LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
MODUL 5
“RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL)”
Disusun Oleh :
TI RP 20B – KELOMPOK 2
2022
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
MODUL 5
“RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL)”
Disusun Oleh :
TI RP 20B – KELOMPOK 2
2022
i
RINGKASAN
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulilah berkat rahmat Allah SWT, yang telah memberikan Ridho
dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Perancangan Sistem Kerja ini. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
syarat kurikulum perkuliahan yang wajib diikuti oleh setiap Mahasiswa Program
Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.
Pelaksanaan dan penulisan Laporan Praktikum ini, tentunya tak lepas dari
bantuan banyak pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Teguh Aprianto, S.T., M.T. selaku Dosen Praktikum Perancangan
Sistem Kerja Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung,
2. Neneng Puja Reflina sebagai Asisten Laboratorium yang membimbing
serta membantu dalam pengerjaan laporan praktium ini bisa berjalan
dengan lancar,
3. Teman-teman TI RP 20B yang membantu dalam pengerjaan laporan
sehingga praktikum bisa berjalan dengan baik.
Dalam penulisan Laporan Praktikum ini tentunya masih terdapat banyak
kekurangan, namun hal itulah yang mendorong kelompok kami untuk berbuat
lebih baik.
Wassalamu’alaikum.wr.wb.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER …………………………………………………………………………… i
RINGKASAN …………………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………... vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….... viii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………….…………………… I-1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………...…………………. I-1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………...………………… I-1
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………...…………... I-1
1.4 Tujuan Pratikum ………………………………………...……………. I-2
1.5 Manfaat Pratikum …………………………………………...………... I-2
1.6 Sistematika Penulisan Laporan ……………………………………….. I-2
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………… II-1
2.1 Pengertian Biomekanika ………………..…………………………….. II-1
2.2 Recommended Weight Limit (RWL) …..……………………………… II-2
2.3 Lifting Index (LI) …………………………………………...………… II-2
BAB III ALUR PRATIKUM …………………………………………………... III-1
3.1 Flowchart Praktikum ………………………………………………..... III-1
3.2 Algoritma Flowchart Praktikum ……………………………………… III-2
3.3 Cara Pratikum ………………………………………………………… III-2
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA …………………………... IV-1
4.1 Alat dan Bahan ………….……………………………………………. IV-1
4.4.2 Alat ……………………………………………………………………. IV-1
4.4.2 Bahan ………………………………………………………….……… IV-1
4.2 Pengumpulan Data ……………………………………….…………… IV-1
4.3 Data Responden ……………………………………….……………… IV-1
4.3.1 Deskripsi Responden ………………………………….……………… IV-1
4.3.2 Pengumpulan Data ……………………………………….…………… IV-3
4.3.3 Perhitungan RWL Awalan …………………………….……………… IV-4
4.3.4 Perhitungan Lifting Index Awalan ……………………….…………… IV-8
iv
4.3.5 Perhitungan RWL awalan ………………………………….………… IV-9
4.3.6 Perhitungan Lifting Index Awalan …………………………….……… IV-13
4.3.7 Perhitungan RWL Awalan …………………………………….……… IV-14
4.3.8 Perhitungan Lifting Index Awalan ………………………….………… IV-19
4.3.9 Perhitungan RWL Awalan ……………….……………...…………… IV-19
4.3.10 Perhitungan Lifting Index Usulan ………………………..…………… IV-24
4.4 Analisis …………………………………………...…........................... IV-26
4.5 Pembahasan …………………………………………...….................... IV-26
BAB V Penutup………………………. ………………………………………. V-1
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………… V-1
5.2 Saran ………………………………………………………………….. V-1
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..…………………….... X
LAMPIRAN……………………………………..……………………......... L-1
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan mengangkat beban tersebut tubuh kita tidak selalu dalam posisi
yang nyaman, seperti saat mengangkat beban yang letaknya di lantai sehingga
mengharuskan kita untuk membungkuk saat mengangkatnya. Berat beban juga
berpengaruh pada posisi saat kita mengangkatnya. Jika bekerja dalam posisi yang
tidak nyaman secara terus-menerus, maka dapat menimbulkan cedera pada bagian
tubuh. Sehingga diperlukan batas berat beban yang diangkat oleh pekerja tersebut
agar tidak menimbulkan cedera pada bagian tubuh meskipun pekerjaannya
dilakukan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama.
I-1
I-2
1. Faktor diri dan umur, jenis kelamin, suku bangsa dan lainnya.
2. Sikap kerja.
3. Jenis pekerjaan.
4. Pemindahan Bahan.
II-1
II-2
b. Horizontal Multiplier
Faktor pengali horizontal ditentukan dari jarak horizontal dari titik tengah
antara mata kaki dan titik hasil proyeksi titik tengah pegangan kedua tangan ke
lantai.
c. Vertical Multiplier
Faktor pengali vertikal ditentukan dari jarak vertikal dari lantai ke titik
tengah antara kedua pegangan tangan, berikut merupakan bentuk pengangkatan
dalam biomekanika.
e. Asymetric Multiplier
Faktor pengali asimetri dimana variabel merupakan sudut asimetrik yang
merupakan sudut yang di bentuk antara garis asimetrik dan pertengahan garis
sagital. Baris asimetrik adalah garis horizontal yang menghubungkan titik tengah
garis yang menghubungkan kedua mata kaki bagian dalam dan proyeksi titik
tengah beban pada lantai. Baris sagital adalah garis yang melalui titik tengah
kedua mata kaki bagian dalam dan berada pada bidang sagital.
f. Frekuency Multiplier
Faktor pengali Frekuensi ditentukan berdasarkan banyaknya pengangkatan
per menit (Frekuensi) lamanya waktu untuk aktivitas pengangkatan (durasi),dan
jarak vertikal pengangkatan dari lantai.
g. Coupling Multiplier
Faktor ini merupakan Faktor pemegangan terhadap benda kerja yang akan
dilakukan pengangkatan. Faktor coupling juga memperhatikan posisi vertical dari
beban.
II-5
Berat Beban
LI = …………………………………………………………
RWL
(2.5)
Semakin besar nilai LI, semakin besar pula tingkat resiko untuk
mendapatkan cidera pada sebuah aktivitas pengangkatan.
II-6
3.1 Flowchart
III-1
III-2
3.2 Algoritma
Berikut merupakan algoritma flowcart praktikum :
1. Mulai mencari responden dengan jenis pekerjaan.
2. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
3. Setelah menemukan responden, amati responden pekerjaan responden
tersebut.
4. Setelah data sudah diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah data
dengan Metode. Recommended Weight Limit.
5. Selanjutnya adalah tahap penyesuaian data, yang menjadi tolak ukurnya
adalah hasil dari analisis postur kerja menggunakan metode Recommended
Weight Limit tersebut.
6. Jika hasilnya optimal maka dianggap selesai.
.
BAB IV
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
IV-1
IV-2
Jar Tingk
ak at
Sudut
Lokasi Tangan (cm) Ve Freku
Asismetris Jenis
L rtik ensi
Durasi Kopli
No Nama (Maksim al Kerja ng
um) (jam)
Awal Tujua Lifts/
Awal Tujuan
n min
H V H V D A A F C
Htujuan = 50 cm
Handle Good =1
Tabel 4.2 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
Coupling Multiplier
Coupling
V < 30 inchies V > 30 inchies
Type
(75 cm) (75 cm)
Tabel 4.3 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,5
H 50
IV-6
b. Postur Destinasi
Durasi kerja = 8 jam
L = 3 kg
Vtujuan = 19 cm
Htujuan = 54 cm
IV-7
Atujuan =0
Handle Good =1
Tabel 4.5 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
IV-8
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿
IV-9
a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,848
3,534
0,848 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,918
3,266
0,918 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifitng Index atau indeks pengangkatan pada postur origin
dan destinasi responden didapatkan 0,848 dan 0,918
Tabel 4. 6 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
Coupling Multiplier
Tabel 4.7 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
IV-11
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,714
H 35
b. Postur Destinasi
L = 7 kg
Vtujuan = 75 cm
D = Vakhir - Vawal = 20
Htujuan = 15 cm
Atujuan =0
Handle Good =1
Tabel 4.9 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 1,66
H 15
VM = Faktor pengali vertikal
= 1 – 0,00326 ׀V –69׀
= 1 – 0,00326 ׀69 - 75׀
= 0,980
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
20
= 1,045
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 0
=1
FM = Faktor pengali frekuensi
2 Lift
= = 2 = 0,65
1min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
=1
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 1,66 × 0,980 × 1,045 × 1 × 0,65 × 1
= 25,415
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
IV-14
didapatkan 25,415
LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿
a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 7 kg
7
L= = 0,842
8,304
0,842 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 7 kg
7
L= = 0,275
25,415
0,275 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifting Index atau index pengangkatan pada postur origin
dan destinasi didapatkan 0,842 dan 0,275 sehingga tidak memerlukan perbaikan.
