Anda di halaman 1dari 12

LEARNING CURVE

1. ANDI SAPUTRA
2. RYAN SINATRA
LEARNING CURVA (KURVA
PENGALAMAN)
Learning curva pertama kali disusun oleh Wright Curtis diterapkan pada
tahun 1936 pada industri pesawat terbang, menyatakan bahwa biaya tenaga
kerja langsung berkurang sejalan dengan proses belajar.
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa organisasi dan orang-orang
mengerjakan tugas mereka lebih baik ketika tugas diulangi.
PENGERTIAN LEARNING CURVE
Sebuah kurva garis yang menunjukan hubungan antara waktu yang di
perlukan untuk produksi dan jumlah komulatif unit yang di produksi.
learning curve adalah sebuah gejala yang universal, selagi di situ ada manusia
yang terlibat dalam kegiatan, maka disitu pasti ada proses belajar.
Belajar adalah produk pengalaman. Belajar hanya dapat terjadi melalui usaha
untuk menyelesaikan suatu persoalan dan oleh karena itu hanya terjadi selama
kegiatan.
KONSEP LEARNING CURVE
1. Bertambahnya pengalaman sampai pada batas tertentu dapat meningkatkan
efisiensi.
2. Bila jumlah produksi meningkat dua kali, maka waktu yang di perlukan
untuk mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat
konstanta tertentu.
ASUMSI LEARNING CURVE
Teori kurva pengalaman didasarkan pada tiga asumsi :
1. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu atau unit
produk tertentu akan berkurang setiap kali tugas tersebut dilakukan.
2. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tegas tertentu akan
menurun pada suatu tingkat penurunan.
3. Pengurangan waktu akan mengikuti pola yang dapat diprediksi.
MANFAAT LEARNING CURVE
1. Internal : Peramalan tenaga kerja, penjadwalan, anggaran.
2. Eksternal : Negoisasi rantai pasokan.
3. Strategis : evaluasi kinerja perusahaan, penetapan harga.
ESTIMASI LEARNING CURVE
Jika produksi telah dilakukan beberapa kali maka persentase dapat dengan
mudah diperoleh dari catatan-catatan produksi. Semakin panjang atau banyak
data histories yang tersedia, maka estimasi dapat lebih akurat. Oleh karena itu
berbagai variasi masalah mungkin saja terjadi selama tahapan produksi, maka
banyak perusahaan tidak mengumpulkan data untuk kepentingan analisis
learning sampai semua unit selesai di produksi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT INDIVIDU
1. Tingkat pembelajaran
 Perekrutan atau pem ilihan pekerja yang memadai.
 Pelatihan yang memadai.
 Motivasi.
 Spesialisasi pekerjaan.
 Hanya melakukan satu atau sedikit pekerjaan pada satu waktu.
 Gunakan alat atau peralatan untuk meningkatkan kinerja.
 Mngizinkan pekerja untuk membantu mendesain ulang tugas-tugas mereka.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT INDIVIDU
2. Tingkat kinerja dan performance awal
 Misalnya, ada 2 pelamar A dan B. Keduanya menjalani tes mekanis sederhana
yang di berikan oleh HRD sebagai bagian dari aplikasi mereka untuk bekerja di
perakitan bidang manufaktur. A memiliki titik awal performance waktu jauh
lebih cepat dari B tetapi memiliki tingkat belajar lebih lambat dari B. Meskipun
B memilik performance awal yang lebih rendah dari A, tetapi jelas merupakan
pilihan yang baik karena memiliki tingkat belajar yang lebih cepat daripada A.
Hal ini menunjukan bahwa tingkat pembelajran merupakan hal penting selain
tingkat kinerja awal.
KETERBATASAN LEARNING CURVE
1. Karena kurv belajar berbeda pada setiap perusahaan dan industrim maka
perkiraan untuk setiap organisasi harus dibuat, bukannya menerapkan kurva
belajar perusahaan atau industri lain.
2. Kurva belajar berdasar waktu yang di perlukan untuk memproduksi harus
akurat, perlu adanya evaluasi ulang.
3. Budaya bekerja, bisa mengubah kurva belajar.
contoh : keitka proyek hampir selesai, usaha dan minat pekerja menurun
dan mengurangi kemajuan kurva.
~TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai