Anda di halaman 1dari 24

Derivatif dan Hedging

Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya diturunkan dari atau tergantung
pada nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying assets). Fungsi derivatif dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut ini.
1) Hedging
Hedging merupakan salah satu bentuk pengelolaan risiko untuk mengurangi
kemungkinan-kemungkinan kerugian karena perubahan kurs, suku bunga, harga
saham, dan harga komoditas.
2) Spekulasi
Spekulasi berkaitan dengan kontemplasi masa depan, memformulasikan harapan dan
mengambil posisi untuk memperoleh keuntungan atas kondisi yang diperkirakan.
Jenis-jenis Produk Derivatif
1) Opsi
2) Forward
3) Futures
4) SWAP

KONTRAK FORWARD, FUTURES, DAN SWAP


1. Kontrak Forward
Kontrak forward adalah suatu kontrak di mana kedua belah pihak yaitu pembeli dan
penjual
bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis yang berisi kesanggupan kedua
belah pihak untuk memperjualbelikan suatu komoditi atau aset tertentu (dalam
jumlah dan kualitas tertentu), pada tingkat harga tertentu di kemudian hari.
Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi risiko ketidakpastian harga komoditi atau
aset tertentu di masa datang. Instrumen forward merupakan instrumen keuangan
derivatif yang paling tua. Kontrak forward berbeda dengan kontrak spot dalam hal
penyerahan barangnya. Kontrak spot memiliki arti harga berlaku saat ini dan
penyerahan barang dilakukan pada saat ini juga sedangkan dalam kontrak forward
harga ditetapkan saat ini tetapi penyerahan barang dilakukan pada masa mendatang.

Jenis-jenis Kontrak Forward adalah sebagai berikut ini.


a) Currency Forward Contract
Dalam currency forward contract, maka suatu pihak wajib untuk membeli atau
menjual mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di
tanggal yang sudah ditentukan di masa depan. 
Misalnya, perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di Jepang sebesar 5 juta
yen dalam waktu 2 bulan mendatang. Tentunya ia tidak ingin nilai tukar yen merosot
terhadap dollar, karena jika demikian maka piutang yang diperolehnya jadi lebih
rendah. Misalnya rate yang digunakan dalam kontrak adalah sebesar 90 yen per dollar,
maka perusahaan A memperoleh kepastian untuk memperoleh cash flow sebesar 5
juta/90 yen = $55,555 di masa depan. Jika di masa depan ternyata yen merosot jadi
100 yen per dollar, maka perusahaan A tetap dapat menukar 5 juta yen yang
diperolehnya dengan rate 90 yen per dollar.
b) Equity Forward Contract
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau menjual
instrumen ekuitas ataupun indeks saham pada waktu tertentu di masa depan. Jenis
kontraknya bisa saham tertentu, portfolio maupun indeks.
Contoh dari equity forward contract ini adalah program share buyback yang sering
terjadi di pasar modal. Pada program ini, satu pihak berjanji untuk membeli kembali
saham tertentu dengan jumlah tertentu, pada harga tertentu di masa depan.
Positifnya, ini mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan memberikan
kepastian mengenai arus kas. Namun, jika harga merosot maka karena terikat kontrak
pihak tersebut mungkin akan terpaksa membeli di atas harga pasar.

c) Commodity Forward Contract


Commodity forward contract adalah kontrak dengan underlying asset berupa
komoditas seperti minyak, emas, jagung, dan lainnya. Kontrak ini memungkinkan
suatu pihak untuk membeli atau menjual komoditas dengan harga tertentu di masa
depan. Jadi, kontrak ini mengantisipasi terjadinya perubahan harga di masa depan.
Untuk produsen, kontrak ini bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga komoditas
menguat di masa depan.

d) Bond Forward Contract


Bond forward contract hampir serupa dengan equity forward contract, hanya saja
obligasi punya jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti kadaluarsanya sebelum
tanggal jatuh tempo. Obligasi yang umum dijadikan bond forward adalah T-bills yang
dikeluarkan Depkeu AS. Pada kontrak ini, satu pihak sepakat untuk membeli T-bills
pada harga yang telah dipatok saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal jatuh
tempo T-bills tersebut.

e) Interest Rate Forward Contract


Interest Rate Forward contract disebut juga dengan Forward Rate Agreement (FRA)
dimana underlying assets berupa pembayaran bunga dalam mata uang tertentu. Jadi,
dalam FRA ini merupakan kesepakatan untuk meminjamkan atau meminjam dana
tertentu secara fixed rate.

2. Kontrak Futures
Sejarah dan Prinsip-prinsip dalam Kontrak Futures
Latar belakang munculnya kontrak futures bisa dijelaskan dengan teori evolusi pasar.
Bentuk perdagangan pertama kali adalah barter. Kemudian seiring dengan kemajuan
teknologi produksi dan transportasi memunculkan pusat-pusat perdagangan sebagai
tempat bertemunya pembeli dan penjual. Seringkali kendala komunikasi dan
transportasi yang belum memadai di antara pembeli dan penjual menyebabkan
munculnya hambatan-hambatan dalam perdagangan yang mengakibatkan barang yang
diproduksi disimpan terlalu lama sehingga menjadi rusak ataupun harganya menjadi
sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibuatlah suatu mekanisme
perdagangan dengan menggunakan instrumen yang disebut kontrak forward. Namun,
permasalahan yang muncul selanjutnya terkait dengan kontrak forward ini adalah
masalah likuiditas dari kontrak forward itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi
permasalahan tersebut, kontrak forward ini banyak diperjualbelikan di pasar yang
terorganisir sebagai bentuk sekuritas berharga yang bisa diperjualbelikan, di mana
sudah memuat spesifikasi komoditi yang sudah terstandardisasi dan terjamin
mutunya. Bentuk perdagangan kontrak forward yang sudah memenuhi standar yang
ditetapkan, melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan
bentuk sekuritas derivatif baru yang disebut sebagai kontrak futures. 

Pengertian Futures
Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal-hal
berikut ini.

1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset
tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu,
dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada
pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada
batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.

Jadi, kontrak futures adalah suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak
(pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset
atau komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu. 

Dalam kontrak futures, ada beberapa istilah penting yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut ini.

1. Sesuatu (komoditi atau aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan
disebut dengan underlying asset.
2. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement
date atau delivery date.
3. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk
melakukan transaksi disebut dengan futures price. 
4. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di
kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak futures, atau dikatakan
mengambil posisi long futures atau long position.
5. Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di
kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau disebut
juga berada pada posisi short futures atau short position.

Kontrak futures mempunyai jarak waktu dengan settlement date yang berbeda satu
dengan lainnya, ada yang sangat dekat, sedang ataupun jauh. Kedua belah pihak
dalam kontrak futures dapat menunggu pelaksanaan kontrak futures sampai dengan
settlement date, atau bisa juga keluar dari posisinya (melikuidasi posisi) sebelum
settlement date dengan cara mengambil posisi yang berlawanan pada kontrak futures
yang identik. Dalam arti, pihak pembeli atau penjual tidak bisa begitu saja
membatalkan kontrak dan melarikan diri dari kewajibannya. Oleh karena itu, untuk
membatalkan kontraknya, mereka harus mengambil posisi berlawanan, jika ingin
melikuidasi posisi maka pembeli futures akan menjual kontrak futures yang identik,
dan penjual futures akan membeli kontrak futures yang identik pula. Kontrak futures
yang identik adalah kontrak futures yang mempunyai underlying dan settlement date
yang sama. 

