Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA

PERUSAHAAN FARMASI PT. BALATIF DENGAN METODE PROCESS


COSTING

Andreas Handojo, Robby Adrian Joesoef, Yulia


Jurusan Teknik Informatikan Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121 – 131 Surabaya 60236
Telp. (031) – 2983455, Fax. (031) – 8417658
E-mail: handojo@petra.ac.id, yulia@petra.ac.id

ABSTRAK: Saat ini sistem perhitungan harga pokok produksi yang dimiliki oleh PT. Balatif hanya
mampu melakukan perhitungan biaya bahan baku sesuai dengan standart Bill of Material (BOM),
sedangkan pencatatan biaya overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung serta pembuatan laporan
yang berkaitan dengan perhitungan Harga Pokok Produksi suatu produk masih belum bisa ditangani oleh
sistem. Sehingga biaya nyata yang terjadi dalam proses produksi akan sulit ditelusuri dan biaya produksi
yang ada tidak berdasar proses sesungguhnya yang terjadi. Berdasarkan latar belakang permasalahan itu,
pada penelitian ini dirancang sistem perhitungan Harga Pokok Produksi yang dapat mengatasi
permasalahan tersebut. Proses pembuatannya menggunakan Microsoft Visual Studio .Net 2005 sebagai
bahasa pemogramannya dan Oracle 10g sebagai database. Hasil yang diperoleh dari aplikasi yang telah
dibuat antara lain, dapat menyimpan pemakaian bahan baku baik yang sesuai Bill of Material ataupun
tambahan, pemakaian mesin, pemakaian operator, dan sebagainya yang berkaitan dengan proses produksi
tersebut. Selain itu aplikasi yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya-biaya yang
terjadi pada saat proses produksi, dan dapat digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan yang berkaitan
dengan perhitungan Harga Pokok Produksi suatu produk secara otomatis.

Kata kunci: Harga pokok produksi, process costing, biaya produksi.

ABSTRACT: Nowadays, PT. Balatif has the calculation system for production cost that can only include
the calculation of cost of materials based on standard Bill of Material (BOM), while record of factory
overhead cost, direct labor cost and report that relating to the calculation of Cost of Goods Manufactured
of product still cannot be handled by the system. So that the current costs that really occurred in the
production process will be difficult to trace and the production cost not based on reality process. Based on
that problem, this research design a system to calculate production cost that can handle that problem. This
application used Microsoft Visual Studio .Net 2005 as the programming tool and Oracle 10g as the
database. Results that obtained from the application that have been made are raw material usage can be
saved based on BOM or additional, machine usage, operator usage, and so on associated with the
production process. In addition, the application that has been made can be used to allocate the costs that
occur during the production process and to generate reports related to the calculation of Cost of Goods
Manufactured of a product automatically.

Keywords: Cost of goods manufactured, process costing, production cost.

PENDAHULUAN Pada perusahaan ini terdapat delapan macam proses


produksi, yaitu pencampuran basah, pengeringan,
Perhitungan harga pokok produksi merupakan pencampuran kering, pencetakan, salut film atau
salah satu hal yang sangat penting dalam proses dedushting, pengemasan primer, pengemasan sekunder
produksi. Hal itu dikarenakan jika ada kesalahan (packing), dan sortir. Perusahaan ini sudah meng-
perhitungan, maka akan dapat berakibat pada naik gunakan sistem perhitungan harga pokok produksi
atau turunnya harga jual produk yang pada akhirnya yang terkomputerisasi tetapi sistem perhitungan harga
dapat menyebabkan perusahaan tersebut akan pokok produksi tersebut hanya mampu melakukan
mengalami kerugian. perhitungan biaya bahan baku hanya sesuai standart
Demikian halnya yang terjadi pada perusahaan Bill of Material yang ada bukan berdasarkan peng-
PT. Balatif. Sebagai salah satu perusahaan yang gunaan material yang sesungguhnya terjadi pada
bergerak di bidang produksi obat-obatan, baik produk proses produksi, sedangkan pencatatan biaya
farmasi, obat tradisional, dan suplemen makanan. overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung serta

