Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya diturunkan dari atau tergantung
pada nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying assets). Fungsi derivatif dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut ini.
1) Hedging
Hedging merupakan salah satu bentuk pengelolaan risiko untuk mengurangi
kemungkinan-kemungkinan kerugian karena perubahan kurs, suku bunga, harga
saham, dan harga komoditas.
2) Spekulasi
Spekulasi berkaitan dengan kontemplasi masa depan, memformulasikan harapan dan
mengambil posisi untuk memperoleh keuntungan atas kondisi yang diperkirakan.
Jenis-jenis Produk Derivatif
1) Opsi
2) Forward
3) Futures
4) SWAP
2. Kontrak Futures
Sejarah dan Prinsip-prinsip dalam Kontrak Futures
Latar belakang munculnya kontrak futures bisa dijelaskan dengan teori evolusi pasar.
Bentuk perdagangan pertama kali adalah barter. Kemudian seiring dengan kemajuan
teknologi produksi dan transportasi memunculkan pusat-pusat perdagangan sebagai
tempat bertemunya pembeli dan penjual. Seringkali kendala komunikasi dan
transportasi yang belum memadai di antara pembeli dan penjual menyebabkan
munculnya hambatan-hambatan dalam perdagangan yang mengakibatkan barang yang
diproduksi disimpan terlalu lama sehingga menjadi rusak ataupun harganya menjadi
sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibuatlah suatu mekanisme
perdagangan dengan menggunakan instrumen yang disebut kontrak forward. Namun,
permasalahan yang muncul selanjutnya terkait dengan kontrak forward ini adalah
masalah likuiditas dari kontrak forward itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi
permasalahan tersebut, kontrak forward ini banyak diperjualbelikan di pasar yang
terorganisir sebagai bentuk sekuritas berharga yang bisa diperjualbelikan, di mana
sudah memuat spesifikasi komoditi yang sudah terstandardisasi dan terjamin
mutunya. Bentuk perdagangan kontrak forward yang sudah memenuhi standar yang
ditetapkan, melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan
bentuk sekuritas derivatif baru yang disebut sebagai kontrak futures.
Pengertian Futures
Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal-hal
berikut ini.
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset
tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu,
dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada
pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada
batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
Jadi, kontrak futures adalah suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak
(pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset
atau komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu.
Dalam kontrak futures, ada beberapa istilah penting yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut ini.
1. Sesuatu (komoditi atau aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan
disebut dengan underlying asset.
2. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement
date atau delivery date.
3. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk
melakukan transaksi disebut dengan futures price.
4. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di
kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak futures, atau dikatakan
mengambil posisi long futures atau long position.
5. Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di
kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau disebut
juga berada pada posisi short futures atau short position.
Kontrak futures mempunyai jarak waktu dengan settlement date yang berbeda satu
dengan lainnya, ada yang sangat dekat, sedang ataupun jauh. Kedua belah pihak
dalam kontrak futures dapat menunggu pelaksanaan kontrak futures sampai dengan
settlement date, atau bisa juga keluar dari posisinya (melikuidasi posisi) sebelum
settlement date dengan cara mengambil posisi yang berlawanan pada kontrak futures
yang identik. Dalam arti, pihak pembeli atau penjual tidak bisa begitu saja
membatalkan kontrak dan melarikan diri dari kewajibannya. Oleh karena itu, untuk
membatalkan kontraknya, mereka harus mengambil posisi berlawanan, jika ingin
melikuidasi posisi maka pembeli futures akan menjual kontrak futures yang identik,
dan penjual futures akan membeli kontrak futures yang identik pula. Kontrak futures
yang identik adalah kontrak futures yang mempunyai underlying dan settlement date
yang sama.
Opsi vs Futures
Perbedaan mendasar antara karakteristik kontrak futures dengan karakteristik yang
dimiliki opsi adalah bahwa dalam kontrak futures, pembeli maupun penjual kontrak
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kontrak tersebut, apapun kenyataan yang
terjadi di kemudian hari (menguntungkan ataupun merugikan), sedangkan dalam opsi
pembeli opsi hanya mempunyai hak untuk melaksanakan kontrak opsi tersebut di
kemudian hari. Dalam kontrak futures, pembeli akan memperoleh keuntungan yang
sama besar dengan jumlah peningkatan harga futures, dan sebaliknya akan
memperoleh kerugian yang sama besar pula dengan adanya penurunan harga futures.
Sedangkan dari sudut pandang penjual futures, hubungan keuntungan (kerugian)
dengan kenaikan (penurunan) harga futures, merupakan kebalikan dari hubungan yang
terjadi dalam sudut pandang pembeli futures, di mana keuntungan (kerugian) yang
diperoleh penjual futures akan sama besar dengan penurunan (kenaikan) harga
futures.
Forward vs Futures
Perbedaan pertama antara kontrak forward dan kontrak futures adalah kontrak
forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan oleh dua belah pihak
(terkadang melibatkan perantara bank investasi) dan diperjualbelikan di pasar
nonreguler (over the counter market/OTC), sedangkan kontrak futures
merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua belah pihak (juga melibatkan
broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang terstandarisir pada
pasar reguler yang terorganisir.
Perbedaan kedua terkait dengan perlakuan terhadap perubahan harga dan arus
kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai arus kas ditentukan pada tanggal
penyerahan atau pelunasan kontrak (settlement date), di mana nilai ini bisa
negatif atau positif tergantung dari selisih harga pasar komoditi tersebut pada
saat jatuh tempo dengan harga komoditi yang disepakati dalam kontrak
forward. Sedangkan, dalam kontrak futures, nilai futures dan arus kas
disesuaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga pasar komoditi yang
terjadi setiap harinya. Perlakuan seperti ini disebut marked-to-market.
Perdagangan kontrak futures merupakan perkembangan dari sistem perdagangan
kontrak forward. Perdagangan kontrak futures merupakan hasil perkembangan dari
sistem perdagangan kontrak forward yang distandardisasi dan dilakukan pada pasar
yang terorganisir. Tujuan awal dari standardisasi adalah untuk meningkatkan likuiditas
kontrak forward sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali kontrak
tersebut dengan mudah. Beberapa spesifikasi yang distandardisir dalam kontrak
futures adalah jumlah, kualitas, waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat-
syarat pembayaran, dan prosedur dalam penyerahan komoditi yang menjadi aset
patokan dalam kontrak. Dengan demikian, komponen yang dinegosiasikan dalam
transaksi kontrak futures antara penjual dan pembeli adalah komponen harga. Harga
dari suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan terbuka antarpelaku pasar
atau anggota bursa melalui dua cara yaitu (1) penetapan harga dilakukan dengan
sistem lelang terbuka (open out cry) di lantai bursa, dan (2) melalui sistem
perdagangan elektronik (electronic trading system) dengan menggunakan sistem
komputer.
Perdagangan dalam bursa kontrak futures berfungsi untuk:
a) Transfer risiko (risk transfer)
Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana oleh para hedger untuk mengalihkan risiko
harga yang melekat pada komoditas yang menjadi patokan kepada pihak spekulator
yang melakukan perhitungan risiko untuk mendapatkan keuntungan.
b) Pembentukan harga (price discovery)
Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana pembentukan harga pasar yang transparan
dan terbuka karena dibentuk melalui proses persaingan harga yang terbuka.
c) Stabilitas keuangan (financial stability)
Para hedger yang melakukan lindung nilai (hedging) terhadap aset yang dijadikan
patokan akan lebih mudah menentukan tingkat keuntungan yang diharapkannya,
karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures, kepastian pencapaian nilai dari
aset yang akan dijual sudah dilindungi nilainya (hedging).
d) Pengawasan mutu (quality control)
Spesifikasi tentang mutu aset patokan yang tercantum secara spesifik dalam kontrak
futures akan bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu aset secara fisik
dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak futures.
e) Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering)
Dengan adanya bursa terorganisir, maka informasi antarpelaku pasar yang ingin
bertransaksi akan bisa dilakukan dengan efisien (cepat, mudah, dan sekaligus murah).
Ada dua alternatif posisi yang bisa dilakukan investor yaitu sebagai berikut ini.
1) Short hedge (menjual futures)
Investor yang mengambil posisi ini mempunyai komoditi atau aset yang menjadi
underlying dalam kontrak futures yang akan dijualnya secara fisik. Dengan menjual
futures maka investor akan terlindung dari risiko penurunan harga yang mungkin akan
terjadi di masa yang akan datang, sebagai akibat fluktuasi harga komoditi di masa
depan.
2) Long hedge (membeli futures)
Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau aset yang menjadi underlying
pada kontrak futures yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan investor yang
berkeinginan untuk memiliki komoditi atau aset tersebut di masa datang, sehingga
dengan cara membeli kontrak futures terhadap komoditi atau aset tersebut, maka
investor dapat terlindung dari risiko kenaikan harga di masa yang akan datang.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses lindung nilai
(hedging) adalah basis risk. Basis adalah perbedaan antara harga di pasar spot dengan
harga futures dari aset atau komoditi yang akan dilindungi.
