Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 5

Yohana siregar(220410114
Rini manurung(220410112)
Rahel banuarea(220410125)
Erwin Tumanggor(220410176)
Sistem Perhitungan Biaya
dan
Akumulasi Biaya
Sistem Biaya/Cost
System

Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan
dan laporan yang terkoordinasi yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi
biaya bagi manajemen, meliputi pengukuran, pengendalian
dan pengambilan keputusan

3
3

Di dalam akuntansi biaya, sistem yang dapat


digunakan untuk mengalokasikan dan membebankan
ke unit produksi, dikelompokkan menjadi 2 sistem,
yaitu :

1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historis).

2. Sistem Biaya Ditentukan Dimuka (Biaya Standar).


1. SISTEM BIAYA SESUNGGUHNYA
(HISTORIS)

 Sistem biaya sesungguhnya atau sistem biaya aktual
adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok
produk atau pesanan atau jasa pada saat biaya
tersebut sudah terjadi atau biaya yang sesungguhnya
dinikmati.

5
• Pada sistem ini, biaya yang dibebankan kepada produk
ialah biaya bahan baku dan tenaga kerja serta biaya
overhead pabrik yang dialokasikan berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka

• Penyajian hasil baru akan dilakukan apabila semua


operasi selesai pada periode akuntansi yang
bersangkutan.
2. Sistem Biaya
Ditentukan Dimuka

Sistem biaya ditentukan dimuka adalah sistem dalam
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau
jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan dimuka
sebelum suatu produk atau jasa dikerjakan.
Pada akhir periode akuntansi kedua sistem biaya ini dicatat, kemudian
dibandingkan sehingga terlihat varians antara biaya sesungguhnya terjadi
dengan biaya ditentukan dimuka. Varians yang terjadi bisa varians lebih
(over applied) atau varians kurang (under applied).

Perhitungan biaya tersebut dapat didasarkan pada biaya taksiran atau biaya
dasar
PEMBEBANAN BIAYA

 Pembebanan biaya adapah bagaimana
memperhitungkan biaya pada objek biaya ( produk)
Untuk tujuan tertentu.

 Perhitungan biaya atas produk dapat dilakukan


dengan cara menyertakan seluruh unsur biaya
produksi atau hanya unsur biaya yang bersifat
variabel saja
Ada dua cara pembebanan biaya produksi pada
masing-masing produk
• 1. Metode Perhitungan Biaya dengan
Penyerapan Penuh (Absorption Costing)

Metode perhitungan biaya dengan penyerapan


penuh atau sering juga disebut sebagai full costing
adalah metode penentuan biaya produksi atas
produk dengan memperhitungkan seluruh Unsur
biaya.
• Unsur-unsur biaya tersebut, antara lain biaya
bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead pabrik variabel, dan biaya
overhead pabrik tetap yang akan melekat
sebagai biaya pada persediaan produk yang
belum terjual dan tetap dianggap sebagai beban
(beban pokok penjualan) manakala produk
tersebut telah terjual.
2.Metode perhitungan Biaya variabel
(variable costing)
Metode perhitungan biaya variabel adalah
metode penentuan biaya yang bersifat
variabel Saja.
Unsur-unsur Biaya tersebut, antara lain
biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya over head dan pabrik
variabel.
AKUMULASI BIAYA

 Setiap perusahaan memiliki perbedaan


karakteristik terkait penggunaan teknologi,
proses produksi, dan bauran produk,
sehingga sistem perhitungan biaya yang
digunakan juga berbeda karena sistem ini
perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing perusahaan.
 Tujuan perhitungan biaya adalah
menentukan biaya dari produk-produk yang
dihasilkan perusahaan.
 Akumulasi biaya sangat dipengaruhi oleh
cara perusahaan melakukab aktivitas
produksi.
1. Sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan (Jon Order Costing)

Sisten perhitungan biaya berdasarkan pesanan


adalah Metode akumulasi biaya yang
didasarkan pada setiap pesanan pelanggan,
bacth, dan lot, sehingga fokus penelusuran
biaya ada pada pesanan pelanggan, batch, atau
lot tersebut.
2. Sistem perhitungab Biaya berdasarkan
proses. (Process costing)
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses
adalah metode alumulasi biaya yang didasarkan
pada satuan waktu untuk setiap departemen,
sehingga fokus penulusuran biaya ada pada
masing-masing departemen
3. Sistem perhitungan Blackfush Costing
Sistem perhitungab biaya blackfush costing
adalah metode akumulasi biaya dengan
memperhitungkan biaya-biaya dari akhir
proses, menggunakan informasi akuntansi yang
tersedia diakhir proses, (setelah proses produksi
dinyatakan selesai) atau di akhir periode.
PENENTUAN HARGA POKOK
18

Penentuan harga pokok adalah bagaimana


memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau
pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara
memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya
memasukkan unsur biaya produksi saja.
Dalam penentuan harga pokok tersebut
dapat digunakan dua cara, yaitu :

1. Metode Kalkulasi Biaya Penuh


(FullCosting)
2. Metode Kalkulasi Biaya variabel
(Variabel Costing)
Metode Kalkulasi Biaya Penuh

 Kalkulasi biaya penuh adalah suatu metode dalam
penentuan harga pokok suatu produk dengan
memperhitungkan semua biaya produksi, seperti
biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap.
Metode kalkulasi biaya ini terbagi lagi menjadi dua cara,
yakni:

≈ Conventional Costing/Full

≈ Variabel Costing/Direct
“Full/Conventional Costing”

 Yaitu metode perhitungan biaya yang


memperhitungkan seluruh biaya produksi
baik biaya variabel maupun tetap, sebagai
unsur harga pokok tersebut
“Direct/Variabel Costing”

 Yaitu metode perhitungan biaya yang yang


hanya memperhitungkan biaya variabel saja,
sebagai unsur harga pokok tersebut.
Beberapa sistem yang dapat
digunakan dalam akumulasi
biaya
1. Sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan (job Order Costing)
2. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses
(Process costing)
3. Sistem perhitungan Blackfush costing
Bentuk/Format
Conventional Costing

Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku xxxxx
Biaya Tenaga Kerja xxxxx
Langsung
Biaya Overhead xxxxx
Pabrik Tetap
Biaya Overhead xxxxx
Pabrik Variabel
Total Biaya Produski xxxxx
Bentuk/Format
Variabel Costing

Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja xxx
Langsung
Biaya Overhead Pabrik xxx
Variabel
Total Biaya Produksi xxx
LAPORAB KEUANGAN
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
• Laporan keuangan merupakan informasi
akuntansi yang dihasilkan dari proses akuntansi
Selama satu periode akuntasi
Laporan terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan manufaktur memerlukan
tambahan informasi untuk kepentingab internal
(manajemen).
Beban pokok penjualan dilaporan laba rugi
dicantumkan nilai totalnya (agregat) bagi kepentingan
publikasi (eksternal), dan memerlukan tambahan
informasi secara lebih terinci bagi kepentingan pihak
Internal (manajemen).
• Laporan keuangan keuangan diperusahaan
manufaktur, laporan keuangan yang disajikan
hanya Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan
laporan Laba rugi
Contoh laporan Laba Rugi diperusahan
manufaktur
Pt Maju Jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 desember 2010

Penjualan Rp31.000.000
Beban Pokok penjualan (Skedul 1) Rp13.723.000
Laba kotor. Rp17.277.000
Beban operasional
• Beban pemasaran (skedul 2) Rp8.200.000
• Beban Administrasi dan Umum ( Skedul 3) Rp3.500.000
• (Rp 11.700.000)
Laba Bersih Rp5.577.000

Anda mungkin juga menyukai