115
116 JURNAL INFORMATIKA VOL. 10, NO. 2, NOVEMBER 2009: 115-119

pembuatan laporan yang berkaitan dengan per- biaya tenaga kerja langsung, yang elemennya
hitungan harga pokok produksi masih belum bisa dapat digolongkan menjadi:
ditangani oleh sistem. Hal tersebut menyebabkan Biaya bahan penolong
biaya yang terjadi dalam proses produksi akan sulit Biaya bahan penolong (indirect material)
ditelusuri, serta membuat perusahaan sulit untuk adalah harga perolehan bahan penolong yang
menganalisa permasalahan yang terjadi. dipakai di dalam pengolahan produk.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka Biaya tenaga kerja tidak langsung
pada penelitian ini dibuat aplikasi sistem perhitungan Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect
harga pokok produksi. Dengan tujuan agar sistem ini labor) adalah balas jasa yang diberikan kepada
dapat membantu perusahaan dalam memperoleh karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak
informasi secara tepat dan akurat serta dapat dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya
membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan pada produk tertentu yang dihasilkan perusaha-
apabila terdapat suatu masalah. an.
Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
AKUNTANSI BIAYA Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
Biaya listrik, air pabrik
Pengertian Akuntansi Biaya Biaya asuransi pabrik
Biaya overhead lain-lain
Mulyadi [1] mengatakan bahwa akuntansi biaya
adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk HARGA POKOK PRODUKSI
atau jasa, dengan cara-cara tertentu, penafsiran
terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah Konsep Harga Pokok Proses
biaya.
Mulyadi [1] mengatakan bahwa di dalam
Pengertian Biaya metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap
proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya
Kartadinata [2] mengatakan bahwa dalam produksi per satuan dihitung dengan cara membagi
Tentative set of Broad Accounting Principles for total biaya produksi dalam proses tertentu, selama
Business Enterprises, biaya dinyatakan sebagai harga periode tertentu, dengan jumlah satuan produk yang
penukaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu
memperoleh suatu manfaat. Dalam akuntansi yang bersangkutan.
keuangan, pengorbanan yang dilakukan pada saat
terjadinya biaya mengambil bentuk susut atau Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
berkurangnya uang atau aktiva lainnya pada saat ini
atau pada saat yang akan datang. Mulyadi [1] mengatakan bahwa metode pe-
ngumpulan biaya produksi ditentukan oleh karak-
Biaya Produksi teristik proses produk perusahaan. Dalam perusahaan
yang berproduksi masal, karakteristik produksinya
Supriyono [3] mengatakan bahwa biaya pro- adalah sebagai berikut:
duksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan a) Produk yang dihasilkan merupakan produk
fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku standar.
menjadi produksi selesai. Biaya produksi dapat b) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah
digolongkan ke dalam: sama.
a) Biaya bahan baku c) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkan-nya
Biaya bahan baku (direct material) adalah harga perintah produksi yang berisi rencana produksi
perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam produk standar untuk jangka waktu tertentu.
pengolahan produk.
b) Biaya tenaga kerja langsung Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah
balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik Mulyadi [1] mengatakan bahwa dalam per-
yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau usahaan yang berproduksi massa informasi harga
diikuti jejaknya pada produk tertentu yang pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu
dihasilkan perusahaan. tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
c) Biaya overhead pabrik a) Menentukan harga jual produk.
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) b) Memantau realisasi biaya produksi.
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan c) Menghitung laba atau rugi periodik.
Handojo, Sistem Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Farmasi 117

d) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi IMPLEMENTASI SISTEM


dan produk dalam proses yang disajikan dalam
neraca. Proses perhitungan harga pokok produksi
dimulai dari proses pembelian, di mana perusahaan
DESAIN SISTEM harus membeli bahan baku yang dibutuhkan dalam
pembuatan suatu produk. Proses pembelian dilakukan
Seperti yang terlihat pada Gambar 1, desain Data dengan dengan memesan bahan baku terlebih dahulu
Flow Diagram context diagram dari proses dan aliran seperti yang terlihat pada Gambar 3.
data pada sistem secara keseluruhan terdiri dari enam
entitas yang terlibat di dalam sistem, yaitu: pembelian,
supplier, gudang, HRD, produksi dan owner.
Sementara desain Entity Relationship Diagram dapat
dilihat pada Gambar 2.

Pembelian

Order Pembelian
Supplier
Nota Pembelian Order Pembelian
Laporan Daftar Bahan Baku
Retur Pembelian Retur Pembelian
Laporan Rincian Pemakaian Mesin
Laporan Varian Biaya Bahan Baku
Nota Pembelian
Laporan Varian Biaya Listrik (Mesin) 0
Sistem
Laporan Kartu Stok
Perhitungan
Owner Gudang
Laporan HPP Per Produksi Harga Pokok
Produksi
Data Bahan Baku Gambar 3. Form Order Pembelian
Laporan Produksi WIP +
Data Tenaga Borongan
Laporan Total Pengeluaran Produksi
Laporan Rincian Pemakaian Bahan Baku
Laporan Pembelian Bahan Baku Data BOM Pada Gambar 3, manajer pembelian melakukan
HRD
Laporan Hasil Produksi Bulanan
Laporan Rincian Pemakaian Tenaga Kerja
Data Produksi
penginputan data order pembelian. Apabila bahan
Laporan Rincian Pemakaian Tenaga Borongan
Data Standar Lama Pemakaian Mesin
baku tersebut belum dimasukkan, maka harus
dilakukan penginputan data bahan baku terlebih
Produksi
dahulu. Apabila bahan baku tersebut sudah ada, maka
Gambar 1. DFD Context Diagram manajer pembelian dapat langsung memakai data
bahan baku tersebut.
Order_Pembelian
no_order_pembelian
kode_order Menerima
Supplier
no_supplier
Kerusakan_B ahan_Di_Gudang
no_kerusakan_di_gudang
Pada saat bahan baku yang dipesan telah datang,
tanggal_order
total
Nota_Pembelian
no_nota_pembelian
kode_nota
no_bukti
kode_alias
kode_supplier
nama_supplier
alamat
kode_kerusakan
tanggal

Pengeluaran_Bahan_B aku
Pengembalian_B ahan_B aku
no_pengembalian_bahan
Mempunyai
manajer pembelian melakukan penginputan data stok
tanggal_nota kota Memiliki
Mempunyai

Mempunyai
jenis_pembayaran
tanggal_jatuh_tempo
status_nota
total
Mempunyai
telepon
fax
email
contact_person
Mempunyai no_pengeluaran_bahan
kode_pengeluaran
tanggal Memiliki
kode_pengembalian
tanggal

Mempunyai
barang dari nota pembelian yang diberikan oleh
Mempunyai
nama_bank
no_rekening
status
Detail_Kerusakan_Di_Gudang
no_kerusakan
keterangan
jumlah
Mempunyai Detail_Pengembalian_B ahan_B aku
supplier seperti yang terlihat pada Gambar 4.
no_pengembalian
Retur_Pembelian harga
Detail_Order_Pembelian Detail_Nota_Pembelian nama_proses
no_retur_pembelian total keterangan
no_order no_nota
kode_retur jumlah
jumlah_order jumlah_pembelian
tanggal_retur harga
harga_order harga_beli
total subtotal
subtotal subtotal Detail_Pengeluaran_Bahan_B aku
Detail_Retur_Pembelian no_pengeluaran
nama_proses
Satuan_Bahan_Baku
Mempunyai no_retur
keterangan
jumlah_retur
no_satuan Memiliki jumlah Kerusakan_B ahan_B aku
Memiliki harga_retur Mengeluarkan
kode_satuan harga no_kerusakan_bahan
subtotal
nama_satuan subtotal kode_kerusakan
singkatan tanggal
status Bahan_Baku Memiliki
no_bahan_baku Mengeluarkan
Memiliki
kode_alias
Memiliki Memiliki Memiliki
kode_bahan_baku
Memiliki nama_bahan_baku
Memiliki
status Detail_Bill_of_Material Menerima
Detail_Kerusakan_B ahan_B aku
Jenis_Bahan_B aku no_resep
no_kerusakan
nama_proses
no_jenis nama_proses
Mempunyai jumlah Mempunyai
kode_jenis keterangan
Mempunyai
harga
nama_jenis jumlah
subtotal
status harga
Mempunyai subtotal Menerima

Bill_of_Material
Mempunyai Kartu_Stok_Bahan_Baku
Mempunyai no_bom
id_stok
kode_resep
tanggal
Kartu_Bahan_Baku_Keluar berlaku
keterangan Pemakaian_B ahan_Baku
no_kartu isi_per_kemasan
jumlah_masuk no_pakai_bahan
jumlah isi_per_kemasan_sekunder Detail_WIP
jumlah_keluar nama_proses Kartu_Stok_Produk
harga jumlah_produksi no_urut
harga_masuk tanggal no_stok
sisa_kembali satuan_per_karton nama_proses
harga_keluar jumlah tanggal
jumlah_per_karton biaya_bahan
saldo harga keterangan
keterangan biaya_tenaga_kerja
sisa_fifo subtotal jumlah_masuk
status biaya_overhead
jumlah_keluar total
Kategori Produk
Mempunyai harga_masuk status_wip Menerima
no_kategori no_produk harga_keluar
kode_kategori Mempunyai kode_alias Memiliki keterangan
saldo Mengetahui
nama_kategori kode_produk Mempunyai sisa_fifo
Bentuk_K emasan Memiliki
status nama_produk Mengeluarkan
no_kemasan
tipe
kode_kemasan Detail_Produksi Mempunyai
Memiliki warna
nama_kemasan Memakai no_batch
Bentuk_P roduk no_bpom
User status Produksi kode_batch
no_bentuk no_depkes WIP
no_username biaya_research no_produksi tanggal_selesai
kode_bentuk no_wip
username biaya_ijin kode_produksi hasil_produksi_sekunder
nama_bentuk kode_wip
password ijin_berlaku pakai_resep hasil_produksi_primer
status Memiliki
jenis_user keterangan mulai_produksi hasil_produksi_bentuk
nama_staff Memiliki
status perkiraan_selesai biaya_bahan_baku
tanggal_lahir masa_berlaku biaya_listrik
alamat_staff jumlah_produksi Mempunyai
biaya_tenaga_kerja
kota HP P status_hpp biaya_tenaga_borongan Mempunyai

telepon_staff Standar_Lama_P emakaian_Mesin no_hpp total_hasil_produksi_sekunder biaya_penyusutan


status no_standar_mesin kode_hpp total_hasil_produksi_primer biaya_maintenance
nama_proses total_biaya_bahan total_hasil_produksi_bentuk biaya_research Biaya Overhead
satuan_pemakaian total_biaya_listrik biaya_ijin no_biaya
Mempunyai
lama_pemakaian total_biaya_tenaga_kerja pemakaian_lpg kode_biaya
total_biaya_tenaga_borongan harga_lpg_per_kg nama_biaya
total_biaya_penyusutan biaya_pemakaian_lpg harga

no_mesin
kode_mesin
Mesin
total_biaya_maintenance
total_biaya_research
total_biaya_ijin
total_biaya_pemakaian_lpg
Memiliki

Tim_B orongan
status_produksi
status_alokasi
satuan
status Gambar 4. Form Nota Pembelian
nama_mesin no_tim Operator
hpp_per_bentuk_produk
daya hpp_per_kemasan_primer kode_tim no_operator
masa_pemakaian hpp_per_kemasan_sekunder nama_tim id_operator
harga_beli_mesin hpp_per_karton status nama_operator
tanggal_lahir

Pada saat data nota pembelian disimpan, kartu


harga_buku
biaya_penyusutan_per_bulan alamat_operator
Pemakaian_Mesin Memakai
biaya_perawatan_per_bulan Mempunyai no_ktp
status no_pakai_mesin telepon_operator
nama_proses Mempunyai bagian
Memakai

stok bahan baku untuk bahan bahan yang terdapat


tanggal_pakai status
jam_mulai Tenaga Borongan Memakai
jam_berakhir
no_borongan
harga Pemakaian Operator
Mempunyai id_borongan Pemakaian T enaga Borongan
subtotal

didalam nota pembelian tersebut akan bertambah


nama_borongan no_pakai_borongan no_pakai_operator
penyusutan harga
tanggal_lahir nama_proses
perawatan subtotal Mempunyai
alamat_borongan tanggal_kerja
no_ktp jumlah_yang_dikemas
telepon_borongan harga
status subtotal
stoknya secara otomatis seperti yang terlihat pada
Gambar 2. ERD Conceptual Gambar 5.
118 JURNAL INFORMATIKA VOL. 10, NO. 2, NOVEMBER 2009: 115-119

Apabila suatu proses selesai dilakukan, maka


selanjutnya supervisor pengolahan melakukan proses
penginputan detail produksi yang terjadi sesuai ke-
nyataan berupa pemakaian bahan baku, mesin, ope-
rator, hasil produksi, tenaga borongan, dan pemakaian
gas LPG seperti yang terlihat pada Gambar 8.

