

dengan musik, semangat kerja yang meningkat maka

produktivitas kerja juga akan meningkat(Arya, 2014).

2.2.4.3 Musik Instrumental


musik instrumental adalah musik yang berisikan

hanya suara alat musik tanpa ada lirik atau suara vokal

dari penyanyi. Musik instrumental serupa dengan musik

klasik, karena biasanya musik klasik juga tidak

mempunyai lirik. Mendengarkan musik instrumental itu

sangat bermanfaat, diantaranya manfaat yang sangat

xliii
populer yaitu bisa membuat pendengarnya merasa relaks.

Terbukti, pada James Medical Centre di Ohio State

University para ahli bedah sekarang ini banyak

menggunakan musik instrumental untuk memberikan efek

relaksasi kepada pasien selama proses pembedahan

maupun setelah proses pembedahan berlangsung

(Puspitasari, 2017).

2.2.4.4 Waktu Mendengarkan musik


Waktu mendengarkan musik yang baik adalah

disaat perasaan sedang lelah atau rasa bosan telah

muncul. Pemutaran musik akan lebih baik dilakukan pada

jam-jam dimana perasaan lelah mulai muncul seperti pada

pukul 10.00 ataupun 14.00 dimana konsentrasi karyawan

mulai berkurang. Lama waktu mendengarkan musik dalam

sehari juga tidak terlalu banyak sekitar 1-2 jam perhari,

jika lebih akan mengurangi efektifitas dari musik itu sendiri

(Purushothaman, 2016).

2.2.4.5 Alur Musik Instrumen Mempengaruhi tubuh

Pada saat mendengarkan musik instrumen,

harmonisasi dalam musik instrumen yang indah akan

masuk ketelinga dalam bentuk suara(audio), menggetarkan

gendang telinga, mengguncangkan cairan di telinga dalam

serta menggetarkan sel-sel rambut didalam koklea untuk

selanjutnya melalui saraf koklearis menuju otak dan

xliv
menciptakan imajinasi di otak kanan dan otak kiri yang

akan memberikan dampak berupa kenyamanan dan

perubahan perasaan. Perubahan perasaan ini diakibatkan

karena musik instrumen dapat menjangkau wilayah kiri

korteks serebri . Gelombang suara musik yang dihantarkan

ke otak berupa energi lstrik akan membangkitkan gelobang

otak yang dibedakan atas frekuensi alfa, beta, dan tetha.

Gelombang alfa membangkitkan relaksasi, beta terkait

dengan aktivitas mental, gelombang tetha dikaitkan dengan

situasi stress, depresi dan upaya kreativitas. Sedangkan

gelombang delta dikaitkan dengan situasi mengantuk.

Musik instrumen yang mempunyai kategori frekuensi alfa

dan tetha 5000-8000 Hz dapat merangsang tubuh dan

pikiran menjadi rileks sehingga merangsang otak

menghasilkan hormon serotonin dan endorphin yang

menyebabkan tubuh menjadi rileks dan membuat detak

jantung menjadi stabil (Hayati, 2017).

Bekerja dalam kondisi nyaman tentunya akan

meningkatkan kinerja seseorang dalam bekerja,

mempertahankan kondisi tetap dalam keadaan prima saat

bekerja akan memberikan dampak produktifitas bagi

pekerjaan yang dilakukannya (Puspitasari, 2017).

2.3 Kerangka Teori


Kelelahan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

faktor individu dan faktor eksternal. Dampak dari kelelahan kerja akan
xlv
berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas , semangat kerja, dan

sulitnya berkonsentrasi dan berfikir analitis pada saat bekerja (Hamid,

2016).

Musik sendiri dapat memberikan efek rasa nyaman dan tenang

yang mana akan mempengaruhi produktivitas, semangat kerja dan juga

peningkatan konsentrasi dalam bekerja. Mendengarkan musik pada

saat bekerja ternyata dapat mempengaruhi semangat kerja para

karyawannya. Penelitian yang dilakukan di bagian linting rokok PT.

Djitoe Indonesia Tobako surakarta didapatkan hasil bahwa

perbandingan semangat kerja sebelum dan sesudah diberikannya

perlakuan musik terdapat peningkatan semangat kerja setelah

diberikannya perlakuan musik pengiring pada para pekerja linting rokok

(Prastiwi U, 2014).

Riset yang dilakukan oleh (Mardiawan & Suhiharti, 2016) terkait

pengaruh jenis musik dan tempo musik terhadap produktivitas kerja

didapatkan hasil bahwa terdapat hasil yang berbeda antara hasil kue

yang dicetak sebelum pemberian musik dan sesudah pemberian musik,

hasil pencetakan kue setelah pemberian intervensi musik lebih banyak

dibandingkan sebelum adanya intervensi musik.

xlvi
Gambar 2. 1 Kerangka Teori
(Sumber : (Hamid, 2016), (Prastiwi U, 2014), & (Mardiawan & Suhiharti, 2016) )

Berdasarkan kerangka teori diatas dapat diketahui bahwa

kelelahan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor

individu dan faktor eksternal. Dampak dari kelelahan kerja akan

berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas , semangat kerja, dan

sulitnya berkonsentrasi. Musik sendiri dapat memberikan efek rasa

nyaman , tenang serta mempengaruhi produktivitas , semangat kerja dan

juga peningkatan konsentrasi dalam bekerja.

xlvii
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif Kuasi

eksperimental dengan pendekatan Two group pretest and postest

design. Penelitian ini terlebih dahulu akan dilakakun pretest sebelum

diberi perlakuan lalu selanjutnya akan dilakukan posttest. Hasil

perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan antara sebelum dan sesudah diberi

perlakuan .Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional

dimana pengumpulan data dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

O1 X O2

O3 O4

Gambar 3. 1 Desain Bagan Penelitian


Keterangan :

O1 : Pretest Kelompok Intervensi


O2 : Postes Kelompok Intervensi
X : Intervensi atau perlakuan pemutaran musik instrumen

O3 : Pretest Kelompok Kontrol


O4 : Postest Kelompok Kontrol

xlviii
3.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah para karyawan admin PT. X yang

terpilih menjadi sampel untuk penelitian terkait hubungan pengaruh

musik terhadap kelelahan kerja.

3.3 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 januari – 4 februari

2020. Waktu penelitian akan ditampilkan pada tabel 3.1 termasuk

persiapan, pengambilan data, pengolahan, dan analisis data serta

penulisan. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT X.

Tabel 3. 1 Tabel Perencanaan Kegiatan

Bulan
Tahapan
No.
Penelitian
Juli Agust Sept Okto Nov Des Jan feb mar

 Pencarian data
1
referensi          

 Penyusunan
2
Proposal          

 Pengambilan
3
data          

4  Analisis Data          

 Interpretasi
5
Hasil          

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan sampel


Populasi menurut (Sugiyono, 2010) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

xlix
kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini adalah karyawan

staff administrasi PT X berjumlah 40 karyawan .

Menurut (Sugiyono, 2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi, artinya sampel adalah

sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Maka jumlah

sampel yang diambil adalah total sampel sebanyak 20 orang yang akan

dibagi menjadi 2 kelompok, 20 orang menjadi kelompok eksperimen

dan 20 orang menjadi kelompok kontrol.

Teknik pengambilan sampling pada penelitian ini adalah

nonprobably sampling atau sampel jenuh atau yang sering disebut total

sampling. Sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara

mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel

(Sugiyono, 2010).

3.5 Kerangka Konsep

Kerangka Konsep dalam penelitian ini dapat disajikan sebagai

Pretest Intervens Posttest


i
1.Pengukuran Musik
1.Pengukuran
kelelahan kerja Instrumen kelelahan kerja
2. Pengukuran
2. Pengukuran
semangat kerja
semangat kerja
3. pengukuran
3. pengukuran
produktivitas kerja
produktivitas kerja

berikut :

l
Pada awal penelitian karyawan akan diberi kuesioner yang berisi

pertanyaan terkait kelelahan kerja, semangat kerja dan produktivitas

kerja dan setelahnya akan dilanjutkan dengan pemberian intervensi

berupa pemutaran musik saat bekerja. Tahap selanjutnya adalah

pemberian kuesioner post test yang sama dengan pretest untuk

mengatahui apakah terjadi peningkatan atau penurunan nilai

berdasarkan kuesioner kelelahan kerja, semangat kerja, dan

produktivitas kerja.

3.6 Variabel Penelitian


Menurut (Sugiyono, 2010) variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel independen/bebas merupakan variabel stimulus atau

variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel

independen merupakan variabel yang variabilitasnya diukur,

dimanipulasi, atau dipilih peneliti untuk menentukan

hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi

(Sarwono, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini

adalah Pemutaran Musik.

2. Variabel dependen/terikat adalah variabel yang memberikan

reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel independen

atau bebas. Variabel dependen adalah variabel yang

variabilitasnya diamati dan diukur untuk menentukan

pengaruh yang disebabkan oleh variabel independen

li
(Sarwono, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah kelelahan kerja, semangat kerja dan produktivitas

kerja.

3.7 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang

digunakan maka hipotesis pada penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan kelelahan kerja sebelum dan sesudah

intervensi pemutaran musik instrumen pada staff administrasi

PT.X Kecamatan Sangata Utara Kabupaten Kutai Timur.

2. Terdapat perbedaan semangat kerja sebelum dan sesudah

intervensi pemutaran musik instrumen pada staff administrasi

PT.X Kecamatan Sangata Utara Kabupaten Kutai Timur.

3. Terdapat perbedaan produktivitas kerja sebelum dan sesudah

intervensi pemutaran musik instrumen pada staff administrasi

PT.X Kabupaten Kutai Timur Kecamatan Sangata Utara.

3.8 Definisi Operasional


Definisi operasional merupakan suatu cara untuk memberikan

pemahaman yang sama tentang pengertian variabel diukur untuk

menentukan variabel penelitian yang digunakan dalam analisis data.

Tabel 3. 2 Definisi Operasional


Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala Kriteria Objektif
Pemutaran Pemutaran musik - - -
Musik adalah intervensi
yang akan digunakan
dalam penelitian kali
ini. Musik yang akan
digunakan adalah
musik

lii
instrumen/musik
klasik.
Kelelahan Kelelahan (fatigue) Kuesioner Alat rasio Normal : X ≥ 51
kerja berasal dari bahasa lati Ukur Perasaan Kelelahan
(fatigare) yang berarti Kelelahan Kerja Ringanl : 51 ≤ X
hilang lenyap (waste (KAUPK2) ≥ 34
time). Secara psikologis,
kelelahan yaitu keadaan
Kelelahan berat :
mental dengan ciri X < 34
menurunnya motivasi,
ambang rangsan
meninggi, menurunnya
kecermatan dan
kecepatan pemecahan
persoalan

Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala Kriteria Objektif


Semangat semangat kerja adalah Kuesioner rasio Semangat Kerja
kerja suatu kegiatan Semangat aik : X ≥ 33
melakukan pekerjaan Kerja Kekurangan
secara lebih giat, semangat kerja
sehingga dengan
demikian pengerjaan
cukup : 22 ≤ X ≥
dapat diharapkan lebih 33
cepat dan baik. Semangat kerja
Kurang : X < 22
Produktivitas Produktivitas kerja terdiri Kuesioner rasio Produktivitas
kerja dari tiga aspek, pertama Produktivitas Baik : X ≥ 36
produktivitas adalah kerja Produktivitas
keluaran fisik per unit kerja Cukup : 36
dari usaha produktif;
kedua produktivitas
≤ X ≥ 24
merupakan tingkat Produktivitas
keefektifan dari kerja kurang : X
manajemen industri < 24
dalam menggunakan
fasilitas untuk produksi;
ketiga produktivitas
adalah keefektifan dari
penggunaan tenaga
kerja dan peralatannya

3.9 Pengumpulan Data


3.9.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder dan data primer .

liii
3.9.2 Sumber Data

Sumber data penelitian ada dua macam yaitu data primer

dan data sekunder. Adapun mengenai penjelasan kedua data

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara

langsung dari obyek penelitian (Sugiyono, 2010),

berupa data pretest-posttest.

2. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh orang

atau lembaga lainnya (Sugiyono, 2010). Data sekunder

dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka yang

mendukung penulisan penelitian, serta diperoleh dari

majalah, internet dan berbagai literatur yang relevan

dengan penelitian ini.

3.9.1 Tehnik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian

(Sugiyono, 2010). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

1. Kuesioner, Metode kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

wawancara dengan memberi seperangkat pertanyaan

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010).

liv
2. Studi pustaka, Mempelajari literatur-literatur yang

terdahulu mengenai penelitian ini dan menjadikannya

sebagai sumber rujukan atau pustaka.

3.10 Prosedur Penelitian


Adapun prosedur penelitian yang digunakan adalah sebagai
berikut :

lv
Gambar 3. 3 Prosedur Penelitian
Alur Peneliian dimulai dengan menetukan topik yang akan

diangkat ataupun diteliti oleh peneliti. Peneliti menentukan rumusan

masalah dan hipotesis yang akan diteliti. Peneliti mengidentifikasi

variabel mana saja yang sesuai dengan rumusan masalah yang

nantinya diharapkan variabel dapat memiliki hubungan terhadap

masalah yang terjadi. Setelah menentukan variabel maka peneliti

akan menentukan sumber data/partisapan pada panelitian ini.

Tahap selanjutnya yaitu menyusun Instrumen yang digunakan

pada saat pengambilan data penelitian. Instrumen yang digunakan

lvi
adalah instrumen yang telah baku ataupun yang telah dimodifikasi

oleh peneliti dengan melampirkan hasil test realibilitas dan validitas

data. Hasil pengambilan data menggunakan instrumen selanjutnya

diolah dan dianalisis. Proses terakhir ialah penarikan kesimpulan dari

hasil analisis data dari penelitian ini.

3.11 Prosedur Intervensi


Intervensi dilaksanakan selama 7 hari untuk melihat hasil dari

pengaruh pemutaran dan memperdengarkan musik instrumen pada

staff administrasi di PT.X dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Prosedur Intervensi

Hari Waktu Kegiatan

Hari ke-1 14.30 – selesai Pengambilan data pretest

Hari Ke-2 14.00 – 14.30 Intervensi musik Instrumen

Hari ke-3 14.00 – 14.30 Intervensi musik Instrumen

Hari Ke-4 14.00 – 14.30 Intervensi musik Instrumen

Hari ke-5 14.00 – 14.30 Intervensi musik Instrumen

Hari Ke-6 14.00 – 14.30 Intervensi musik Instrumen

Hari Ke-7 14.00 – 14.30 Intervensi musik Instrumen

14.00 – 14.30 Intervensi musik Instrumen


Hari ke-8
14.30 – selesai Pengambilan data post-test

Pengambilan data, pretest akan dilakukan sebelum

dilakukannya intervensi pada hari pertama dan dilakukan pada pukul

14.30 sampai dengan selesai dan selanjutnya pada hari ke-2 hingga

lvii
hari ke-7 pukul 14.00 akan dilakukan intervensi penyetelan musik

instrumen kepada staff administrasi. Setelah dilakukan intervensi

musik akan dilanjutkan dengan memberikan post test kepada staff

administasi pada hari Ke-8 pukul 14.30 hingga dengan selesai.

3.12 Pengolaan Data


Pengolaan data adalah proses dimana data yang telah didapat

akan diolah dengan beberapa macam cara. Adapun beberapa

caranya menurut (Rangkuti, 2007) adalah sebagai berikut :

3.12.1 Editing
Editing adalah kegiatan awal yang dilakukan setelah

data terkumpul. Tujuannya adalah untuk mengetahui

kesalahan- kesalahan yang terdapat didalam sampel,

sehingga hasilnya dapat diyakini bahwa :

1. Data benar-benar akurat

2. Konsisten dengan informasi yang lain.

3. Lengkap.

4. Siap untuk dilakukan koding dan tabulasi.

3.12.2 Tabulating
Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai

dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan kedalam tabel

yang telah disiapkan.

3.12.3 Coding
Tujuan dari Coding adalah untuk memudahkan

memasukkan data ke dalam komputer atau kalau ingin

dipergunakan cara manual, dapat memasukkannya ke dalam

lviii
lembar tabulasi (atau biasa menggunakan column card punch

layout) .

3.12.4 Entry data


Entry data merupakan proses memasukkan data

kedalam komputer menggunakan pengolahan program

statistik perangkat lunak

3.13 Teknik Analisis data


3.13.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel penganggu atau memiliki distribusi

normal. Untuk mendeteksi apakah data terdistribusi secara

normal atau tidak dapat dilihat dari hasil Uji Shapiro Wilk .

Dikatakan memenuhi normalitas jika nilai yang dihasilkan lebih

besar dari taraf signifikansi (p>0,05) .

3.13.2 Uji Paired Sample T-test


Uji Paired Sample T-test adalah pengujian yang

digunakan untuk membandingkan selisih dua mean dari dua

sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi

normal. Uji ini digunakan pada variabel produktivitas kerja.

3.13.3 Uji Wilcoxon Sign rank


Uji wilcoxon Sign rank merupakan uji untuk mengetahui

ada tidaknya perbedaan antara dua sampel dependen yang

berpasangan atau berkaitan. Uji ini digunakan pada variabel

kelelahan kerja dan semangat kerja dengan hasil uji

normalitas data tidak berdistribusi normal .

lix
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelian
PT. X kecamatan Sangata Utara Kabupaten Kutai Timur

merupakan perusahaan yang bergerak dalam beberapa bidang aspek

diantaranya adalah Jasa Penambangan, Mekanik, Teknis,

Transportasi dan pemasok barang kebutuhan tambang (Supplier)

yang telah berdiri selama kurang lebih 17 tahun.