Opsi vs Futures
Perbedaan mendasar antara karakteristik kontrak futures dengan karakteristik yang
dimiliki opsi adalah bahwa dalam kontrak futures, pembeli maupun penjual kontrak
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kontrak tersebut, apapun kenyataan yang
terjadi di kemudian hari (menguntungkan ataupun merugikan), sedangkan dalam opsi
pembeli opsi hanya mempunyai hak untuk melaksanakan kontrak opsi tersebut di
kemudian hari. Dalam kontrak futures, pembeli akan memperoleh keuntungan yang
sama besar dengan jumlah peningkatan harga futures, dan sebaliknya akan
memperoleh kerugian yang sama besar pula dengan adanya penurunan harga futures.
Sedangkan dari sudut pandang penjual futures, hubungan keuntungan (kerugian)
dengan kenaikan (penurunan) harga futures, merupakan kebalikan dari hubungan yang
terjadi dalam sudut pandang pembeli futures, di mana keuntungan (kerugian) yang
diperoleh penjual futures akan sama besar dengan penurunan (kenaikan) harga
futures.

Forward vs Futures

 Perbedaan pertama antara kontrak forward dan kontrak futures adalah kontrak
forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan oleh dua belah pihak
(terkadang melibatkan perantara bank investasi) dan diperjualbelikan di pasar
nonreguler (over the counter market/OTC), sedangkan kontrak futures
merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua belah pihak (juga melibatkan
broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang terstandarisir pada
pasar reguler yang terorganisir. 
 Perbedaan kedua terkait dengan perlakuan terhadap perubahan harga dan arus
kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai arus kas ditentukan pada tanggal
penyerahan atau pelunasan kontrak (settlement date), di mana nilai ini bisa
negatif atau positif tergantung dari selisih harga pasar komoditi tersebut pada
saat jatuh tempo dengan harga komoditi yang disepakati dalam kontrak
forward. Sedangkan, dalam kontrak futures, nilai futures dan arus kas
disesuaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga pasar komoditi yang
terjadi setiap harinya. Perlakuan seperti ini disebut marked-to-market. 
Perdagangan kontrak futures merupakan perkembangan dari sistem perdagangan
kontrak forward. Perdagangan kontrak futures merupakan hasil perkembangan dari
sistem perdagangan kontrak forward yang distandardisasi dan dilakukan pada pasar
yang terorganisir. Tujuan awal dari standardisasi adalah untuk meningkatkan likuiditas
kontrak forward sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali kontrak
tersebut dengan mudah. Beberapa spesifikasi yang distandardisir dalam kontrak
futures adalah jumlah, kualitas, waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat-
syarat pembayaran, dan prosedur dalam penyerahan komoditi yang menjadi aset
patokan dalam kontrak. Dengan demikian, komponen yang dinegosiasikan dalam
transaksi kontrak futures antara penjual dan pembeli adalah komponen harga. Harga
dari suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan terbuka antarpelaku pasar
atau anggota bursa melalui dua cara yaitu (1) penetapan harga dilakukan dengan
sistem lelang terbuka (open out cry) di lantai bursa, dan (2) melalui sistem
perdagangan elektronik (electronic trading system) dengan menggunakan sistem
komputer.
Perdagangan dalam bursa kontrak futures berfungsi untuk:
a) Transfer risiko (risk transfer)
Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana oleh para hedger untuk mengalihkan risiko
harga yang melekat pada komoditas yang menjadi patokan kepada pihak spekulator
yang melakukan perhitungan risiko untuk mendapatkan keuntungan.
b) Pembentukan harga (price discovery)
Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana pembentukan harga pasar yang transparan
dan terbuka karena dibentuk melalui proses persaingan harga yang terbuka. 
c) Stabilitas keuangan (financial stability)
Para hedger yang melakukan lindung nilai (hedging) terhadap aset yang dijadikan
patokan akan lebih mudah menentukan tingkat keuntungan yang diharapkannya,
karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures, kepastian pencapaian nilai dari
aset yang akan dijual sudah dilindungi nilainya (hedging).
d) Pengawasan mutu (quality control)
Spesifikasi tentang mutu aset patokan yang tercantum secara spesifik dalam kontrak
futures akan bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu aset secara fisik
dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak futures. 
e) Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering)
Dengan adanya bursa terorganisir, maka informasi antarpelaku pasar yang ingin
bertransaksi akan bisa dilakukan dengan efisien (cepat, mudah, dan sekaligus murah).

Manfaat Kontrak Futures


a) Futures sebagai lindung nilai
Manfaat utama yang diberikan kontrak futures adalah untuk melindungi nilai (hedging)
aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga di
masa depan. Pihak yang melakukan transaksi dalam kontrak futures untuk tujuan
lindung nilai (hedging) disebut sebagai para hedger. Para hedger ini bisa melakukan
kegiatan perdagangan komoditi secara fisik dan juga memanfaatkan kontrak futures
untuk mengurangi risiko perubahan harga di masa depan. Para hedger ini biasanya
terdiri dari para produsen, maupun para pedagang komoditi. 

Ada dua alternatif posisi yang bisa dilakukan investor yaitu sebagai berikut ini.
1) Short hedge (menjual futures)
Investor yang mengambil posisi ini mempunyai komoditi atau aset yang menjadi
underlying dalam kontrak futures yang akan dijualnya secara fisik. Dengan menjual
futures maka investor akan terlindung dari risiko penurunan harga yang mungkin akan
terjadi di masa yang akan datang, sebagai akibat fluktuasi harga komoditi di masa
depan. 
2) Long hedge (membeli futures) 
Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau aset yang menjadi underlying
pada kontrak futures yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan investor yang
berkeinginan untuk memiliki komoditi atau aset tersebut di masa datang, sehingga
dengan cara membeli kontrak futures terhadap komoditi atau aset tersebut, maka
investor dapat terlindung dari risiko kenaikan harga di masa yang akan datang.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses lindung nilai
(hedging) adalah basis risk. Basis adalah perbedaan antara harga di pasar spot dengan
harga futures dari aset atau komoditi yang akan dilindungi. 
Basis = Harga Spot – Harga Futures
Fluktuasi basis tidak dapat diprediksikan dan tidak konstan selama periode kontrak
futures. Risiko basis adalah risiko yang dihadapi para hedger karena adanya perubahan
basis yang tidak diharapkan. Pada saat maturitas, besarnya basis akan sama dengan
nol, karena harga spot pada saat itu akan sama dengan harga futures. 

b) Futures sebagai sarana spekulasi


Manfaat lain dari transaksi kontrak futures adalah sebagai ajang spekulasi untuk
memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi. Pihak-pihak yang
melakukan transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi disebut sebagai
spekulator. Bagi seorang spekulator, salah satu cara tercepat untuk memperoleh
keuntungan adalah dengan cara membeli pada saat harga rendah dan menjual ketika
harga tinggi. Keberadaan spekulator ini menjadikan pasar lebih likuid. 

Arus Kas dalam Kontrak Futures


Dalam kontrak futures, harga futures dan arus kas dalam rekening investor direvisi
dan disesuaikan setiap hari sesuai dengan perkembangan harga kontrak futures yang
terjadi. Pada saat investor telah mengambil suatu posisi pada kontrak futures, maka
investor harus menyimpan sejumlah dana minimum per kontrak yang telah ditentukan
pada lembaga kliring yang disebut dengan margin awal. Margin awal ini kemudian
akan dimasukkan dalam rekening, dan saldo dalam rekening itu akan menunjukkan
ekuitas yang dimiliki investor. Posisi ekuitas investor akan berubah sesuai dengan
fluktuasi harga kontrak futures. 

Pada akhir hari perdagangan akan ditentukan settlement price untuk kontrak futures.
Settlement price adalah nilai yang dianggap representatif untuk akhir hari
perdagangan. Sebuah komite dalam lembaga kliring disebut dengan pit committee
akan melihat semua perdagangan pada menit-menit terakhir dan mengidentifikasikan
rata-rata harga yang terjadi. Lembaga kliring kemudian menggunakan settlement
price untuk menentukan posisi investor (marked-to-market) sehingga keuntungan atau
kerugian akibat harga tersebut akan dengan cepat direfleksikan dalam rekening
ekuitas investor. 

Selain menyediakan margin awal, investor juga harus tetap menjaga margin minimum
pada tingkat tertentu yang disebut dengan maintenance margin. Jika saldo dalam
rekening ekuitas kurang dari maintenance margin yang disyaratkan, maka investor
diminta untuk menambah dananya atau disebut dengan variation margin. Variation
margin adalah jumlah dana tambahan yang diperlukan untuk membuat saldo ekuitas
investor kembali berjumlah sebesar margin awal. Ada dua hal penting yang berkenaan
dengan variation margin, yaitu (1) variation margin harus dalam bentuk kas, dan (2)
jumlah variation margin yang diperlukan adalah sebesar jumlah dana yang diperlukan
untuk menaikkan ekuitas investor kembali ke posisi margin awal bukan posisi
maintenance margin. 
Contoh prosedur Marked-to-market  
Sebuah kontrak futures untuk aset ABC dengan harga futures pada saat settlement
date sebesar Rp1.000,00. Margin awal yang ditetapkan adalah sebesar Rp800,00 per
kontrak, dan maintenance margin adalah sebesar Rp600,00 per kontrak. Misalnya
pembeli membeli 500 kontrak pada harga futures sebesar Rp500.000,00, dan penjual
menjual kontrak dengan jumlah dan harga futures yang sama, sehingga margin awal
untuk pembeli dan penjual adalah sebesar Rp400.000,00. Maintenance margin untuk
keduanya adalah Rp300.000,00. Misalkan 3 hari setelah transaksi yang dilaksanakan
besarnya settlement price yang ditentukan berturur-turut adalah Rp900,00, Rp
700,00, dan Rp 800,00.

Prosedur market to market

Akhir Hari Pembeli Penjual


Margin Awal Rp 400.000,00 Rp 400.000,00
1
Marked-to-market hari ke-1 (50.000,00) 50.000,00
Current Equity 350.000,00 450.000,00
2
Marked-to-market hari ke-2 (100.000,00) 100.000,00
Current Equity 250.000,00 550.000,00
Variation Margin 150.000,00 -
3
Marked-to-market hari ke-3 50.000,00 (50.000,00)
Current Equity 450.000,00 500.000,00

Penilaian Futures
Ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures
yang wajar (fair) dalam posisi ekuilibrium, yaitu sebagai berikut ini.

1. Harga aset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar.


2. Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini biasanya
dihitung dalam bentuk persentase (%), yang menunjukkan tingkat return yang
diharapkan dari kontrak futures pada saat settlement date. 
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan
settlement date. Dalam periode pemegangan kontrak futures, ada kemungkinan
bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kontrak futures meminjam
sejumlah dana untuk memenuhi margin minimal yang harus dipertahankan
(maintenance margin), yang telah melewati batas minimum, atau menabung
kelebihan dana yang diperolehnya dari maintenance margin. 

Komponen-komponen dalam penentuan harga dilambangkan sebagai berikut ini.


r = suku bunga pinjaman (%)
y = yield (%)
P = harga di pasar (Rp)
F = harga futures (Rp)
Strategi dalam Transaksi Kontrak Futures
a) Investor yang melakukan transaksi kontrak futures bisa menerapkan strategi dengan
mengombinasikan tindakan-tindakan berikut ini.
1) Menjual kontrak futures sebesar harga F
2) Membeli aset dengan harga P
3) Meminjam sebesar P pada tingkat bunga sebesar r sampai dengan settlement date
Pendapatan pada settlement date adalah sebagai berikut ini.

1) Dari settlement kontrak futures


Aliran kas dari penjualan aset (sesuai kontrak futures)                                           F
Yield yang diperoleh dari investasi aset sampai dengan settlement date                 yP
Total Aliran Kas Masuk                                                                               F + yP
2) Dari pinjaman
Pelunasan pinjaman pokok                                                                                   P
Pembayaran bunga pinjaman                                                                               rP
Total Aliran Kas Keluar                                                                               P + rP
Dengan demikian, keuntungan (profit) yang diperoleh dari strategi tersebut adalah
sebagai berikut ini.
Profit  = (F + yP) – (P + rP)
Pada posisi ekuilibrium, maka harga futures adalah harga di mana profit yang
diperoleh dari strategi arbitrase sama dengan nol, sehingga:
(F + yP) – (P + rP) = 0
Maka, dapat ditentukan harga futures adalah:
F = P + P (r – y)
Pada kondisi ekuilibrium, harga futures adalah fungsi dari harga aset di pasar, biaya
pembelanjaan dan yield yang diperoleh dari investasi pada aset. 

b) Strategi lainnya dapat dilakukan investor dengan mengombinasikan tindakan-


tindakan sebagai berikut ini.

1. Membeli kontrak futures sebesar harga F


2. Menjual aset dengan harga P
3. Menabung sebesar P pada tingkat r sampai dengan settlement date

Pendapatan pada settlement date adalah sebagai berikut ini.


1) Dari settlement kontrak futures
Biaya pembelian aset (sesuai kontrak futures)                   F
Pembayaran yield                                                         yP
Total Aliran Kas Keluar                                             F + yP
2) Dari tabungan
Tabungan                                                                     P
Pendapatan Bunga                                                        rP
Total Aliran Kas Masuk                                             P + rP
Dengan demikian, keuntungan (profit) yang diperoleh dari strategi tersebut adalah
sebagai berikut ini.
Profit = (F + yP) – (P + rP)
Pada posisi ekuilibrium, maka harga futures adalah harga di mana profit yang
diperoleh dari strategi arbitrase sama dengan nol, sehingga:
(F + yP) – (P + rP) = 0
Maka, dapat ditentukan harga futures adalah:
F = P + P (r – y)

3. Kontrak SWAP
SWAP adalah sebuah kontrak transaksi finansial di mana dua pihak setuju untuk
bertukar arus kas secara periodik dalam periode tertentu sesuai aturan yang
disepakati bersama. Tiga jenis SWAP yang populer adalah sebagai berikut ini.
a) Currency SWAP
Dalam currency SWAP, masing-masing pihak membayar dalam suku bunga tetap
namun dengan mata uang berbeda. Currency SWAP mewajibkan pihak-pihak yang
bertransaksi untuk saling membayar pokok dalam mata uang yang berbeda pada awal
transaksi dan mengembalikannya pada akhir transaksi. Currency SWAP biasanya
digunakan untuk mengurangi risiko dalam fluktuasi mata uang.

Contoh Currency SWAP

b) Interest Rate SWAP


Dalam interest rate SWAP, kedua belah pihak setuju saling membayar bunga
berdasarkan jumlah pokok tertentu. Biasanya satu pihak membayar bunga secara
fixed rate sedangkan pihak lain membayar bunga secara floating rate. Interest rate
swap dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksesuaian antara bunga yang dibayar
dengan bunga yang diterima, sehingga masing-masing pihak menerima bunga
mengambang dan membayar bunga mengambang juga, atau menerima bunga tetap
dan membayar bunga tetap juga. Dalam interest rate swap, dua pihak dapat saling
menyelamatkan dari risiko kerugian karena kenaikan bunga mengambang atau bunga
tetap.

Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9% (fixed interest rate) dan
perusahaan mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga mengambang. Di satu
sisi, perusahaan B menerbitkan obligasi dengan bunga mengambang LIBOR+1% dan
mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga tetap. Tiap perusahaan
dihadapkan pada interest risk karena adanya ketidaksesuaian (mismatch) antara
penerimaan bunga dan pembayaran bunga. Untuk mengantisipasi interest risk ini,
kedua perusahaan mengadakan interest rate swap. Dengan interest rate swap,
perusahaan A menukarkan penerimaan bunga variabelnya dan mendapatkan
pembayaran bunga tetap 9½% dari perusahaan B. Sementara itu, perusahaan B
menukarkan penerimaan bunga tetap dan mendapatkan pembayaran bunga
mengambang pada LIBOR+1/2% dari perusahaan A. Dari hasil pertukaran tersebut,
perusahaan A mendapatkan bunga tetap dan mempunyai kewajiban membayar bunga
tetap. Sedangkan perusahaan B mendapatkan bunga mengambang dan mempunyai
kewajiban membayar bunga mengambang. Pertukaran ini menghasilkan kesesuaian
(matching) antara penerimaan bunga dan kewajiban pembayaran bunga.

c) Currency Coupon SWAP


Currency coupon SWAP mirip dengan currency SWAP, namun pihak yang satu
membayar dalam mata uang tertentu dengan suku bunga tetap, sementara pihak yang
lain membayar dalam mata uang lain dengan suku bunga mengambang.

KONTRAK FUTURES LQ-45 DI BEI


Pada kontrak futures indeks tidak ada penyerahan aset/sekuritas. Pihak-pihak yang
terlibat akan menyelesaikan kontrak dengan menggunakan kas. Serah terima kas
dilakukan berdasarkan perbedaan antara harga kontrak pada suatu hari tertentu
dengan harga kontrak pada awal kontrak dibuat. Harga kontrak adalah perkalian
antara contract multiplier dan nilai indeks.
Harga futures dari kontrak akan dipengaruhi oleh beberapa faktor fundamental
sebagai berikut ini.

1. Keuntungan perusahaan. Semakin tinggi keuntungan perusahaan akan semakin


tinggi harga saham, maka harga futures indeks akan semakin tinggi.
2. Tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga berarti semakin tinggi tingkat
return yang diharapkan. Hal ini menyebabkan turunnya harga saham, sehingga
harga futures indeks akan semakin rendah.
3. Kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi akan mempengaruhi melalui ekspektasi
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Kondisi ekonomi yang kuat akan
meningkatkan keuntungan perusahaan sehingga harga dari futures indeks akan
semakin tinggi.

Di indonesia indeks yang dapat digunakan sebagai basis futures indeks adalah indeks
LQ 45.

(a) LQ 45 Futures
Kontrak futures LQ 45 merupakan salah satu kontrak futures finansial di Indonesia dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Kontrak perdagangan komoditas
diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Kontrak futures LQ 45 menggunakan
underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal sebagai benchmark saham-saham di Pasar
Modal Indonesia. Di tengah perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia,
indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking
secara keseluruhan dari pasar saham di  Indonesia.
Untuk mengkonversi nilai per kontrak futures LQ 45 ke dalam nilai rupiah digunakan
sebuah contract multiplier, di mana setiap poin indeks LQ 45 berharga Rp 500.000,00.
Investor yang ingin membeli kontrak futures LQ 45 harus membayar margin awal
(initial margin) Rp 3.000.000,00 per kontrak.
Perdagangan kontrak futures LQ 45 ini memberikan banyak manfaat:

1. Manfaat lindung nilai (hedging)


2. Nilai kontrak futures LQ 45 di pasar futures akan memberikan suatu prediksi
mengenai pergerakan indeks LQ 45 di pasar spot di masa depan.
3. Perdagangan kontrak futures LQ 45 berpotensi untuk meningkatkan aktivitas
bursa saham, karena di samping memberikan alternatif investasi baru bagi
investor, juga akan memberikan fasilitas untuk mengurangi risiko kerugian bagi
investor di bursa saham.

(b) Mini LQ 45 Futures


Mini LQ45 Futures adalah kontrak yang menggunakan underlying yang sama dengan
LQ45 Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ45 Futures memiliki multiplier
yang lebih kecil (Rp 100.000,00 / poin indeks atau 1/5 dari LQ45 Futures) sehingga
nilai transaksi, kebutuhan marjin awal, dan fee transaksinya juga lebih kecil. Produk
Mini LQ45 Futures ditujukan bagi investor pemula dan investor retail yang ingin
melakukan transaksi LQ45 dengan persyaratan yang lebih kecil. Dengan demikian Mini
LQ45 dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran investor retail yang baru akan
mulai melakukan transaksi di indeks LQ45.

(c) LQ 45 Futures Periodik


Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode
Hari Bursa tertentu. Multiplier sebesar Rp 500.000,00.

(d) Mini LQ 45 Futures Periodik


Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode
Hari Bursa tertentu. Multiplier sebesar Rp 100.000,00.
Mekanisme Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek adalah sebagai berikut ini.
a) Persyaratan Saham Induk

 Tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 3 bulan.


 Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.
 Jumlah hari perdagangan di pasar reguler.
 Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.
 Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di
atas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan
perusahaan tersebut.

b) Hal-hal Umum

 Pelaksanaan perdagangan menggunakan fasilitas FATS.


 Perdagangan secara Continuous Auction.
 Matching menggunakan Price & Time Priority.
 Menggunakan Marjin Awal (Initial Margin) untuk menjamin transaksi 

c) Jam Perdagangan

- Sesi I 09:30 - 12:00 Waktu FATS


Senin - Kamis  :
- Sesi II 13:30 - 16:15 Waktu FATS
- Sesi I 09:30 - 11:30 Waktu FATS
Jumat  :
- Sesi II 14:00 - 16:15 Waktu FATS

d) Pesanan Nasabah

1. Anggota Bursa hanya dapat melaksanakan pesanan pembukaan dan


perdagangan KBIE bagi nasabah yang telah memiliki rekening KBIE .
2. Rekening KBIE wajib memuat hak dan kewajiban nasabah dengan Anggota
Bursa, termasuk kewajiban nasabah untuk menyediakan Margin Awal.
3. Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa hanya pesanan
terbatas (limit order) yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa
sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya. 
4. Setiap instruksi atas pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian
pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut pesanan, identitas
nasabah, nomor rekening nasabah, jumlah pesanan, nama (atau kode) KBIE,
Harga KBIE, jenis transaksi (Short/Long), dan status posisi pesanan
(Open/Close), sebelum dimasukkan FATS. 
5. Bentuk pesanan (order) dalam perdagangan KBIE di Bursa terdiri dari: 

 Order Short yaitu terdiri dari Open Short dan  Close Short; 
 Order Long yaitu terdiri dari Open Long dan  Close Long.

  6. Anggota Bursa tidak diperbolehkan melakukan transaksi di luar Bursa baik atas
     kepentingan nasabah ataupun kepentingan sendiri atas KBIE 

e) Penyelesaian Transaksi KBIE 


1) Penyelesaian transaksi KBIE merupakan pemenuhan kewajiban Anggota Bursa
kepada KPEI dan pemenuhan hak Anggota Bursa oleh KPEI yang pelaksanaannya diatur
dalam peraturan KPEI 
2) Penyelesaian transaksi KBIE dilakukan berdasarkan harga penyelesaian yang
meliputi: 
    Harga Penyelesaian Harian (HPH) 
    Harga Penyelesaian Harian (HPH) KBIE dihitung dari rata-rata 12 (dua belas) harga
terdiri dari 6 (enam) harga Indeks Efek di pasar Underlying dan 6 (enam) Harga KBIE di
Bursa yang diperoleh dari harga / angka dalam 60 (enam puluh) menit terakhir
perdagangan di pasar Underlying, dan di pasar reguler futures sebagai berikut : 

 Harga ke 1, 3, 5, 7, 9 dan 11 menggunakan  Indeks Efek terakhir di pasar


Underlying; 
 Harga ke 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 menggunakan Harga KBIE terakhir di Bursa. 
 Apabila sampai dengan jam 15.20 WIB tidak ada transaksi, maka untuk
perhitungan HPH menggunakan Previous Price. Apabila transaksi terjadi antara
jam 15.20 WIB sampai dengan jam 15.35 WIB, maka transaksi terakhir sebelum
jam 15.35 WIB akan digunakan untuk perhitungan HPH untuk jam 15.35 WIB dan
demikian untuk pengambilan harga pada jam-jam berikutnya; 
 Apabila pada Hari Bursa tidak terjadi transaksi, maka untuk perhitungan HPH
menggunakan rata-rata harga Underlying mulai jam 15.30 WIB sampai dengan
jam 16.00 WIB,  sebanyak 6 harga Underlying. 

Harga Penyelesaian Final (HPF) 


Dihitung berdasarkan rata-rata harga Indeks Efek dalam 30 (tiga puluh) menit terakhir
pada Hari Perdagangan terakhir di pasar Underlying dengan mengambil Indeks Efek
setiap 5 (lima) menit untuk mendapatkan 6 (enam) angka indeks. 
3) Penyelesaian KBIE dilakukan secara tunai dengan cara penyerahan sejumlah uang
yang merupakan selisih dari Harga KBIE yang masih terbuka dengan harga
penyelesaian, baik harga yang terjadi karena pengalihan atau penutupan kontrak
maupun harga yang ditentukan oleh KPEI. 
4) Hak atau kewajiban Anggota Bursa yang timbul akibat transaksi KBIE dicantumkan
dalam Daftar Hasil Kliring Kontrak Berjangka (DHK-Kontrak Berjangka) yang
diterbitkan oleh KPEI dimana memuat infromasi mengenai hak atau kewajiban dari
setiap Anggota Bursa kepada KPEI yang sekurang-kurangnya mencakup: 

 Posisi KBIE yang dimiliki oleh Anggota Bursa. 


 Hak atau kewajiban berupa uang yang akan diterima atau wajib dibayarkan
oleh Anggota Bursa. 

5) Tambahan Marjin Awal : 


Anggota Bursa wajib menyetorkan tambahan Marjin Awal kepada KPEI yang berkurang
sebagai akibat dari penyelesaian transaksi.
6) Kewajiban penyetoran tambahan Marjin Awal dilakukan pada Hari Bursa berikutnya
(T+1).

KONTRAK FUTURES UNTUK KOMODITAS DI BBJ


Kontrak futures komoditas merupakan suatu bentuk kontrak standar untuk membeli
atau menjual Komoditi dalam jumlah, mutu, jenis, tempat, dan waktu penyerahan di
kemudian hari yang telah ditetapkan. Karena bentuknya yang standar itu, maka yang
dinegoisasikan hanya harganya saja. Performance atau terpenuhinya kontrak futures
sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak, dijamin oleh suatu lembaga
khusus yaitu Lembaga Kliring Berjangka.

Berdasarkan UU No.32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi,


perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli
komoditi dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak futures dan opsi atas
kontrak futures. Perdagangan berjangka dilakukan di Bursa Berjangka, yang
selanjutnya disebut dengan Bursa, yang memperdagangkan kontrak Futures berbagai
komoditi. Tempat untuk memperdagangkan kontrak futures juga disebut pasar
berjangka. Dengan demikian di Bursa akan terdapat banyak pasar berjangka, sesuai
dengan banyaknya komoditi yang diperdagangkan. Di bursa, pembeli dan penjual
bertemu satu sama lain dan melakukan transaksi untuk membeli atau menjual
sejumlah komoditi untuk dikemudian hari, sesuai isi atau spesifikasi kontrak.

Harga komoditi yang terbentuk di Bursa, berlangsung secara transparan. Dengan


demikian, harga tersebut akan mencerminkan kekuatan pasokan dan permintaan yang
sebenarnya. Transaksi di Bursa dilakukan oleh para Anggota Bursa, yang terdiri dari
Pialang Berjangka dan Pedagang Berjangka, baik dengan cara berteriak (open outcry)
atau secara elektronik (authomated atau electronic trading system). Selanjutnya,
harga yang terjadi dicatat menurut bulan penyerahan masing-masing Kontrak
Berjangka, dan diumumkan secara luas kepada masyarakat. Dalam tahun-tahun
terakhir ini, dan khususnya di Bursa-bursa yang baru, sistem perdagangan umumnya
dilakukan secara elektronik menggunakan komputer, yang memiliki akses ke komputer
induk yang ada di Bursa.

Manfaat perdagangan berjangka komoditi


Ada dua manfaat utama dari penyelenggaraan perdagangan berjangka komoditi yaitu
sebagai berikut ini.

1. Sarana pengelolaan risiko (risk management) melalui kegiatan lindung-nilai


atau "hedging". Pada dasarnya, harga komoditi primer sering berfluktuasi
karena ketergantungannya pada faktor-faktor yang sulit dikuasai seperti
kelainan musim, bencana alam, dan lain-lain. Dengan kegiatan lindung-nilai
menggunakan Kontrak Berjangka, mereka dapat mengurangi sekecil mungkin
dampak (risiko) yang diakibatkan gejolak harga tersebut. Dengan
memanfaatkan Kontrak Berjangka, produsen komoditi dapat menjual komoditi
yang baru akan mereka panen beberapa bulan kemudian, pada harga yang telah
dipastikan atau "dikunci" sekarang (sebelum panen). Dengan demikian, mereka
dapat memperoleh jaminan harga sehingga tidak terpengaruh oleh kenaikan
atau penurunan harga jual di pasar tunai. Manfaat yang sama juga dapat
diperoleh pihak lain seperti eksportir yang harus melakukan pembelian
komoditi di masa yang akan datang, pada saat harus memenuhi kontraknya
dengan pembeli diluar negeri. Atau pengolah, yang harus melakukan pembelian
komoditi secara berkesinambungan.
2. Sarana pembentukan harga yang transparan dan wajar, yang mencerminkan
kondisi pasokan dan permintaan yang sebenarnya dari komoditi yang
diperdagangkan. Hal ini dimungkinkan, karena transaksi hanya dilakukan oleh
atau melalui Anggota Bursa, mewakili nasabah atau dirinya sendiri. Artinya,
antara pembeli dan penjual Kontrak Berjangka tidak saling kenal atau
mengetahui secara langsung. Harga yang terjadi di Bursa umumnya dijadikan
sebagai harga acuan (reference price) oleh dunia usaha, termasuk petani dan
produsen atau pengusaha kecil, untuk melakukan transaksi di pasar fisik.

BURSA BERJANGKA JAKARTA (BBJ)


P.T. Bursa Berjangka Jakarta, yang biasa disingkat "BBJ", atau disebut Jakarta Futures
Exchange secara resmi didirikan pada tanggal 19 Agustus 1999 di Jakarta (tepatnya di
Gedung AEKI), memperoleh izin operasi tanggal 21 November 2000 dan mulai
melakukan perdagangan pertamanya sejak tanggal 15 Desember 2000. Fungsi utama
BBJ adalah menyediakan fasilitas bagi para anggotanya untuk bertransaksi kontrak
berjangka berdasarkan harga yang ditentukan melalui interaksi yang efisien
berdasarkan permintaan dan penawaran dalam sistem perdagangan elektronik.

Produk-produk Bursa Berjangka Jakarta


(a) Kontrak Berjangka Emas (GOL)
Satuan kontrak adalah 1 kg (1000 gram) dengan harga rupiah per gram (termasuk
PPN). Mutu Emas dengan kualitas kemurnian minimum 99,99% dilengkapi dengan
angka seri & stempel dari refineri yang diakui oleh LBMA (bisa dari dalam dan luar
negeri). Penyerahan Emas bisa dilaksanakan apabila pihak penjual dan pembeli
memiliki jumlah minimal 5 (lima) lot atau kelipatannya. Penyerahan Emas harus
dilakukan dalam lot yang terpisah, masing-masing 1 (satu) kilogram berat bersih, dan
berat tersebut dicantumkan dalam Surat Bukti Penyimpanan.
(b) Kontrak Berjangka Olein (OLE)
Dasar kontrak adalah olein dengan standar pasar dengan satuan kontrak 20 ton
(20.000 kg), harga rupiah per kilogram (termasuk PPN). Mutu: (1) Free Fatty Acids <
0,15% AOCS Method Ca 5a-40, (2) Moisture & Impurities < 0,1% AOCS Method Ca 2b-38,
(3) AOCS Method Ca 3a-46, (4) Iodine Value (WIJS) > 56 AOCS Method Cd 1d-92, (5)
Color Red (Lovibond 5,25Inch) < 4 Red AOCS Method Cc 13b-45, (6) Slip Melting Point <
24 oC AOCS Method Cc 1-25, dan (7) Cloud Point 10,75 oC. Penyerahan Olein bisa
dilaksanakan apabila pihak penjual dan pembeli memiliki jumlah minimal 25 (dua
puluh lima) lot atau kelipatannya. Penyerahan Olein harus dilakukan dalam lot yang
terpisah, masing-masing 20 (dua puluh) ton, dan berat tersebut dicantumkan dalam
DO.
(c) Kontrak Berjangka Gulir Emas (KGE)
Ciri khas kontrak yaitu Kontrak Berjangka yang pada penutupan jam perdagangan,
seluruh posisi terbuka akan diperpanjang secara otomatis ke hari perdagangan
berikutnya sampai posisi tersebut ditutup. Dasar kontrak adalah Harga Emas pasar
fisik Loco London dengan satuan kontrak 1 Kg ( 1000 gram). Penyelesaian akhir adalah
apabila kegiatan perdagangan kontrak ini diakhiri, semua posisi yang masih terbuka
ditutup dengan Harga Penyelesaian hari itu. Seluruh selisih rugi maupun laba
diselesaikan hari itu juga.
(d) Kontrak Gulir Indeks Emas (KIE)
Ciri khas kontrak adalah Kontrak Berjangka yang pada penutupan jam perdagangan,
seluruh posisi terbuka akan diperpanjang secara otomatis ke hari perdagangan
berikutnya sampai posisi tersebut ditutup. Dasar kontrak adalah indeks yang dihitung
dengan cara membagi Harga Penyelesaian Kontrak Gulir Emas di BBJ dengan harga
Emas di pasar fisik Loco London. Contract multiplier adalah Rp 10.000,- per angka
indeks. Penyelesaian akhir adalah apabila kegiatan perdagangan kontrak ini diakhiri,
semua posisi yang masih terbuka ditutup dengan Angka Penyelesaian hari itu. Seluruh
selisih rugi maupun laba diselesaikan hari itu juga.
(e) Kontrak Berjangka Emas (GOL 250)
Satuan kontrak adalah 250 gram dengan harga rupiah per gram (termasuk PPN). Mutu
adalah Emas dengan kualitas kemurnian minimum 99,99% dilengkapi dengan angka seri
& stempel dari refineri yang diakui oleh LBMA (bisa dari dalam dan luar negeri).
Penyerahan Emas bisa dilaksanakan apabila pihak penjual dan pembeli memiliki
jumlah minimal 4 (empat) lot atau kelipatannya. Penyerahan Emas harus dilakukan
dalam lot yang terpisah, masing-masing 1 (satu) kilogram berat bersih, dan berat
tersebut dicantumkan dalam Surat Bukti Penyimpanan.
(f) Kontrak Berjangka Olein (OLE 10)
Dasar kontrak olein dengan kualitas standar pasar. Satuan kontrak 10 ton (10.000 kg)
dengan harga rupiah per kilogram (termasuk PPN). Penyerahan Olein bisa
dilaksanakan apabila pihak penjual dan pembeli memiliki jumlah minimal 50 (lima
puluh) lot atau kelipatannya. Penyerahan Olein harus dilakukan dalam lot yang
terpisah, masing-masing 10 (sepuluh) ton, dan berat tersebut dicantumkan dalam DO.
(g) Kontrak Berjangka Kakao (CC5)
Satuan kontrak adalah 5 metrik ton (5.000 kg) dengan harga rupiah per kilogram. Mutu
adalah mutu Fermentasi sesuai mutu yang ditentukan dalam Standard Nasional
Indonesia (SNI) No. 2323-2008 yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional
(BSN). 
(h) Kontrak Gulir Emas US Dollar (KGEUSD)
Ciri khas kontrak adalah Kontrak Berjangka yang pada penutupan jam perdagangan,
seluruh posisi terbuka akan diperpanjang secara otomatis ke hari perdagangan
berikutnya sampai posisi tersebut ditutup. Dasar kontrak adalah harga Emas pasar
fisik Loco London dengan satuan kontrak adalah 100 troy ounce (3110,35 gram).
Penyelesaian akhir adalah apabila kegiatan perdagangan kontrak ini diakhiri, semua
posisi yang masih terbuka ditutup dengan Harga Penyelesaian hari itu. Seluruh selisih
rugi maupun laba diselesaikan hari itu juga. Dalam hal perhitungan variation margin,
beda bunga, angka penyelesaian dan rugi laba yang terjadi dilakukan dalam mata
uang USD.
(i) Kontrak Gulir Emas US Dollar (GU1H10)
Ciri khas kontrak adalah Kontrak Berjangka yang pada penutupan jam perdagangan,
seluruh posisi terbuka akan diperpanjang secara otomatis ke hari perdagangan
berikutnya sampai posisi tersebut ditutup. Dasar kontrak adalah Harga Emas pasar
fisik Loco London dengan satuan kontrak adalah 100 troy ounce (3110,35 gram).
Penyelesaian akhir adalah apabila kegiatan perdagangan kontrak ini diakhiri, semua
posisi yang masih terbuka ditutup dengan Harga Penyelesaian hari itu. Seluruh selisih
rugi maupun laba diselesaikan hari itu juga.  Dalam hal perhitungan variation margin,
beda bunga, angka penyelesaian dan rugi laba yang terjadi dilakukan dalam mata
uang USD dengan fixed rate: Rp.10.000,-.
(j) Kontrak Gulir Mini Emas US Dollar (GU1TF)
Ciri khas kontrak adalah Kontrak Berjangka yang pada penutupan jam perdagangan,
seluruh posisi terbuka akan diperpanjang secara otomatis ke hari perdagangan
berikutnya sampai posisi tersebut ditutup. Dasar kontrak adalah Harga Emas pasar
fisik Loco London dengan satuan kontrak 10 troy ounce (311,035 gram). Penyelesaian
akhir adalah apabila kegiatan perdagangan kontrak ini diakhiri, semua posisi yang
masih terbuka ditutup dengan Harga Penyelesaian hari itu. Seluruh selisih rugi
maupun laba diselesaikan hari itu juga. Dalam hal perhitungan variation margin, beda
bunga, angka penyelesaian dan rugi laba yang terjadi dilakukan dalam mata uang
USD.

Operasi Bursa Berjangka Jakarta


Fungsi utama BBJ adalah menyediakan fasilitas bagi anggota untuk bertemu dan
bertransaksi Kontrak Berjangka. Harga ditentukan melalui metode elektronis, melalui
interaksi yang efisien berdasarkan permintaan dan penawaran dalam sistem
perdagangan. Dua sistem perdagangan akan diimplementasikan oleh BBJ yaitu, sistem
satu harga per sesi dan sistem perdagangan kontinyu. Untuk harga pembukaan, sistem
satu harga akan digunakan selama 15 menit pertama. Permintaan beli, dan penawaran
jual, dimasukkan ke dalam sistem trading komputer dan akan dicocokkan setelah 15
menit. Harga dimana transaksi terjadi paling banyak akan menjadi harga pembukaan.
Seluruh order yang dimasukkan pada 15 menit pertama ini akan dilaksanakan pada 15
menit pertama ini. Setiap order yang tidak cocok akan tetap didalam sistem setelah
harga pembukaan ditentukan, dan akan dimasukkan ke dalam sistem perdagangan
untuk memastikan terjadinya harga yang kompetitif dalam sebuah pasar yang adil dan
aman.

Sedangkan dari fungsi ekonominya, JFX melayani dua tujuan yang sangat penting yaitu
penemuan harga dan pemindahan risiko. Melalui proses permintaan dan penawaran
kontinyu, pasar akan sampai pada satu tingkat harga dimana pembeli dan penjual
dapat setuju untuk bertransaksi. Harga yang disetujui tersebut mewakili harga yang
terbaik selama waktu transaksi. Sebagai tambahan, para pengguna berdagang kontrak
berjangka untuk berbagai alasan yang berbeda. Hedger, yang telah menyadari
kemungkinan risiko harga, tetapi tidak menginginkannya, menggunakan pasar untuk
memindahkan risiko tersebut ke spekulator yang juga mempunyai asumsi tentang
risiko tersebut dan berharap keuntungan darinya. Terakhir, harga kontrak yang
diperdagangkan di floor ditangkap pada saat itu juga melalui sistem pencocokkan dan
pelaporan real time bursa yang dikenal sebagai JAFeTS dan akan disebarkan ke
seluruh dunia melalui jasa agen informasi kabel dan finansial seperti Reuters, Bridge
News, Bloomberg, dan banyak lainnya, untuk memastikan transparansi harga.
Informasi tunda harga dan pasar juga disebarkan melalui jaringan televisi dan radio
lokal, media lokal dan internasional, dan juga melalui internet.

