Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA


PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA
PENERAPAN MESIN TERINTEGRASI DENGAN METODE
FULL COSTING DI UKM TAHU PAK UDIN

PEBI YANTO DARMAWAN


1970031017

ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2022
1. LATAR BELAKANG
UKM Tahu Pak Udin merupakan salah satu usaha yang ada di
Kecamatan Batu Aji yang kegiatannya memproduksi tahu putih yang
kemudian 80% di jadikan tahu goreng dan dipasarkan ke berbagai daerah
sekitarnya. Proses produksi di UKM masih tergolong sederhana, dimana
kegiatan produksi dilakukan secara manual. Kemudian diterapkan mesin
yang terintegrasi yaitu pemasangan mesin pada proses perebusan hingga
proses penyaringan.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
a. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa)
b. Volume produksi
c. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain
dari manufaktur
d. Periode akuntansi
e. Suatu keputusan, tindakan, atau evaluasi

3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis harga pokok
produksi tahu sebelum dan sesudah penerapan mesin terintegrasi dengan
metode Full costing.

4. LANDASAN TEORI
Menurut Mulyadi (2012) biayanya adalah Pengukuran Pengorbanan
Sumber Daya Ekonomi dalam mata uang, telah terjadi atau mungkin terjadi
untuk tujuan ini menegaskan. Ada dua jenis pembuatan produk Kelompok
biaya: biaya produksi dan biaya non-produksi. Biaya produksi adalah biaya
yang dikeluarkan mengolah bahan mentah menjadi produk, daripada biaya
produksi biaya yang dikeluarkan kegiatan non produktif seperti kegiatan
pemasaran dan administrasi dan Umum. Biaya produksi menutupi biaya
produksi untuk Hitung biaya dan biaya produk jadi Produk pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses. UKM tahu Pak Udin salah Sebuah
bisnis di kabupaten Batu Aji, aktivitasnya menghasilkan tahu putih
Kemudian 80% dibuat menjadi tahu goreng dan dijual ke berbagai daerah
lingkungan. Persaingan industri semakin ketat kuat, setiap perusahaan atau
bisnis kecil Usaha Menengah (UKM) akan selalu berusaha Tingkatkan
kinerja untuk bertahan hidup panjang. Hitung biaya produksi benar dalam
Tentukan harga jual dan keuntungan yang diharapkan Dapatkan. Masih
tersedia di UKM Tahu Pak Udin Beberapa masalah dalam proses Rebus
tahu yang sudah disaring. di daerah itu Ini berlaku untuk mesin terintegrasi,

2
jadi Proses produksi tidak lagi berjalan secara manual. Dalam hal ini, lanjut
Hitung biaya produksi sebelum dan sesudah menerapkan proses mesin
tergabung. Biaya komersial termasuk dua Klasifikasi Umum: Beban
Pemasaran dan beban administrasi. Biaya pemasaran Mulai dengan biaya
produksi akhir. Artinya, pada saat proses pembuatannya Selesai dan produk
dalam keadaan ready menjual. Biaya pemasaran termasuk biaya Promosi,
penjualan dan pengiriman. Beban Biaya administrasi, termasuk yang terjadi
dalam komando dan kendali mengatur. Tidak semua beban seperti ini
Dialokasikan sebagai biaya administrasi Biaya terkait Produksi Termasuk
dalam biaya ini adalah Biaya variabel dan biaya tetap. Biaya Variabel
adalah biaya yang ditampilkan Jumlah unit yang relatif konstan Perubahan
Lingkup Aktivitas terkait. Biaya tetap adalah konstan Total dalam rentang
yang releva Biaya terkait Departemen produksi atau departemen lain
Termasuk dalam biaya ini adalah Produksi dan Layanan dan alokasi biaya
Biaya yang terkait dengan periode akuntansi. Biaya dapat diklasifikasikan
sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran pendapatan. Masukkan
pengeluaran modal untuk menghasilkan pendapatan di periode mendatang
dan laporkan sebagai aset. Beban pendapatan memberikan manfaat untuk
periode berjalan dan dilaporkan sebagai beban. Aset akhirnya menjadi
beban ketika dikonsumsi atau tidak digunakan. Biaya Terkait dengan
Keputusan, Tindakan, atau Evaluasi Ketika memilih kemungkinan tindakan
atau alternatif, penting untuk menentukan biaya (dan pendapatan,
pengurangan biaya, dan tabungan) yang terkait dengan pilihan itu.
Memikirkan hal-hal yang tidak relevan adalah buang-buang waktu dan
mengalihkan perhatian dari hal-hal yang tidak relevan. Terlebih lagi, faktor
yang tidak berkorelasi dapat disalahartikan sebagai faktor yang berkorelasi.
Dalam (Djumali, 2014) harga pokok produksi merupakan gugusan berasal
biaya-biaya yang dikeluarkan buat memperoleh serta memasak bahan baku
menjadi barang jadi. di umumnya elemen biaya tersebut dikelompokkan
sebagai tiga golongan yaitu Bahan baku langsung, energi Kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik (tetap serta Variabel). Ketiga golongan biaya
tadi wajib diklasifikasikan sesuai dengan jenis, sifat, dan sikap biaya buat
menanggulangi ketidakpastian harga utama produksi dan mengetahui
berapa besaran biaya sebenarnya buat membuat suatu produk. pada
menentukan harga pokok produksi terdapat aneka macam cara atau metode
yg bisa dipergunakan seperti full costing serta variabel costing.
1. Full costing
Full Costing yang dituliskan oleh Mulyadi (2012) pada (Kusmanto,
2015) ialah metode penentuan cost produksi yg memperhitungkan
semua unsur biaya produksi kedalam harga utama produksi, yg terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja pribadi, dan biaya
overhead pabrik, baik yg berperilaku permanen maupun variabel.

