Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR VI : MATA KULIAH

AKUNTANSI BIAYA

Mata Kuliah : Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Kode Mata Kuliah / SKS : 111 EA3 / 3 SKS
Semester : Awal
Program Studi : Akuntansi
Mata Kuliah Prasyarat : Pengantar Akuntansi I
Dosen Penanggung Jawab : Dr. Asri Usman, SE., M.Si., Ak., CA
Tim Dosen : 1. Dr. Aini Indrajawaty, S.E., M.Si., AkA
2. Dr. Kartini, S.E., M.Si., Ak., CA
3. Drs. Ishak Amsari, M.Si., Ak., CA
4. Dr. Syamsuddin, S.E., M.Si., Ak., CA
5. Dra.Nurleni, S.E., M.Si., Ak., CA
1. Mahasiswa mampu memahami konsep biaya dan
menghitungbiaya produksi suatu produk.
2. Mahasiswa mampu berdiskusi berkelompok dan
Sasaran Belajar/Learning
: menyatakan pendapat mengenai tema akuntansi biaya
outcome
3. Mahasiswa mampu menggunakan teknologi untuk
menganalisis persoalan dalam akuntansi biaya

Mata kuliah ini dirancang memberikan pemahaman kepada


mahasiswa tentang cara perhitungan harga pokok produk
yang ditentukan sebelum produk dihasilkan maupun setelah
produk selesai diproduksi dan cara memperlakukan varians
Deskripsi Mata Kuliah (variance) perhitungan tersebut.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib jurusan
akuntansi dan manajemen. Setiap mahasiswa yang
memerogramkan mata kuliah ini terlebih dahulu harus
melulusi mata kuliah Pengantar Akuntansi I.

I. PENDAHULUAN
a. Garis Besar Materi Pokok Bahasan IV
Pokok bahasan materi ke enam ini terkait dengan Alokasi Anggaran BOP.

1
Sasaran Pembelajaran/Learning objective
Mahasiswa dapat mengidentifikasi tiga metode mengalokasi budget biaya
departemen jasa ke departemen produksi.
Perilaku Awal/Entry behavior
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep Biaya Overhaed Pabrik.
2. Menghitung Biaya Overhaed Pabrik
3. Mengalokasikan BOP sebagai alat pe-ngumpulan semua bia-ya produksi
tidak langsung.
4. Menghitung tarif pembebanan BOP dan selisih BOP dengan menggunakan
ukuran aktivitas yang sesuai
b. Manfaat Pokok Bahasan
Setelah mahasiswa mengikuti dan memahami materi bahasan ini maka mampu
Mengidentifikasi metode alokasi biaya departemen jasa ke departemen produksi
Menghitung dan mengalokasikan BOP sebagai alat pengumpulan semua biaya
produksi tidak langsung.
c. Urutan Pembahasan
Pertemuan VI secara berurutan akan meliputi:
1. Alokasi BOP dengan Metode Langsung.
2. Alokasi BOP dengan Metode Bertahap.
3. Alokasi BOP dengan Metode Aljabar.
d. Petunjuk Belajar/instructional orientation
Pada materi bahasan ke enam pada mata kuliah ini adalah mahasiswa
diharapkan memahami tentang metode alokasi BOP dari departemen Pendukung
ke departemen Pembantu dengan menggunakan tiga metode.

II. PENYAJIAN MATERI BAHASAN


Uraian materi bahasan
a. Pembahasan

ALOKASI ANGGARAN BOP

2
Dalam perusahaan pabrik, ada dua macam departemen yatu departeme jasa
dan departemen produksi. Departemen produksi adalah departemen yang
melaksanakan perubahan atau melaksanakan proses produksi adalah departemen
yang melaksanakan perubahan atau melaksanakan proses produksi. Departemen
jasa adalah departemen yang memberikanjasa ke departemen produksi. Contoh
departemen jasa adalah departemenemeliharaan, yaitu departemen yang
bertanggung jawab terhadap pemberian listrik untuk pemanasan dan penerangan
pabrik, penggunaan perlatan elektronik. Karena departemen produksi dilayani
langsung oleh departemen jasa, maka beban biaya operasi departemen jasa harus
dialokasikan ke departemen produksi. Metode yang biasa digunakan adalah :