Perusahaan bergerak dan berjalan dilandaskan oleh visi dan misi

yang berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat diwujudkan.Visi

yang digunakan oleh perusahaan adalah “To be a leading coal mining

contractor in Indonesia”. Misi yang ditargetkan oleh perusahaan adalah

sebagai berikut:

1. “To assure each job is complied with our or our client’s HSE

Management System”

2. “To satisfy the expectations of our customer”

3. “To focus our value on trust, commitment, and performance”

4. “To strengthen our competitiveness by continuously seeking

improvement on every aspect of our job”

Terdapat 2 gedung/ bangunan yang menjadi tempat penelitian,

dengan 12 ruangan yang menjadi sample dalam penelitian. Disekitar

gedung terdapat lokasi maintenance/ Workshop, parkiran, dan akses

jalan yang digunakan oleh perusahaan. Ruangan yang dijadikan

sample dalam penelitian Ber-AC dan kondusif dari bising.

lx
4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden dilakukan untuk menggambarkan

besar frekuensi dari data karakteristik responden. Pada penelitian

yang menjadi responden adalah seluruh pekerja bagian proses

administrasi. Karakteristik dalam penelitian ini meliputi umur, jenis

kelamin, status pernikahan, dan masa kerja dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden

Kelompok Kelompok
Karakteristik Eksperimen Kontrol
n= 20 % n=20 %
Kategori Umur
Umur ≤ 20 tahun 0 0% 2 10%
20 thn < Umur ≤ 30 tahun 16 80% 17 85%
30 thn < Umur ≤ 40 tahun 4 20% 1 5%
Jenis Kelamin
Laki-Laki 7 35% 11 55%
Perempuan 13 65% 9 45%
Status Pernikahan
Sudah Menikah 10 50% 8 40%
Belum Menikah 10 50% 12 60%
Masa Kerja
Lama kerja ≤ 1 tahun 2 10% 2 10%
1 - ≤ 5 tahun 17 85% 16 80%
Lama kerja > 5 tahun 1 5% 2 10%

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada kelompok

eksperimen pegawai yang bekerja sebagai staff administrasi

didominasi oleh pegawai dengan rentang umur 21–30 tahun sebanyak

80%. Data yang ditunjukkan tabel 4.1 pada kelompok kontrol juga

didominasi oleh pegawai dengan rentang umur 21–30 tahun sebanyak

85%. Jenis kelamin perempuan sebanyak 65% dengan laki-laki

lxi
berjumlah 35% sedangkan pada kelompok kontrol 55% pegawainya

berjenis kelamin laki-laki dan 45% berjenis kelamin perempuan.

Data pada kelompok eksperimen 50% pegawainya telah menikah

dan 50% lainnya belum menikah sedangkan pada kelompok kontrol

60% pegawainya belum menikah dan 40% lainnya telah menikah.

Kelompok eksperimen didominasi oleh pegawai yang telah bekerja

selama rentang waktu 1 - 5 tahun sebanyak 85% dan 10% bekerja

kurang dari 1 tahun dan 5% lainnya telah bekerja lebih dari 5 tahun.

Kelompok kontrol didominasi oleh pegawai yang telah bekerja selama

rentang waktu 1 - 5 tahun sebanyak 80% dan 10% bekerja kurang dari

1 tahun dan 10% lainnya bekerja lebih dari 5 tahun.

4.3 Distribusi Variabel Penelitian


Distribusi kategori tingkat kelelahan kerja yang dimiliki oleh subjek

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4. 2 Kategori Kelelahan Kerja

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Kelelahan Kerja
Pre- test Post Test Pre-test Post test
n % n % n % n %
Normal 7 35% 18 90% 10 50% 6 30%
Ringan 13 65% 2 10% 9 45% 13 65%
Berat 0 0% 0 0% 1 5% 1 5%

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada kelompok

eksperimen sebelum diberikan intervensi musik berjumlah 65%

karyawan berada pada kelelahan ringan dan pada kelompok kontrol

45% karyawan berada pada kategori kelelahan ringan. Terdapat

perubahan yang signifikan setelah diberikannya intervensi musik

lxii
kepada kelompok eksperimen yang mana jumlah karyawan yang

berada pada kategori kelelahan ringan berkurang menjadi 10%

sedangkan pada kelompok kontrol setelah diberi perlakuan tidak boleh

mendengarkan musik selama 7 hari terdapat peningkatan jumlah

karyawan yang masuk sebagai kategori kelelahan ringan menjadi

sebanyak 65%.

Distribusi kategori tingkat semangat kerja yang dimiliki oleh subjek

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 3 Kategori Semangat Kerja

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Semangat Kerja
Pre- test Post Test Pre-test Post test
n % n % n % n %
Kurang 0 0 0 0% 0 0% 0 0%
Cukup 10 50% 1 5% 6 30% 11 55%
Baik 10 50% 19 95% 14 70% 9 45%

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada kelompok

eksperimen sebelum diberikan intervensi musik semangat kerja

karyawan yang berada pada kategori cukup berjumlah 50% dan pada

kelompok kontrol 30% karyawan berada pada kategori semangat kerja

cukup. Terdapat perubahan yang signifikan setelah diberikannya

intervensi musik kepada kelompok eksperimen yang mana jumlah

karyawan yang berada pada kategori Semangat cukup berkurang

menjadi 5% sedangkan pada kelompok kontrol setelah diberi

perlakuan tidak boleh mendengarkan musik selama 7 hari terdapat

peningkatan jumlah karyawan yang masuk sebagai kategori

Semangat kerja cukup menjadi sebanyak 55%.


lxiii
Distribusi kategori tingkat Produktivitas kerja yang dimiliki oleh

subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 4 Kategori Produktivitas Kerja

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Produktivitas
Kerja Pre- test Post Test Pre-test Post test
n % N % n % n %
Kurang 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Cukup 13 65% 3 15% 6 30% 11 55%
Baik 7 35% 17 85% 14 70% 9 45%
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada kelompok

eksperimen sebelum diberikan intervensi musik Produktivitas kerja

karyawan yang berada pada kategori cukup berjumlah 65% dan pada

kelompok kontrol 30% karyawan berada pada kategori produktivitas

kerja cukup. Terdapat perubahan yang signifikan setelah diberikannya

intervensi musik kepada kelompok eksperimen yang mana jumlah

karyawan yang berada pada kategori produktivitas kerja cukup

berkurang menjadi 15% sedangkan pada kelompok kontrol setelah

diberi perlakuan tidak boleh mendengarkan musik selama 7 hari

terdapat peningkatan jumlah karyawan yang masuk sebagai kategori

Semangat kerja cukup menjadi sebanyak 55%.

4.4 Analisis Perbedaan antar Variabel Penelitian


Analisis perbedaan antar variabel dimaksudkan untuk melihat

apakah terdapat perbedaan bermakna dari variabel yang diteliti

dengan intervensi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil uji

statistik dengan menggunakan alat bantu statistik aplikasi SPSS.

4.4.1 Analisis perbedaan sebelum dan sesudah intervensi musik


terhadap kelelahan kerja

lxiv
Berdasarkan nilai dari hasil pengukuran kelelahan kerja

menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja

(KAUPK2) selanjutnya berdasarkan nilai tersebut dilakukan uji

normalitas untuk melihat apakah data berdistribusi secara normal

atau tidak normal untuk menentukan uji hipotesis yang akan

digunakan selanjutnya. Data beristribusi normal apabila (P-value

> 0,05) dan data berdistribusi tidak normal apabila (P-value <

0,05).

Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan hasil pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol data kelelahan kerja

berdistribusi tidak normal melihat dari hasil uji normalitas p- value

< 0,05 tabel dapat dilihat pada lampiran Uji normalitas.

Berdasarkan hasil dari uji normalitas data berdistribusi tidak

normal maka untuk uji hipotesis akan menggunakan uji wilcoxon

sign rank.

Tabel 4. 5 Hasil uji Kelelahan kerja menggunakan wilcoxon sign


rank
Kelelahan
Intervensi Mean SD Min-Max p-Value
Kerja
Pre-test 50,70 5,202 42-66
Kelompok
< 0,001
eksperimen
Post-test 57,25 5,528 51-68

Pre-test 51,40 6,451 34-61


Kelompok
0,001
Kontrol Post-test 49,10 5,170 34-55

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan p- value dengan

nilai <0,001 / (0.000). Karena nilai p- value < 0,05 maka dapat

lxv
disimpulkan Terdapat perbedaan kelelahan kerja sebelum dan

sesudah intervensi pemutaran musik instrumen pada staff

administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara Kabupaten Kutai

Timur (Hipotesis diterima).

4.4.2 Analisis perbedaan sebelum dan sesudah intervensi musik


terhadap semangat kerja

Berdasarkan nilai dari hasil pengukuran Semangat kerja

menggunakan Kuesioner Semangat Kerja selanjutnya berdasarkan

nilai tersebut dilakukan uji normalitas untuk melihat apakah data

berdistribusi secara normal atau tidak normal untuk menentukan uji

hipotesis yang akan digunakan selanjutnya. Data beristribusi normal

apabila (P-value > 0,05) dan data berdistribusi tidak normal apabila

(P-value < 0,05).

Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan hasil pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol data kelelahan kerja

berdistribusi tidak normal melihat dari hasil uji normalitas p- value <

0,05 tabel dapat dilihat pada lampiran Uji normalitas. Berdasarkan

hasil dari uji normalitas data berdistribusi tidak normal maka untuk uji

hipotesis akan menggunakan uji wilcoxon sign rank.

Tabel 4. 6 Hasil uji semangat kerja menggunakan wilcoxon sign rank


Semangat
Intervensi Mean SD Min-Max p-Value
Kerja

lxvi
Pre-test 36,55 3,913 26-44
Kelompok
< 0,001
eksperimen
Post-test 39,90 2,918 36-46
Kelompok
Pre-test 37,65 2,621 34-45 < 0,001
Kontrol
Post-test 36,25 1,916 34-42

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed)

dengan nilai <0,001 / (0.000). Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) <

0,05 maka dapat disimpulkan Terdapat perbedaan semangat kerja

sebelum dan sesudah intervensi pemutaran musik instrumen pada

staff administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara Kabupaten Kutai

Timur (hipotesis diterima).

4.4.3 Analisis perbedaan sebelum dan sesudah intervensi musik


terhadap Produktivitas kerja

Berdasarkan nilai dari hasil pengukuran Produktivitas kerja

menggunakan Kuesioner Produktivitas Kerja selanjutnya berdasarkan

nilai tersebut dilakukan uji normalitas untuk melihat apakah data

berdistribusi secara normal atau tidak normal untuk menentukan uji

hipotesis yang akan digunakan selanjutnya. Data beristribusi normal

apabila (P-value > 0,05) dan data berdistribusi tidak normal apabila

(P-value < 0,05).

Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan hasil pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol data produktivitas kerja

berdistribusi normal melihat dari hasil uji normalitas p- value > 0,05

tabel dapat dilihat pada lampiran Uji normalitas. Berdasarkan hasil

lxvii
dari uji normalitas data berdistribusi normal maka untuk uji hipotesis

akan menggunakan uji paired sample t test.

Tabel 4. 7 Hasil uji produktivitas kerja menggunakan Paired sample t


test
Produktivitas
Intervensi Mean SD Min-Max p-Value
kerja

Pre-test 32,65 3,066 26-38


Kelompok
0,000
eksperimen
Post-test 36,25 2,731 32-42

Pre-test 32,45 2,395 30-39


Kelompok
0,035
Kontrol
Post-test 31,75 1,618 29-36

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan p- value dengan nilai

<0,001 / (0.000) pada kelompok eksperimen dan 0,035 pada

kelompok kontrol. Karena nilai p- value < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan produktivitas kerja sebelum

dan sesudah intervensi pemutaran musik instrumen pada staff

administrasi PT.X Kabupaten Kutai Timur Kecamatan Sangata Utara.

4.5 Pembahasan
4.5.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian, responden berjumlah 40

orang yang terdiri atas 20 orang kelompok eksperimen dan 20

orang kelompok kontrol pada PT.X Kecamatan Sangatta Utara

Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan kategori umur responden

responden didominasi oleh karyawan yang berumur dengan

rentang 20 – 30 tahun dengan beberapa karyawan berada pada

rentang yang lebih rendah yang mana pada rentang usia ini

karyawan masih sukar untuk beradaptasi pada lingkungannya

lxviii
sering melakukan kesalahan dan perlu adanya bimbingan serta

pengawasan, sangat berbeda dengan karyawan yang berada

pada rentang umur 30 – 50 tahun yang mana akan lebih berhati-

hati dalam melakukan sesuatu dan karyawan pada rentang umur

ini akan mudah untuk dipercayai dan akan lebih menyadari akan

bahaya (Nugroho, 2007).

Masa kerja juga sangat berkaitan terhadap kelelahan kerja,

semangat kerja serta produktivitas kerja .Karyawan yang baru

bekerja selama kurang dari 1 tahun cenderung baru merasakan

lingkungan kerja dan dalam masa beradaptasi ditempat kerja

serta karyawan yang telah bekerja lebih dari 1 tahun hingga 5

tahun adalah masa dimana karyawan merasa mencari

kecocokan dalam bekerja serta banyaknya muncul rasa

kebosanan dan kejenuhan yang mana karyawan selalu mencari

kenyamanan dalam bekerja, pada saat karyawan telah

menemukan kenyamanannya dalam bekerja maka karyawan

tersebut akan loyal terhadap perusahaan serta tetap menjaga

semangat serta produktivitasnya kerjanya (Verawati, 2015).

4.5.2 Perbedaan Kelelahan Kerja sebelum dan sesudah intervensi


musik
Kelelahan kerja adalah perasaan yang bersifat subjektif

yang dsertai penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja.

Kelelahan kerja dapat mengakibatkan turunnya tingkat

produktivitas para pekerja (Dewi & Surono, 2016).

Setelah dilakukan analisa data maka diperoleh selisih nilai

rata- rata pre test dan post test kelompok eksperimen, pada

lxix
kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar 6,45 (9%)

sedangkan pada kelompok kontrol mengalami penurunan

sebesar 2,3 (3,3%). Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa

pemutaran musik instrumen memberikan dampak positive

terhadap kelelahan kerja. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian (Anjar & Prabowo, 2015) yang mengemukakan bahwa

musik dapat mempengaruhi penurunan kelelahan kerja..

Musik hanya berdampak sedikit terhadap kelelahan kerja

dikarenakan berbagai faktor yang mngkin dapat mempengaruhi

kelelahan kerja itu sendiri, walaupun berdampak kecil namun

sudah cukup untuk dapat mengurangi jumlah kelelahan kerja

ringan menjadi normal berdasarkan dari hasil penelitian ini

didapatkan peningkatan sebesar 55% karyawan kelompok

eksperimen yang sebelumnya berada pada kategori kelelahan

ringan menjadi kategori kelelahan kerja normal, jika

dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak

mendengarkan musik mendapatkan hasil sebaliknya yang mana

pada saat pretest didapatkan hasil yang berada pada kategori

kelelahan ringan berjumlah 45% dan pada saat post test

meningkat menjadi 60% atau mengalami kenaikan sebesar 15%

dari hasil post test hal ini menandakan bahwa musik

berpengaruh terhadap kelelahan kerja.

Pandangan peneliti juga melihat bahwa pada kelompok

kontrol ada beberapa orang yang sebelumnya saat bekerja

sering mendengarkan musik menggunakan headset, dan pada

lxx
saat penelitian peneliti meminta kepada responden untuk tidak

mendengarkan musik dan didapatkan hasil bahwa pekerja

tersebut menjadi bertindak lamban dalam bekerja dibandingkan

saat sebelum adanya permohonan peneliti. Pada kelompok

eksperimen peneliti juga mendapatkan pandangan bahwa pada

awal memperdengarkan musik, responden kelompok eksperimen

mengatakan musik instrumen membuat kantuk, dan

perasaannya ingin lebih baik tidur yang mana hal ini berarti juga

membawa rasa nyaman namun berefek pada hal yang negatif,

Setelah beberapa hari ± 3 hari responden mulai terbiasa dengan

musik instrumen dan rasa kantuk yang sebelumnya dirasakan

mulai berkurang dan menjadi penyemangat dalam bekerja hal ini

menandakan bahwa kebiasaan dalam mendengarkan genre

ataupun jenis musik juga sangat berpengaruh terhadap

kelelahan kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian (Mardiawan &

Suhiharti, 2016) yang mana mengatakan jenis musik yang paling

baik untuk mengurangi kelelahan kerja adalah dengan cara

mendengarkan musik favorit atau musik kesukaan orang

tersebut yang mana telah menjadi kebiasaan orang tersebut, di

amerika musik instrumen mozart dipatenkan dan diberikan gratis

kepada ibu hamil dan orang tua untuk diperdengarkan kepada

anaknya yang mana dikatakan bahwa musik instrumen mozart

berpengaruh signifikan terhadap tumbuh kembang otak anak.

4.5.3 Perbendaan Semangat Kerja sebelum dan sesudah intervensi


musik

lxxi
Semangat kerja adalah kondisi dimana karyawan memiliki

keinginan dan kesungguhan mengerjakan pekerjaannya dengan

baik serta berdisiplin untuk mencapai produktivitas yang

maksimal. Semangat kerja juga dapat diartikan sebagai tingkah

laku para pegawai yang bekerja dengan kondisi optimal untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

Pada penelitian ini didapatkan hasil pretest dan post test

diberikannya perlakuan pemutaran musik terdapat peningkatan

nilai semangat kerja karyawannya sebesar 45% dari semangat

kerja cukup menjadi semangat kerja baik dan dibandingkan

dengan kelompok kontrol yang mana mendapatkan penurunan

nilai sebesar 25% . Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa pemutaran musik memberikan dampak baik terhadap

semangat kerja karyawannya yang mana sejalan dengan

peneltian (Prastiwi U, 2014) dimana musik yang diputarkan

kepada para pekerja dapat meningkatkan motivasi pekerja untuk

bekerja lebih giat dan nyaman saat bekerja.