3
dengan demikian cost produksi menurut metode full costing terdiri
asal unsur-unsur biaya produksi sebagai berikut:
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx +
Harga Pokok produksi xxx

Sistem perjuangan dengan Proses Terintegrasi

1. taktik Desain Pengembangan Produk Terintegrasi (PPT)


berdasarkan Gupta (2010) pada (Ahmad, 2016) seni manajemen ini
dibutuhkan dapat membentuk perusahaan mencapai beberapa hal
berikut.

a. Menanggapi permintaan pengguna secara cepat dengan


memasukkan pandangan baru serta teknologi baru ke pada produk

b. membuat produk yg memuaskan asa pengguna

c. beradaptasi menggunakan keragaman lingkungan usaha

d. menghasilkan inspirasi dengan mengombinasikan elemen yg telah


terdapat buat membangun nilai (value) yg baru.

2. strategi Desain Melalui Rekayasa balik

buat membangun persaingan yg semakin kompetitif pada persaingan


produk, perusahaan tertentu tidak memiliki sumber daya yg relatif
dalam berbagi produk. seni manajemen pengembangan produk
melalui rekayasa maju (forward engineering), yaitu berawal berasal
pemikiran tak berbentuk serta berakhir menggunakan bentuk fisik
produk, membutuhkan saat dan sumber daya yang cukup akbar.

3. seni manajemen Desain Modular

Lingkungan pasar yg secara cepat berubah menuntut perusahaan


supaya dapat mengakomodasi banyak sekali kebutuhan tersebut.
tetapi, disatu sisi perusahaan dituntut efisien dalam persoalan biaya .
seni manajemen desain produk modular adalah jawaban atas
tantangan tadi. seni manajemen desain produk modular menawarkan
kemampuan membentuk variasi produk dengan biaya yang rendah.
Definisi desain modular secara awam adalah penguraian produk
sebagai modul-modul menggunakan antarmuka tertentu yang bisa
menghasilkan produk menggunakan kemampuan adaptasi yg

4
menghasilkan banyak sekali variasi produk secara simpel dengan
mengubah modul-modul tadi.

5. PENGOLAHAN DATA
Biaya Produksi tahu Dari hasil penelitian yang dilakukan, biaya
untuk proses produksi dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini. Sebagai
bahan baku dalam produksi tahu yaitu kacang kedelai. Dan untuk bahan
penolong sebagai berikut.
Perbedaan in diakibatkan karena beberapa hal yaitu:
1. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode tahu Pak Udin,
penulis menemukan ada beberapa biaya produksi yang tidak dihitung
secara terperinci yaitu pada biaya overhead pabrik. Sehingga dalam
perhitungannya harga pokok produksi menjadi lebih rendah dari harga
pokok produksi dengan metode complete costing.
2. Dalam metode complete costing, penulis memisahkan perhitungan
antara produksi tahu putih dan tahu goreng.
3. Perhitungan dilakukan dalam dua kondisi yaitu sebelum proses
terintegrasi dan setelah proses terintegrasi. Dimana dalam proses
terintegrasi, proses produksi tahu Pak Udin mengalami peningkatan
jumlah hasil produksi dan biaya listrik (termasuk ke dalam biaya
overhead) juga meningkat.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, biaya untuk proses produksi dapat
dilihat pada tabel-tabel dibawah ini. Sebagai bahan baku dalam produksi
tahu yaitu kacang kedelai. Dan untuk bahan penolong sebagai berikut.

Dari tabel di atas, untuk biaya listrik dibulatkan menjadi Rp 1.300.000.-


Hasil biaya ini dibagi oleh pemilik pabrik untuk biaya air dan listrik, yang
masing-masing biaya rata-ratanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

5
Setelah penerapan mesin terintegrasi diperoleh bahwa
kuantitas tahu meningkat. Berikut hasil penelitian selama 7 hari
yang kemudian dirataratakan agar dapat dihitung harga pokok
produksi setelah penerapan mesin terintegrasi tersebut. Kuantitas
tahu bertambah sebesar 11.12 % dari sebelumnya sebanyak 16000
menjadi 20000.

6
Perhitungan Harga Pokok Produksi Perhitungan harga pokok
sebelum penerapan mesin terintegrasi
a. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut perhitungan pabrik
tahu Pak Udin Tabel 9 Harga Pokok Produksi (data per bulan)

b. Perhitungan dengan metode Full Costing

7
Perhitungan harga pokok setelah penerapan mesin terintegrasi
a. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut perhitungan pabrik
tahu Pak Udin

b. Perhitungan dengan metode Full Costing

8
Perbandingan Harga Pokok Produksi Sebelum dan Setelah
Penerapan Mesin Terintegrasi dengan Metode Full Costing

9
Terdapat perbedaan harga pokok produksi tahu Pak Udin per biji
antara metode pabrik dengan metode full costing. Perbedaan in
diakibatkan karena beberapa hal yaitu:
1. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode tahu Pak
Udin, penulis menemukan ada beberapa biaya produksi yang
tidak dihitung secara terperinci yaitu pada biaya overhead
pabrik. Sehingga dalam perhitungannya harga pokok
produksi menjadi lebih rendah dari harga pokok produksi
dengan metode full costing.
2. Dalam metode full costing, penulis memisahkan
perhitungan antara produksi tahu putih dan tahu goreng.
3. Perhitungan dilakukan dalam dua kondisi yaitu sebelum
proses terintegrasi dan setelah proses terintegrasi. Dimana
dalam proses terintegrasi, proses produksi tahu Pak Udin
mengalami peningkatan jumlah hasil produksi dan biaya
listrik (termasuk ke dalam biaya overhead) juga meningkat.

6. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapah hal
sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan menurut metodetahu Pak Udin untuk harga pokok
produksi sebelum proses terintegrsi adalah sebesar Rp 175.72.-.
2. Hasil perhitungan dengan metode full costing untuk harga pokok
produksi terdapat dua hasil yaitu untuk tahu putih dan tahu goreng
dalam penerapan proses terintegrasi yaitu Rp 134.52.- per biji tahu
putih dan Rp 164.52.- per biji tahu goreng.
3. Perbandingan harga pokok produksi sebelum dan setelah proses
terintegrasi dengan menggunakan metode full costing adalah harga
pokok produksi setelah proses terintegrasi mengalamai penurunan
untuk tahu putih sebesar 0.099% sedangkan untuk tahu goreng sebesar
0.099% kuantitas hasil produksi tahu memperoleh peningkatan sebesar

10
11.12% .
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran
sebagai berikut:
1. Sebaiknya pabrik tahu Pak Udin menggunakan penghitungan
dengan metode full costing dalam penghitungan biaya produksi.
Karena metode ini merinci semua biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi secara realistis. Sehingga akan menghasilkan
penghitungan yang lebih tepat dan akurat.
2. Pabrik tahu Pak Udin sebaiknya memisah perhitungan biaya
produksi antara tahu putih dan tahu goreng, agar dapat menentukan
harga jual yang lebih akurat dan dapat menentukan keuntungan
yang diinginkan secara tepat.
3. Sebaiknya pabrik tahu Pak Udin menerapkan lagi mesin terintegrasi
pada bagian proses produksi lainnya agar proses yang manual
menjadi otomatis ataupun terintegrasi.

11

Anda mungkin juga menyukai