Modul I – Kelompok 1
BAB I
LEARNING CURVE
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
llmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, diikuti dengan berkembangnya pola pikir manusia. Bangsa
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju
selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusianya. Kualitas
hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan
yang mapan. Sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan berpikir
kritis, kreatif, dan produktif. Melalui pembelajaran praktik analisis
perancangan kerja tentu hal ini dapat menunjang para pelajar dalam
proses pembalajaran. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam
pekerjaan di suatu perusahaan manufaktur.
Kemajuan teknologi secara konkrit membawa perubahan terhadap
rancangan kerja (job design) dari yang bersifat manual menjadi
mekanis (semi automatic) ataupu otomatis penuh (full-automatic), akan
tetapi elemen manusia masih saja merupakan komponen kerja yag
signifikan dalam proses produksi (Sritomo Wignjosoebroto, 2008).
Perancangan kerja (work design) bertujuan untuk menentukan metode
terbaik dalam melaksanakan operasi-operasi kerja yang diperlukan
dalam proses produksi, langkah perancangan kerja pada hakitatnya
merupakan tahapan paling kritis pada saat perancangan sistem produksi
yang baru.
Studi mengenai tata cara kerja, aktivitas-aktivitas operasional yang
diperlukan akan dianalisa seacra seksama untuk menentukan secara
lebih detail lagi komponen tugas-tugasnya. Seberapa jauh tata cara
kerja yang sudah dirancang baik dan seberapa banyak upaya perbaikan
yang sudah dicapai, maka hal ini memerlukan aktivitas pengukuran
kerja (work measurement). Learning curve merupakan salah satu
metode yang baik untuk memperbaiki kinerja dari pekerja, learning
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 1
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
curve adalah gejala yang terjadi bila orang mengrjakan pekerjaan yang
sama berulang kali (Modul Praktikum Analisis Perancangan Kerja,
2019). Pada awalnya orang percaya bahwa bila sesorang melakukan
suatu pekerjaan yang sama secara berulang-ulang, maka karyawan
tersebut akan menjadi semakin lancar dalam menyelesaikan pekerjaan
tersebut sejalan dengan pengalamannya.
2. Tujuan
Adapun tujuan praktikum adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa mampu menganalisa kurva dari lerning curve.
b. Mahasiswa mampu mengukur waktu siklus untuk menyelesaikan
suatu proses produksi.
3. Manfaat
Adapun manfaat praktikum adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat menganalisa kurva dari lerning curve.
b. Mahasiswa dapat mengukur waktu siklus untuk menyelesaikan suatu
proses produksi.
B. Landasan Teori
Learning curve pengalaman atau pembelajaran individual akan
berdampak pada perbaikan hasil ketika orang mengulang suatu proses dan
memperoleh ketrampilan atau efisiensi dari pengalaman mereka. Sesuai
dengan pepatah “practice makes perfect”. Sementara pengalaman atau
pembelajaran organisasional merupakan hasil dari latihan sebagaimana
dalam pengalaman atau pembelajaran individual, tetapi juga datang dari
perubahan administrasi, peralatan, dan disain produk (Fridoline Darma
Lengga, 2007).
Learning curve menunjukkan hubungan antara total tenaga kerja
langsung per unit dan jumlah kumulatif dari suatu produk atau jasa yang
dihasilkan. Hubungan tersebut menunjukkan suatu pengerjaan tugas yang
berulang-ulang yang akan menghasilkan produktivitas. Kegiatan yang
dilakukkan secara berulang-ulang menjadi basis produktivitas yang
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 2
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
arahnya pada suatu kemajuan, baik bagi individu maupun bagi organisasi
(Stevenson, 1993).
Learning curve dapat digunakan juga untuk mengestimasi waktu
untuk mendesain produk yang akan diproduksi dan biaya produksi, selain
itu dapat juga menjadi pengalaman penting dan menjadi bagian integral
dalam perencanaan strategi perusahaan, keputusan harga, investasi dan
biaya operasi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
individu berdasarkan kurva pembelajaran yaitu: perekrutan, pelatihan,
motivasi, spesialisasi pekerjaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kinerja individu dan tingkat pembelajaran, ada dua unsur yaitu: tingkat
pembelajaran dan tingkat kinerja.
Konsep learning curve (kurva pembelajaran) menyatakan bahwa:
1. Bertambahnya pengalaman sampai pada batas tertentu dapat
meningkatkan efisiensi.
2. Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan
untuk mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat
konstanta tertentu.
Rumus Learning Curve :
𝑌 = 𝑎. 𝑋 𝑏
Keterangan
Y : Waktu rata-rata atau jam kerja langsung rata-rata untuk x unit
pekerjaan.
x : Banyaknya unit yang dikerjakan
a : Waktu untuk mengerjakan unit yang pertama
b : Nilai eksponen yang berkaitan dengan learning rate (log n/log 2
dimana n = presentase tingkat pembelajaran)
Teori kurva pengalaman didasarkan pada tiga asumsi:
a. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaiakn suau tugas tertentu atau
unit produk tertentu akan berkurang setiap kali tugas dilakukan.
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 3
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 4
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 5
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Analisis :
Dari data yang sudah terkumpul, terlihat waktu rata-rata praktikan
Sandra paling rendah dibandingkan praktikan Rivo dan praktikan
Fridian, hal ini menunjukan bahwa praktikan Sandra mengalami gejala
learning curve yang paling besar.
2. Perhitungan Data
Perhitungan dapat dilakukan setelah melalui sepuluh tahap
percobaan, berikut contoh perhitungan yang ada :
a. Mencari WR (Waktu Rata-Rata)
Rumus :
waktu percobaan
WR =
percobaan ke−n
= 85
b. Mencari LR (Learning Rate)
Rumus:
waktu percobaan
LR =
percobaan ke−n x WR sebelum
= 98,644
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 6
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
= -0,19
e. Mencari Y
Rumus :
Y = a . xb
Contoh perhitungan Y Rivo :
Y = 90 . 10−0,19
= 86,147
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 7
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
D. Pembahasan
a. Grafik WR
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 8
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Analisis :
Dari grafik yang telah dibuat, terlihat bahwa WR praktikan Rivo
mengalami penurunan yang menandakan bahwa pekerjaan lebih cepat
selesai dan learning curve terbukti.
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 9
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Analisis :
Dari grafik yang telah dibuat, terlihat bahwa penurunan pada CAT
praktikan Fridian terjadi secara dinamis.
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 1
0
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Analisis :
Sama seperti pada praktikan Fridian, penurunan CAT praktikan Sandra
terjadi secara dinamis.
c. Grafik Perbandingan WR dan CAT
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 1
1
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Analisis :
Dari grafik yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa perubahan CAT pada
praktikan Rivo mulai mengalami kenaikan setelah memasuki
percobaan ke-6, hal ini berbanding terbalik dengan perubahan WR
yang selalu turun secara dinamis.
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 1
2
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 1
3
Laporan Praktikum APK
Modul I – Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA.
Fredoline.D.Y.L, 2007, Penerapan Learning Curve Pada Penentuan Jumlah
Kerja Langsung, Jurnal, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sritomo.W, 2008, Ergonomi Study Gerak dan Waktu, Surabaya: Prima
Printing
Stevenson, William. J, 1993, Analisis Sistem Tenaga Listrik, Jakarta:
Erlangga
Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
IST AKPRIND Yogyakarta 1
4