Gambar 5. Kartu Stok Bahan Baku


Setelah data pembelian sudah tersimpan semua,
maka supervisor pengolahan dapat melakukan proses
produksi sehingga dapat diperoleh harga pokok
produksi suatu produk dengan akurat dan tepat.
Proses produksi dimulai dengan penginputan data Gambar 8. Form Detail Produksi
produksi berupa data semacam surat perintah kerja
produksi seperti yang terlihat pada Gambar 6. Jika data detail produksi sudah selesai diinput-
kan, maka akuntan dapat memulai melakukan penga-
lokasian biaya-biaya produksi seperti yang terlihat
pada Gambar 9.

Gambar 6. Form Produksi

Agar dapat melakukan penyimpanan data


produksi, supervisor pengolahan harus melakukan Gambar 9. Form Alokasi Biaya-Biaya
penyimpanan data Bill of Material (BOM) dan
standar lama pemakaian mesin yang digunakan dalam Selanjutnya apabila data yang sudah dikumpul-
pembuatan suatu produk tertentu. Untuk melakukan kan sudah diolah, maka akan didapatkan harga pokok
proses produksi, supervisor akan meminta bagian produksi dari suatu produk seperti yang terlihat pada
gudang untuk mengeluarkan bahan baku yang Gambar 10.
diminta (Gambar 7).

Gambar 10. Form Perhitungan Harga Pokok


Gambar 7. Form Pengeluaran Bahan Baku Produksi
Handojo, Sistem Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Farmasi 119

Dari hasil pengolahan data, sistem dapat KESIMPULAN


menghasilkan beberapa laporan yang berkaitan
dengan perhitungan harga pokok produksi seperti Kesimpulan yang didapatkan dari perancangan
yang terlihat pada Gambar 11 sampai Gambar 13. dan pembuatan sistem perhitungan harga pokok
produksi dari produk farmasi pada PT. Balatif adalah
sebagai berikut:
Sistem dapat melakukan perubahan jumlah stok
dan harga bahan baku secara otomatis apabila
terjadi perubahan data pada proses pembelian,
pengeluaran bahan baku, kerusakan bahan baku,
atau proses yang berkaitan dengan perubahan
kartu stok sehingga tidak diperlukan lagi melaku-
kan proses perubahan data yang telah dimasukkan
berulang kali.
Aplikasi telah mampu melakukan pencatatan
pemakaian bahan baku, mesin, tenaga kerja,
tenaga borongan, dan biaya lain-lain yang ber-
kaitan dengan proses produksi yang terjadi
Gambar 11. Laporan Harga Pokok Produksi per sehingga dapat memudahkan perusahaan untuk
Produksi mengontrol proses produksi.
Berdasarkan hasil pengujian, hasil perhitungan
biaya-biaya yang dihitung oleh sistem terbukti
sama dengan hasil perhitungan manual dan
menghasilkan perhitungan biaya produksi menjadi
lebih akurat serta dapat ditelusuri arus biaya
produksi yang terjadi.
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan
terhadap responden yang meliputi direktur, mana-
jer produksi, manajer PPIC, manajer akuntansi
dan keuangan serta manajer teknologi informasi
didapatkan hasil bahwa aplikasi telah cukup
memuaskan dengan nilai rata-rata 70%.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 12. Laporan Varian Biaya Bahan Baku
1. Mulyadi, 2007, Akuntansi biaya (5th ed.), Yogya-
karta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
2. Kartadinata, A., 2000, Akuntansi dan analisis
biaya. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Supriyono, RA., 1983, Akuntansi biaya: Pengum-
pulan biaya dan penentuan harga pokok buku 1
(2nd ed.), Yogyakarta: BPFE.
4. Maher, M.W. and Daekin, E.B., 1996, Akuntansi
biaya jilid 1 (4th ed.), (Herman Wibowo & Adjat
Djatnika, Trans.). Jakarta: Erlangga.
5. Sugiri, S., 1987, Pengantar akuntansi 2, Yogya-
karta: BPFE.
6. Romney, M.B., and Steinbart, P.J., 2000,
Gambar 13. Laporan Varian Biaya Pemakaian Accounting information system (8th ed.), New
Mesin Jersey: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai