Anda di halaman 1dari 54

REVISI

LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
MODUL 5
“RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL)”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum


Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Program Strata Satu Jurusan Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Disusun Oleh :

TI RP 20B – KELOMPOK 2

Ilham Suwarman 20262011090


Reza Rifki Sapari 20262011106
Tiana Zahra Putri 20262011040
Yuspi atifah 20262011116

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI


TEKNOLOGI BANDUNG

2022
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
MODUL 5
“RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL)”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum


Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Program Strata Satu Jurusan Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Disusun Oleh :

TI RP 20B – KELOMPOK 2

Ilham Suwarman 20262011090


Reza Rifki Sapari 20262011106
Tiana Zahra Putri 20262011040
Yuspi atifah 20262011116

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINGGI


TEKNOLOGI BANDUNG

2022

i
RINGKASAN

Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan hokum-hukum fisika dan


mekanika teknik untuk mendeskripsikan gerakan pada bagian tubuh (kinematic)
dan memahami efek gaya dan momen yang terjadi pada tubuh (kinetic). Cara
pengangkatan adalah salah satu faktor yang sangat penting pada aktivitas
pengangkatan. Dan resiko yang dapat terjadi apabila cara pengangkatan yang
dilakukan salah adalah terjadi beban yang sangat berat pada otot, robeknya
intervertebral disc dan gangguan pada punggung pekerja (Grandjean,1982). Selain
masalah cara pengangkatan, salah satu faktor yang juga harus diperhatikan adalah
beban yang di angkat. Semakin berat beban yang diangkat, maka semakin besar
pula resiko cidera yang dihadapi oleh pekerja sehingga harus ada Batasan beban
yang diangkat oleh pekerja. Recommended Weight Limit (RWL) merupakan
rekomendasi batas beban yangdapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan
cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka
waktu yang sangat lama
Kata Kunci : Biomekanika dan Recommended Weight Limit (RWL)

ii
iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulilah berkat rahmat Allah SWT, yang telah memberikan Ridho
dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Perancangan Sistem Kerja ini. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
syarat kurikulum perkuliahan yang wajib diikuti oleh setiap Mahasiswa Program
Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.
Pelaksanaan dan penulisan Laporan Praktikum ini, tentunya tak lepas dari
bantuan banyak pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Teguh Aprianto, S.T., M.T. selaku Dosen Praktikum Perancangan
Sistem Kerja Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung,
2. Neneng Puja Reflina sebagai Asisten Laboratorium yang membimbing
serta membantu dalam pengerjaan laporan praktium ini bisa berjalan
dengan lancar,
3. Teman-teman TI RP 20B yang membantu dalam pengerjaan laporan
sehingga praktikum bisa berjalan dengan baik.
Dalam penulisan Laporan Praktikum ini tentunya masih terdapat banyak
kekurangan, namun hal itulah yang mendorong kelompok kami untuk berbuat
lebih baik.

Wassalamu’alaikum.wr.wb.

Bandung, 20 April 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER …………………………………………………………………………… i
RINGKASAN …………………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………... vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….... viii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………….…………………… I-1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………...…………………. I-1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………...………………… I-1
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………...…………... I-1
1.4 Tujuan Pratikum ………………………………………...……………. I-2
1.5 Manfaat Pratikum …………………………………………...………... I-2
1.6 Sistematika Penulisan Laporan ……………………………………….. I-2
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………… II-1
2.1 Pengertian Biomekanika ………………..…………………………….. II-1
2.2 Recommended Weight Limit (RWL) …..……………………………… II-2
2.3 Lifting Index (LI) …………………………………………...………… II-2
BAB III ALUR PRATIKUM …………………………………………………... III-1
3.1 Flowchart Praktikum ………………………………………………..... III-1
3.2 Algoritma Flowchart Praktikum ……………………………………… III-2
3.3 Cara Pratikum ………………………………………………………… III-2
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA …………………………... IV-1
4.1 Alat dan Bahan ………….……………………………………………. IV-1
4.4.2 Alat ……………………………………………………………………. IV-1
4.4.2 Bahan ………………………………………………………….……… IV-1
4.2 Pengumpulan Data ……………………………………….…………… IV-1
4.3 Data Responden ……………………………………….……………… IV-1
4.3.1 Deskripsi Responden ………………………………….……………… IV-1
4.3.2 Pengumpulan Data ……………………………………….…………… IV-3
4.3.3 Perhitungan RWL Awalan …………………………….……………… IV-4
4.3.4 Perhitungan Lifting Index Awalan ……………………….…………… IV-8

iv
4.3.5 Perhitungan RWL awalan ………………………………….………… IV-9
4.3.6 Perhitungan Lifting Index Awalan …………………………….……… IV-13
4.3.7 Perhitungan RWL Awalan …………………………………….……… IV-14
4.3.8 Perhitungan Lifting Index Awalan ………………………….………… IV-19
4.3.9 Perhitungan RWL Awalan ……………….……………...…………… IV-19
4.3.10 Perhitungan Lifting Index Usulan ………………………..…………… IV-24
4.4 Analisis …………………………………………...…........................... IV-26
4.5 Pembahasan …………………………………………...….................... IV-26
BAB V Penutup………………………. ………………………………………. V-1
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………… V-1
5.2 Saran ………………………………………………………………….. V-1
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..…………………….... X
LAMPIRAN……………………………………..……………………......... L-1

v
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengangkatan Operator IV-4


……………... IV-5
Tabel 4.2 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan …………... IV-5
Tabel 4.3 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan …………... IV-7
Tabel 4.4 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Destineton . IV-7
Tabel 4.5 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan ………… IV-10
Tabel 4.6 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL ……………….…... IV-10
Tabel 4.7 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan …………...
Tabel 4.8 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan IV-12
Destination …………………………………………………… IV-12
Tabel 4.9 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan ………… IV-15
Tabel 4.10 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan …………. IV-15
Tabel 4.11 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan …………. IV-17
Tabel 4.12 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Destination ……. IV-17
Tabel 4.13 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan ……….. IV-20
Tabel 4.18 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan …………. IV-20
Tabel 4.19 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan …………. IV-22
Tabel 4.20 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Destination ……. IV-22
Tabel 4.21 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan ……… IV-25
Tabel 4.20 Rekapitulasi Pengolahan Data Origin...................................... IV-25
Tabel 4.21 Rekapitulasi Pengolahan Data Destination ..............................

vi
DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Vertical Multiplier...................................................................... II-3


Gambar 2.2 Distance Multiplier.................................................................... II-3
Gambar 2.3 Asymetric Multiplier....................................................................... II-4
Gambar 2.4 Coupling Multiplier ................................................................... II-5
Gambar 3.1 Flowchart .................................................................................. III-1
Gambar 4.1 Before ........................................................................................... IV-2
Gambar 4.2 After ............................................................................................. IV-2
Gambar 4.3 Before ........................................................................................... IV-2
Gambar 4.4 After ............................................................................................. IV-2
Gambar 4.5 Before ........................................................................................... IV-3
Gambar 4.6 After ............................................................................................. IV-3
Gambar 4.7 Before ........................................................................................... IV-3
Gambar 4.8 After ............................................................................................. IV-3

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pekerjaan memiliki jenis yang berbeda-beda, salah satunya pekerjaan yang


dalam bekerjanya harus mengangkat beban dan memindahkannya dari satu tempat
ke tempat lain yang berlangsung secara terus-menerus dan dalam waktu yang
lama. Berat beban yang harus ditanggung juga berbeda-beda. Ada beban yang
tidak begitu berat, namun ada juga beban yang berat. Mengangkat beban memiliki
resiko cedera yang mungkin dialami oleh bagian tubuh pekerjanya karena pekerja
tersebut tidak tahu apakah berat beban yang diangkat oleh tubuhnya itu aman atau
beresiko menimbulkan cedera.

Kegiatan mengangkat beban tersebut tubuh kita tidak selalu dalam posisi
yang nyaman, seperti saat mengangkat beban yang letaknya di lantai sehingga
mengharuskan kita untuk membungkuk saat mengangkatnya. Berat beban juga
berpengaruh pada posisi saat kita mengangkatnya. Jika bekerja dalam posisi yang
tidak nyaman secara terus-menerus, maka dapat menimbulkan cedera pada bagian
tubuh. Sehingga diperlukan batas berat beban yang diangkat oleh pekerja tersebut
agar tidak menimbulkan cedera pada bagian tubuh meskipun pekerjaannya
dilakukan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan


masalah yang dilakukan dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Batas berat beban yang diangkat.
2. Posisi saat mengangkat beban.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah yang dilakukan dalam praktikum ini sebagai berikut:

I-1
I-2

1. Analisis Metode RWL


2. Identifikasi Metode yang dibutuhkan dalam Analisis RWL

1.4 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah:
1. Mampu memahami dan mengetahui tentang RWL
2. Mampu mengaplikasikan dan menguji teori dan pembuktian ilmiah pada
mata kuliah yang sedang diampu
3. Mampu menghitung RWL

1.5 Manfaat Praktikum


Berikut merupakan manfaat dari praktikum ini ialah:
1. Manfaat bagi mahasiswa memperluas pengetahuan dan perosedur tentang
pengukuran beban kerja mental menggunakan metode RWL.
2. Manfaat bagi perguruan tinggi, mengembangkan kemmampuan dan
keterampilan mahasiswa dalam dunia pendidikan dan dapat bersaing
menjadi mahasiswa yang berkompeten.
3. Manfaat Bagi Masyarakat, mahasiswa dapat memakai pengukuran beban
kerja mental menggunakan metode RWL untuk masyarakat sekitar.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan


Untuk mempermudah pembahasan masalah, maka dibuat sistematika
penulisan laporan yang dapat menjelaskan secara singkat mengenai gambaran
penelitian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang hal-hal yang melatar belakangi permasalahan batas beban yang
diangkat agar tidak menimbulkan cedera pada tubuh.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menerangkan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III ALUR PRAKTIKUM
Bab ini menjelaskan urutan langkah-langkah tata cara pengambilan atau
pengumpulan data yang akan digunakan dalam praktikum menggunakan metode
RWL.
I-3

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS


Bab ini berisi tentang data-data yang telah dikumpulkan dari hasil pengamatan di
lapangan yang selanjutnya diolah dengan menggunakan metode RWL.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil dan analisis yang telah
dilakukan. Adapun saran-saran yang dapat membantu para pekerja agar terhindar
dari cedera dan diberikan solusi agar cidera pada postur kerja tidak terjadi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Biomekanika

Biomekanika merupakan ilmu yang mempelajari manusia dari


segikemampuannya seperti kekuatan" daya tahan" kecepatan" dan keletihan
(Sutalaksana"19/9). Penelitian yang menggunakan pendekatan biomekanika pada
dasarnya mempelajari dan menganalisis batas-batas kekuatan" ketahanan"
kecepatan dan ketelitianyang dimiliki manusia dalam melakukan suatu pekerjaan.
Biomekanika dipengaruhi oleh beberapa Faktor yaitu:

1. Faktor diri dan umur, jenis kelamin, suku bangsa dan lainnya.
2. Sikap kerja.
3. Jenis pekerjaan.
4. Pemindahan Bahan.

Biomekanika pada dasarnya mempelajari dan menganalisis batas-batas


kekuatan, ketahanan, kecepatan dan ketelitian yang dimiliki manusia dalam
melakukan suatu pekerjaan. Faktor ini sangat berhubungan dengan pekerjaan yang
bersifatmaterial handling, seperti pengangkatan dan pemindahan secara manual
atau pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot tubuh.Sebuah lembaga yang
menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika Serikat,
National Institute of Occupational Safety and Health melakukan analisis terhadap
kekuatan manusia dalam mengangkat atau memindahkan beban dan
merekomendasikan batas beban yang dapat diangkat oleh manusia
tanpamenimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara
berulang- ulang dalam jangka waktu yang lama. Rumusan untuk menghitung
beban berdasarkan rekomendasi NIOSH tahun 1991terdapat metode, yaitu metode
Recommended Weight Limit (RWL) dan metode Maximum Permissible
Limit(MPL).

II-1
II-2

2.2 Recommended Weight Limit (RWL)

Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban


yangdapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan
tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Rumusan RWL memunyai syarat dan kondisi sebagai berikut :
1. Tidak mengangkat dengan satu tangan
2. Mengangkatan tidak lebih dari 8 jam
3. Posisi pengangkatan tidak berlutut atau jongkok
4. Tidak ditempat yang sempit
5. Objek yang diangkat harus stabil
6. Kondisi pengangkatan tidak sambil membawa ,mendorong atau menarik
7. Tidak menggunakan kereta dorong atau sekop
8. Tidak dalam kecepetan tinggi
9. Kondisi lantai tidak licin

Rumusan untuk menghitung beban berdasarkan rekomendasi NIOSH


tahun 1991 adalah sebagai berikut:
RWL = Batas beban yang direkomendasikan
LC = Konstanta Pembebanan
HM = Faktor Pengali Horizontal = 25/H ………………………………….(2.1)

VM = Faktor Pengali Vertikal = 1-(0,003{v-75}) ………………………...(2.2)

DM = Faktor Pengali perpinadahan = 0.82+4,5/D ………………………..(2.3)

AM = Faktor Pengali Asimetrik = 1-0,0032 A ……………………………(2.4)

FM = Faktor Pengali Frekuensi

CM = Faktor Pengali kopling

Berikut merupakan penjelsan mengenai variabel yang digunakan pada


rumus perhitungan batas beban yang direkomendasikan oleh NIOSH.

a. Load & Constant (LC)


Konstanta beban 23 kg. Besaran tersebut merupakan beban maksimum
yang direkomendasikan untuk pengangkatan pada lokasi standar.
II-3

b. Horizontal Multiplier
Faktor pengali horizontal ditentukan dari jarak horizontal dari titik tengah
antara mata kaki dan titik hasil proyeksi titik tengah pegangan kedua tangan ke
lantai.

c. Vertical Multiplier
Faktor pengali vertikal ditentukan dari jarak vertikal dari lantai ke titik
tengah antara kedua pegangan tangan, berikut merupakan bentuk pengangkatan
dalam biomekanika.

Gambar 2.1 Vertical Multiplier

d. Distance Multiplier (DM)


Faktor pengali jarak ditentukan dari perpindahan vertikal kedua tangan,
mulai dari titik asal sampai ke tujuan pengangkatan. Berikut merupakan
penentuan perhitungan titik acuan untuk jarak horizontal dan juga vertikal dapat
dilihat pada gambar :

Gambar 2.2 Distance Multiplier (DM)


II-4

e. Asymetric Multiplier
Faktor pengali asimetri dimana variabel merupakan sudut asimetrik yang
merupakan sudut yang di bentuk antara garis asimetrik dan pertengahan garis
sagital. Baris asimetrik adalah garis horizontal yang menghubungkan titik tengah
garis yang menghubungkan kedua mata kaki bagian dalam dan proyeksi titik
tengah beban pada lantai. Baris sagital adalah garis yang melalui titik tengah
kedua mata kaki bagian dalam dan berada pada bidang sagital.

Gambar 2.3 Asymetric Multiplier

f. Frekuency Multiplier
Faktor pengali Frekuensi ditentukan berdasarkan banyaknya pengangkatan
per menit (Frekuensi) lamanya waktu untuk aktivitas pengangkatan (durasi),dan
jarak vertikal pengangkatan dari lantai.

g. Coupling Multiplier
Faktor ini merupakan Faktor pemegangan terhadap benda kerja yang akan
dilakukan pengangkatan. Faktor coupling juga memperhatikan posisi vertical dari
beban.
II-5

Gambar 2.4 Coupling Multiplier

2.3 Lifting Index (LI)


Lifting Index Lifting Index (LI) adalah sebuah variabel yang menyatakan
estimasi relatif tegangan fisik dari sebuah aktivitas pengangkatan. Adapun rumus
untuk Lifting Index (LI) adalah sebagai berikut :

Rumus Lifting Index

Berat Beban
LI = …………………………………………………………
RWL
(2.5)

Semakin besar nilai LI, semakin besar pula tingkat resiko untuk
mendapatkan cidera pada sebuah aktivitas pengangkatan.
II-6

Li > 1 : Berat beban yang melebihi batas pengangkatan yang direkomendasi,


maka
aktivitas tersebut memiliki resiko cidera tulang belakang .
Li = 1 : Berat beban yang sesuai dengan pengangkatan yang direkomendasikan
dan
merupakan kondisi optimal.
Li<1 : Beban beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan, maka aktivitas tersebut memiliki resiko kecil cidera
tulang belakang.
BAB III
ALUR PRAKTIKUM

3.1 Flowchart

Gambar 3.1 Flowchart

III-1
III-2

3.2 Algoritma
Berikut merupakan algoritma flowcart praktikum :
1. Mulai mencari responden dengan jenis pekerjaan.
2. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
3. Setelah menemukan responden, amati responden pekerjaan responden
tersebut.
4. Setelah data sudah diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah data
dengan Metode. Recommended Weight Limit.
5. Selanjutnya adalah tahap penyesuaian data, yang menjadi tolak ukurnya
adalah hasil dari analisis postur kerja menggunakan metode Recommended
Weight Limit tersebut.
6. Jika hasilnya optimal maka dianggap selesai.

3.3 Cara Praktikum


Berikut merupakan tatacara praktikum:
1. Melakukan Pengamatan pada Stasiun kerja dengan pendekatan NOISH
menggunakan metode Recommended weight limit (RWL).
2. Mengambil video pekerja ketika melakukan pengamatan.
3. Mengambil screen capture dari video pengangkatan yang telah diambil
dan menentukan sudut pada photo tersebut sesuai ketentuan.
4. Menghitung RWL dan LI awalan dan usulan pada stasiun kerja.

.
BAB IV
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Alat dan Bahan


4.1.1 Alat
a. Handphone
b. Alat tulis
4.1.2 Bahan
a. Modul 9 Biomekanika (RWL)
b. Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Biomekanika (RWL)
c. Empat orang responden

4.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari pekerja sebagai
responden yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar beban yang dapat
diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut
dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang sangat lama.

4.3 Data Responden


4.3.1 Deskripsi Responden
a. Nama Responden : Agus Aji
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Berat Badan : 48 kg
Tempat Penelitian : Ujung berung
Pekerjaan : Tukang bata

IV-1
IV-2

Gambar 4.1 Before Gambar 4.2 After

b. Nama Responden : Yanti


Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 50kg
Tempat Penelitian : pagaden
Jenis Pekerjaan : Penjual Minuman

Gambar 4.3 Before Gambar 4.4 After

c. Nama Responden : Agam Sonjaya


Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 55 kg
Tempat Penelitian : sukkajya
Jenis Pekerjaan : Tukang Gas
IV-3

Gambar 4.5 Before Gambar 4.6 After

d. Nama Responden : Yoga


Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 56 kg
Tempat Penelitian : warung asem
Jenis Pekerjaan : penjual akuarium

Gambar 4.7 Before Gambar 4.8 After

4.3.2 Pengumpulan Data


Berikut adalah hasil pengumpulan data dari praktikum yang telah
dilaksanakan :
IV-4

Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pengangkatan operator

Jar Tingk
ak at
Sudut
Lokasi Tangan (cm) Ve Freku
Asismetris Jenis
L rtik ensi
Durasi Kopli
No Nama (Maksim al Kerja ng
um) (jam)
Awal Tujua Lifts/
Awal Tujuan
n min

H V H V D A A F C

1 Agus 3 kg 50 132 54 19 113 0 0 4 8 jam Fair=


1
2 Yanti 7 kg 35 55 15 75 20 90 0 2 8 jam Good
=1
3 Agam 12 kg 10 74 60 0 74 30 0 2 8 jam Good
=1
sonjaya
4 Yoga 3 kg 40 25 35 35 10 30 30 4 7 jam Poor=
0,90

4.3.3 Perhitungan RWL awalan

a. Nama Responden : Agus Aji


Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Berat Badan : 48 kg
Tempat Penelitian : Ujung berung
Jenis Pekerjaan : Tukang bata
a. Postur Origin
Durasi Kerja = 8 jam
L = 3kg
Vtujuan = 132 cm
D = Vakhir - Vawal = 113
Atujuan =0
IV-5

Htujuan = 50 cm
Handle Good =1

Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan dan


objek tersebut.

Tabel 4.2 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin
Coupling Multiplier
Coupling
V < 30 inchies V > 30 inchies
Type
(75 cm) (75 cm)

Good 100 100

Fair 0,95 100

Poor 0,90 0,95

Tabel 4.3 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,5
H 50
IV-6

VM = Faktor pengali vertikal


= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 132‫׀‬
= 0,795
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
113
= 0,859
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 0
=1
FM = Faktorr penngali frekuensi
4 Lift
= = 4 = 0,45
1 min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
=1
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 0,5 × 0,795× 0,859 × 0 × 0,45 × 1
= 3,534
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 3,534

b. Postur Destinasi
Durasi kerja = 8 jam
L = 3 kg

Vtujuan = 19 cm

D = Vakhir - Vawal = 113

Htujuan = 54 cm
IV-7

Atujuan =0

Handle Good =1

Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan


dan objek tersebut.
Tabel 4.4 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur
Destination

Coupling Type Coupling Multiplier


V < 30 inchies V > 30 inchies
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95

Tabel 4.5 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
IV-8

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg

HM = Faktor pengali horizontal


25 25
= = = 0,462
H 54
VM = Faktor pengali vertikal
= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 19‫׀‬
= 0,837
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
113
= 0,859
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 0
=1
FM = Faktorr penngali frekuensi
4 Lift
= = 4 = 0,45
1 min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
= 0,95
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 0,462 × 0,837× 0,859 × 0 × 0,45 × 0,95
= 3,266
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 3,266

4.3.4 Perhitungan Lifting Index Awalan

LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿
IV-9

a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,848
3,534
0,848 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,918
3,266
0,918 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifitng Index atau indeks pengangkatan pada postur origin
dan destinasi responden didapatkan 0,848 dan 0,918

4.3.5 Perhitungan RWL awalan

b. Nama Responden : Yanti


Umur
Jenis Kelamin
Berat Badan
Tempat Penelitian : Pagaden
Jenis Pekerjaan : Penjual Minuman
a. Postur Origin
Durasi kerja = 8 jam
L = 7 kg
Vtujuan = 55 cm
D = Vakhir - Vawal = 20
Atujuan = 90
Htujuan = 35 cm
Handle Good =1
Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan
dan objek tersebut.
IV-10

Tabel 4. 6 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin

Coupling Multiplier

Coupling V < 30 inchies V > 30 inchies


Type (75 cm) (75 cm)

Good 100 100

Fair 0,95 100

Poor 0,90 0,95

Tabel 4.7 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
IV-11

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,714
H 35

VM = Faktor pengali vertikal


= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 55‫׀‬
= 1,04564
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
20
= 1,045
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 90
= 0,712
FM = Faktorr penngali frekuensi
2 Lift
= = 2 = 0,65
1min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
=1
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 0,714 × 1,04564× 1,045 × 0,712 × 0,65 × 1
= 8,304
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 8,304

b. Postur Destinasi

Durasi kerja = 8 jam


IV-12

L = 7 kg

Vtujuan = 75 cm

D = Vakhir - Vawal = 20

Htujuan = 15 cm

Atujuan =0

Handle Good =1

Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan


dan objek tersebut.
Tabel 4.8 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur
Destination

Coupling Type Coupling Multiplier


V < 30 inchies V > 30 inchies
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95

Tabel 4.9 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
IV-13

5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35


6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 1,66
H 15
VM = Faktor pengali vertikal
= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 75‫׀‬
= 0,980
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
20
= 1,045
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 0
=1
FM = Faktor pengali frekuensi
2 Lift
= = 2 = 0,65
1min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
=1
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 1,66 × 0,980 × 1,045 × 1 × 0,65 × 1
= 25,415
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
IV-14

didapatkan 25,415

4.3.6 Perhitungan Lifting Index Awalan

LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿

a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 7 kg
7
L= = 0,842
8,304
0,842 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 7 kg
7
L= = 0,275
25,415
0,275 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifting Index atau index pengangkatan pada postur origin
dan destinasi didapatkan 0,842 dan 0,275 sehingga tidak memerlukan perbaikan.

4.3.7 Perhitungan RWL awalan


c. Nama Responden : Agam Sonjaya
Umur :30 Tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Berat Badan :55 kg
Tempat Penelitian :Mekar Wangi
Jenis Pekerjaan :Tukang Gas
a. Postur Origin
Durasi kerja = 8 jam
L = 12 kg
Vtujuan = 74 cm
D = Vakhir - Vawal = 74
IV-15

Atujuan = 30
Htujuan = 10 cm
Handle Good =1
Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan dan objek
tersebut

Tabel 4.10 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin

Coupling Multiplier

Coupling V < 30 inchies V > 30 inchies


Type (75 cm) (75 cm)

Good 100 100

Fair 0,95 100

Poor 0,90 0,95

Tabel 4.11 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18
IV-16

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 2,5
H 10

VM = Faktor pengali vertikal


= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 74‫׀‬
= 0,9837
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
74
= 0,060
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 30
= 0,904
FM = Faktorr penngali frekuensi
2 Lift
= = 2 = 0,65
1min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
=1
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 2,5 × 0,9837 × 0,060 × 0,904 × 0,65 × 1
= 1,994
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 1,994
b. Postur Destinasi
Durasi kerja = 8 jam
IV-17

L = 12 kg

Vtujuan = 19 cm

D = Vakhir - Vawal = 113

Htujuan = 54 cm

Atujuan =0

Handle Good =1

Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan dan


objek tersebut.
Tabel 4.12 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur
Destination

Coupling Type Coupling Multiplier


V < 30 inchies V > 30 inchies
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95

Tabel 4.13 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35

≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85


0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
IV-18

4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45


5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg

HM = Faktor pengali horizontal


25 25
= = = 0,416
H 60
VM = Faktor pengali vertikal
= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 0‫׀‬
= 0,776
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
74
= 0,88
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 0
=1
FM = Faktorr penngali frekuensi
2 Lift
= = 2 = 0,65
1min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
=1
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 0,416 × 0,776 × 0,88 × 1 × 0,65 × 1
IV-19

= 4,246
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 4,246

4.3.8 Perhitungan Lifting Index Awalan

LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿

a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 12 kg
12
L= = 6,018
1,994
0,0169 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 12 kg
12
L= = 2,826
4,246
0,706 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifting Index atau index pengangkatan pada postur origin
dan destinasi didapatkan 0,0169 dan 0,706 sehingga tidak memerlukan perbaikan.

4.3.9 Perhitungan RWL awalan


d. Nama Responden : Yoga
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Berat Badan : 56 kg
Tempat Penelitian : Kali jati
Jenis Pekerjaan : penjual akuarium
IV-20

a. Postur Origin

Durasi kerja = 7 jam


L = 3 kg
Vtujuan = 25 cm
D = Vakhir - Vawal = 10
Htujuan = 40 cm
Atujuan = 30

Handle poor = 0,90


Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan dan objek
tersebut.

Tabel 4.18 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin

Coupling Multiplier

Coupling V < 30 inchies V > 30 inchies


Type (75 cm) (75 cm)

Good 100 100

Fair 0,95 100

Poor 0,90 0,95

Tabel 4.19 Coupling Multiplier Data ke-1 untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81
1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
IV-21

3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55


4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,625
H 40

VM = Faktor pengali vertikal


= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 25‫׀‬
= 0,857
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
10
= 5,32
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 30
= 0,904
FM = Faktorr penngali frekuensi
4 Lift
= = 4 = 0,45
1 min
CM = Faktor pengali coupling (handle)
= 0,90
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
IV-22

RWL = 23 × 0,625 × 0,857 × 5,32 × 0,904 × 0,45 × 0,90


= 23,995
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 23,995

b. Postur Destinasi
Durasi kerja = 8 jam
L = 3 kg

Vtujuan = 19 cm

D = Vakhir - Vawal = 113

Htujuan = 54 cm

Atujuan =0

Handle Good =1
Karena responden memiliki pegangan yang bagus antara tangan dan
objek tersebut.
Tabel 4.20 Coupling Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur
Destination

Coupling Type Coupling Multiplier


V < 30 inchies V > 30 inchies
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95

Tabel 4.21 Frekuensi Multiplier Data Ke-1 Untuk RWL Awalan Postur Origin

Frekuensi Durasi Kerja


Lifts/min ≤ 1 Jam 1 Jam ≤ t ≤ 2 Jam 2 Jam ≤ t ≤ 8 Jam
(F) V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35 V < 35 V ≥ 35
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
IV-23

0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81


1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18

RWL= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horizontal
25 25
= = = 0,714
H 35

VM = Faktor pengali vertikal


= 1 – 0,00326 ‫׀‬V –69‫׀‬
= 1 – 0,00326 ‫׀‬69 - 35‫׀‬
= 0,1084
DM = Faktor ppengali perpindahan
4,5
= 0,82 +
D
4,5
= 0,82 +
10
= 5,32
AM = Faktor pengali simetrik
= 1 – 0,0032.A
=1 – 0,0032 . 30
= 0,904
FM = Faktorr penngali frekuensi
4 Lift
= = 4 = 0,45
1 min
IV-24

CM = Faktor pengali coupling (handle)


= 0,90
Sehingga RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM
RWL = 23 × 0,714 × 0,108 × 5,32 × 0,904 × 0,45 × 0,90
= 3,454
Dari hasil perhitungan RWL awalan untuk postur origin yang dilakukan
didapatkan 3,454

4.3.10 Perhitungan Lifting Index Usulan

LI=𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑊𝐿

a. Postur Origin
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,125
23,995
0,125 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
b. Postur Destination
L = Beban objek yang diangkat operator = 3 kg
3
L= = 0,868
3,454
0,868 < 1, Sehingga tidak berisiko menimbulkan cidera tulang belakang.
Dari hasil perhitungan Lifting Index atau index pengangkatan pada postur origin
dan destinasi didapatkan 0,125 dan 0,868 sehingga memerlukan perbaikan.

Tabel 4.22 Rekapitulasi Pengolahan Data Origin


Responden RWL LI Keterangan

Agus Aji 3,534 0,848 Tidak beresiko

Yanti 8,304 0,842 Tidak beresiko

Agam Sonjaya 1,994 6,018 Beresiko


IV-25

Yoga 23,995 0,125 Tidak beresiko

Tabel 4.23 Rekapitulasi Pengolahan Data Destination


Responden RWL LI Keterangan

Agus Aji 3,266 0,918 Tidak beresiko

Yanti 25,415 0,275 Tidak beresiko

Agam sonjaya 4,246 2,826 Beresiko

yoga 3,454 0,868 Tidak beresiko

4.4 Analisis
Setelah melakukan observasi dan wawancara serta analisa data
menggunakan metode Recommended Weight Limit (RWL) kepada empat orang
responden, didapatkan hasil bahwa :
1. Pada responden ke-1 didapatkan hasil perhitungan postur origin 0,848 < 1
dan postur destination didapatkan 0,918< 1. Karena nilai Lifting Index
keduannya < 1 maka, tidak perlu dilakukan perbaikan.
2. Pada responden ke-2 didapat hasil perhitungan postur origin dida 0,842 <
1 dan postur destination didapatkan 0,275 < 1. Karena nilai Lifting Index
keduannya kurang < 1 maka, tidak perlu dilakukan perbaikan.
3. Pada responden ke-3 didapatkan hasil perhitungan postur origin 6,018 > 1
dan postur destination 2,826 > 1 maka, perlu dilakukan perbaikkan.
4. Pada responden ke-4 didapatkan hasil perhitungan postur origin 0,125 < 1
dan postur destination 0,0868 < 1 maka, tidak perlu dilakukan perbaikkan.

4.5 Pembahasan
Pada responden ke-1 bernama Bapak Agus Aji, umur 38 thn, berat badan
48kg, durasi kerja selama 8 jam/hari dengan pekerjaan tukang bata di Ujung
Berung. Pada responden ke-1 ini didapatkan nilai H orgin=50 cm, V orgin=132cm
, H destination=54 cm, V destination=19cm, D=113 cm, A=0 dan F=4.
Selanjutnya yaitu pengolahan data untuk postur origin terlebih dahulu, data
tersebut diolah melalui penentuan dan perhitungan sehingga didapatkan hasi
CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori fair. Nilai FM=0,45 karena mampu
IV-26

melakukan 4 lift/minutes selama 8 jam dengan V≥ 30. Selanjutnya HM=0,5,


VM=0,795, DM=0,859, AM=1. Setelah semua nilai multiplier factor ditentukan,
selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan seluruh nilai
multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL origin=3,534. Selanjutnya
menentukan RWL destination dengan nilai yang telah dihitung yatu
V=19,H=54,D=113 dan A=0 Nilai FM=0,45 karena mampu melakukan 4
lift/minutes selama 8 jam dengan
V≥ 30. selanjutnya HM=0,462, VM=0,837, DM=0,859, AM=1. Nilai CM=1,00
karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori fair. . Setelah semua nilai multiplier factor
ditentukan, selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan seluruh
nilai multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL destination=3,266.
Selanjutnya melakukan pehitungan Lifting Index membagi nilai berat bedan
dengan nilai RWL. Perhitungan postur origin didapatkan 0,848 < 1dan postur
destination didapatkan 0,918< 1. Karena nilai Lifting Index keduannya < 1 maka
tidak perlu dilakukan perbaikan.

Pada responden ke-2 bernama Ibu Yanti, umur 23thn, berat badan 50kg,
durasi kerja selama 8 jam/hari dengan pekerjaan tukang bata di purwadadi. Pada
responden ke-2 ini didapatkan nilai H orgin=55 cm, V orgin=55cm , H
destination=15 cm, V destination=75cm, D=20 cm, A awal=90 dan A tujuan=0
dan F=2. Selanjutnya yaitu pengolahan data untuk postur origin terlebih dahulu,
data tersebut diolah melalui penentuan dan perhitungan sehingga didapatkan hasi
CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori Good. Nilai FM=0,65 karena
mampu melakukan 2 lift/minutes selama 8 jam dengan V≥ 30. Selanjutnya
HM=0,714, VM=1,04564, DM=1,045, AM=0. Setelah semua nilai multiplier
factor ditentukan, selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan
seluruh nilai multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL origin=8,304.
Selanjutnya menentukan RWL destination dengan nilai yang telah dihitung yatu
V=75,H=15,D=20 dan A=0 Nilai FM=0,65 karena mampu melakukan 4
lift/minutes selama 8 jam dengan V≥ 30. selanjutnya HM=1,66, VM=0,980,
DM=1,045, AM=1. Nilai CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori good. .
Setelah semua nilai multiplier factor ditentukan, selanjutnya menentukan nilai
IV-27

RWL dengan cara mengalikan seluruh nilai multiplier factor. Sehingga


didapatkan nilai RWL destination=25,415. Selanjutnya melakukan pehitungan
Lifting Index membagi nilai berat bedan dengan nilai RWL. Perhitungan postur
origin didapatkan 0,842 < 1dan postur destination didapatkan 0,275< 1. Karena
nilai Lifting Index keduannya kurang < 1 maka tidak perlu dilakukan perbikan.

Pada responden ke-3 bernama Agam sonjaya, umur 30 thn, berat badan
55kg, durasi kerja selama 8 jam/hari dengan pekerjaan tukang gas di
sukajaya. Pada responden ke-3 ini dapatkan nilai H orgin=10 cm, V orgin=74cm ,
H destination=60 cm, V destination=0cm, D=74 cm, A awal=30 dan A
tujuan=0 dan F=2. Selanjutnya yaitu pengolahan data untuk postur
origin terlebih dahulu, data tersebut diolah melalui penentuan dan perhitungan
sehingga didapatkan hasi CM=1,00 karena V> 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori Good.
Nilai FM=0,65 karena mampu melakukan 2lift/minutes selama 8 jam dengan
V≥ 30. Selanjutnya HM=2,5, VM=0,9837 DM=0,060 AM=0,904, Setelah semua
nilai multiplier factor ditentukan, selanjutnya menentukan nilai RWL dengan
cara mengalikan seluruh nilai multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL
origin=1,994. Selanjutnya menentukan RWL destination dengan nilai
yang telah dihitung yatu V=0,H=60,D=74 dan A=0 Nilai FM=0,65 karena
mampu melakukan 2 lift/minutes selama 8 jam dengan V≥ 30. selanjutnya
HM=0,416, VM=0,77506, DM=0,8808, AM=0,904. Nilai CM=1,00 karena V>
30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori good. Setelah semua nilai multiplier factor ditentukan,
selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan seluruh nilai
multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL destination=3,838. Selanjutnya
melakukan pehitungan Lifting Index membagi nilai berat bedan dengan nilai
RWL. Perhitungan postur origin didapatkan 6,018 > 1dan postur destination
2,826 > 1 maka, perlu dilakukan perbaikkan.

Pada responden ke-4 bernama Yoga, umur 23 thn, berat badan 56kg, duras
kerja 7jam/hari dengan pekerjaan penjual akuarum di kalijati.pada responden
ke-4 ini didapatkan nilai H orgin=40 cm, V orgin=25cm , H destination=35 cm,
Vdestination=35cm, D=10 cm, A awal=30 dan A tujuan=30 dan F=4. Selanjutnya
IV-28

yaitu pengolahan data untuk postur origin terlebih dahulu, data tersebut diolah
melalui penentuan dan perhitungan sehingga didapatkan hasi CM=0,90 karena
V< 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori poor. Nilai FM=0,45 karena mampu melakukan
7lift/minutes selama 7jam dengan V≥ 30. Selanjutnya HM=0,625, VM=0,857
DM=5,32 AM=0,904, Setelah semua nilai multiplier factor ditentukan,
selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan seluruh nilai
multiplier Factor.

Sehingga didapatkan nilai RWL origin=23,995. Selanjutnya menentukan


RWL destination dengan nilai yang telah dihitung yatu V=35 ,D=10 dan A=30
Nilai FM=0,65 karena mampu melakukan 4lift/minutes selama 7 jam dengan V≥
30. selanjutnya HM=0,714 , VM=0,1084, DM=5,32, AM=0,904. Nilai CM=0,90
karena V< 30 𝑖𝑛𝑐ℎ dengan kategori poor. Setelah semua nilai multiplier factor
ditentukan, selanjutnya menentukan nilai RWL dengan cara mengalikan seluruh
nilai multiplier factor. Sehingga didapatkan nilai RWL destination=3,454.
Selanjutnya melakukan pehitungan Lifting Index membagi nilai berat bedan
dengan nilai RWL. Perhitungan postur origin didapatkan 0,125 < 1dan postur
destination 0,0868< 1 maka tidak perlu dilakukan perbaikkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. RWL (Recommended Weight Limit )merupakan metode yang
merekomendasikan batas beban yang diangkat oleh manusia tanpa
menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara
repetitif dan dalam jangka waktu yang lama. Input metode RWL adalah
jarak beban terhadap manusia,jarak perpindahan,dan postur tubuh (sudut
yang dibentuk).

2. Berdasarkan sikap dan kondisi sistem kerja pengangkatan beban dalam


proses pemuatan barang yang dilakukan oleh pekerja dalam eksperimen,
penulis melakukan pengukuran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam pengangkatan beban dengan acuan ketetapan NIOSH.Persamaan
untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang
pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH adalah sebagai berikut:

RWL = LC X HM X VM X DM X AM X FM X CM
Nilai RWL dihitung untuk masing-masing kondisi,dan dipakai RWL yang
paling kecil. Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting
Index, untuk mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung
resiko cidera tulang belakang, dengan persamaan :

Jika LI > 1,aktivitas tersebut mengandunf resiko cidera tulang belakang


Jika LI < 1,aktivitas tersebut tidak mengandung resiko cidera tulang
belakang

Dengan menggunkan RWL ita dapat mengetahui resiko cerdera yang di


alami oleh prator untuk kedepannya dapat di pernaiki atau di kembangkan
lebih baik untuk mengrangi tercdinya cedera otot pada oprator.

V-1
5.2 Saran
1. Sebelum menganalisis diharapkan mampu memahami terlebih dahulu
mengenai teori dasar dan tata cara mengenanalisis menggunakan metode
Recommended Weight Limit (RWL) yang baik dan benar.
2. Gunakan sebaik mungkin waktu yang diberikan, agar pekerjaan selesai
dengan baik dan tepat pada waktunya.
3. Sering berlatih dan menganalisis agar paham biomekanika dan postur
kerja.

V-2
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2019. Modul 12 Recommded Weight Limit. Bandung : Sekolah


Tinggi Teknologi Bandung.
2. Ayoub, M. M. and Dampsey, P. G. 1999. The Psychophysical Approach to
Material Handling Task Design. Ergonomic Vol. 42. No. 1, pp: 17 – 31.
3. Garndjean, E. 1993. Fitting the Task to the Man, 4th ed. Taylor and
Francis Inc. London.
4. Nurmianto, E. 1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Guna
Widya
5. Tarwaka; Bakri, S.H.A.; Sudiadjeng, L. 2004. Ergonomi, untuk
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA Press,
Surakarta
6. Temple, R.; Adams, T. 2000. Ergonomic Analysis of Multi Task Industrial
Lifting Station Using the NIOSH Method. Journal of Industrial
Technology, vol. 16, no. 2.

viii
LAMPIRAN
Responden 1

Responden 2

Responden 3

ix
Responden 4

Anda mungkin juga menyukai