Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
1.
2.
3.
4.
(201411120)
(201411121)
(201411123)
(201411124)
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
BAB II PERMASALAHAN......................................................................................................5
A. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
B. Tujuan Penulisan Masalah.............................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A.
B.
C.
D.
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................24
A. Kesimpulan..................................................................................................................24
B. Saran............................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Penaksiran
bagi manajer
bentuk dan
dan
peramalan
perusahaan untuk
kurva
biaya
biaya
sangat
menemukan
suatu
berguna
dan menentukan
perusahaan. Penaksiran
biaya
jangka
pendek
panjang. Pemahaman
fungsi
pendek
optimalisasi
maupun
biaya
untuk
untuk
waktu
waktu
jangka
jangka
output
perusahaan.
Untuk
waktu
jangka
bahwa fungsi biaya jangka panjang ini menunnjukkan alternatif ukuran pabrik saat
ini.
Biaya jangka panjang tersebut tidak boleh diinterpretasikan sebagai perkiraan
biaya dari berbagai ukuran pabrik untuk masa yang akan datang, karena baik
teknologi maupun harga faktor produksi relatif cenderung berubah, sehingga dapat
menyebabkan fungsi biaya jangka panjang tersebut menjasi tidak akurat lagi. Untuk
menaksir biaya masa datang tersebut, kita perlu meramalkan perubahan teknoligi dan
perubahan rasio harga faktor produksi serta mengisolasinya dari pengaruh inflasi pada
waktu yang akan datang.
BAB II
PERMASALAHAN
A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB III
PEMBAHASAN
mempelajari
penaksiran
fungsi
biaya,
fungsi
biaya.
Penaksiran
fungsi
biaya
mengevaluasi
penentuan
biaya
produk,
yaitu
apakah
biaya
produksi
produk
jika
perusahaan
akan
1. Ekstrapolasi sederhana
Ekstrapolasi berarti menghubungkan nilai nilai dengan
titik-titik di luar kisaran yang ditunjukkan oleh data dasar
yang
kita
miliki,
dengan
cara
memproyeksikannya
sederhana
merupakan
metode
untuk
output
memperjelas
lainnya (Arsyad,
konsep
ekstrapolasi
2011).
Untuk
sederhana,
dapat
Jumlah
output
7.000
7.500
Biaya
variabel
total
42.000.000
?
Pembahasan:
= 6000
7000
tambahan biaya
Output
minggu
Output minggu 1
= 7.500 7.000
= 500 unit
Tambahan biaya variabelnya adalah = 500 unit x
6.000
= 3.000.000
tambahan VC
= Rp.42.000.000 +
Rp.3.000.000
= Rp. 45.000.000
Jika tidak ada prubahan biaya lainnya sebagai akibat adanya
keputusan
untuk
memenuhi
pesanan
toko
itu,
kita
dapat
2. Analisis Gradien
9
Analisis
bertujuan untuk
gradien
merupakan
yang
analisis
tertentu
untuk
(Arsyad,
mengetahu
2011).
biaya
output. Gradien
matematis,
analisis
gradien
MC
menunjukkan
perubahan
TC
yang
hanya
Minggu
Minggu 1
Minggu 2
Jumlah
outpu
t7.000
7.500
Biaya
variabel
total
42.000.000
45.000.000
TC
Q
10
Gradien =
45.000.000 42.000.000
7.500 7.000
3.000.000
=
500
= 6.000
PT
GITA
PRATIWI
menerima
pesanan
untuk
500
13.500
4.
yang
lebih
banyak,
maka
kita
dapat
terhadap
(measurement
masalah
error).
Data
kesalahan
biaya
harus
pengukuran
mencakup
MC
yang
dihasilkan
oleh
analisis
regresi
13
Jika
kita
menganggap
14
bahwa
hubungan
fungsional
tersebut
dengan
section).
Jika kita ingin mengetahui ada tidaknya keadaan economies, costant, atau
diseconomies of plant size, maka kita harus membuat spesifikasi hubungan
fungsional pangkat tiga (kubik), karena hubungan ini merupakan bentuk
fungsional yang paling konsisten untuk melihat adanya ketiga kemungkinan
kadaan tersebut. Jika terjadi increasing returns to plant size dan kemudian terjadi
descreasing return to plant size, maka koefisien koefisien dari output (Q)
pangkat dua dan pangkat tiganya akan merupakan determinan yang signifikan
bagi tingkat biaya total, dengan tanda negative untuk koefisien pangkat dua dan
positif bagi koefisien pangkat tiga. Seandainya koefisien pangkat tiga tersebut
merupakan determinan yang tidak signifikan, maka: jika tanda koefisien pangkat
dua tersebut positif berarti menunjukkan keadaan increasing returns to plant size,
atau decreasing returns to plant size.