Atujuan = 30
Htujuan = 10 cm
Handle Good =1
Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan dan objek
tersebut
Tabel 4.10 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
Coupling Multiplier
Tabel 4.11 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 2,5
H 10
L = 12 kg
Vtujuan = 19 cm
Htujuan = 54 cm
Atujuan =0
Handle Good =1
Tabel 4.13 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
= 4,246
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 4,246
LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿
a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 12 kg
12
L= = 6,018
1,994
0,0169 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 12 kg
12
L= = 2,826
4,246
0,706 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifting Index atau index pengangkatan pada postur origin
dan destinasi didapatkan 0,0169 dan 0,706 sehingga tidak memerlukan perbaikan.
a. Postur Origin
Tabel 4.18 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
Coupling Multiplier
Tabel 4.19 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,625
H 40
b. Postur Destinasi
Durasi kerja = 8 jam
L = 3 kg
Vtujuan = 19 cm
Htujuan = 54 cm
Atujuan =0
Handle Good =1
Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan dan
objek tersebut.
Tabel 4.20 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur
Destination
Tabel 4.21 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin
RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,714
H 35
LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿
a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,125
23,995
0,125 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,868
3,454
0,868 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifting Index atau index pengangkatan pada postur origin
dan destinasi didapatkan 0,125 dan 0,868 sehingga memerlukan perbaikan.
4.4 Analisis
Setelah melakukan observasi dan wawancara serta analisa data
menggunakan metode Recommended Weight Limit (RWL) kepada empat orang
responden, didapatkan hasil bahwa :
1. Pada responden ke-1 didapatkan hasil perhitungan postur origin 0,848 < 1
dan postur destination didapatkan 0,918< 1. Karena nilai Lifting Index
keduannya < 1 maka, tidak perlu dilakukan perbaikan.
2. Pada responden ke-2 didapat hasil perhitungan postur origin dida 0,842 <
1 dan postur destination didapatkan 0,275 < 1. Karena nilai Lifting Index
keduannya kurang < 1 maka, tidak perlu dilakukan perbaikan.
3. Pada responden ke-3 didapatkan hasil perhitungan postur origin 6,018 > 1
dan postur destination 2,826 > 1 maka, perlu dilakukan perbaikkan.
4. Pada responden ke-4 didapatkan hasil perhitungan postur origin 0,125 < 1
dan postur destination 0,0868 < 1 maka, tidak perlu dilakukan perbaikkan.
4.5 Pembahasan
Pada responden ke-1 bernama Bapak Agus Aji, umur 38 thn, berat badan
48kg, durasi kerja selama 8 jam/hari dengan pekerjaan tukang bata di Ujung
Berung. Pada responden ke-1 ini didapatkan nilai H orgin=50 cm, V orgin=132cm
, H destination=54 cm, V destination=19cm, D=113 cm, A=0 dan F=4.
Selanjutnya yaitu pengolahan data untuk postur origin terlebih dahulu, data
tersebut diolah melalui penentuan dan perhitungan sehingga didapatkan hasi
CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori fair. Nilai FM=0,45 karena mampu
IV-26
Pada responden ke-2 bernama Ibu Yanti, umur 23thn, berat badan 50kg,
durasi kerja selama 8 jam/hari dengan pekerjaan tukang bata di purwadadi. Pada
responden ke-2 ini didapatkan nilai H orgin=55 cm, V orgin=55cm , H
destination=15 cm, V destination=75cm, D=20 cm, A awal=90 dan A tujuan=0
dan F=2. Selanjutnya yaitu pengolahan data untuk postur origin terlebih dahulu,
data tersebut diolah melalui penentuan dan perhitungan sehingga didapatkan hasi
CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori Good. Nilai FM=0,65 karena
mampu melakukan 2 lift/minutes selama 8 jam dengan V≥ 30. Selanjutnya
HM=0,714, VM=1,04564, DM=1,045, AM=0. Setelah semua nilai multiplier
factor ditentukan, selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan
seluruh nilai multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL origin=8,304.
