Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Program Studi S1, Manajemen – Akuntansi

STIE Bisnis Indonesia


Mata Kuliah : MANAJEMEN BIAYA
Dosen : Dilawatil Hikmah, SE. MM.
Hari : Rabu Jam :
Tanggal : 09 Agustus 2023 Waktu :
Sifat Ujian : Kelas :

Dilawatil Hikmah, SE. MM. Sutarti, S.E, MM

NAMA : TIYA AGUSTINA


NIM : 3360201350002

1. Sebutkan dan jelaskan metode-metode penentuan harga pokok proses?


Jawab .
Ada beberapa metode penentuan harga pokok proses yang umum digunakan dalam
akuntansi biaya. Berikut adalah beberapa di antaranya beserta penjelasannya:

1. **Metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Method):** Metode ini menghitung


harga pokok rata-rata dari seluruh unit produksi, baik yang selesai maupun yang masih
dalam proses. Harga pokok per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi
dengan total unit yang diproduksi.

2. **Metode FIFO (First In, First Out):** Metode ini menganggap bahwa unit produksi yang
pertama kali masuk proses produksi juga pertama kali selesai. Harga pokok dihitung
berdasarkan biaya bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan pada unit yang pertama
kali masuk.

3. **Metode LIFO (Last In, First Out):** Metode ini menganggap bahwa unit produksi yang
terakhir masuk proses produksi adalah yang pertama selesai. Harga pokok dihitung
dengan mengambil biaya bahan baku dan tenaga kerja dari unit yang terakhir masuk.
4. **Metode Harga Tetap (Standard Cost Method):** Metode ini menggunakan biaya
standar yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai dasar untuk menghitung harga pokok.
Perbedaan antara biaya standar dan biaya aktual digunakan untuk menghitung varian
biaya.

5. **Metode Harga Perolehan Aktual (Actual Cost Method):** Metode ini menghitung
harga pokok berdasarkan biaya aktual yang dikeluarkan selama proses produksi, termasuk
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.

6. **Metode Metode Gabungan (Hybrid Method):** Metode ini menggabungkan beberapa


metode di atas untuk menghasilkan hasil yang lebih akurat, tergantung pada situasi dan
karakteristik bisnis.

Pemilihan metode penentuan harga pokok proses tergantung pada kebijakan perusahaan,
jenis produk, dan tujuan analisis biaya yang ingin dicapai.

2. Sebutkan karakteristik harga pokok bersama (joint product)?


Jawab.
Harga pokok bersama (joint product) adalah suatu konsep dalam akuntansi biaya yang
mengacu pada produksi bersama dari dua atau lebih produk yang memiliki biaya bersama
dalam proses produksinya. Karakteristik utama dari harga pokok bersama adalah:

1. **Produksi Bersama:** Harga pokok bersama terjadi ketika dua atau lebih produk yang
berbeda diproduksi secara bersamaan dalam satu proses produksi. Produk-produk ini
mungkin memiliki nilai atau penggunaan yang berbeda.

2. **Pemisahan Produk:** Setelah proses produksi selesai, produk-produk tersebut harus


dipisahkan dan diidentifikasi sebagai produk individu. Pemisahan ini dapat melibatkan
tahapan tambahan dalam proses atau pengelompokan produk berdasarkan karakteristik
tertentu.

3. **Biaya Bersama:** Selama proses produksi, biaya-biaya seperti bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead pabrik dapat dibagi di antara produk-produk yang dihasilkan. Biaya ini
menjadi biaya bersama yang harus diatribusikan ke masing-masing produk.

4. **Nilai Individual:** Meskipun diproduksi secara bersamaan, produk-produk tersebut


memiliki nilai individu yang berbeda dan mungkin dijual dengan harga yang berbeda. Oleh
karena itu, penentuan harga jual dan margin keuntungan per produk perlu dipertimbangkan
secara terpisah.
5. **Keputusan Produksi:** Pengambilan keputusan terkait proses produksi dan alokasi
sumber daya harus mempertimbangkan kontribusi relatif dari masing-masing produk
terhadap total pendapatan dan laba perusahaan.

6. **Pentingnya Alokasi Biaya:** Alokasi biaya yang tepat dan akurat terhadap setiap
produk harga pokok bersama menjadi penting untuk mengukur kinerja produk,
menetapkan harga jual yang wajar, dan membuat keputusan bisnis yang informasional.

7. **Kemungkinan Sub-Produk dan Sisa Produk:** Dalam beberapa kasus, proses produksi
harga pokok bersama dapat menghasilkan produk sampingan atau sisa produk yang
memiliki nilai ekonomis. Pengelolaan dan pemanfaatan produk-produk ini juga merupakan
aspek penting dalam manajemen biaya harga pokok bersama.

Pemahaman karakteristik ini penting bagi perusahaan yang terlibat dalam produksi harga
pokok bersama untuk mengelola biaya, mengambil keputusan yang tepat, dan
mengoptimalkan hasil dari produksi bersama ini.

