AKUNTANSI PERPAJAKAN &

PERENCANAAN PAJAK
Yohanis Rura &
Kartini
 AKUNTANSI PAJAK
• UU KUP 1983 Pasal 1 angka 29, Istilah
Pembukuan, PROSES PENCAATAN TERATUR,
ASET, KEWAJIBAN, EKUITAS, PENGHASILAN,
BEBAN
• PEMBUKUAN, menjadi sumber menghitung
PPh, PPN, & PPnBM.
 WAJIB PEMBUKUAN
• SELURUH BADAN
• ORANG PRIBADI OMSET LEBIH Rp4,8 Milyar
 PENYIMPANAN BUKU
• AMAN, LAYAK, & WAJAR.
• PALING KURANG SAMPAI DALUARSA (10 THN).
 TUJUAN AKUNTANSI PAJAK
• Menyajikan LAPORAN KEUANGAN
• Ketentuan pajak MENGIKAT warga negara
(bukan pilihan).
 UTANG/PIUTANG PAJAK
NO UTANG PAJAK PIUTANG PAJAK SELESAI
1 PEMOTONG TERPOTONG PENYETORAN/PELAPORAN
2 PEMUNGUT TERPUNGUT PENYETORAN/PELAPORAN
 UTANG PAJAK
NO JENIS PAJAK KETERANGAN
1 PPN / PPnBM WAPU ATAU PENJUAL
2 PPh 21 PEMOTONG
3 PPh 22 WAPU
4 PPh 23 PEMOTONG
5 PPh 26 PEMOTONG
6 PPh 4 (2) Final sewa tanah/bangunan PEMOTONG
 PIUTANG PAJAK
NO JENIS PAJAK KETERANGAN
1 PPh 22 TERPUNGUT
2 PPh 23 TERPUNGUT
3 PPh 24 BAYAR SENDIRI
4 PPh 25 BAYAR SENDIRI
5 Fiskal Luar Negeri BAYAR SENDIRI
6 PPN MASUKAN BAYAR SENDIRI
 PELUNASAN PAJAK
NO JENIS PAJAK KETERANGAN
1 PPh 4 (2) PUSAT
2 PBB DAERAH
3 BEA MATERAI PUSAT
4 BPHTB DAERAH
5 PAJAK & RETRIBUSI DAERAH DAERAH
 PENGHAPUSAN PIUTANG
• UU NO 36 THN 2008 PSL 6 (1): Piutang tidak
tertagih dapat DIBEBANKAN:
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam lap.
Komersial,
2. Daftar diserahkan ke Direktorat Pajak, dan
3. Telah diserahkan perkara penagihan kepada
pengadilan negeri atau piutang negara.
4. Atau debitur kecil – tidak lebih Rp100juta (syarat
tidak berlaku).
 Piutang tidak tertagih lembaga pembiayaan
dapat dibiayakan (Kredit Tidak lebih Rp5jt)

• Kredit usaha keluarga prasejahtera

• Kredit Usaha Tani
• Kredit Kepemilikan Rumah Sangat Sederhana
• Kredit Usaha Kecil
• Kredit Usaha Rakyat
• Kredit Kecil Lainnya
DAFTAR PIUTANG KE DIRJEN PAJAK
• NAMA
• NPWP
• ALAMAT
• JUMLAH PIUTANG
 KREDIT WAJIB NPWP
• Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Nomor : 28/83/KEP/DIR tanggal 12 Oktober
1995 , KREDIT DI ATAS Rp50 JUTA.
 AKUNTANSI ASET TETAP
A. BERWUJUD (TDK DISUSUTKAN & DAPAT)
B. TIDAK BERWUJUD (PATEN, HAK CIPTA,
GOODWILL)
 PEROLEHAN ASET BERWUJUD
1. DIBELI
2. DIBANGUN
3. DITUKAR
 PEROLEHAN ASET DIBELI
HARGA BELI SAMPAI SIAP DIGUNAKAN
 PEROLEHAN ASET DIBANGUN
• BIAYA PEMBANGUNAN DITAMBAH BUNGA
SELAMA MASA KONSTRUKSI
 PEROLEHAN ASET - DITUKAR
• SEJENIS – KEUNTUNGAN TIDAKBOLEH DIAKUI
• TIDAK SEJENIS – MENGGUNAKAN NILAI PASAR
 PENYUSUTAN AKTIVA
• METODE GARIS LURUS
• METODE SALDO MENURUN
• METODE LAIN (PERTAMBANGAN)
 SAAT MULAI PENYUSUTAN
• SETELAH PEMBAYARAN,
• SAAT SIAP DIGUNAKAN,
• SAAT SIAP BERPRODUKSI.
 PENGGOLONGAN PENYUSUTAN
KELOMPOK MASA MANFAAT M GARIS LURUS SALDO MENURUN
BUKAN BANGUNAN
KELMPOK 1 4 THN 25% 50 %
KELOMPOK 2 8 THN 12,5% 25 %

KELOMPOK 3 16 THN 6,25% 12,5 %

KELOMPOK 4 20 THN 5% 10 %

BANGUNAN
PERMANEN 20 THN 5%
TDK PERMANEN 10 THN 10%
 KELOMPOK AMORTISASI
KELOMPOK MASA MANFAAT GARIS LURUS SALDO MENURUN
KELOMPOK 1 4 TAHUN 25 % 50 %
KELOMPOK 2 8 TAHUN 12,5% 25 %
KELOMPOK 3 16 TAHUN 6,25% 12,5 %
KELOMPOK 4 20 TAHUN 5% 10%
 PAJAK TANGGUHAN
• AKTIVA PAJAK TANGGUHAN
• KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN