Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN OPERASIONAL

NURJANNA., SE.M.AK
KURVA PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran

1. Memahami kurva pembelajaran dan di mana kurva pembelajaran diaplikasikan


2. Menggambardan menganalisis kurva pembelajaran.
3. Membandingkan dampak pembelajaran pada beragarn industri.
TIM BOEING MEMPERCEPAT PRODUKSI 737
Kru Pembuat Inovasi Pesawat Jet Mencari Cara untuk Meningk.atkan Produksi Seiring
Melonjaknya Permintaan Pesawat Terbang

Seiring dengan usaha Boeing Co. untuk meningkatkan produksi produk dengan penjuaian terbaiknya, pesawat jet komersial 737,
supaya dapat memenuhi permintaan pesawat terbang, para tenaga kerja seperti Jay Dohrmann pun berusaha meningkatkan
pekerjaannya. Dohrmann, seorang ahii mesin berusia 46 tahun yang bertubuh tegap di pabrik 737, adalah bagian dari usaha besar
yang dilakukan perusahaan dalam upaya memaksimalkan para tenaga kerja agar aktivitas produksi pesawat jetnya menjadi lebih
efisien dan menghindari adanya ekspansi pabrik serta penambahan biaya.Tim inovasi ini berkembang seiring dengan keinginan
Boeing untuk menambah produksi pesawat berbodi ramping tetapi bertenaga kuat sebanyak 71 persen.

Saat ini, para tenaga kerja telah meningkatkan produksi 737 menjadi 35 pesawat jet per bulan dari sebelumnya 31,5, dan Boeing yang
berkedudukan di Chicago berencana memproduksi 42 pesawat per bulan pada cara-cara supaya pada akhirnya produksi dapat mencapai 60
tahun 2014. Para eksekutif mengatakan bahwa mereka pesawat jet per bulan karena mereka merencanakan pesawat versi terbaru yang disebut
737 Max, yang diharapkan dapat mulai dipasarkan pada tahun 2017. Perusahaan mencoba mengurangi jumlah pesanan yang tidak dapat
dipenuhi, yaitu sekitar 3.700 pesawat komersial, 2.300 di antaranya adalah produk dengan penjuaian terbaik 737.

Boeing saat ini memerlukan waktu sekitar 11 hari untuk perakitan akhir pesawat di pabrik Renton, Washington. Hal ini berarti
mengalami penurunan dari yang semula 22 hari pada; satu dekade yang lalu, tetapi perusahaan telah menetapkan tujuan selama
bertahun-tahun untuk menurunkan waktu perakitan. Eric Lindblad, wakil presiden untuk aktivitaS operasional manufaktur 737,
mengatakan bahwa tujuan jangka pendek perusahaan adalah memotong waktu perakitan menjadi 9 hari
KURVA PEMBELAJARAN
Kurva pembelajaran (learning curve) adalah garis yang menggambarkan hubungan antara waktu
produksi unit dan jumlah kumulatif unit yang diproduksi.

Kurva pembelajaran dapat diaplikasikan untuk individu maupun organisasi. Pembelajaran individu (individual
learning) adalah peningkatan yang dihasilkan ketika seseorang mengulang suatu proses dan memperoleh
keahlian atau efisiensi dari pengalaman mereka sendiri. Itu beraiti “bisa karena terbiasa”. Pembelajaran
organisasional (organizational learning) dihasilkan dari praktik, tetapi pembelajaran ini juga berasal dari
perubahan administrasi, peralatan, dan desain produk. Dalam pengelolaan organisasi, kita dapat melihat
kedua jenis pembelajaran itu muncui secara bersamaan dan sering kali mendeskripsikan kombinasi pengaruh
tersebut dengan satu kurva pembelajaran tunggal.
Teori kurva pembelajaran didasarkan pada tiga asumsi:
1. Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan atau menyelesaikan satu unit
produk akan berkurang setiap kali tugas tersebut dijalankan.
2. Unit waktu akan berkurang pada tingkatan yang menurun.
3. Pengurangan waktu akan mengikuti suatu pola yang dapat diprediksi
Perhatikan dalam Tampilan 6.1A bahwa kurva rata-rata kumulatif tidak berkurang secepat waktu per unit
karena waktu tersebut dirata-ratakan. Sebagai contoh, jika waktu untuk Unit 1,2,3, dan 4 adalah 100,80,70,
dan 64, waktu-waktu tersebut akan digambarkan seperti pada grafik waktu per unit, tetapi digambarkan
sebagai 100; 90; 33,3; dan 78,5 pada grafik waktu rata-rata kumulatif.
BAGAIMANA KURVA PEMBELAJARAN DIBENTUK
Ada banyak cara untuk menganalisis data periode sebelumnya agar sesuai dengan penggunaan garis trend.
Pertama, kita akan menggunakan kurva eksponensial sederhana ini sebagai prosedur aritmetika, kemudian
melakukan analisis logaritma. Dalam pendekatan tabulasi aritmetika, kolom untuk unit dibuat dengan mengalikan
dua, baris demi baris, seperti 1, 4, 8,16, .... Waktu untuk unit yang pertama dikalikan dengan persentase
pembelajaran untuk mendapatkan waktu untuk unit yang kedua. Unit kedua dikalikan dengan persentase
pembelajaran untuk unit yang keempat, dan seterusnya. Oleh karena itu, jika kita membuat kurva pembelajaran
80 persen, kita akan mendapatkan angka-angka yang tercantum dalam kolom 2 dari Tampilan 6.2. Karena
perencanaan tujuan diperlukan untuk mengetahui jam tenaga kerja langsung kumulatif, kolom 3—yang berisi
informasi ini—juga tersedia. Kolom 4—yang berisi jam kerja langsung rata-rata kumulatif— diperoleh dengan
membagi angka di kolom 3 dengan angka di kolom 1. (Lihat bagian berikutnya untuk memahami cara
penghitungan untuk masing-masing unit.)
Tampilan 6.3A menunjukkan tiga kurva dengan tingkat pembelajaran yang berbeda, yaitu 90 persen, 80 persen,
dan 70 persen. Perhatikan bahwa jika biaya unit yang pertama adalah $100, biaya unit yang ke-30 adalah $59,63
pada tingkat 90 persen, dan $17,37 pada tingkat 70 persen. Perbedaan pada tingkat pembelajaran dapat
menghasilkan dampak yang drastis.
Dalam praktiknya, kurva pembelajaran digambar menggunakan suatu grafik dengan skala logaritma. Kurva unit
menjadi linier di seluruh tempat, dan kurva kumulatif menjadi linier setelah beberapa unit pertama. Properti
linearitas diperlukan karena memfasilitasi ekstrapolasi dan memungkinkan pendefinisian kurva kumulatif secara
lebih akurat. Skala jenis ini adalah pilihan dalam Microsoft Excel. Cukup buat diagram pencar reguler dalam
spreadsheet, kemudin pilih setiap sumbu dan format sumbu tersebut dengan pilihan logaritma. Tampilan 6.3B
menunjukkan kurva biaya unit 80 persen dan kurva biaya rata-rata dalam skala logaritma. Perhatikan bahwa biaya
rata-rata kumulatif pada dasarnya linear setelah unit yang kedelapan
Meskipun pendekatan tabulasi aritmetilca bermanfaat, analisis logaritma langsung untuk masalah kurva
pembelajaran umumnya lebih efisien karena tidak memerlukan perhitungan lengkap atas kombinasi waktu-
produk secara berurutan. Terlebih lagi, ketika data semacam itu tidak tersedia, model analisis yang
menggunakan logaritma dapat menjadi cara yang paling tepat untuk memperoleh perkiraan output
Analisa logaritma
Bentuk normal dari persamaan kurva pembelajaran adalah:
Y=Kxn (6.1)

Keterangan :
X = Jumlah Unit
Yx = Jumlah jam kerja tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi unit ke-x
K = Jumlah jam kerja tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi unit pertama.
n - log b/log 2, dengan b = Persentase pernbelajaran
Tabel Kurva Pembelajaran
Ketika persentase pernbelajaran telah diketahui, Tampilan 6.4 dan 6.5 dapat
digunakan agar lebih piudah untuk menghitung perkiraan jam kerja tenaga kerja untuk
unit tertentu atau kelompok unit kumulatif. Kita hanya perlu mengalikan angka jam
kerja unit awal dengan nilai pada tabel yang sesuai.
Untuk mengilustrasikan, misalkan kita ingin dua kali meiakukan pengecekan angka-
angka dalam Tampilan 6.2 pada jam kerja tenaga kerja unit dan kumulatif untuk Unit
16. Dari Tampilan 6.4, faktor perbaikan unit untuk Unit 16 pada tingkat 80 persen
adalah 0,4096. Angka
ini dikalikan 100.000 (jumlah jam untuk Unit 1) dan menghasilkan 40.960. Nilai ini
sama dengan yang ada dalam Tampilan 6.2. Dari Tampilan 6.5, faktor perbaikan
kumulatif untuk jam kumulatif 16 unit pertama adalah 8,920. Jika dikalikan
100.000, angka ini menghasilkan 892.000, yang cukup mendelcati nilai 892,014
dalam Tampilan 6.2
Pembelajaran Individu

Beberapa panduan umum untuk memperbaiki kinerja individu berdasarkan kurva


pembelajaran mencakup hal-hal berikut:
1. Pemilihan tenaga kerja yang tepat.
2. Pelatihan yang sesuai.
3. Motivasi.
4. Spesialisasi pekerjaan.
5. Lakukan satu atau sedikit sekali pekerjaan dalam satu waktu
6. Gunakan peralatan atau perlengkapan yang dapat membantu atau mendukung kinerja
7. Berikan akses bantuan secara cepat dan mudah
8. Izinkan tenaga kerja untuk membantu mendesain ulang tugas mereka
Pembelajaran Organisasional

Organisasi juga melakukan pembelajaran. Ada argumen bahwa pembelajaran organisasional penting
untuk mempertahankan keuntungan kompetitif. Secara individu, akan mudah untuk mengonsep
bagaimana pengeiahuan diperoleh dan dipertahankan, serta bagaimana pengaruhnya terhadap
pembelajaran individu. Surnber utarna pembelajaran organisasional tentu saja adalah pembelajaran
individu dari para pegawai. Suatu organisasi juga mendapatkan pengetahuan dalam teknologi,
struktur, dokumen yang disimpan, dan prosedur operasional standarnya
Pertimbangan Manajerial dalam Menggunakan Kurva Pembelajaran

Manajer harus memperhatikan faktor-faktor berikut ketika menggunakan dan menginterpretasikan


kurva pembelajaran
1. Pembelajaran individu dan insentif.
2. Pembelajaran pekerjaan baru versus pekerjaan lama.
3. Perbaikan datang dari cara kerja yang lebih cerdas, bukan lebih keras.
4. Bias yang Menyertai Produksi Menunjukkan Sejumlah Tingkat Pembelajaran.
5. Penyesuaian sebelum produksi versus sesudah produksi.
6. Perubahan dalam supervisi dan tenaga kerja tidak langsung.
7. Perubahan dalam praktik pembelian, metode, dan struktur organisasi.
8. Penghentian Kontrak secara Bertahap.
ank
T h

You

Anda mungkin juga menyukai