Selanjutnya menentukan RWL destination dengan nilai yang telah dihitung yatu
V=75,H=15,D=20 dan A=0 Nilai FM=0,65 karena mampu melakukan 4
lift/minutes selama 8 jam dengan V≥ 30. selanjutnya HM=1,66, VM=0,980,
DM=1,045, AM=1. Nilai CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori good. .
Setelah semua nilai multiplier factor ditentukan, selanjutnya menentukan nilai
IV-27
Pada responden ke-3 bernama Agam sonjaya, umur 30 thn, berat badan
55kg, durasi kerja selama 8 jam/hari dengan pekerjaan tukang gas di
sukajaya. Pada responden ke-3 ini dapatkan nilai H orgin=10 cm, V orgin=74cm ,
H destination=60 cm, V destination=0cm, D=74 cm, A awal=30 dan A
tujuan=0 dan F=2. Selanjutnya yaitu pengolahan data untuk postur
origin terlebih dahulu, data tersebut diolah melalui penentuan dan perhitungan
sehingga didapatkan hasi CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori Good.
Nilai FM=0,65 karena mampu melakukan 2lift/minutes selama 8 jam dengan
V≥ 30. Selanjutnya HM=2,5, VM=0,9837 DM=0,060 AM=0,904, Setelah semua
nilai multiplier factor ditentukan, selanjutnya menentukan nilai RWL dengan
cara mengalikan seluruh nilai multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL
origin=1,994. Selanjutnya menentukan RWL destination dengan nilai
yang telah dihitung yatu V=0,H=60,D=74 dan A=0 Nilai FM=0,65 karena
mampu melakukan 2 lift/minutes selama 8 jam dengan V≥ 30. selanjutnya
HM=0,416, VM=0,77506, DM=0,8808, AM=0,904. Nilai CM=1,00 karena V>
30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori good. Setelah semua nilai multiplier factor ditentukan,
selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan seluruh nilai
multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL destination=3,838. Selanjutnya
melakukan pehitungan Lifting Index membagi nilai berat bedan dengan nilai
RWL. Perhitungan postur origin didapatkan 6,018 > 1dan postur destination
2,826 > 1 maka, perlu dilakukan perbaikkan.
Pada responden ke-4 bernama Yoga, umur 23 thn, berat badan 56kg, duras
kerja 7jam/hari dengan pekerjaan penjual akuarum di kalijati.pada responden
ke-4 ini didapatkan nilai H orgin=40 cm, V orgin=25cm , H destination=35 cm,
Vdestination=35cm, D=10 cm, A awal=30 dan A tujuan=30 dan F=4. Selanjutnya
IV-28
yaitu pengolahan data untuk postur origin terlebih dahulu, data tersebut diolah
melalui penentuan dan perhitungan sehingga didapatkan hasi CM=0,90 karena
V< 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori poor. Nilai FM=0,45 karena mampu melakukan
7lift/minutes selama 7jam dengan V≥ 30. Selanjutnya HM=0,625, VM=0,857
DM=5,32 AM=0,904, Setelah semua nilai multiplier factor ditentukan,
selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan seluruh nilai
multiplier Factor.
5.1 Kesimpulan
1. RWL (Recommended Weight Limit )merupakan metode yang
merekomendasikan batas beban yang diangkat oleh manusia tanpa
menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara
repetitif dan dalam jangka waktu yang lama. Input metode RWL adalah
jarak beban terhadap manusia,jarak perpindahan,dan postur tubuh (sudut
yang dibentuk).
RWL = LC X HM X VM X DM X AM X FM X CM
Nilai RWL dihitung untuk masing-masing kondisi,dan dipakai RWL yang
paling kecil. Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting
Index, untuk mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung
resiko cidera tulang belakang, dengan persamaan :
V-1
5.2 Saran
1. Sebelum menganalisis diharapkan mampu memahami terlebih dahulu
mengenai teori dasar dan tata cara mengenanalisis menggunakan metode
Recommended Weight Limit (RWL) yang baik dan benar.
2. Gunakan sebaik mungkin waktu yang diberikan, agar pekerjaan selesai
dengan baik dan tepat pada waktunya.
3. Sering berlatih dan menganalisis agar paham biomekanika dan postur
kerja.
V-2
DAFTAR PUSTAKA
viii
LAMPIRAN
Responden 1
Responden 2
Responden 3
ix
Responden 4