Basis = Harga Spot – Harga Futures
Fluktuasi basis tidak dapat diprediksikan dan tidak konstan selama periode kontrak
futures. Risiko basis adalah risiko yang dihadapi para hedger karena adanya perubahan
basis yang tidak diharapkan. Pada saat maturitas, besarnya basis akan sama dengan
nol, karena harga spot pada saat itu akan sama dengan harga futures.
Pada akhir hari perdagangan akan ditentukan settlement price untuk kontrak futures.
Settlement price adalah nilai yang dianggap representatif untuk akhir hari
perdagangan. Sebuah komite dalam lembaga kliring disebut dengan pit committee
akan melihat semua perdagangan pada menit-menit terakhir dan mengidentifikasikan
rata-rata harga yang terjadi. Lembaga kliring kemudian menggunakan settlement
price untuk menentukan posisi investor (marked-to-market) sehingga keuntungan atau
kerugian akibat harga tersebut akan dengan cepat direfleksikan dalam rekening
ekuitas investor.
Selain menyediakan margin awal, investor juga harus tetap menjaga margin minimum
pada tingkat tertentu yang disebut dengan maintenance margin. Jika saldo dalam
rekening ekuitas kurang dari maintenance margin yang disyaratkan, maka investor
diminta untuk menambah dananya atau disebut dengan variation margin. Variation
margin adalah jumlah dana tambahan yang diperlukan untuk membuat saldo ekuitas
investor kembali berjumlah sebesar margin awal. Ada dua hal penting yang berkenaan
dengan variation margin, yaitu (1) variation margin harus dalam bentuk kas, dan (2)
jumlah variation margin yang diperlukan adalah sebesar jumlah dana yang diperlukan
untuk menaikkan ekuitas investor kembali ke posisi margin awal bukan posisi
maintenance margin.
Contoh prosedur Marked-to-market
Sebuah kontrak futures untuk aset ABC dengan harga futures pada saat settlement
date sebesar Rp1.000,00. Margin awal yang ditetapkan adalah sebesar Rp800,00 per
kontrak, dan maintenance margin adalah sebesar Rp600,00 per kontrak. Misalnya
pembeli membeli 500 kontrak pada harga futures sebesar Rp500.000,00, dan penjual
menjual kontrak dengan jumlah dan harga futures yang sama, sehingga margin awal
untuk pembeli dan penjual adalah sebesar Rp400.000,00. Maintenance margin untuk
keduanya adalah Rp300.000,00. Misalkan 3 hari setelah transaksi yang dilaksanakan
besarnya settlement price yang ditentukan berturur-turut adalah Rp900,00, Rp
700,00, dan Rp 800,00.
Penilaian Futures
Ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures
yang wajar (fair) dalam posisi ekuilibrium, yaitu sebagai berikut ini.
3. Kontrak SWAP
SWAP adalah sebuah kontrak transaksi finansial di mana dua pihak setuju untuk
bertukar arus kas secara periodik dalam periode tertentu sesuai aturan yang
disepakati bersama. Tiga jenis SWAP yang populer adalah sebagai berikut ini.
a) Currency SWAP
Dalam currency SWAP, masing-masing pihak membayar dalam suku bunga tetap
namun dengan mata uang berbeda. Currency SWAP mewajibkan pihak-pihak yang
bertransaksi untuk saling membayar pokok dalam mata uang yang berbeda pada awal
transaksi dan mengembalikannya pada akhir transaksi. Currency SWAP biasanya
digunakan untuk mengurangi risiko dalam fluktuasi mata uang.
Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9% (fixed interest rate) dan
perusahaan mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga mengambang. Di satu
sisi, perusahaan B menerbitkan obligasi dengan bunga mengambang LIBOR+1% dan
mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga tetap. Tiap perusahaan
dihadapkan pada interest risk karena adanya ketidaksesuaian (mismatch) antara
penerimaan bunga dan pembayaran bunga. Untuk mengantisipasi interest risk ini,
kedua perusahaan mengadakan interest rate swap. Dengan interest rate swap,
perusahaan A menukarkan penerimaan bunga variabelnya dan mendapatkan
pembayaran bunga tetap 9½% dari perusahaan B. Sementara itu, perusahaan B
menukarkan penerimaan bunga tetap dan mendapatkan pembayaran bunga
mengambang pada LIBOR+1/2% dari perusahaan A. Dari hasil pertukaran tersebut,
perusahaan A mendapatkan bunga tetap dan mempunyai kewajiban membayar bunga
tetap. Sedangkan perusahaan B mendapatkan bunga mengambang dan mempunyai
kewajiban membayar bunga mengambang. Pertukaran ini menghasilkan kesesuaian
(matching) antara penerimaan bunga dan kewajiban pembayaran bunga.
Di indonesia indeks yang dapat digunakan sebagai basis futures indeks adalah indeks
LQ 45.
(a) LQ 45 Futures
Kontrak futures LQ 45 merupakan salah satu kontrak futures finansial di Indonesia dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Kontrak perdagangan komoditas
diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Kontrak futures LQ 45 menggunakan
underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal sebagai benchmark saham-saham di Pasar
Modal Indonesia. Di tengah perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia,
indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking
secara keseluruhan dari pasar saham di Indonesia.
Untuk mengkonversi nilai per kontrak futures LQ 45 ke dalam nilai rupiah digunakan
sebuah contract multiplier, di mana setiap poin indeks LQ 45 berharga Rp 500.000,00.
Investor yang ingin membeli kontrak futures LQ 45 harus membayar margin awal
(initial margin) Rp 3.000.000,00 per kontrak.
Perdagangan kontrak futures LQ 45 ini memberikan banyak manfaat:
b) Hal-hal Umum
c) Jam Perdagangan
d) Pesanan Nasabah
Order Short yaitu terdiri dari Open Short dan Close Short;
Order Long yaitu terdiri dari Open Long dan Close Long.
6. Anggota Bursa tidak diperbolehkan melakukan transaksi di luar Bursa baik atas
kepentingan nasabah ataupun kepentingan sendiri atas KBIE
Sedangkan dari fungsi ekonominya, JFX melayani dua tujuan yang sangat penting yaitu
penemuan harga dan pemindahan risiko. Melalui proses permintaan dan penawaran
kontinyu, pasar akan sampai pada satu tingkat harga dimana pembeli dan penjual
dapat setuju untuk bertransaksi. Harga yang disetujui tersebut mewakili harga yang
terbaik selama waktu transaksi. Sebagai tambahan, para pengguna berdagang kontrak
berjangka untuk berbagai alasan yang berbeda. Hedger, yang telah menyadari
kemungkinan risiko harga, tetapi tidak menginginkannya, menggunakan pasar untuk
memindahkan risiko tersebut ke spekulator yang juga mempunyai asumsi tentang
risiko tersebut dan berharap keuntungan darinya. Terakhir, harga kontrak yang
diperdagangkan di floor ditangkap pada saat itu juga melalui sistem pencocokkan dan
pelaporan real time bursa yang dikenal sebagai JAFeTS dan akan disebarkan ke
seluruh dunia melalui jasa agen informasi kabel dan finansial seperti Reuters, Bridge
News, Bloomberg, dan banyak lainnya, untuk memastikan transparansi harga.
Informasi tunda harga dan pasar juga disebarkan melalui jaringan televisi dan radio
lokal, media lokal dan internasional, dan juga melalui internet.
Keamanan Bursa
BBJ memiliki banyak pengaman dengan standar yang tinggi untuk memproteksi
integritas bursa yaitu sebagai berikut ini.
(a) PT Kliring
Dalam melindungi integritas finansial pasar, BBJ bersama PT Kliring dan Jaminan
Bursa Komoditi (KJBK), mengadaptasi sistem pengamanan operasi dan finansial yang
dapat dibandingkan dengan praktek-praktek perdagangan internasional terbaik.
(b) Divisi Pengawasan
Divisi Pengawasan mempunyai tanggung jawab menyeluruh untuk menegakkan
integritas Pasar Berjangka BBJ. Divisi ini menjalankan tanggung jawab yang luas
melalui staf-stafnya yang kompeten dan dipilih secara hati-hati melalui audit yang
meliputi pengawasan harian dan teratur terhadap pasar dan anggotanya, kunjungan
teratur ke kantor-kantor anggota untuk audit lapangan dan mengawasi aktifitas di
lantai bursa.
(c) Divisi Operasi Perdagangan
Bertanggung jawab untuk mendeteksi setiap praktek curang dalam perdagangan,
penyalahgunaan, pelanggaran lainnya dari peraturan dan tata tertib BBJ. Tugasnya
antara lain memastikan seluruh pedagang di lantai mempunyai perilaku yang
profesional dan berstandar tinggi, melakukan audit teratur kepada anggota
menyangkut pelanggaran peraturan di lantai, menyelidiki pengaduan resmi dari
anggota, individual, PT Kliring, dan sumber-sumber lainnya dan menyelenggarakan
audit khusus atas permintaan komite perilaku bisnis di Bursa.
(d) Pendaftaran Pialang
Seorang anggota Bursa, yang memegang rekenign berjangka nasabah harus mempunyai
izin sebagai Pialang Berjangka dari Bappebti berdasarkan Undang-Undang
Perdagangan Berjangka 1997. Bappebti adalah lembaga pengawas independen
nasional yang bertanggung-jawab mengatur dan mengawasi seluruh perdagangan
berjangka di Indonesia.
(e) Posisi Wajib Lapor dan Batas Posisi Spekulatif
Anggota diwajibkan untuk melapor ke Bursa ketika pemilik rekening, atau salah satu
nasabahnya, mempunyai posisi yang sama atau mendekati level wajib lapor yang
ditentukan oleh Bursa untuk setiap kontrak. Batas ini diberlakukan dengan ketat untuk
mencegah manipulasi harga atau penyudutan pasar, sekaligus melindungi integritas
Bursa.
(f) Pemisahan Dana Nasabah
Anggota diwajibkan untuk membuat rekening bank terpisah utuk seluruh dana
nasabah. Dana Nasabah tidak dapat ditarik dari rekening yang terpisah kecuali untuk
tujuan pembayaran deposit dan margin, pembayaran debit kepada anggota dari
nasabahnya, dan uang yang ditarik atas otoritas nasabahnya. Anggota juga tidak
diperbolehkan untuk menggunakan uang yang dimiliki satu nasabah yang lain untuk
pembayaran marjin atau membiayai perdagangan dan posisi nasabah yang lain atau
anggota itu sendiri.
Poskan Komentar
Meme Bali
A geek that likes to do whatever I want...
Lihat profil lengkapku
Tugas Kampus
Akuntansi Keuangan (1)
Akuntansi Keuangan Lanjutan (2)
Analisis Informasi Keuangan (3)
Auditing dan Atestasi (24)
Bisnis Internasional (1)
Etika Bisnis dan Profesi (13)
Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial (4)
Manajemen (2)
Pancasila (3)
Pasar Modal (28)
Pelaporan dan Akuntansi Keuangan (18)
Pengantar Bisnis (4)
Perpajakan (25)
Sistem Informasi (18)
Sistem Informasi Akuntansi (3)
324990
Rupiah Exchange Rate
translate
Arsip Blog
▼ 2013 (165)
o ► Desember (15)
o ► Agustus (23)
o ► Juli (20)
o ► Juni (52)
o ▼ Mei (28)
Perancangan dan Pengendalian Organisasi Internasio...
Distribusi Kas
Likuidasi dan Disolusi
Peluang dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi N...
Etika Dalam Praktik Akuntansi Sektor Publik
Hukum Asuransi
Derivatif dan Hedging
Penyelesaian Audit
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
Pertimbangan atas Kemampuan Mempertahankan Kelangs...
Penggunaan Pekerjaan Spesialis
Surat Representasi Manajemen
Prosedur Audit Beban
Prosedur Audit Pendapatan
Prosedur Audit Aset Tetap
Prosedur Audit atas Piutang Dagang
Prosedur Audit Kas dan Setara Kas
Perencanaan
Teori Manajemen
Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
Fungsi Personalia
Fungsi Keuangan
Etika dalam Praktik Investasi dan Pasar Modal
Etika dalam Praktik Akuntansi Manajemen dan Akunta...
Etika dalam Praktik Auditing dan Etika dalam Prakt...
Mengelola Resiko Etika dan Manajemen Krisis
Etika dalam Praktik Auditing dan Etika dalam Prakt...
Bukti Audit serta Prosedur dan Dokumentasi Audit
o ► April (20)
o ► Maret (7)
► 2012 (1)
Entri Populer
Sampling Audit
SAMPLING AUDIT Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang
dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelom...
PENGERTIAN ASET TETAP Menurut PSAK No.16, Aktiva tetap adalah aktiva
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun...
Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya diturunkan dari atau tergantung pada
nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying assets)...
Penyelesaian Audit
MACAM-MACAM INDEKS DI BEI Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan
pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman b...
Treaty Shopping
Treaty Shopping adalah suatu skema yang dilakukan untuk mendapatkan fasilitas,
misalnya penurunan tarif pemotongan pajak ( withholding tax...
Follow by Email