Disusun Oleh:
Diah Puspita (13522085)
Mauvina Annisa (13522136)
Kelompok: A-9
Asisten Pembimbing:
Sakina Ulandari (E-95)
BAB IV
BEBAN KERJA MENTAL (NASA-TLX)
4.1 Tujuan Praktikum
1. Mampu menghitung secara subjektif beban kerja mental operator.
2. Mampu menghitung performansi operator sesuai dengan indikator NASA-TLX.
3. Mampu memberikan bobot dan rating kepada performansi beban kerja mental
pada suatu pekerjaan tertentu.
4. Mampu mengintrepetasikan dan menganalisa skor perhitungan performansi
beban kerja mental pada pekerjaan tertentu.
5. Mampu memberikan rekomendasi pada pekerjaan yang memiliki beban kerja
mental terlalu tinggi atau terlalu rendah.
4.3
Output
4.3.1 Deskripsi
Nama
: Mauvina Annisa
Usia
: 19 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Jenis Pekerjaan
: A, B, C, D, dan E
Praktikum dilakukan dengan cara mengisi kertas BKM Test dan memberikan waktu
kepada operator untuk menyelesaikan pekerjaan dari tiap bagian test tersebut.
Indikator
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
30
10
60
30
20
40
20
10
25
15
30
30
10
50
35
15
20
40
10
30
15
15
20
30
40
60
40
35
80
Hasil Pembobotan
a. Jenis Pekerjaan A
Tabel 4.2 Perbandingan Indikator Pekerjaan A
MD
PD
MD
MD
PD
TD
OP
EF
FR
TD
OP
MD
FR
TD
OP
EF
FR
OP
TD
TD
OP
OP
TD
OP
FR
EF
FR
b. Jenis Pekerjaan B
Tabel 4.3 Perbandingan Indikator Pekerjaan B
MD
MD
PD
TD
OP
EF
FR
PD
MD
TD
OP
EF
FR
MD
OP
MD
FR
PD
OP
EF
FR
OP
EF
FR
OP
OP
FR
c. Jenis Pekerjaan C
Tabel 4.4 Perbandingan Indikator Pekerjaan C
MD
PD
MD
MD
PD
TD
OP
EF
FR
TD
OP
MD
MD
TD
OP
EF
FR
OP
TD
TD
OP
OP
TD
OP
FR
EF
FR
d. Jenis Pekerjaan D
Tabel 4.5 Perbandingan Indikator Pekerjaan D
MD
PD
MD
MD
PD
TD
OP
EF
FR
MD
OP
MD
MD
TD
OP
EF
FR
OP
TD
TD
OP
OP
TD
OP
EF
EF
FR
e. Jenis Pekerjaan E
Tabel 4.6 Perbandingan Indikator Pekerjaan E
MD
MD
PD
TD
OP
EF
FR
PD
PD
TD
OP
EF
FR
TD
OP
EF
FR
TD
OP
PD
FR
OP
TD
FR
OP
FR
FR
Indikator
Total
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
15
15
15
15
15
Indikator
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
60
200
150
20
120
60
10
125
30
120
90
200
175
15
40
160
90
75
50
20
80
180
160
35
400
Indikator
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
60
200
150
20
120
550
60
10
125
30
120
345
90
200
175
15
40
520
160
90
75
50
20
395
80
180
160
35
400
855
Total
Jenis
Indikator
Total
Pekerjaan
MD
PD
TD
OP
EF
FR
13,33
10
1,33
36,67
0,67
8,3
23
13,33
11,67
2,67
34,67
10,67
3,3
1,33
26,33
5,33
12
10,67
2,33
26,67
57
Jenis
Kategori
36,67
Agak tinggi
23
Sedang
34,67
Agak tinggi
26,33
Sedang
57
Tinggi
Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
A
A-1
50%
40%
40%
35%
93%
A-2
25%
30%
25%
10%
9.5%
A-3
65%
75%
65%
60%
58%
A-4
85%
80%
75%
65%
58.2%
A-5
55%
80%
80%
80%
70%
A-6
80%
85%
75%
80%
76%
A-7
55%
65%
45%
60%
42%
A-8
65%
75%
80%
75%
76.19%
A-9
55%
60%
45%
85%
41.70%
A-10
30%
70%
75%
65%
80%
A-11
40%
85%
80%
65%
68.2%
A-12
90%
95%
95%
70%
78.26%
70%
65%
62.50%
62.64%
Rata- 57.9%
rata
A Rata- A-9
Pekerjaan
rata
57.9%
55%
70%
60%
65%
45%
62.50%
85%
62.64%
41.7%
C
A rata-rata
4.3.3 Analisis
D
A-9
a. Jenis Pekerjaan A
Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator
pada jenis pekerjaan A sebesar 36,67. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang
dialami operator pada jenis pekerjaan A termasuk dalam beban kerja agak tinggi.
Kebutuhan waktu yang menjadi salah satu faktor dominan dalam penentuan beban
kerja operator. Dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang
membuat operator terbebani dalam hal temporal demand (TD) yang berkaitan dengan
waktu pengerjaan yang singkat. Rekomendasi yang diberikan kepada operator adalah
operator harus teliti dalam melakukan suatu pekerjaan dalam waktu yang ditentukan.
Real performance operator pada pekerjaan ini tidak berbeda jauh dengan rata-rata
kelas, dimana real performance operator berada sedikit dibawah rata-rata kelas.
b. Jenis Pekerjaan B
Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator
pada jenis pekerjaan B sebesar 23. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang
dialami operator pada jenis pekerjaan B termasuk dalam beban kerja sedang. Dari
hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator
terbebani dalam hal frustation level (FR), yaitu operator merasa tidak aman, putus asa,
tersinggung, dan terganggu. Hal ini mungkin saja bisa terjadi karena pada saat
melakukan praktikum suasana ruangan ramai, jadi rekomendasi yang diberikan
kepada operator adalah operator harus fokus dan mengerjakan praktikum di tempat
yang tidak terlalu banyak orang. Real performance operator pada pekerjaan ini
berbeda dengan operator lain dalam ruangan praktikum, dimana real performance
operator berada dibawah rata-rata kelas.
c. Jenis Pekerjaan C
Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator
pada jenis pekerjaan C sebesar 34,67. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang
dialami operator pada jenis pekerjaan C termasuk dalam beban kerja agak tinggi.
Kebutuhan waktu yang menjadi salah satu faktor dominan dalam penentuan beban
kerja operator.Dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang
membuat operator terbebani dalam hal temporal demand (TD), yaitu operator merasa
tertekan karena waktu yang dirasakan untuk mengerjakan praktikum kurang.
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada operator adalah operator harus fokus. Real
performance operator pada pekerjaan ini berbeda dengan operator lain dalam ruangan
praktikum, dimana real performance operator berada dibawah rata-rata kelas.
d. Jenis Pekerjaan D
Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator
pada jenis pekerjaan D sebesar 26,33. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang
dialami operator pada jenis pekerjaan D termasuk dalam beban kerja sedang. Dari
hasil pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator
terbebani dalam hal mental demand (MD), yaitu operator merasa tertekan karena
waktu yang dirasakan untuk mengerjakan praktikum kurang. Rekomendasi yang dapat
diberikan kepada operator adalah operator harus fokus. Real performance operator
pada pekerjaan ini berbeda dengan operator lain dalam ruangan praktikum, dimana
real performance operator berada diatas rata-rata kelas.
e. Jenis Pekerjaan E
Berdasarkan perhitungan beban kerja yang dilakukan, beban kerja mental operator
pada jenis pekerjaan E sebesar 57. Dari hasil tersebut, beban kerja mental yang
dialami operator pada jenis pekerjaan E termasuk dalam beban kerja tinggi. Dari hasil
pengamatan di atas, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat operator terbebani
dalam hal frustation level (FR), yaitu operator merasa lelah dan juga waktu yang
diberikan tidak banyak untuk mengerjakan praktikum, jadi operator terburu buru
saat mengerjakan praktikum sehingga operator merasa tidak fokus. Rekomendasi yang
dapat diberikan kepada operator adalah operator harus tetap fokus. Real performance
operator pada pekerjaan ini berbeda dengan operator lain dalam ruangan praktikum,
dimana real performance operator berada dibawah rata-rata kelas.
4.3.3 Kesimpulan
Pada jenis pekerjaan A, operator mengalami temporal demand (TD) yang
berkaitan dengan waktu pengerjaan yang singkat dan hasil real performance
operator sedikit dibawah rata-rata kelas.
Pada jenis pekerjaan B, opeator mengalami frustation level (FR), yaitu operator
merasa tidak aman, putus asa, tersinggung, dan terganggu mengenai kondisi
tempat praktikum yang ramai. Hasil real performance operator dibawah ratarata kelas.
Pada jenis pekerjaan C, operator mengalami temporal demand (TD) yang
berkaitan dengan waktu pengerjaan yang singkat dan real performance operator
dibawah rata-rata kelas.
Pada jenis pekerjaan D, operator mengalami mental demand (MD), yaitu
operator merasa tertekan karena waktu yang dirasakan untuk mengerjakan
praktikum kurang tetapi real performance operator diatas rata-rata kelas
Pada jenis pekerjaan E, operator mengalami frustation level (FR), yaitu operator
merasa lelah dan juga waktu yang diberikan tidak banyak untuk mengerjakan
praktikum dan real performance operator dibawah rata-rata kelas.