Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR AKUNTANSI

SISTEM AKUNTASI BIAYA PROSES


AKUNTANSI MANAJEMEN
MODERN (Just-In-Time Processing dan
Activity Based Costing

Nama : 1. Jeffri Wahyudi NIM (045103717)


2. Alfi Mulyani NIM (045103161)
SISTEM AKUNTANSI BIAYA
PROSES
Sistem akuntansi biaya proses digunakan oleh perusahaan yang
mengolah bahan bakunya yang yang diproses mengalir dari
departemen yang ke departemen berikutnya. Perusahaan seperti
pertamina,indofood,coca cola dan sejenisnya menggunakan sistem
biaya proses untuk menentukan biaya produksi mereka.
Pada perusahaan semen sebagaimana industri yang lain sekali proses
produksi dimulai, maka proses produksi akan berlangsung terus
menerus sampai produk jadi selesai, dan setiap unit produk jadi mirip
satu sama lain.
Persamaa dan perbedaan antara Sistem Biaya Proses dengan
sistem biaya pesanan
Dalam sistem biaya pesanan, biaya produksi dibebankan pada setiap
pesanan (job), sedangkan dalam sistem biaya proses, Biaya produksi
dilacak melalui rangkaian urutan proses produksi atau departemen,
tidak per individu pesanan.
ARUS BIAYA PROSES
Biaya produksi dibebankan pada akun
barang dalam proses, sama seoerti dalam
sistem harga pokok pesanan. Biaya
produksi yang dibebankan terdiri atas tiga
elemen:
Bahan kangsung
Tenaga kerja langsung, dan
Overhead pabrik.
Departemen pembantu dan Sistem
Biaya Proses
Dalam satu pabrik yang mempunyai beberapa tahap proses
produksi, sering terjadi satu atau lebih Departemen pembantu.
Departemen pembantu adalah departemen yang tidak mengolah
materi secara langsung. Namun bagian (departemen) ini
memberikan jasa atau manfaat pada departemen produksi.
Jasa yang diberikan departemen pembantu kepada departemen
produksi akan menimbulkan transaksi internal antara kedua
departemen tersebut. Transaksi internal akan dicatat secara
berkala dan dibebankan sebagai biaya overhead pabrik bagi
departemen produksi yang dinikmati manfaatnya.Alokasi
departemen pembantu biasanya didasarkan pada
bagian/manfaat yang diperoleh masing-masing departemen
produksi.
Laporan biaya produksi
Bila seluruh bahan baku atau barang
setengah jadi yang diterima dari departemen
sebelumnya selesai dikerjakan semua, maka
penentuan harga pokok produksi per unitnya
dapat dilakukan dengan mudah. Harga
pokok produksi dihitung dengan berbagai
jumlah biaya produksi yang terjadi dalam
departemen tersebut dengan jumlah unit
yang ditransfer ke departemen berikutnya
atau ke gudang bsrsng jadi.
Persediaan Barang Dalam Proses
Bila halnya demikian, maka penentuan biaya produksi per unitnya amat
sederhana, yaitu ditentukan dengan cara membagi total biaya yang terjadi dalam
suatu departmen dengan jumlah unit yang diselesaikan. Keadaan seperti ini
dapat terjadi bila proses produksi tidak lebih dari sehari. Namun dalam
kenyataannya sering kali pada awal atau akhir periode akuntasi masih terdapat
bahan baku yang belum selesai diproses.
Agar biaya produksi dapat dialokasikan pada produk yang telah selesai (yang
ditransfer ke departemen berikutnya) dan ke persediaan barang dalam proses,
maka perlu untuk menentukan: a. Jumlah ekuivalen (setara) produksi selama
priode tertentu.
b. Biaya produksi per unit ekuivalen untuk priode yang sama.
Unit ekuivalen produksi ialah jumlah unitb yang seharusnya dihasilkan jika
seandainya tidak terdapat persediaan barang dalam proses pada awal ataui akhir
priode.
Pada umumnya dalam proses produksi akan terjadi persediaan awal barang
dalam proses, produk yang telah selesai diproses (dikirim kegudang atau ke
departemen berikutnya) dan ada yang masih dsalam proses pada akhir priode.
OPERATION COSTING
Perusahaan sering menggunakan kombinasi dari sistem yang biaya proses
dan sistem biaya pesanan, yang dikenal dengan operasions costing (sistem
biaya operasi). Operasion costing mirip dengan sistem biaya proses dalam
hal penggunakan standar biaya untuk membuat suatu produk. Pada saat
yang sama, produk tersebut dimodifikasi sesuain dengan keinginan
pelanggan yang memerlukan penggunaan sistem biaya pesanan.
Manfaat dan biaya harus dipertimbangkan kalau suatu perusahaan akan
memilih sistem biaya pesanan atau sistem biaya proses. Sistem biaya
pesanan dapat memberikan informasi yang akurat rinci sehubungan
dengan biaya produksi. Karena setiap pesanan bisa dibedakan dari
pesanan yang lain.
Sebaliknya, perusahaan sepertti intel yang membuat keping komputer,
apakah ada manfaatnya untuk mengetahui apakah apakah ada perbedaan
biaya produksi antatar keping yang keseratus dengan keping yang seribu?
Kemungkinan besar tidak. Biaya produksi rata-rata sudah cukup untuk
tujuan pengendalian dan penentuan harga jual.
Perkembangan teknologi informatika yang cepat juga mempengaruhi
perkembngan akuntansi anajemen, yaitu timbulnya konsep just in ime
system dan activity based costing.