Keamanan Bursa
BBJ memiliki banyak pengaman dengan standar yang tinggi untuk memproteksi
integritas bursa yaitu sebagai berikut ini.
(a) PT Kliring
Dalam melindungi integritas finansial pasar, BBJ bersama PT Kliring dan Jaminan
Bursa Komoditi (KJBK), mengadaptasi sistem pengamanan operasi dan finansial yang
dapat dibandingkan dengan praktek-praktek perdagangan internasional terbaik.
(b) Divisi Pengawasan
Divisi Pengawasan mempunyai tanggung jawab menyeluruh untuk menegakkan
integritas Pasar Berjangka BBJ. Divisi ini menjalankan tanggung jawab yang luas
melalui staf-stafnya yang kompeten dan dipilih secara hati-hati melalui audit yang
meliputi pengawasan harian dan teratur terhadap pasar dan anggotanya, kunjungan
teratur ke kantor-kantor anggota untuk audit lapangan dan mengawasi aktifitas di
lantai bursa.
(c) Divisi Operasi Perdagangan
Bertanggung jawab untuk mendeteksi setiap praktek curang dalam perdagangan,
penyalahgunaan, pelanggaran lainnya dari peraturan dan tata tertib BBJ. Tugasnya
antara lain memastikan seluruh pedagang di lantai mempunyai perilaku yang
profesional dan berstandar tinggi, melakukan audit teratur kepada anggota
menyangkut pelanggaran peraturan di lantai, menyelidiki pengaduan resmi dari
anggota, individual, PT Kliring, dan sumber-sumber lainnya dan menyelenggarakan
audit khusus atas permintaan komite perilaku bisnis di Bursa.
(d) Pendaftaran Pialang
Seorang anggota Bursa, yang memegang rekenign berjangka nasabah harus mempunyai
izin sebagai Pialang Berjangka dari Bappebti berdasarkan Undang-Undang
Perdagangan Berjangka 1997. Bappebti adalah lembaga pengawas independen
nasional yang bertanggung-jawab mengatur dan mengawasi seluruh perdagangan
berjangka di Indonesia.
(e) Posisi Wajib Lapor dan Batas Posisi Spekulatif
Anggota diwajibkan untuk melapor ke Bursa ketika pemilik rekening, atau salah satu
nasabahnya, mempunyai posisi yang sama atau mendekati level wajib lapor yang
ditentukan oleh Bursa untuk setiap kontrak. Batas ini diberlakukan dengan ketat untuk
mencegah manipulasi harga atau penyudutan pasar, sekaligus melindungi integritas
Bursa.
(f) Pemisahan Dana Nasabah
Anggota diwajibkan untuk membuat rekening bank terpisah utuk seluruh dana
nasabah. Dana Nasabah tidak dapat ditarik dari rekening yang terpisah kecuali untuk
tujuan pembayaran deposit dan margin, pembayaran debit kepada anggota dari
nasabahnya, dan uang yang ditarik atas otoritas nasabahnya. Anggota juga tidak
diperbolehkan untuk menggunakan uang yang dimiliki satu nasabah yang lain untuk
pembayaran marjin atau membiayai perdagangan dan posisi nasabah yang lain atau
anggota itu sendiri.

Sumber: Berbagai sumber


You might also like:
 Penilaian Obligasi dan Alternatif Penilaian Saham
 Pajak Dipotong / Dipungut Pihak Lain (Withholding Tax) Pasal 21, 22, 23 dan 26
 Rekonsiliasi Fiskal
 ASET #4 | PSAK 16: Aset Tetap
 Produksi
Linkwithin

Diposkan oleh Meme Bali di 10.09


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Pasar Modal

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya

Meme Bali
A geek that likes to do whatever I want...
Lihat profil lengkapku

Beauty and Beauty


 Egyptian Magic Cream (1)
 Etude House (3)
 Hada Labo (5)
 Lucido-L (2)
 Review Products (13)
 Revlon (1)
 Skin Aqua (1)
 Tips 'n Trik (1)

Tugas Kampus
 Akuntansi Keuangan (1)
 Akuntansi Keuangan Lanjutan (2)
 Analisis Informasi Keuangan (3)
 Auditing dan Atestasi (24)
 Bisnis Internasional (1)
 Etika Bisnis dan Profesi (13)
 Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial (4)
 Manajemen (2)
 Pancasila (3)
 Pasar Modal (28)
 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan (18)
 Pengantar Bisnis (4)
 Perpajakan (25)
 Sistem Informasi (18)
 Sistem Informasi Akuntansi (3)

324990
  Rupiah Exchange Rate
translate

Arsip Blog
 ▼  2013 (165)
o ►  Desember (15)
o ►  Agustus (23)
o ►  Juli (20)
o ►  Juni (52)
o ▼  Mei (28)
 Perancangan dan Pengendalian Organisasi Internasio...
 Distribusi Kas
 Likuidasi dan Disolusi
 Peluang dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi N...
 Etika Dalam Praktik Akuntansi Sektor Publik
 Hukum Asuransi
 Derivatif dan Hedging
 Penyelesaian Audit
 Kejadian Setelah Tanggal Neraca
 Pertimbangan atas Kemampuan Mempertahankan Kelangs...
 Penggunaan Pekerjaan Spesialis
 Surat Representasi Manajemen
 Prosedur Audit Beban
 Prosedur Audit Pendapatan
 Prosedur Audit Aset Tetap
 Prosedur Audit atas Piutang Dagang
 Prosedur Audit Kas dan Setara Kas
 Perencanaan
 Teori Manajemen
 Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
 Fungsi Personalia
 Fungsi Keuangan
 Etika dalam Praktik Investasi dan Pasar Modal
 Etika dalam Praktik Akuntansi Manajemen dan Akunta...
 Etika dalam Praktik Auditing dan Etika dalam Prakt...
 Mengelola Resiko Etika dan Manajemen Krisis
 Etika dalam Praktik Auditing dan Etika dalam Prakt...
 Bukti Audit serta Prosedur dan Dokumentasi Audit
o ►  April (20)
o ►  Maret (7)

 ►  2012 (1)

Entri Populer
 Sampling Audit

SAMPLING AUDIT Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang
dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelom...

 Prosedur Audit Aset Tetap

PENGERTIAN ASET TETAP Menurut PSAK No.16, Aktiva tetap adalah aktiva
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun...

Derivatif dan Hedging

Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya diturunkan dari atau tergantung pada
nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying assets)...

 Prosedur Audit atas Piutang Dagang

PENGERTIAN PIUTANG USAHA Menurut Donald E. Keiso (2004:386), piutang


adalah klaim uang, barang, jasa kepada pelanggan atau pihak – pihak ...

 Prosedur Audit Kas dan Setara Kas


PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS Menurut PSAK No.2 (2009), Kas terdiri atas
saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits), se...

 Penyelesaian Audit

PROSES YANG DILAKUKAN MENJELANG AKHIR AUDIT Dalam menyelesaikan


pekerjaan lapangan, auditor melakukan prosedur-prosedur audit tertentu gu...

 Metode Perhitungan Indeks dan Macam-Macam Indeks di BEI

MACAM-MACAM INDEKS DI BEI Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan
pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman b...

 Treaty Shopping

Treaty Shopping adalah suatu skema yang dilakukan untuk mendapatkan fasilitas,
misalnya penurunan tarif pemotongan pajak ( withholding tax...

 ASET #7 | PSAK 48: Penurunan Nilai Aset

A. PENGERTIAN Penurunan Nilai Aset (impairment) terjadi apabila jumlah tercatatnya


melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan suatu ...

 Pengertian dan Tujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) adalah perjanjian internasional di bidang


perpajakan antar kedua negara guna menghindari pemaj...

Follow by Email

Get this widget!

Anda mungkin juga menyukai