Jika output pangkat da maupun pangkat tiga merupakan determinan
yang tidak signifikan bagi biaya biaya, maka mungkin persamaan yang linier
yang lebih cocok dengan dta yang tersedia. Selanjutnya, titik perhatian kita
arahkan pada tanda kostanta pada persamaan linier tersebut. Jika tandanya positif,
maka kurva TC (jangka panjang) memiliki titik potong (intersep) yang positif;
dan Long-ru Average Cost (LRAC)-nya harus semakin menurun jika tingkat
output ditingkatkan. Oleh karena itu, data yang kita miliki itu menunjukkan
adanya economies of plant size pada kisaran observasi tersebut. Sebaliknya, jika
kostanta tersebut tandanya negative, mala LRAC pasti terus meningkat pada
kisaran observasi data yang kita miliki, dan ini mencerminkan terjadinya
diseconomies of plant size. Akhirnya, jika kostanta tersebut besarnya adalah nol,
malka kita dapat menyimpulkan bahwa terjadi keadaan costant returns to plant
size pada kisaran output yang diteliti.
Seandainya sebuah fngsi pangkat (power function), sepert TC= aQ b
merupakan bentuk paling cocok dengan data yang tersedia, maka besarnya
pangkat b akan menunjukkan apakah keadaan yang terjadi adalah increasing (jika
b < 1), descreasing (jika b> 1), atau constant returtns to plant size (jika b=1).
16
Ada dua masalah pokok dalam penggunaan data seksi silang ini bagi penaksiran
kurva biaya rata-rata jangka panjang. Masalah pertama adalah masalah yang
timbul karena observasi yang dikumpulkan sama sekali bukan merupakan titik
titik pada kurva biaya rata-rata jangka panjang (LRAC).
Pada mulanya tampak terjadi economies of plant size dan terjadi
diseconomies of plant size pada pabrik ke empat dan ke lima yang terbesar. Hal
tersebut ditunjukkan oleh keadaan bahwa mula-mula average cost (AC) turun
tetapi kemudian naik ketika kita menghadapi pabrik yang lebih besar.
Masalah kedua yang ditimbulkan oleh data seksi silang ini adalah
bahwa banyak pabrik yang tidak dapat beropersi pada tingkat harga dan
produktivitas factor produksi yang sama. Jika pabrik-pabrik tersebut beroperasi di
lingkungan geografis, politis dan sosio-ekonomies yang berbeda, maka baik harga
maupun produktivitas factor produksi akan berbeda-beda di antar pabrik-pabrik
tersebut. Jika hal ini terjadi, maka analisis regresi akan menunjukan economies
atau diseconomies of plant to size dimana perbedaan-perbedaan biaya secara
actual ditentukan oleh perbedaan harga dan produktivitas factor produksi. Dapat
pula terjadi bahwa perbedaan-perbedaan dalam hal ini akan mengaburkan sama
sekali adanya economies dan diseconomies of plant size yang sama hanya akan
dapat dilihat jika pengaruh harga dan produktivitas factor produksi yang berbeda
dihilangkan dari data.
Penaksiran kurva LRAC ini beramsusmsi bahwa semua ukuran pabrik yang
ditunjukkan adalah dari tahun yang sama karena itu memiliki teknologi yang
sama, di mana teknologi ini merupakan teknologi yang paling mutakhir. Sebagian
dari perbedaan perbedaan dalam produktivitas tenaga kerja cenderung terjadi
pada biaya output seksi silang yang disebabkan oleh perbedaan tahun pembuatan
dari pabrik-pabrik yang diteliti, yaitu dari pabrik yang baru sampai pabrik lama
dalam efisiensi yang minimal (perbedaan lain dalam produktivitas tenaga kerja
berkaitan dengan perbedaan dalam tingkat pendidikan, training, motivasi para
pekerja, dll). Analisis regresi dengan data seksi silang untuk tahun yang berbeda
cenderung memberikan hasil yang tidak dapat dipercaya dan karenanya harus
dihindarkan.
17
D. Peramalan Biaya
Peramalan biaya diperlukan apabila keputusan keputusan yang akan kita
ambil mencakup tingkat biaya untuk periode periode yang akan datang, seperti
misalnya dalam keputusan mengikat kontrak, keputusan untuk membeli atau membuat
sendiri, atau keputusan keputusan lain yang mempunyai implikasi biaya bukan
hanya periode sekarang. Peramalan biaya untuk berbagai tingkat output pada periode
yang akan datang memerlukan penaksiran tentang perubahan efisiensi proses produksi
secara fisik, plus perubahan harga factor produksi yang digunakan dalam proses
produksi. Perubahan efisiensi factor factor produksi ini akan mengubah bentuk
kurva total product (TP) yang berkaitan dengan proses produksi tersebut. Jika harga
factor produksi diperkirakan akan berubah, maka hubungan antara kurva TP dengan
kurva Toal variable cost (TVC)-nya akan berubah. Karena itu perubahan dalam biaya
masa yang akan datang akan merupakan akibat dari pengaruh ini.
1. PERUBAHAN FAKTOR PRODUKTIVITAS FAKTOR PRODUKSI
Jika kita memperhatikan efisiensi dari proses produksi untuk
periode-periode yang akan datang, maka kita harus memperkirakan
bahwa produktivitas factor produksi tersebut akan berubah sepanjang
waktu. Mesin dan peralatan lain misalnya, diharapkan untuk lebih
efisien jika diukur dari output per jam yang hasilnya (atau berdasarkan
kriteria yang lain)- karena penerapan kemajuan teknologi pada mesinmesin tersebut. Meningkatnya penggunaan mesin dan peralatan yang
dikendalikan dengan computer telah menyebabkan meningkaynya
produktivitas peralatan modal secara cukup besar pada waktu
belakangan ini. Seperti halnya produktivitas modal, produktivitas
tenaga kerja juga diharapkan meningkat dengan berjalannya waktu,
karena tingkat pendidikan karyawan yang lebih tingg dan semakin
berpengalamannya para karyawan dengan proses produksi mekanis.
Sebaliknya, perubahan sikap terhadap pekerjaan atau factor sosiologis
lainnya mendorong kita untuk meramalkan bahwa produktivitas tenaga
kerja akan turun dimasa yang akan datang.
18
19
Jika
kekuatan
pasar
di
pasar
factor-faktor
produksi
akan
biaya.
Dengan
distribusi
probabilitas
tertentu
yang
21
22
Log SRAC
(Y)
0,9542
0,8573
0,8129
0,7672
Log Q
(X)
2,1761
2,4393
2,5411
2,6990
XY
X2
0,9542
0,8573
0,8129
0,7672
3,3916
2,1761
2,4393
2,5441
2,699
9,8585
2,0764
2,0912
2,0681
2,0707
8,3064
4,7354
5,9502
6,4724
7,2846
24,4426
Y
Y=
3,3916
=
= 0,8479
X
X=
9,8585
=
= 2, 4646
XY - XY
=
X (X)
2
= - 0,3627
4(24,4426) (9,8585)
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penaksiran biaya berkaitan dengan tingkat biaya pada tingkat output pabrik
dari peusahaan dengan biaya relatif dari ukuran pabrik lainnya yang tersedia bagi
perusahaan tersebut. Dalam situasi jangka pendek kita berhadapan dengan prilaku AVC
dan MC, plus biaya inkremental lainnya yang diperlukan karena penggunaan beberapa
faktor produksi tetap secara penuh (full utilization). Penaksiran biaya jangka panjang
mencakup tingkat biaya per unit dari berbagai ukuran pabrik, berdasarkan harga faktor
produksi sekarang dan bentuk teknologi yang digunakan
Metoda penaksiran biaya jangka pendek yang dibahas adalah metoda
ekstrapolasi, analisis gradien, analisis regresi dengan data tuntut waktu. Kemungkinan
biaya jangka panjang bisa ditaksir dengan menggunakan analisis regresi dengan data
seksi silang.
Peramalan biaya mensyaratkan penaksiran tingkat biaya untuk periode-periode
yang akan datang, di mana produktivitas dan harga faktor-faktor produksi akan berbeda
dari tingkat yang sekarang. Trend-trend produktivitas yang tampak pada tahun-tahun
terakhir dapat digunakan untuk meramalkan perubahan biaya di masa-masa yang akan
datang.
Kurva learning, apabila ditaksir dari proses produksi tertentu, akan
memungkinkan kita memprediksi biaya per unit pada masa yang akan datang,
berdasarkan garis yang paling cocok (the line of the best fit) dengan biaya rata-rata
yang diteliti jika volume kumulatif naik. Proses produksi cenderung menjadi lebih
efisien dalam memproduksi suatu iyem tertentu, karena adanya pengalaman dalam
proses produksi tersebut. Biaya per unit cenderung untuk turun juka fungsi output
mengalami penurunan, dan sebuah perusahaan dapat menggunakan data biaya per unt
masa lalu yang dikumpulkan untuk memprediksi atau memproyeksi biaya per unit masa
yang akan datang.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
25
Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan
bagi rekan-rekan Mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
26
27