Pada penelitian ini semangat kerja dipengaruhi oleh

banyak faktor yang mana faktor- faktor tersebut membuat

karyawan merasa nyaman terhadap perusahaan tersebut,

walaupun musik tidak memberikan efek yang besar namun dapat

dilihat bahwa pada saat musik diputarkan suasana akan menjadi

lebih cair atau lebih merasa nyaman dimana suasana yang

sebelumnya tegang tanpa adanya musik, setelah diberikan

musik suasana kekeluargaan lebih terasa antar karyawan.

lxxii
menjadikan karyawan lebih dekat serta melancarkan komunikasi

terhadap sesama karyawan. Pada saat pemutaran musik

tujuannya adalah karyawan merasa seperti berada ditempat

yang mirip rumah dan menjadikan tempat kerja adalah bagian

tempat yang spesial bagi dirinya.

4.5.4 Perbendaan Produktivitas Kerja sebelum dan sesudah intervensi


musik
Produktivitas kerja adalah ukuran yang diharapkan sampai

sejauh mana sebuah kegiatan mampu mencapai target kuantitas

dan kualitas yang telah ditetapkan serta Peningkatan

produktivitas merupakan dambaan dari setiap perusahaan

berupa hasil produksi ataupun peningkatan kualitas pekerjanya.

Pada penelitian ini didapatkan hasil pre-test dan post test

diberikannya intervensi musik pada kelompok eksperimen

adanya kenaikan sebesar 50% karyawan yang sebelumnya

berada pada kategori produktivitas kerja cukup menjadi

produktivitas kerja baik yang mana jika dibandingkan dengan

kelompok eksperimen yang tidak mendengarkan musik

mendapatkan penurunan sebesar 25% yang mana sebelumnya

pada saat pretest 70% karyawan memiliki semangat kerja baik

setelah tidak mendengarkan musik selama 7 hari dan dilakukan

post test semangat kerja baik mengalami penurunan menjadi

45% karyawan berkategori baik. Penelitian ini menunjukkan

bahwa musik dapat mempengaruhi produktivitas kerja yang

mana hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Mardiawan &

Suhiharti, 2016) yang mana pada saat dilakukannya pemutaran

lxxiii
musik pengiring kerja pekerja menjadi lebih semangat dalam

bekerja dan produktivitas kerja meningkat.

Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa pada saat

mendengarkan musik kesalahan- kesalahan pada saat bekerja

menjadi berkurang yang mana hal ini sejalan dengan penelitian

(SAVITRI, 2017) yang mana musik instrumen dapat

meningkatkan fokus dalam melakukan sesuatu.

Selain itu karyawan juga bekerja menjadi lebih cepat dan

efisien serta dapat mencapai target perusahaan yang

diharapkan meskipun deadline tugas terkadang terlewat

dikarenakan tuntutan tugas yang tidak relevan dengan deadline

waktu yang diberikan oleh atasan. Dari hasil penelitian juga

sejalan dengan penelitian (Apriyana, 2010) yang mana pada saat

pemberian musik pengiring kerja kepada para pegawai furniture

pekerjaan para pegawai yang sebelumnya membutuhkan waktu

14 jam untuk menghasilkan 1 buah kursi dapat diselesaikan

selama 12 jam setelah diberikannya musik pengiring kerja

kepada para pegawainya. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan

bahwa musik memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja.

4.6 Keterbatasan Penelitian


Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah,

namun masih terdapat keterbatasan penelitian sebagai berikut :

1. Keterbatasan pengendalian variabel pengganggu

lxxiv
Pada penelitian ini tidak ada pengendalian variabel

pengganggu terkait gajian, rapat, izin dan sakit yang mana

variabel tersebut bersifat tiba- tiba dan tidak dapat dikontrol.

2. Keterbatasan subjek penelitian


Terdapat beberapa subjek penelitian yang mengisi

kuesioner dengan melihat jawaban rekannya. Kurangnya kontrol

dan pengawasan dari peneliti dan pribadi subjek penelitian yang

membuat kemungkinan jawaban tidak berdasarkan hasil pendapat

subjek penelitian.

3. Keterbatasan fasilitas
Fasilitas dalam membantu pemutaran musik kurang

maksimal sebab terkendala tidak adanya speaker ruangan dari

perusahaan sehingga hanya menggunakan musik box yang dibeli,

disesuaikan dan disamakan jenisnya oleh peneliti.

4. Keterbatasan Variabel
Pada penelitian ini hanya mengukur kelelahan kerja,

semangat kerja, serta produktivitas kerja sehingga tidak ada

pengukuran untuk melihat stress kerja pekerjanya. Intervensi

musik yang digunakan juga hanya sebatas musik instrumen

dengan beberapa karyawan memiliki hobi mendengarkan musik

dengan genre yang lain.

lxxv
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Efektivitas

pemutaran musik terhadap kelelahan kerja, semangat kerja dan

produktiitas kerja pada PT. X Kec. Sangata Utara Kab. Kutai

Timur dapat ditarik kesimpulan.

1. Terdapat perbedaan kelelahan kerja sebelum dan sesudah

intervensi pemutaran musik instrumen pada staff

administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara Kabupaten

Kutai Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai p value (<

0,001) < 0,05 .

2. Terdapat perbedaan semangat kerja sebelum dan sesudah

intervensi pemutaran musik instrumen pada staff

administrasi PT.X Kecamatan Sangata Utara Kabupaten

Kutai Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai p value (<

0,001) < 0,05 .

3. Terdapat perbedaan produktivitas kerja sebelum dan

sesudah intervensi pemutaran musik instrumen pada staff

administrasi PT.X Kabupaten Kutai Timur Kecamatan

Sangata Utara. Hal ini dibuktikan dengan nilai p value (<

0,001) < 0,05 .

4. Pemutaran musik efektif dalam menjaga kelelahan kerja

dan semangat kerja karyawannya serta memberikan efek

positive bagi produktivitas kerja karyawan.

lxxvi
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada

beberapa rekomendasi ataupun saran berdasarkan hasil

penelitian saya yaitu sebagai berikut :

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat memberikan waktu ± 1

jam perhari bagi karyawan untuk mendengarkan musik

instrumen sebagai bentuk rileksasi atas kejenuhan dalam

bekerja karena dalam bekerja perasaan nyaman dan senang

dalam bekerja akan berdampak baik bagi karyawan maupun

keuntungan perusahaan.

2. Pengembangan dalam pemilihan musik atas budaya tempat

kerja ataupun hobi para pekerja juga merupakan hal yang

dapat dijadikan landasan pemilihan musik dalam

penerapannya.

3. Kedepannya diharapkan berdasarkan penelitian ini banyak

perusahaan diindonesia dapat lebih memperdulikan

kesehatan mental dan kenyamanan para pekerjanya dengan

cara menyediakan lingkungan kerja yang nyaman bagi para

pekerjanya dengan salah satunya yaitu melakukan

pemutaran musik ditempat kerja.

5.3

lxxvii
DAFTAR PUSTAKA
Nasional safety council (2019) (Cited 11 desember 2019, 20:24 wita).
https://www.nsc.org/work-safety/safety-topics/fatigue

International Labour Organisasion (2018) (Cited 12 september 2019).


https://www.ilo.org/global/lang--en/index.htm

Anjar, W., & Prabowo, S. (2015). PENGARUH MUSIK TERHADAP KELELAHAN


KERJA Witha Anjar Prawidhana dan Sumbodo Prabowo Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ABSTRAK, 14.

Apriyana, N. (2010). PERUSAHAAN FURNITURE NOVA APRIYANA I 1304025, 1–54.

Arya, A. W. (2014). Analisis Pengaruh Tempo dan Genre Musik terhadap


Kewaspadaan Pengemudi Mobil Pribadi *, 02(03), 245–256.

Atiqoh, J., Wahyuni, I., & Lestantyo, D. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV . Aneka
Garment Gunungpati Semarang, 2, 119–126.

Ayu, I., Sari, C., & Purnawati, S. (2017). PREVALENSI SHIFT WORK SLEEP
DISORDER PADA PEKERJA SHIFT MALAM DI BEBERAPA WARALABA DI
DENPASAR SELATAN, 6(7), 1–9.

BPJS, K. kerjaan. (2019). BPJS ketenagakerjaan.

Darmawan, D. (2007). Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya.

Dewi, A. C., & Surono, A. (2016). Stres kerja , usia , dan lama layanan dengan
kelelahan kerja pada perawat di rumah sakit jiwa Grhasia Yogyakarta.

Gabriel, J. M. O., & Dinges, D. (2018). Industrial Fatigue : A Workman ’ s Great Enemy,
20(10), 9–14. https://doi.org/10.9790/487X-2010020914

Guo, W., Ren, J., Wang, B., & Zhu, Q. (2015). Effects of Relaxing Music on Mental
Fatigue Induced by a Continuous Effects of Relaxing Music on Mental Fatigue
Induced by a Continuous Performance Task : Behavioral and ERPs Evidence,
(August). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0136446

Hamid, S. A. (2016). STRESS AND FATIGUE : THEIR IMPACT ON HEALTH AND


SAFETY IN THE WORKPLACE.

Hayati, F. (2017). Pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap tingkat kecemasan
pada wanita menopause di wilayah pisangan, ciputat timur, tangerang selatan.