1. metode langsung, adalah salah satu metode yang sering digunakan


untuk mkengalokasikan biaya departemen pembantu, karena
kesederhanaan dalam perhitungan dan mudah pemakaiannya. Dengan
metoda langsung, biaya departemen jasa dialokasikan ke departemen
produksi. Dasar alokasi biaya pemeliharaan gedung dan lantai dapat
dialokasikan ke departemen produksi berdasarkan luas yang dilayani.
2. metode bertahap, lebih tepat dari metode langsung karena metode ini
mempertimbangkan jasa yang diberikan ke departemen jasa yang lain.
3. metode aljabar, merupakan metode yang paling tepat dari ketiga
metode ini sebab metode aljabar mempertimbangkan jasa timbal balik
yang diberikan antar departemen jasa.
b. Pembahasan
Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa diberi
kesempatan bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau kegiatan brain
storming dengan tetap berada dalam kendali atau pengawasan fasilitator untuk
tetap berfungsinya expert jugments sebagai nara sumber dari sudut pandang
kecakapan dan filosofi keilmuan terkait.
c. Penelitian
Fasilitator dapat menguraikan beberapa penelitian yang telah, sedang atau
prospective untuk dilaksanakan sesuai dengan beberapa materi atau issu sebagai
mana telah diuraikan pada materi bahasan ke lima tersebut. Ada beberapa

3
penelitian yang terkait dengan materi ini diantaranya “Analisis Pengendalian BOP
pada PT Sinar Bintang Selatan di Makassar Oleh Multazam (Skripsi).
d. Penerapan
Fasilitator menguraikan mengenai penerapan Alokasi anggaran BOP pada
beberapa perusahaan termasuk dalam kegiatan mandiri sumber daya jurusan.
Mahasiswa dapat pula menguraikan issu atau hal terkait lainnya. Alokasi anggaran
BOP diterapkan pada perusahaan yang berproduksi secara pesanan maupun
berdasarkan proses.
e. Latihan
Perusahaan “Mundur” mempunyai dua departemen pembantu dan dua
departemen produksi. Perusahaan menggunakan metode aljabar untuk
mengalokasikan biaya departemen pembantu. Informasi yang tersedia
adalaha sebagai berikut :

DEPARTEMEN SALDO DEPART A DEPART B

Pembantu A Rp 10.000.000,- -------


20%
Pembantu B 20.000.000,- 35%
------
Produksi 1 14.000.000,- 15%
45%
Produksi 2 6.000.000,- 50%
35%
Rp 50.000.000,- 100%
100%
=========== ==== =====
Jam buruh langsung
Departemen Produksi 1 10.000,-
Departemen Produksi 2 5.000,-
Diminta :
Berdasarkan informasi di atas, alokasikan biaya departemen pembantu
dengan menggunakan metode langsung, bertahap dan aljabar.

e. TugasMandiri
Para peserta mata kuliah diharapkan mencari contoh perusahaan
perusahaan industry yang menghitung Alokasi anggara biaya overhead pabrik.

III.PENUTUP

4
a. Rangkuman
Untuk menghitung alokasi anggaran biaya overhead pabrik para peserta
mata kuliah harus terlebih dahulu mengetahui konsep penghitungan biaya
overhead pabrik dan pengendaliannya sehingga dalam menghitung alokasi
anggaran biaya overhead dapat dengan mudah dipahami. Fasilitator merangkum
materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari materi bahasan dan
keterhubungannya dengan materi bahasan sebelumnya dan berikutnya.
b. Test formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan
memberikan pertanyaan antara lain sebagai berikut:
a. Menjelaskan alokasi biaya overhead pabrik (BOP).
b. Menghitung alokasi anggran BOP dari depertemen produksi ke
departemen pendukung
c. Umpan balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang di alami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait.

DAFTAR PUSTAKA
1. Carter W. K, 2006. Akuntansi Biaya, Edisi keempat belas Terjemahan, Krista
2009. Salemba Empat.
2. Cashin James Polimeni 1981. Cost Accounting. Mc Graw – Hill Book
Company.
3. RA Supriyono, 1999. Akuntansi Biaya ‘Pengumpulan biaya dan penentuan
harga pokok. Yokyakarta BPFE Edisi 2 Cetakan XII.

Anda mungkin juga menyukai