3. Sebutkan dan jelaskan proses untuk menentukan varians biaya standar?


Jawab.
Proses untuk menentukan varians biaya standar melibatkan perbandingan antara biaya
standar yang telah ditetapkan sebelumnya dengan biaya aktual yang terjadi selama proses
produksi. Varians biaya standar membantu manajemen dalam mengidentifikasi penyebab
perbedaan antara biaya yang diharapkan dan biaya yang sebenarnya. Berikut adalah
langkah-langkah dalam proses menentukan varians biaya standar:

1. **Penetapan Biaya Standar:** Pertama-tama, perusahaan harus menetapkan biaya


standar untuk berbagai elemen biaya, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik. Biaya standar ini berdasarkan estimasi atau pengalaman sebelumnya
dan digunakan sebagai acuan atau standar untuk membandingkan dengan biaya aktual.

2. **Pencatatan Biaya Aktual:** Selama proses produksi, biaya aktual yang terjadi harus
dicatat dengan cermat. Ini mencakup biaya bahan baku yang digunakan, jam kerja tenaga
kerja langsung, dan alokasi overhead pabrik yang sebenarnya.

3. **Perhitungan Varians Biaya Standar:** Setelah biaya aktual tercatat, varians biaya
standar dapat dihitung. Ada beberapa jenis varians yang umumnya dihitung:

- **Varians Biaya Bahan Baku:** Perbandingan antara biaya bahan baku aktual yang
digunakan dengan biaya bahan baku standar yang seharusnya digunakan.
- **Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung:** Perbandingan antara biaya tenaga kerja
langsung aktual yang dikeluarkan dengan biaya tenaga kerja langsung standar yang
seharusnya dikeluarkan.
- **Varians Overhead Pabrik:** Perbandingan antara alokasi overhead pabrik aktual
dengan alokasi overhead pabrik standar.

4. **Analisis Varians:** Setelah varians dihitung, manajemen perlu menganalisis penyebab


perbedaan antara biaya standar dan biaya aktual. Varians bisa disebabkan oleh
faktor-faktor seperti perubahan harga bahan baku, efisiensi produksi, atau perubahan
metode kerja.

5. **Tindakan Korektif:** Berdasarkan analisis varians, langkah-langkah korektif dapat


diambil. Jika varians di luar batas toleransi atau signifikan, manajemen dapat mengambil
tindakan untuk mengatasi penyebab varians dan meningkatkan efisiensi atau
pengendalian biaya.

6. **Pelaporan:** Hasil dari perhitungan varians biaya standar dan analisisnya perlu
dilaporkan kepada manajemen. Laporan ini membantu manajemen dalam mengawasi
kinerja produksi, mengidentifikasi tren, dan mengambil langkah-langkah perbaikan.

Dengan melakukan proses ini secara berkala, perusahaan dapat memahami dengan lebih
baik bagaimana biaya aktual dibandingkan dengan biaya standar yang telah ditetapkan,
dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi dan pengendalian
biaya.

4. Data – data kegiatan yang dipunyai oleh CV. Berkah untuk dianalisis adalah

sebagai berikut:
Jam tenaga kerja langsung actual 4.500 jam
Jam tenaga kerja langsung menurut 6.000 jam
standar
Kapasitas normal 5.000 jam
Biaya overhead pabrik actual Rp. 30.000.000
Biaya overhead pabrik yang
direncanakan
Overhead variable Rp. 10.000.000
Overhead tetap Rp. 15.000.000
a) Hitunglah total penyimpangan dengan metode dua selisih, apakah
menguntungkan (M)/ favorable (F) atau tidak menguntungkan

(TM)/unfavorable (UF) dan buatlah bagannya?

b) Dengan menggunakan metode tiga selisih hitunglah :


penyimpangan pengeluaran,
penyimpangan efisiensi,
penyimpangan kapasitas menganggur, dan
total penyimpangan biaya overhead pabrik

Jawab.

a) Menggunakan metode dua selisih:

1. Penyimpangan Jam Tenaga Kerja Langsung:


4.500 jam (Actual) - 6.000 jam (Standar) = -
1.500 jam (UF)

2. Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik: Rp.


30.000.000 (Actual) - Rp. 25.000.000
(Direncanakan) = Rp. 5.000.000 (UF)

Total Penyimpangan = Penyimpangan Jam +


Penyimpangan Biaya = -1.500 jam (UF) + Rp.
5.000.000 (UF) = Rp. 5.000.000 (UF)

Jadi, total penyimpangan adalah Rp. 5.000.000


(Unfavorable).

Bagannya.
b) Menggunakan metode tiga selisih:

1. Penyimpangan Pengeluaran: Rp. 30.000.000


(Actual) - Rp. 25.000.000 (Direncanakan) =
Rp. 5.000.000 (UF)

2. Penyimpangan Efisiensi Jam Tenaga Kerja


Langsung: (4.500 jam - 5.000 jam) x Biaya
Overhead Pabrik Standar per Jam = (-500
jam) x Rp. 10.000 = Rp. 5.000.000 (UF)

3. Penyimpangan Kapasitas Menganggur:


(5.000 jam - 4.500 jam) x Biaya Overhead
Pabrik Standar per Jam = 500 jam x Rp.
10.000 = Rp. 5.000.000 (F)
Total Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik =
Penyimpangan Pengeluaran + Penyimpangan
Efisiensi + Penyimpangan Kapasitas = Rp.
5.000.000 (UF) + Rp. 5.000.000 (UF) + Rp.
5.000.000 (F) = Rp. 5.000.000 (UF)

Jadi, total penyimpangan biaya overhead


pabrik adalah Rp. 5.000.000 (Unfavorable)

Anda mungkin juga menyukai