Kalangit, F. F., Kawatu, P., & Malonda, N. (2015). PERBEDAAN KELELAHAN KERJA
PADA KARYAWAN SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI BAGIAN PRODUKSI
PT. PUTRA KARANGETANG POPONTOLEN MINAHASA SELATAN.

Lesiuk, T. (2001). The effect of music listening on work performance, 173–191.

Lusiana, D., Zahroh, S., & Baju, W. (2013). Penyebab Kelelahan Kerja pada Pekerja
Mebel Factors Caused Fatigue among Furniture Workers.

Mallapiang, F., Alam, S., & Suyuti, A. A. (2016). Faktor yang Berhubungan dengan

lxxviii
Kelelahan Kerja Pada Perawat IGD di RSUD Haji Makassar Tahun 2014, 8, 39–
48.

Manik, S. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada


bank danamon simpan pinjam sudarmin manik.

Mardiawan, O., & Suhiharti, A. (2016). Pengaruh jenis dan tempo musik terhadap
produktivitas pekerja bagian cetak di Industri kue kering PT. X di bandung.

Melissa, T., & Dwiyanti, E. (2015). GAMBARAN KELELAHAN KERJA SUBJEKTIF


PADA OPERATOR MESIN PRODUKSI PAKAN IKAN THE DESCRIPTION OF
WORK FATIGUE ON FISH FEED PRODUCTION MACHINE OPERATOR.

Muizzudin, A. (2013). HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN


PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN TENUN DI PT.
ALKATEX TEGAL.

Nugroho, A. (2007). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS


KERJA KARYAWAN Studi.

Perdani, R., & Rahayu, P. (2014). Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi
Kebosanan Dan Kelelahan Kerja (study eksperimen karyawan laundry), 1–10.

Prastiwi U, I. (2014). PENGARUH MUSIK TERHADAP SEMANGAT KERJA DAN


PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DIBAGIAN LINTING ROKOK PT. DJITOE
INDONESIA TOBAKO SURAKARTA.

Prawidhana, W. A. (2014). Pengaruh musik terhadap kelelahan kerja skripsi.

Purushothaman, P. (2016). Effect of music during exercise on rate of perceived


exertion & mood status Effect of music during exercise on rate of perceived
exertion & mood status, (October).

Puspitasari, L. (2017). PENGARUH MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP


KENYAMANAN MEMBACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN.

Rambulangi, C. J. (2016). HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN


KELELAHAN KERJA PEGAWAI BADAN PERTANAHAN NASIONAL TINGKAT II
SAMARINDA, 4(2), 292–300.

Rangkuti, F. (2007). Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

SAVITRI, A. E. (2017). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MUSIK INSTRUMEN


TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA MATERI GERAK HARMONIK DAN SIFAT MEKANIK BAHAN
KELAS X TGB SMK N 1 SULAWESI SELATAN.

Sugiyono, P. D. (2010). METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R.

Triyunita, N., Ekawati SKM, M. S., & dr. Daru Lestantyo, M. S. (2013). HUBUNGAN
BEBAN KERJA FISIK, KEBISINGAN DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN
KELELAHAN PEKERJA BAGIAN WEAVING PT. X BATANG, 2(April). Retrieved
from http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Utami, ari yusti. (2009). Perbedaan Tingkat Toleransi Perubahan Irama Sirkadian

lxxix
Perawat Tanpa Kerja Shift Malam dengan Dua dan Tiga Shift Malam.pdf.

Verawati, L. (2015). Hubungan tingkat kelelahan subjektif dengan produktivitas pada


tenaga kerja bagian pengemasan di cv sumber barokah, 51–60.

Victoria, W. S. (2017). Fatigue prevention in the workplace, (June).

Zulfiqar, M., & Rizqiansyah, A. (2017). HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK
DAN BEBAN KERJA MENTAL BERBASIS ERGONOMI TERHADAP TINGKAT
KEJENUHAN KERJA PADA KARYAWAN PT JASA MARGA ( PERSERO ) Tbk
CABANG SURABAYA GEMPOL Ninik Setiyowati, 37–42.

lxxx
LAMPIRAN
1. Lampiran Distribusi jawaban
Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
NO Pernyataan
Pre- Post Pre- Post
test test test test
1 Apakah anda measa sulit
berpikir?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 0 0 4 0
Tidak Setuju 18 14 13 4
Sangat Tidak Setuju 2 6 3 16
2 Apakah anda Merasa lelah
berbicara?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 2 0 3 3
Tidak Setuju 16 14 14 16
Sangat Tidak Setuju 2 6 1 1
3 Apakah anda merasa gugup
menghadapi sesuatu?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 4 0 5 0
Tidak Setuju 16 15 14 5
Sangat Tidak Setuju 0 5 1 15
4 Apakah anda merasa tidak
pernah berkonsentrasi dalam
menghadapi sesuatu
pekerjaan ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 3 0 2 2
Tidak Setuju 14 11 16 17
Sangat Tidak Setuju 3 9 2 1
5 Apakah anda merasa tidak
mempunyai perhatian
terhadap sesuatu ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 0 0 1 1
Tidak Setuju 16 12 15 19
Sangat Tidak Setuju 4 8 4 0
6 Apakah anda cenderung lupa
terhadap sesuatu ?

lxxxi
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 9 0 10 10
Tidak Setuju 10 16 9 10
Sangat Tidak Setuju 1 4 1 0
7 Apakah anda merasa kurang
percaya terhadap diri sendiri?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 6 0 2 2
Tidak Setuju 11 13 13 15
Sangat Tidak Setuju 3 7 5 3
8 Apakah anda merasa tidak
tekun dalam melaksanakan
pekerjaan anda ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 3 0 4 4
Tidak Setuju 14 12 10 16
Sangat Tidak Setuju 3 8 6 0
9 Apakah anda merasa enggan
menatap mata orang ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 3 0 1 1
Tidak Setuju 14 9 12 18
Sangat Tidak Setuju 3 11 7 1
10 Apakah anda merasa enggan
bekerja cekatan ?
Sangat Setuju 1 0 1 1
Setuju 1 0 1 1
Tidak Setuju 13 12 15 16
Sangat Tidak Setuju 5 8 3 2
11 Apakah anda merasa tidak
tenang dalam bekerja ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 1 0 4 4
Tidak Setuju 13 10 12 16
Sangat Tidak Setuju 6 10 4 0
12 Apakah anda merasa lelah
seluruh tubuh ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 7 0 5 5
Tidak Setuju 11 13 13 13
Sangat Tidak Setuju 2 7 2 2

lxxxii
13 Apakah anda merasa
bertindak lamban ?
Sangat Setuju 0 0 1 1
Setuju 2 0 4 4
Tidak Setuju 14 15 12 12
Sangat Tidak Setuju 4 5 3 3
14 Apakah anda merasa tidak
kuat lagi berjalan ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 0 0 1 2
Tidak Setuju 13 9 8 13
Sangat Tidak Setuju 7 11 11 5
15 Apakah anda merasa sebelum
bekerja sudah lelah ?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 5 0 1 1
Tidak Setuju 11 12 11 16
Sangat Tidak Setuju 4 8 8 3
16 Apakah anda merasa daya
pikir menurun?
Sangat Setuju 0 0 0 0
Setuju 3 0 5 5
Tidak Setuju 14 14 12 13
Sangat Tidak Setuju 3 6 3 2
17 Apakah anda merasa cemas
terhadap sesuatu hal?
Sangat Setuju 1 0 0 0
Setuju 7 1 5 5
Tidak Setuju 10 14 11 13
Sangat Tidak Setuju 2 5 4 2

Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
NO Pernyataan
Pre- Post Pre- Post
test test test test
1 Admin dapat mencapai target
yang ditetapkan perusahaan.
Sangat Setuju 3 7 4 2
Setuju 16 13 16 18
Tidak Setuju 1 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

lxxxiii
2 Admin dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan tepat
waktu
Sangat Setuju 4 6 2 4
Setuju 11 14 18 16
Tidak Setuju 5 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
3 Admin mempunyai inisiatif
yang tinggi dalam bekerja
Sangat Setuju 0 4 2 1
Setuju 15 16 18 18
Tidak Setuju 5 0 0 1
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
4 Admin dapat membuat
perencanaan pekerjaan
dengan baik
Sangat Setuju 2 5 2 1
Setuju 17 15 18 18
Tidak Setuju 1 0 0 1
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
5 Admin melakukan evaluasi
atas pekerjaan Nya sendiri
sebelum melaporkannya
kepada atasan
Sangat Setuju 4 6 7 1
Setuju 13 14 13 17
Tidak Setuju 3 0 0 2
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
6 Admin berusaha untuk
menjaga konsistensi kinerja
Nya
Sangat Setuju 2 6 2 1
Setuju 17 14 18 19
Tidak Setuju 1 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
7 Admin mampu bekerja sama
dengan rekan kerja Nya
Sangat Setuju 6 8 2 2
Setuju 14 12 18 18
Tidak Setuju 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
8 Admin berusaha untuk menjadi
lebih baik dari waktu ke waktu
Sangat Setuju 5 10 2 1

lxxxiv
Setuju 14 10 18 17
Tidak Setuju 1 0 0 2
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
9 Admin dapat menyelesaikan
tugas sebelum batas waktu
yang diberikan habis
(deadline)
Sangat Setuju 4 5 2 1
Setuju 14 14 13 14
Tidak Setuju 2 1 5 5
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
10 Admin tidak melakukan
kesalahan-kesalahan dalam
bekerja
Sangat Setuju 1 2 10 10
Setuju 4 15 10 10
Tidak Setuju 15 3 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
11 Admin tidak mangkir kerja
karena banyak istitahat atau
sakit
Sangat Setuju 4 10 3 0
Setuju 13 10 17 16
Tidak Setuju 2 0 0 4
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
NO Pernyataan
Pre- Post Pre- Post
test test test test
1 Saya berangkat kerja dengan
hati yang mantap
Sangat Setuju 7 10 7 5
Setuju 13 10 13 15
Tidak Setuju 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
2 Saya memikirkan cara agar
hasil kerja saya menjadi lebih
baik
Sangat Setuju 6 11 5 1
Setuju 14 9 15 19

lxxxv
Tidak Setuju 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
3 Tidak terlintas pikiran untuk
pindah kerja ke tempat lain
Sangat Setuju 1 3 1 1
Setuju 11 17 15 15
Tidak Setuju 7 0 3 3
Sangat Tidak Setuju 1 0 1 1
4 Ada rasa puas dalam hati bila
pekerjaan saya selesai tepat
pada waktunya
Sangat Setuju 13 13 15 1
Setuju 7 7 5 19
Tidak Setuju 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
5 Saya menyenangi pekerjaan
saya di sini
Sangat Setuju 2 6 2 0
Setuju 18 14 17 20
Tidak Setuju 0 0 1 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
6 Saya percaya bahwa rekan
kerja memahami saya
Sangat Setuju 4 2 1 1
Setuju 15 18 16 18
Tidak Setuju 4 0 3 1
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
7 Saya merasa seakan-akan
pekerjaan saya di sini
merupakan bagian dari hidup
saya
Sangat Setuju 1 4 1 1
Setuju 11 16 16 16
Tidak Setuju 7 0 3 3
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
8 Saya merasa bahwa saya
menghayati pekerjaan saya
Sangat Setuju 1 1 1 0
Setuju 17 19 16 17
Tidak Setuju 2 0 3 3
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

lxxxvi
9 Saya berusaha datang ke
tempat kerja lebih awal
daripada waktu yang telah
ditentukan
Sangat Setuju 5 9 4 1
Setuju 12 11 15 16
Tidak Setuju 2 0 1 3
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
10 Saya merasa bahagia dengan
pekerjaan saya
Sangat Setuju 2 6 1 1
Setuju 15 14 18 18
Tidak Setuju 3 0 1 1
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
11 Saya merasa cocok terhadap
teman sekerja di sini
Sangat Setuju 3 5 2 2
Setuju 15 15 17 17
Tidak Setuju 3 0 1 1
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
12 Saya bangga dengan
pekerjaan saya
Sangat Setuju 4 8 4 4
Setuju 14 12 16 16
Tidak Setuju 4 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Kelelahan Kerja
Pre- test Post Test Pre-test Post test

n % n % n % n %
42 62% 51 75% 59 87% 55 81%
47 69% 53 78% 51 75% 50 74%
49 72% 68 100% 57 84% 54 79%
59 87% 62 91% 57 84% 54 79%
54 79% 58 85% 56 82% 53 78%
52 76% 56 82% 54 79% 51 75%
46 68% 52 76% 49 72% 47 69%

lxxxvii
66 97% 67 99% 45 66% 44 65%
51 75% 55 81% 53 78% 49 72%
47 69% 54 79% 49 72% 47 69%
51 75% 54 79% 60 88% 55 81%
47 69% 51 75% 52 76% 50 74%
48 71% 52 76% 61 90% 55 81%
49 72% 52 76% 49 72% 48 71%
50 74% 54 79% 51 75% 51 75%
48 71% 66 97% 52 76% 46 68%
48 71% 59 87% 45 66% 45 66%
56 82% 64 94% 43 63% 43 63%
52 76% 59 87% 34 50% 34 50%
52 76% 56 82% 51 75% 51 75%

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Semangat
Kerja Pre- test Post Test Pre-test Post test
n % n % n % n %
33 69% 40 83% 41 85% 39 81%
26 54% 36 75% 34 71% 34 71%
44 92% 44 92% 36 75% 34 71%
33 69% 38 79% 45 94% 42 88%
34 71% 39 81% 37 77% 36 75%
35 73% 37 77% 37 77% 35 73%
35 73% 38 79% 40 83% 37 77%
36 75% 39 81% 36 75% 35 73%
37 77% 38 79% 39 81% 37 77%
36 75% 38 79% 34 71% 34 71%
38 79% 39 81% 36 75% 35 73%
36 75% 39 81% 37 77% 36 75%
37 77% 39 81% 37 77% 36 75%
37 77% 39 81% 39 81% 37 77%
40 83% 40 83% 34 71% 34 71%
44 92% 45 94% 39 81% 37 77%
40 83% 46 96% 37 77% 37 77%
38 79% 46 96% 39 81% 37 77%

lxxxviii
37 77% 39 81% 39 81% 37 77%
35 73% 39 81% 37 77% 36 75%

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Produktivitas
Kerja Pre- test Post Test Pre-test Post test
n % N % n % n %
31 65% 33 69% 30 63% 30 63%
31 65% 35 73% 33 69% 33 69%
36 75% 38 79% 32 67% 32 67%
30 63% 35 73% 32 67% 33 69%
36 75% 39 81% 31 65% 32 67%
36 75% 38 79% 32 67% 31 65%
33 69% 37 77% 32 67% 31 65%
38 79% 42 88% 32 67% 31 65%
29 60% 34 71% 32 67% 31 65%
34 71% 37 77% 31 65% 30 63%
30 63% 34 71% 30 63% 29 60%
30 63% 33 69% 31 65% 31 65%
30 63% 34 71% 31 65% 31 65%
36 75% 37 77% 32 67% 32 67%
36 75% 37 77% 32 67% 30 63%
33 69% 34 71% 39 81% 34 71%
33 69% 41 85% 39 81% 36 75%
32 67% 39 81% 33 69% 33 69%
33 69% 36 75% 32 67% 32 67%
26 54% 32 67% 33 69% 33 69%

lxxxix
2. Lampiran Uji normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelelahan kerja kelompok


.201 20 .033 .891 20 .027
eksperimen pretest

kelelahan kerja kelompok


.182 20 .080 .884 20 .021
eksperimen Posttest

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Data Primer

xc
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelelahan kerja kelompok


.155 20 .200* .944 20 .283
Kontrol pretest

kelelahan kerja kelompok


.127 20 .200* .897 20 .036
Kontrol Posttest

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data Primer

xci
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

semangat kerja kelompok


.155 20 .200* .917 20 .088
eksperimen pretest

semangat kerja kelompok


.321 20 .000 .785 20 .001
eksperimen posttest

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data Primer

xcii
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

semangat kerja kelompok


.198 20 .039 .905 20 .052
Kontrol pretest

semangat kerja kelompok


.248 20 .002 .852 20 .006
Kontrol posttest

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Data Primer

xciii
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Produktivitas kerja kelompok


.163 20 .173 .949 20 .356
eksperimen pretest

produktivitas kerja kelompok


.145 20 .200* .955 20 .457
eksperimen posttest

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data Primer

xciv
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Produktivitas kerja kelompok


.325 20 .000 .672 20 .000
Kontrol pretest

produktivitas kerja kelompok


.178 20 .095 .937 20 .206
Kontrol posttest

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Data Primer

xcv
3. Lampiran Hasil Uji

Wilcoxon signed ranks test Kelelahan kerja Kelompok eksperimen dan


kelompok kontrol

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

kelelahan kerja kelompok Negative Ranks 0a .00 .00


eksperimen Posttest -
Kelelahan kerja kelompok
eksperimen pretest Positive Ranks 20b 10.50 210.00

Ties 0c

Total 20

a. kelelahan kerja kelompok eksperimen Posttest < Kelelahan kerja kelompok eksperimen
pretest

b. kelelahan kerja kelompok eksperimen Posttest > Kelelahan kerja kelompok eksperimen
pretest

c. kelelahan kerja kelompok eksperimen Posttest = Kelelahan kerja kelompok eksperimen


pretest

xcvi
Test Statisticsb

kelelahan kerja
kelompok
eksperimen
Posttest -
Kelelahan kerja
kelompok
eksperimen
pretest

Z -3.941a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

xcvii
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

kelelahan kerja kelompok Negative Ranks 15a 8.00 120.00


Kontrol Posttest - Kelelahan
kerja kelompok Kontrol
pretest Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 5c

Total 20

a. kelelahan kerja kelompok Kontrol Posttest < Kelelahan kerja kelompok Kontrol pretest

b. kelelahan kerja kelompok Kontrol Posttest > Kelelahan kerja kelompok Kontrol pretest

c. kelelahan kerja kelompok Kontrol Posttest = Kelelahan kerja kelompok Kontrol pretest

xcviii
Test Statisticsb

kelelahan kerja
kelompok
Kontrol Posttest -
Kelelahan kerja
kelompok
Kontrol pretest

Z -3.422a

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

xcix
Wilcoxon signed ranks test Semangat kerja Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

semangat kerja kelompok Negative Ranks 0a .00 .00


eksperimen posttest -
semangat kerja kelompok
eksperimen pretest Positive Ranks 18b 9.50 171.00

Ties 2c

Total 20

a. semangat kerja kelompok eksperimen posttest < semangat kerja kelompok eksperimen
pretest

b. semangat kerja kelompok eksperimen posttest > semangat kerja kelompok eksperimen
pretest

c. semangat kerja kelompok eksperimen posttest = semangat kerja kelompok eksperimen


pretest

c
Test Statisticsb

semangat kerja
kelompok
eksperimen
posttest -
semangat kerja
kelompok
eksperimen
pretest

Z -3.736a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

ci
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

semangat kerja kelompok Negative Ranks 16a 8.50 136.00


Kontrol posttest - semangat
kerja kelompok Kontrol
pretest Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 4c

Total 20

a. semangat kerja kelompok Kontrol posttest < semangat kerja kelompok Kontrol pretest

b. semangat kerja kelompok Kontrol posttest > semangat kerja kelompok Kontrol pretest

c. semangat kerja kelompok Kontrol posttest = semangat kerja kelompok Kontrol pretest

cii
Test Statisticsb

semangat kerja
kelompok
Kontrol posttest -
semangat kerja
kelompok
Kontrol pretest

Z -3.589a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

ciii
Paired sample T test Produktivitas kerja Kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Produktivitas kerja kelompok


32.65 20 3.066 .685
eksperimen pretest

produktivitas kerja kelompok


36.25 20 2.731 .611
eksperimen posttest

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Produktivitas kerja kelompok


eksperimen pretest &
20 .784 .000
produktivitas kerja kelompok
eksperimen posttest

civ
Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference

Std. Std. Error Sig. (2-


Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Produktivitas
kerja
kelompok
eksperimen
pretest -
-3.600 1.930 .432 -4.503 -2.697 -8.340 19 .000
produktivitas
kerja
kelompok
eksperimen
posttest

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Produktivitas kerja kelompok


32.45 20 2.395 .535
Kontrol pretest

produktivitas kerja kelompok


31.75 20 1.618 .362
Kontrol posttest

cv
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Produktivitas kerja kelompok


Kontrol pretest &
20 .832 .000
produktivitas kerja kelompok
Kontrol posttest

Paired Samples Test

Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)

95% Confidence
Interval of the
Difference

Std. Std. Error


Mean Deviation Mean Lower Upper

Pair 1 Produktivitas
kerja kelompok
Kontrol pretest -
produktivitas .700 1.380 .309 .054 1.346 2.268 19 .035

kerja kelompok
Kontrol posttest

cvi
cvii
4. Lampiran Surat Penerimaan perusahaan

cviii
5. Lampiran Kode Kelaikan ETIK

cix
6. Lampiran Dokumentasi

cx
cxi
cxii
cxiii
7. Lampiran inform consent dan kuesioner
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

No telp. :

Alamat :
Menyatakan persetujuan untuk membantu dengan menjadi subjek
(responden) dalam penelitian yang dilakukan oleh:
Nama : Fadly Hamzairi

N I M : 1511015031

Judul : Efektifitas pemutaran musik terhadap kelelahan kerja, semangat kerja


dan produktivitas kerja pada staff administrasi PT. X Kabupaten Kutai
Timur Kecamatan Sangata Utara
Prosedur penelitian ini tidak akan memberikan dampak atau risiko
apapun terhadap saya, karena semata-mata untuk kepentingan ilmiah serta
kerahasiaan jawaban kuisioner yang saya berikan dijamin sepenuhnya oleh
peneliti. Saya telah diberikan penjelasan dan kesempatan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum dimengerti dan telah mendapatkan jawaban yang
jelas dan benar.
Dengan ini saya menyatakan secara sukarela dan tanpa tekanan untuk
menjadi subjek (responden) dalam penelitian ini.
Samarinda, Januari 2019
Responden

(………………………)

cxiv
KUESIONER KELELAHAN KERJA, PRODUKTIVITAS KERJA DAN
SEMANGAT KERJA PADA ADMIN PT.X KABUPATEN KUTAI TIMUR

KECAMATAN SANGATA UTARA

TAHUN 2019

PETUNJUK : Pilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat responden

dan sesuai dengan penilaian terhadap kelelahan kerja selama bekerja, dengan

cara menceklist () pada salah satu kategori yang berada disebelah kanan

pertanyaan.

Kategori : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

A. Identitas Responden

A1 Nama :

A2 Umur : .............tahun

A3 Jenis Kelamin : *Laki-laki/ perempuan

A4 Status kawin : * Kawin/ Tidak kawin

cxv
A5 Masa Kerja : .............tahun…….Bulan

B. Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2)

NO Pertanyaan Kelelahan Kerja SS S TS STS

B1 Apakah anda merasa sulit berpikir ?

B2 Apakah anda merasa lelah berbicara?


Apakah anda merasa gugup menghadapi
B3
sesuatu?
Apakah anda merasa tidak pernah
B4 berkonsentrasi dalam menghadapi
sesuatu pekerjaan ?
Apakah anda merasa tidak mempunyai
B5
perhatian terhadap sesuatu ?
Apakah anda cenderung lupa terhadap
B6
sesuatu ?
Apakah anda merasa kurang percaya
B7
terhadap diri sendiri?
Apakah anda merasa tidak tekun dalam
B8
melaksanakan pekerjaan anda ?
Apakah anda merasa enggan menatap
B9
mata orang ?
Apakah anda merasa enggan bekerja
B10
cekatan ?
Apakah anda merasa tidak tenang dalam
B11
bekerja ?
Apakah anda merasa lelah seluruh
B12
tubuh ?
B13 Apakah anda merasa bertindak lamban ?
Apakah anda merasa tidak kuat lagi
B14
berjalan ?
Apakah anda merasa sebelum bekerja
B15
sudah lelah ?
Apakah anda merasa daya pikir menurun
B16
?
Apakah anda merasa cemas terhadap
B17
sesuatu hal ?

cxvi
C. KUESIONER PRODUKTIVITAS KERJA

PETUNJUK : Pilih pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat

anda dan sesuai dengan penilian terhadap produktivitas kerja anda

selama bekerja, dengan cara menceklist () pada salah satu kategori

yang berada disebelah kanan pernyataan.

Kategori : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NB: Penyataan dinilai oleh supervisor

Sebelum menjawab BACALAH setiap pertanyaan dengan BAIK

SS S TS STS
No. Pernyataan Produktivitas Kerja
Admin dapat mencapai target yang ditetapkan
C1
perusahaan.
Admin dapat menyelesaikan tugas yang
C2 diberikan tepat waktu
Admin mempunyai inisiatif yang tinggi dalam
C3
bekerja
Admin dapat membuat perencanaan pekerjaan
C4 dengan baik
Admin melakukan evaluasi atas pekerjaan nya
C5 sendiri sebelum melaporkannya kepada atasan
Admin berusaha untuk menjaga konsistensi
C6
kinerja Nya

cxvii
Admin mampu bekerja sama dengan rekan kerja
C7
Nya
Admin berusaha untuk menjadi lebih baik dari
C8 waktu ke waktu
Admin dapat menyelesaikan tugas sebelum
C9 batas waktu yang diberikan habis (deadline)

Admin tidak melakukan kesalahan-kesalahan


C10 dalam bekerja
Admin tidak mangkir kerja karena banyak
C11 istitahat atau sakit

D. ANGKET SEMANGAT KERJA

PETUNJUK : Pilih pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat

anda dan sesuai dengan anda selama bekerja, dengan cara menceklist

() pada salah satu kategori yang berada disebelah kanan pernyataan.

Kategori : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NB: Pertanyaan dijawab oleh responden/ Staff Administrasi

Sebelum menjawab BACALAH setiap pernyataan dengan BAIK

NO Pernyataan semangat kerja SS S TS STS


D1 Saya berangkat kerja dengan hati yang mantap
Saya memikirkan cara agar hasil kerja saya
D2 menjadi lebih baik

cxviii
Tidak terlintas pikiran untuk pindah kerja ke tempat
D3
lain
Ada rasa puas dalam hati bila pekerjaan saya
D4
selesai tepat pada waktunya
D5 Saya menyenangi pekerjaan saya di sini
D6 Saya percaya bahwa rekan kerja memahami saya
Saya merasa seakan-akan pekerjaan saya di sini
D7
merupakan bagian dari hidup saya
Saya merasa bahwa saya menghayati pekerjaan
D8
saya
Saya berusaha datang ke tempat kerja lebih awal
D9
daripada waktu yang telah ditentukan
D10 Saya merasa bahagia dengan pekerjaan saya
D11 Saya merasa cocok terhadap teman sekerja di sini
D12 Saya bangga dengan pekerjaan saya

(Sumber : Saifuddin Azwar (2002) Penyusunan Skala Psikologi)

cxix

Anda mungkin juga menyukai