A. JUST-IN-TIME PROCESSING
Proses produksi secara kontinu didasarkan pada asumsi pemikiran
“andaikata”. Persediaan bahan baku diadakan dengan anggapan
andaikata ada beberpa jenis bahan yang jelek kualitasnya atau
andaikata permasok utamanya tidak bisa memasok secara kontinu.
Pemikiran ini menimbulkan “push approach” bahan baku dan suku
cadang didorong melalui setiap proses
Untuk mengatasi hal ini banyak perusahaan mengubah proses produksi
dari “push approach” ke ‘’pull approach” atau yang lebih di kenal just-in-
time (JIT) processing. Pada intinya dalam sistem produksi JIT adalah
menghasilkan produk yang tepat pada waktu yang tepat. Sedangkan
tujuan utama JIT adalah mengurangi sampai dengan nol seluruh
persediaan karena persediaan dipandang berpengaruh jelek terhadap
laba bersih, dengan menerapkan JIT ini maka dana dan tempt yang ada
dapat digunakan untuk tujuan produktif yang lain.
 Unsur - unsur JIT :  Manfaat Sistem JIT :
1) Perusahaan harus memiliki 1) Jumlah persediaan produksi
pemasok yang handal. Pemasok akan dapat diturunkan secara
harus mau mengirim bahan signifikan atau dapat dhilangkan
baku segera dalam waktu sama sekali.
pendek setelah diberi tahu.
2) Kualitas produk akan meningkat
2) Karyawan memiliki aneka
3) Biaya perbaikan dan biaya
keahlian. Dalam JIT mesin-
gudang akan turun atau hilang
mesin dikelompokkan secara
strategis, sebagian besar 4) Penghematan biaya produksi
pekerjaan dilakukan secara dapat dilakukan melalui
otomatis. Seorang karyawan perbaikan aliran barang selama
harus bertanggung jawab untuk proses produksi.
menjalankan dan memelihara
beberapa tipe mesin yang
berbeda.
3) Sistem pengendalian kualitas
total (Total Quality Control)
harus diberlakukan pada seluruh
kegiatan produksi.
B. ACTIVITY-BASED COSTING
Activity Based Costing (ABC) merupakan perkembangan baru dalam sistem
akuntansi biaya. ABC menekankan pada aktivitas yang dijalankan dalam
proses produksi, sistem ini mirip dengan sistem akuntasi biaya konvensional.
Dalam sistem ABC ini biaya produksi sama dengan jumlah seluruh biaya yang
timbul akibat aktivitas yang dilakukan untuk membuat produk tersebut. Ada
dua anggapan penting yang harus ipenuhi agar dapat diperoleh informasi
biaya produksi yang akurat dalam sistem ABC :

1. Seluruh biaya overhead yang terkait dengan aktivitas harus dipengaruhi


oleh
pemicu biay yang digunakan untuk membebankan biaya tersebut ke
produk.
2. Seluruh biaya overhead yang terkait dengan aktivitas harus merespon
secara
proposional dengan perubahan level aktivitas dai pemicu biaya.

Sistem ABC dapat diterapkan pada sistem biaya pesanan ataupun sistem
biaya proses. Manfaat utama dari sistem ABC adalah dapat memberikan
informasi biaya produksi yang lebih akurat dan lebih bermanfaat.
 Ada beberapa penerapan langkah-langkah dalam
sistem ABC, yaitu :

1. Melakukan identifikasi aktivitas utama (cost pools)


yang terkait dengan pembuatan produk tertentu.
2. Mengumpulkan biaya overhead untuk setiap aktivitas
(cost pool)
3. Mengidentifikasi pemicu biaya (cost driver) yang
secara akurat mengukur kontribusi setiap aktivitas
terhadap produk jadi.
4. Membebankan biaya overhead pabrik untuk setiap
aktivitas ke produk dengan menggunakan pemicu
biaya (cost driver).
 Manfaat dan keterbatasan sistem ABC

Setelah mempelajari manfaat utama dari sistem ABC yaitu memberikan


biaya produksi yang lebih akurat. Selain sistem ABC juga memberikan
manfaat lain sebagai berikut :

1). Pengendalian terhadap biaya overhead pabrik dapat ditingkatkan


2). Keputusan manajemen yang lebih baik. Penentuan biaya yang lebih
akurat akan memberikan kontribusi terhadap penetapan harga yang
dapat mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan.

Keterbatasan utama sistem ABC biasanya terletak pada 2 faktor yaitu


biaya untuk memperoleh data biaya yang diperlukan dalam sistem ABC
relatif lebih mahal. Sedangkan yang kedua sistem ABC tidak
menghilangkan kebijakan dan pembebanan biaya overhead.Dalam sistem
ABC pengalokasian biaya-biaya tersebut secara akurat menjadi lebih sulit
arena bertambahnya jumlah pusat aktivitas sehingga akibatnya
keakuratan biaya produki menjadi terpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai