Anda di halaman 1dari 10

REVIEW DAN LATIHAN SOAL AKUNTANSI BIAYA MODUL 14

DISUSUN OLEH: NURLIS, SE, AK, MSI

JURUSAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Joint Product dan By Product Produk Bersama (Joint Product) adalah dua atau lebih produk yang dihasilkan secara simultan atau melalui dangan proses yang sama hingga titik pisah ( split off point ). Titik pisah adalah titik di mana produk bersama menjadi terpisah dan dapat diidentifikasi, sebelum titik tersebut produk-produk tadi masih dalam satu kesatuan yang homogen . Produksi bersifat simultan karena proses produksi menghasilkan seluruh produk tanpa dapat dihindari, akan menyebabkan peningkatan kuantitas dari produk atau produk-produk lainnya. Perhitungan by-product ada dua kategori : Kategori 1. Metode tanpa harga pokok. Produk sampingan dipandang sebagai elemen tidak berarti, maka tidak ada biaya produksi bersama yang dialokasikan pada produk tersebut. Pendapatan penjualan produk sampingan dikreditkan ke pendapatan atau biaya dari produk utama. Perlakuan terhadap hasil penjualan by-product , sebagai : a. b. c. d. pendapatan penjualan Pendapatan lain-lain Pengurang Harga pokok penjualan dari produk utama Pengurang biaya produksi dari produk utama

Kategori 2. Sebagian dari biaya bersama dialokasikan kepada by-product, dan ada dua metode yang digunakan. Yaitu: a. b. Soal 1 PT. Ariesta memproduksi tiga produk utama yaitu A, B, dan C dalam suatu proses produksi dengan biaya bersama sebesar Rp 120.000.000. Semua produk dapat dijual pada titik pemisahan. Informasi untuk bulan Maret adalah sebagai berikut : Produk A B C Jumlah unit produksi 10.000 8.000 12.000 Harga Jual per unit Rp 7.000 8.000 5.500 Metode nilai ganti (replacement cost method) Metode Nilai Pasar ( the market value or reversal cost method )

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Diminta : Alokasikan jumlah biaya bersama kepada tiga produk utama dengan menggunakan : 1. Metode nilai pasar 2. Metode unit fisik Soal 2 PT. Mutia memproduksi tiga produk utama yaitu P,Q, dan R. Jumlah biaya produksi sampai titik pisah adalah sebesar Rp 140.000.000. Ketiga produk ini mengalami pengolahan lebih lanjut setelah titik pemisahan. Berikut ini data yang berkaitan dengan produk-produk tersebut : Produk Unit Produksi P Q R Diminta : Alokasikan biaya produksi bersama dengan menggunakan metode nilai pasar. Soal 3 PT. Ibrahim menghasilkan empat jenis produk dalam suatu proses dengan biaya produksi bersama sebesar Rp 30.000.000. Data penting yang berhubungan dengan produk-produk ini adalah sebagai berikut : Produk P Q R S Diminta : Unit Produksi 2.000 8.000 6.000 4.000 Nilai Pasar Per unit Rp 4.000 1.000 2.000 3.000 Bobot 10 4 8 6 6.000 10.000 8.000 Nilai Pasar Per unit Rp 10.000 12.000 15.000 Biaya Proses Lanjutan setelah titik pisah Rp 5.000.000 8.000.000 7.000.000

Alokasikan biaya bersama dengan menggunakan : 1) 2) Metode biaya per unit rata-rata biasa Metode biaya per unit rata-rata tertimbang

Soal 4 PT. Libra menyajikan produk sampingan dalam laporan laba rugi. Data yang penting untuk bulan Juni adalah sebagai berikut : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Biaya Produksi sebelum pemisahan Biaya produksi lanjutan setelah pemisahan : Produk sampingan Produk Utama Beban Pemasaran dan administrasi Produk sampingan Produk utama Jumlah unit yang dihasilkan Produk sampingan Produk utama Penjualan : Produk utama (18.000 unit ) Produk sampingan Persediaan akhir (2.000 unit) Diminta :

Rp 62.000.000 Rp 1.600.000 18.000.000 1.600.000 16.000.000 3.200 20.000 Rp 144.000.000 6.400.000 8.000.000

Sajikanlah penjualan produk sampingan dalam laporan laba rugi, dengan menggunakan empat cara penyajian yang utama.

Soal 5 PT. Naufal menggunakan metode nilai pasar dalam mengalokasikan biaya produksi bersama kepada produk sampingan. Data untuk bulan April adalah sebagai berikut : Biaya produksi sebelum pemisahan Biaya produksi lanjutan setelah pemisahan untuk produk sampingan : Taksiran Aktual Nilai pasar produk sampingan Laba bruto Beban pemasaran & Administrasi Jumlah unit produksi : Produk utama Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB 10.000 unit Dra. Nurlis Ak. M.Si Rp Rp 820.000 770.000 Rp 3.200.000 20% 64.000 Rp 40.000.000

AKUTANSI BIAYA

Produk sampingan Diminta :

2.000 unit

Hitung harga pokok produk utama dan produk sampingan dengan menggunakan metode nilai pasar. Material Cost Bahan baku dapat dibedakan menjadi: Direct Material (DM) yaitu mudah ditelusuri dan dibebankan secara langsung ke produk serta merupakan bahan utama barang jadi. Indirect Material (Biaya bahan baku tidak langsung) yaitu mencakup semua bahan lain yang dipakai untuk memperlancar proses produksi dan dibebankan kepada rekening biaya overhead pabrik. Bila biaya angkut pembelian dimasukkan sebagai elemen bahan baku masalahnya adalah kalau terjadi pembelian lebih dari satu jenis bahan baku. Jadi terdapat masalah alokasi biaya angkut pembelian. Dasar alokasi yang sering digunakan adalah: 1. 2. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli.

Dalam perencanaan dan pengendalian bahan yang menjadi masalah utama adalah menyelenggarakan persediaan bahan yang paling tepat, agar kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang ditanamkan dalam persediaan bahan tidak berlebihan. Agar biaya pemesanan variable dan biaya penyimpanan variable dapat ditekan serendah mungkin dapat digunakan rumus kuantitas Pesanan Paling Ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ) dengan rumus: EOQ = 2 x RU x CO CU x CC Soal 6.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Suatu elemen bahan dibeli dengan harga Rp 20 per unit, jumlah unit bahan yang dipakai selama satu tahun adalah 1.200 unit. Biaya pemesanan tahunan adalah Rp 3 per pesanan, dan biaya penanganan persediaan per tahun adalah 10 % Diminta : Hitunglah kuantitas pesanan ekonomi (EOQ) Soal 7. Catatan akuntansi dari PT. A menunjukkan bahwa persediaan awal tanggal 1 Maret 2007 terdiri dari 2.800 unit dengan biaya atau harga pokok sebesar Rp 1.200 per unit. Transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian bahan selama Maret adalah sebagai berikut : Penerimaan : 7 Maret 25 Maret Pemakaian : 5 Maret 19 Maret 31 Maret Diminta : 900 unit 1.000 unit 800 unit Hitunglah biaya bahan yang dipakai dan persediaan per 31 Maret 2007, jika digunakan : 1) 2) Labor Cost Biaya tenaga kerja terdiri dari dua elemen utama yaitu : a. ada yang bersifat langsung (direct labor) b. ada yang bersifat tidak langsung (indirect labor). Di antara faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam sistem penggajian pada perusahaan besar adalah program gaji dan upah insentip, karena merupakan elemen biaya tenaga kerja yang jumlahnya cukup besar dan berhubungan langsung dengan produktivitas atau kenaikan produksi perusahaan. Sistem persediaan periodik dengan metode FIFO Sistem persediaan perpetual dengan metode FIFO 1.000 unit 400 unit @Rp 1.330 @Rp 1.400

Pendapatan kotor

= upah reguler + Premi lembur

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Upah regular

= jumlah keseluruhan jam kerja x tarif upah/jam secara regular

Premi lembur (overtime premium) = jumlah jam kerja lembur x tambahan imbalan untuk kerja lembur Sehubungan dengan kerja lembur yang dilakukan karyawan produksi atau tenaga kerja langsung, penghasilan para karyawan tersebut meliputi dua elemen biaya yaitu upah lembur dan premi lembur. Penghasilan lembur ini dibayar kepada para karyawan yang bekerja melebihi jumlah jam kerja normal yaitu 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Premi lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja maksimal dalam satu periode tertentu sesuai dengan ketentuan yang diatur dadalam peraturan tenaga kerja, misalnya 40 jam seminggu. Apabila seorang karyawan bekerja melebihi waktu maksimal, disamping harus dibayar upah standard juga harus dibayar premi lembur sesuai dengan ketentuan yang ada, misalnya 50% dari upah standar. Biasanya tarif lembur lebih besar dari tarif normal. Selisih antar kedua tarif ini merupakan premi lembur.

Soal 8 Berikut adalah data tenaga kerja untuk minggu kedua bulan Maret 2007 dari PT. Jaya

Pekerja Anto Beni Cholis Dedi Eko

Jumlah Jam Jumlah Unit Kerja 40 40 40 36 40 yang Dihasilkan 420 450 500 400 520

Perusahaan menggunakan sistem bonus 100 % dengan tariff upah dasar sebesar Rp 3.200 per jam, dan jumlah produksi standar adalah 10 unit per jam. Diminta : Buatlah suatu tabel yang menunjukkan jumlah penghasilan dan upah mingguan dari para pekerja tersebut. Soal 9

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Tarif upah dasar seorang karyawan dari Departemen Perakitan adalah Rp 3.500 per jam untuk jumlah jam kerja normal 40 jam per minggu. Selama minggu pertama bulan Juli, karyawan tersebut bekerja sebanyak 50 jam. Untuk setiap jam kerja lembur perusahaan membayar para pekerja 1,5 kali dari tarif normal. Diminta : a) b) Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya tenaga kerja atau upah, jika premi lembur dibebankan ke produksi atau pekerjaan tertentu Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya tenaga kerja atau upah, jika premi lembur tidak dibebankan ke produksi atau pekerjaan tertentu

Factory Overhead Cost FOH pada umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung (indirect material), pekerja tidak langsung (indirect labor) dan beban pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasi atau di bebankan langsung ke specific jobs, products atau final cost objectives. Manfaat penggunaan predetermined FOH rate : 1. FOH yang dibebankan kepada produk lebih teliti, adil dan cepat dalam rangka menghitung harga pokok produk 2. Sebagai alat perencanaan terhadap FOH, khususnya apabila tarif FOH dipisah ke dalam tarif tetap dan variabel 3. Sebagai alat pengambilan keputusan yang berkaitan dengan informasi biaya relevan 4. Sebagai alat pengendalian FOH cost

Langkah-langkah penentuan dan penggunaan departemenisasi tarif FOH : 1. Penentuan besarnya tarif FOH untuk setiap departemen produksi a. Menyusun budget setiap elemen tetap dan biaya variabel b. Mengadakan factory survey pada awal periode yang akan digunakan untuk distribusi dan alokasi FOH c. Distribusi setiap elemen FOH yang dibudgetkan kepada dep produksi dan dep pembantu/jasa Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si FOH yang dikelompokkan ke dalam biaya

AKUTANSI BIAYA

d. Alokasi FOH yang dibudgetkan dari dep pembantu tertentu ke dep produksi dan dep pembantu lainnya e. Perhitungan tarif FOH untuk setiap dep produksi 2. Pembebanan FOH pada produk atau pesanan pada setiap departemen produksi 3. Pengumpulan Actual FOH 4. Perhitungan, analisis dan perlakuan variance FOH untuk setiap departemen produksi

Oleh karena tarif FOH dihitung dan dibebankan kepada produk melalui departemen produksi, maka FOH departemen pembantu harus dialokasikan pada departemen produksi maupun melalui departemen pembantu lainnya lebih dahulu.

Metode alokasi FOH departemen pembantu ke departemen produksi : 1. 2. Direct allocation method, pembebanan FOH langsung kedept produksi dan mengabaikan pelayanan yang diberikan oleh dept pembantu yang satu kepada dept pembantu yang lain Indirect allocation method, memperhitungkan FOH dept pembantu yang diberikan kepada dept pembantu lainnya, sebelum dialokasikan kedept produksi. Step allocation method, non reciprocal, perhitungan FOH departemen pembantu yang diberikan kepada departemen pembantu lainnya alokasi secara teratur, dimulai dengan FOH departemen pembantu yang biayanya terbesar dialokasikan terlebih dahulu. Algebric allocation method (reciprocal); dengan bantuan rumus matematika maka FOH departemen pembantu dialokasikan secara timbal balik kedepartemen pembantu lainnya dan ke departemen pabrik. Soal 10 PT. Citra menganggarkan BOP untuk periode yang akan dating sebesar Rp 45.000.000. Diperkirakan akan dapat dihasilkan 9.000 unit produk dengan biaya bahan langsung sebesar Rp 100.000.000. Jumlah tenaga kerja langsung yang digunakan ditaksir sebanyak 6.000 jam dengan tariff upah Rp 9.375 per jam dan taksiran jumlah jam mesin sebanyak 9.000 jam. Diminta :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Hitunglah tariff yang digunakan untuk membebankan BOP kepada produksi berdasarkan basis alokasi berikut : a) Jumlah unit produksi b) Biaya bahan langsung c) Jumlah jam kerja langsung d) Biaya tenaga kerja langsung e) jumlah jam mesin

Soal 11 Anggaran BOP dari departemen Produksi A dan Departemen Produksi B masing-masing adalah Rp 60.000.000 dan Rp 120.000.000, sedangkan anggaran Departemen Jasa Y dan Departemen Jasa Z masing-masing berjumlah Rp 41.000.000 dan Rp 20.000.000. Departemen Jasa Y menyediakan jasanya 40% kepada Dept. Produksi A, 40% kepada Dept. Produksi B dan 20% kepada Dept. Jasa Z. Departemen Jasa Z memberukan jasanya 20% kepada Dept. Produksi A, 50% kepada Dept. Produksi B, dan 30% kepada Dept. Jasa Y. Diminta : Lakukanlah pendistribusian atas jumlah biaya dept. Jasa Y dan dept. Jasa Z dengan menggunakan metode aljabar.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si

AKUTANSI BIAYA

Anda mungkin juga menyukai