Anda di halaman 1dari 21

TUGAS DAN LATIHAN BAB

VI DAN VII BAHASA


INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING:

NURHAYATI HARAHAP

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA 2018
TUGAS DAN LATIHAN BAB VI

Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar!


1. Jelaskan perbedaan penggunaan bahasa pada karangan ilmiah dengan karya
sastra!

Jawab:

Resume perbedaan karya ilmiah dan karya sastra

*Dari segi pengertian

a.Karangan atau Karya ilmiah

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karangan atau karya ilmiah
berupa makalah sebagai berikut dan tulisan tentang suatu pokok yang
dimaksudkan untuk dibacakan dimuka umum dan sering disusun untuk
diterbitkan. Tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu : memberi penjelasan yang
subjektif , memberi komentar atau penilaian , dan membuktikkan hipotesa .

Ciri-ciri ilmiah yaitu : Informatif ,Tidak pleonatis, Mengacu pada teori , Logis ,
Sistematis, dan Objektif.

➢ Menghindari kalimat yang bermakna ambigu(bermakna ganda).


➢ Menghindari penggunaan kata konotatif.

b. Karya Sastra

Karya Sastra adalah penciptaan disampaikan kepada komunikatif tentang maksud


penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering mengatakan, baik di pertama
atau ketiga orang, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra
yang berhubungan dengan waktu mereka. Karya sastra dibagi menjadi 2 , yaitu :
Karya sastra fiksi (prosa,puisi,drama) dan Karya sastra non-fiksi
(biografi,autobiografi,esai).

Ciri-ciri karya sastra : Tidak dicantumkan nama pengarangnya atau anonim ,


Ceritanya berpusat pada tokoh raja atau kehidupan sehari-hari, Tokohnya bisa
berupa hita-putih atau siapa aja , Karya sastra bisa berupa lisan atau tertulis.

Perbedaan penggunaan bahasa dalam karangan ilmiah dan karya sastra

Karangan Ilmiah Karya sastra


Bahasa dalam karangan ilmiah adalah Bahasa dalam karya sastra adalah
bahasa standar atau bahasa baku yang bahasa non standar atau bahasa tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku atau bahasa yang pilihan kata dan
yang berlaku struktur kalimatnya sesuai dengan
keinginan pengarang
Bahasa dalam karangan ilmiah Yang dipentingkan adalah tandsa dan
cenderung menyerupai system tanda simbolisme suara dari kata –kata
matematika atau logika simbolis
Tulisan ilmiah dalam literatur asing Tulisan sastra dikenal dengan istilah
kita kenal dengan istilah scientific emotive prose
prose
Tulisan ilmiah merupakan karya tulis Tulisan sastra adalah salah satu ragam
yang memaparkan ide (gagasan), seni dengan bahasa sebagai alat
pendapat, tanggapan, hasil penelitian, manifestasinya yang dituangkan dalam
dan sebagainya yang berhubungan bentuk bahasa tulis
dengan segala kegiatan keilmuan
Menggunakan ragam bahasa resmi Menggunakan bahasa yang beraneka
(baku) ragam

Mematuhi ejaan yang berlaku dan Ejaan kurang diperhatikan, kadang-


menggunakan tata tulis yang lazim kadang sengaja dilanggar (dalam puisi),
tata tulis yang kurang lazim sering
digunakan
Menghindari kata yang mengandung Cenderung menggunakan kata
makna ganda bermakna ganda
Pemakaian kata lebih didasarkan nilai Pemakaian kata lebih didasarkan nilai
denotatifnya (jelas/tegas artinya) konotatif (mempunyai makna
tambahan)- nya
Menggunakan istilah yang tepat Menggunakan ungkapan yang baru dan
menarik
Pemilihan kata yang lebih tepat Pemilihan kata yang tidak terlalu ketat
Pengungkapan ide dalam kalimat yang Pengungkapan kalimat yang
efektif beranekaragam, cenderung tidak
efektif, dan sering dipengaruhi bahasa
daerah atau asing
Tidak pernah menggunakan kata-kata Sering digunakannya kata-kata yang
yang menyatakan perasaan tertentu, menyatakan persaaan tertentu,
misalnya: aduh, aduhai dan sebagainya misalnya: ah, sayang ,astaga, dan
sebagainya
Objektivitas apa yang diuraikan sangat Faktor subjektivitas sangat menonjol
diutamakan
Sistematika bahasa diutamakan Sistematika penyusunan kadang-kadang
diabaikan

Sumber :
http://www.academia.edu/31148610/Pengertian_Karya_Ilmiah_Ciri
ciri_dan_Sistematika_Penyusunan

https://www.scribd.com/doc/185883203/MAKALAH-MENULIS-KARYA-
ILMIAH-docx

https://www.scribd.com/doc/306589240/Definisi-Karya-Ilmiah

2. Jelaskan pengertian kalimat efektif ! Selanjutnya jelaskan dengan baik ciri-ciri


kalimat efektif!

Jawab:

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan
maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan
oleh penulis.

Ciri-ciri kalimat efektif:

A. Kesepadanan Struktur

Kespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur


bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan
dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang
memiliki kesepadanan struktur, yaitu:

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif)

Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour. (Efektif)

Untuk menghindari ketidakjelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan


(Preposisi) di depan Subjek.

2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak

Efektif)

Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)

B. Kepararelan Bentuk

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat.
Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk
verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama
berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

Contoh:

Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui,


dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif. (Tidak efektif)

Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui,


dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif. (Efektif)

C. Kehematan Kata

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu
digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus
diperhatikan adalah:

1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk

Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren. (Tidak efektif)

Saya tidak suka buah apel dan duren. (Efektif)

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat

Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. (Tidak efektif)

Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Efektif)

3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak

Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat (Tidak efektif)

Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat. (Efektif)

D.Penekanan terhadap inti pikiran

Setiap kalimat memiliki sebuah ide pokok. Inti pikiran ini biasanya lain
ditekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Seorang pembicara
biasanya akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat
ucapan, meninggikan suara dan lain sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam
penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan dalam kalimat. Cara-cara
ini akan dibicarakan satu per satu.

1) Posisi Dalam Kalimat


Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat, penulis dapat
menngemukakan bagian itu pada bagian depan kalimat. Cara ini disebut juga
pengutamakan bagian kalimat.

a. Prof. Dr. Herman Yohanes berpendapat, salah satu indikator yang menunjukkan
tidak efisiennya Pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah
pegawai Pertamina dengan produksi minyaknya.

b. Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina, menurut


pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara
jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyaknya.

c. Rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi
minyaknya adalah salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya
Pertamina, demikian pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes

Kalimat (a), (b), dan (c) menunjukkan bahwa ide yang dipentingkan diletakkan
bagian muka kalimat. Dengan demikian walaupun ketiga kalimat mempunyai
pengertian yang sama tetapi ide pokok menjadi berbeda.

2) Urutan yang Logis

Sebuah kalimat biasanya memberitakan suatu kejadian atau peristiwa. Kejadian


atau peristiwa yang berurutan hendaknya diperhatikan agar urutannya tergambar
dengan logis. Urutan yang logis dapat disusun secara kronologis, dengan penataan
urutan yang makin lama makin penting atau dengan menggambarkan suatu
proses.

3) Pengulangan Kata

Pengulangan kata dalam sebuah kalimat kadang-kadang diperlukan dengan


maksud untuk memberi penegasan pada bagian ujaran yang dianggap penting.
Pengulangan kata yang demikian dianggap dapat membuat maksud kalimat
menjadi lebih jelas.

d. Didalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara pemerintah dengan


swasta, keseimbangan domestik dengan luar negeri, keseimbangan perbankan
dengan lembaga keuangan nonbank, dan sebagainya.

e. Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak


dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi juga dimensi politik, dimensi
sosial, dan dimensi budaya.
Kalimat (d) dan (e) lebih jelas maknanya dengan adanya pengulangan pada bagian
kalimat (kata) yang dianggap penting.

E. Kevariasiaan Struktur

Agar kalimat tidak monoton dan menjemukan, diperlukan adanya variasi. Hal itu
dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut ini.

a. Variasi penggunaan kata

Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa.

Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa.

Pembahasan itu membicarakan kenakalan mahasiswa.

Tidak ada variasi pada kalimat pertama, hal itu terlihat dengan pemakaian kata
yang monoton, yaitu pembicaraan dan membicarakan yang sesungguhnya dapat
divariasikan seperti pada kalimat kedua dan ketiga.

b. Variasi struktur dan variasi jenis

Variasi struktur dapat dilakukan dengan frasa keterangan atau klausa anak kalimat
yang diletakkan di awal kalimat dapat juga variasi aktif-pasif. Variasi jenis
memiliki kemungkinan jenis kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat seru.

Variasi struktur: Dari kehidupan sehari-hari anak jalanan data penelitian ini
dikumpulkan.

Kalimat di atas berasal dari kalimat berikut ini :Data penelitian ini dikumpulkan
dari kehidupan sehari-hari anak jalanan.

Agar tidak menjemukan, dan sekedar untuk variasi, frasa keterangan (dari
kehidupan sehari-hari anak jalanan) dapat diletakkan di awal kalimat.

F .Perwujudan berpikir logis

Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur
dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Contoh : Waktu dan tempat saya persilakan.

Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda
mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

Contoh kalimat efektif :


1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )

Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

2. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif

) Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.

Sumber :

Ritonga, dkk.2016. Bahasa Indonesia Praktis . Medan : Bartong Jaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat

http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2012/04/pengertian-kalimat-efektif.html

http://bagus-sistem.blogspot.com/2013/10/tugas-5-dan-tugas-6-bahasa-
indonesia-1.html

3. Pilihlah pasangan kalimat berikut yang efektif dan berikan alasannya!

a. (i) Saya tahu kalau dia sakit.

(ii) Saya tahu bahwa dia sakit.

Kalimat yang efektif itu ada pada pilihan (ii) Saya tahu bahwa dia sakit,
alasannya adalah kata kalau pada pilihan (i) merupakan kata sebab akibat yang
tidak efektif jika digunakan pada kalimat di atas, karena kalimat diatas merupakan
kalimat informative bukan klaimat yang mengandung unsur sebab akibat.Kata
kalau pada kalimat diatas termasuk kesalahan dalam pemilihan kata.

b. (i) Pembangunan untuk mensejahterahkan rakyat.

(ii) Pembangunan bertujuan untuk mensejahterahkan rakyat.

Kalimat yang efektif itu ada pada pilihan (ii) Pembangunan bertujuan untuk
mensejahterahkan rakyat, alasannya adalah pada pilihan (i) tidak terdapat unsur
predikat dimana kata pembangunan pada pilihan (i) merupakan subjek dan sisanya
merupakan keterangan. Agar kalimat pada pilihan (i) menjadi lengkap kalimat
pada pilihan (i) dapat ditambah dengan unsur predikat misalnya bertujuan.

c. (i) Menurut para pakar sejarah mengatakan bahwa Istana Maimun dibangun
pada masa kolonial belanda.

(ii) Menurut pakar sejarah, Istana Maimun dibangun pada masa kolonial
Belanda.
Kalimat yang efektif itu ada pada pilihan (ii) Menurut pakar sejarah, Istana
Maimun dibangun pada masa kolonial Belanda, alasannya karena tanda koma
mempunyai fungsi unsur-unsur yang bertautan secara utuh dan jelas dengan
mennganti kata bahwa dengan tanda koma dan kalimat tersebut menunjukkan
suatu kepaduan kalimat.

d. (i) Pak Usman menyimpan uangnya di Bank BNI.

(ii) Pak Usman menyimpan uangnya di BNI.

Kalimat yang efektif ada pada pilihan (ii) Pak Usman menyimpan uangnya di
BNI. Alasannya karena pada pilihan (i) terdapat unsur pleonastis atau pleonasme
(menggunakan kata mubazir/berlebihan) . Seharusnya kata Bank pada pilihan (i)
tidak perlu diulang dan yang benar itu adalah BNI atau Bank Negara Indonesia.

e. (i) Kepada para tamu-tamu dipersilahkan masuk.

(ii) Kepada para tamu dipersilahkan masuk.

Kalimat yang efektif ada pada pilihan (ii) Kepada para tamu dipersilahkan
masuk. Alasannya karena pada pilihan (i) terdapat unsur pleonastis atau
pleonasme (menggunakan kata mubazir/berlebihan) . Kata para menunjukkan
jumlah yang banyak. Begitupula, pengulangan kata tamu menjadi tamu-tamu ,
menunjukkan jumlah yang banyak . Yang benar adalah “Kepada para tamu
dipersilahkan masuk.”

f. (i) Rumah-rumah di perumahan itu tergolong mewah.

(ii) Rumah di perumahan itu tergolong mewah.

Kalimat yang efektif ada pada pilihan (ii) Rumah di perumahan itu tergolong
mewah. Alasannya karena pada pilihan (i) terdapat unsur pleonastis atau
pleonasme (menggunakan kata mubazir/berlebihan) .

Sumber:

Ritonga, dkk.2016. Bahasa Indonesia Praktis . Medan : Bartong Jaya

http://nuansa-nuansabahasaindonesia.weebly.com/esai-konten/kata-mubazir
http://www.telunjukjempol.com/7-kesalahan-penulisan-mubazir-kata/

4. Jelaskan dengan baik perbedaan alinea eksposisi, argumentasi, deskripsi, dan


persuasi! Selanjutnya buat contoh masing-masing sesuai dengan bidang ilmu
yang Anda geluti (bidang hokum, politik, ekonomi, teknik, kedokteran,
pertanian, bahasa ,dan lain-lain.

Jawab:

Perbedaannya dari segi pengertian

Alinea Eksposisi adalah suatu bentuk tulisan berupa paparan atau uraian yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman atau pengertian kepada pembaca
tentang sesuatu.

Alinea Argumentasi adalah suatu bentuk tulisan berupa argument atau


pendapat yang disertai dengan data dan fakta, sehingga pembaca mengerti atau
memahami sesuatu itu dan yakin tentang kebenaran itu.

Alinea Deskripsi adalah suatu bentuk tulisan yang menjadikan data selengkap-
lengkapnya. Sering juga disebut alinea yang bersifat deskripsi ini berupa
gambaran.

Alinea Persuasi adalah suatu bentuk tulisan berupa uraian atau penjelasan
tentang sesuatu, sehingga pembaca mengerti tentang sesuatu itu. Penulis tidak
puas hanya memberikan pemahaman kepada pembaca , tetapi ia ingin pembaca
atau pendengar melakukan sesuatu. Bentuk tulisan seperti ini selalu digunakan
dalam dunia iklan atau promosi.

Perbedaannya dari segi ciri-ciri

Alinea Eksposisi : menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya ,


menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi,tidak terdapat unsure
mempengaruhi atau memaksakan kehendak, menunjukkan analisis atau
penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.

Alinea Argumentasi : menjelaskan pendapat agar pembaca yakin,memerlukan


fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain, menggali sumber
ide dari pengamatan/penelitian, dan penutup berupa kesimpulan.

Alinea Deskripsi : melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu,


bertujian untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
seolah-olah mereka melihat, sifat penulisannya objektif karena selalu
mengambil objek tertentu dapat berupa tempat/manusia, penulisannya dapat
menggunakan cara atau metode realistis.

Alinea Persuasi : terdapat himbauan atau ajakan dan berusaha mempengaruhi


pembaca.

Contoh dalam bidang ekonomi

a.Alinea Ekposisi

Peran Wirausaha bagi Perkembangan Ekonomi dalam Negeri

Kewirausahaan atau wirausaha adalah kemandirian dalam upaya


pemenuhan kebutuhan akan hajat hidup secara mandiri. Wirausaha lebih
menekankan pada bagaimana menghadapi risiko atau ketidakpastian. Dewasa
ini kesadaran masyarakat untuk mulai berwirausaha mulai tumbuh dan
geliatnya semakin terlihat. Hal tersebut dapat dilihat dari persentasi jumlah
karyawan yang mengundurkan diri demi menjalani hidup sebagai
wirausahawan, sebagian besar lulusan perguruan tinggi yang memilih untuk
berwirausaha dari pada menjadi karyawan, mulai mengalirnya dana bantuan
untuk usaha kecil dan menengah, dan lain sebagainya. Wirausaha memiliki
banyak peran dalam hal perkembangan perekonomian yang ada pada suatu
negara. Diantaranya ialah sebagai berikut :

1. Dengan berwirausaha, selain keuntungan pribadi yang dihasilkan juga secara


langsung dapat membantu orang lain agar dapat lebih produktif. Ketika
memutuskan untuk berwirausaha, tentu dalam perjalanannya akan
membutuhkan karyawan yang akan membantu pekerjaan produksi dan lain
sebagainya. Sadat ataupun tidak aktivitas wirausaha secara langsung dapan
mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.

2. Wirausaha dalam bentuk barang dan jasa mampu meningkatkan PDB (Produk
Domestik Bruto) sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tentunya
dengan meningkatnya PDB akan diikuti oleh pendapatan perkapita masyarakat
yang meningkat.

3. Hasil produksi barang atau jasa yang sudah mampu bersaing dengan hasil
produksi luar negeri akan berdampak pada meningkatnya permintaan ekspor
sehingga dapat pula meningkatkan devisa negara.

4. Pelaku usaha besar dan sukses akan memperbesar investasi dalam negeri,
sehingga menambah produksi nasional akan mengurangi dan
ketidaktergantungan oleh investor asing.
Dalam merintis usaha tentunya tidak terlepas dari hambatan dan tantangan.
Salah satu diantaranya adalah kurangnya pengetahuan dibidang ini.
kebanyakan orang tidak mengenal apa itu kewirausahaan, sehingga tidak tahu
akan memulai wirausaha dalam bidang apa, bagaimana prosesnya, bagaimana
mengambil keuntungan dan menanggung risiko. Jika pengetahuan dalam
bidang wirausaha minim, maka kreatifitasnya juga terbatas, sehingga tidak
mampu berpikir panjang menciptakan produk yang unik dan diminati oleh
masyarakat. namun perlu dipahami bahwa wirausaha adalah suatu upaya yang
memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan perekonomian suatu
negara. Namun disamping itu, harus mewaspadai hambatan dan tantangan yang
kemungkinan terjadi baik di awal ketika hendak membuka usaha atau ketika
usaha sedang berjalan.

b. Alinea Argumentasi

Saat sekarang ini pendidikan di Indonesia memiliki biaya yang dapat jika
dinilai terlalu mahal meskipun pemerintah telah membagikan subsidi akan
tetapi masih saja para murid harus membayar biaya demi kepentingan sekolah
misalnya baju buku seragam dan lain sebagainya. Biaya pendidikan yang
mahal tersebut tidak cuma ada di sekolah dasar saja namun sekaligus hingga di
level mahasiswa. Karena hal tersebut menyebabkan mayoritas anak yang sudah
lulus SMA condong memutuskan untuk langsung bekerja daripada meneruskan
pendidikan ke perguruan tinggi dengan begitu maka bisa dianggap dikatakan
bahwa pendidikan Indonesia kurang merata dan terkonsentrasi pada pihak-
pihak yang mampu saja.

c .Alinea Deskripsi

Kegiatan ekonomi digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu kegiatan


produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi. Kegiatan produksi
merupakan usaha manusia untuk menghasilkan atau mengolah sebuah barang
ataupun jasa menjadi barang yang berguna. Orang atau kelompok yang
melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Sementara itu, kegiatan
distribusi adalah kegiatan penyaluran barang produksi dari produsen ke
konsumen yang dilakukan oleh distributor. Dan yang terakhir, konsumen
adalah kegiatan mengurangi atau menghabiskan manfaat dari suatu barang atau
jasa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Orang yang
melakukan kegiatan ekonomi ini disebut konsumen.

d. Alinea Persuasi
Indonesia terkenal sebagai negara agraris yaitu negara yang
masyarakatnya pada umumnya bekerja di bidang pertanian. Karena itu banyak
sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi. Namun tanpa kita sadari
karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita
hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah
konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada
titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan
karena negara agraris harus mengimpor beras. Hal ini tidak lepas dari
kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak
makanan yang bisa menggantikan padi . Oleh karena itu beralihlah ke makanan
lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubian yang tidak hanya mudah
ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor
pertanian lainnya.

Sumber :

Ritonga, dkk.2016. Bahasa Indonesia Praktis . Medan : Bartong Jaya

http://informasiana.com/contoh-teks-eksposisi-lengkap-dengan-strukturnya/

https://hidupsimpel.com/contoh-paragraf-argumentasi/

https://dosenbahasa.com/contoh-paragraf-klasifikasi-tentang-ekonomi

http://eksposisipendidikan.blogspot.co.id/2013/10/contoh-lengkap-paragraf-
persuasif.html

5. Jelaskan dengan baik perbedaan bentuk alinea yang bersifat deduktif, induktif,
dan deduktif-induktif! Kemudian buat contoh masing-masing sesuai dengan
bidang ilmu yang Anda geluti.

Jawab:

Perbedaan bentuk alinea deduktif, induktif, dan deduktif-induktif

Pembeda Deduktif Induktif Deduktif-


Induktif
Letak kalimat Awal Paragraf Akhir Paragraf Awal dan akhir
utama paragraf
Pola Dasar Umum-Khusus Khusus-Umum Umum-Khusus-
Umum
Kalimat Utama Pernyataan umum Kesimpulan suatu Pernyataan umum
suatu pembahasan dan kesimpulan
pembahasan suatu pembahasan

CONTOH ALINEA TENTANG PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI

A. Deduktif

Harga kebutuhan sehari-hari masyarakat mengalami lonjakan cukup


tinggi. Masalah harga biasanya selalu muncul ke permukaan pada saat
momen tertentu atau perayaan hari besar terutama untuk kebutuhan bahan
makanan seperti daging, ayam,telur dan beberapa jenis bumbu-bumbuan
seperti cabai, bawang merah dan bawang putih. Karena biasanya disaat itulah
masyarakat mempunyai kebutuhan yang sama dan serentak ingin mendapatkan
apa yang menjadi kebutuhannya itu. Yang menjadi penyebabnya tidak lain
tidak bukan adalah ketersediaan produksi tidak dapat memenuhi lonjakan
permintaan dan harga BBM dan musim juga dapat mempengaruhi melonjaknya
bahan pokok karena disebabkan naiknya ongkos distribusi akibat kenaikan
harga BBM.

B. Induktif

Harga untuk kebutuhan bahan makanan seperti daging, ayam, telur yang
dipengaruhi oleh naiknya ongkos distribusi akibat kenaikan harga BBM,
bahkan juga bumbu-bumbuan seperti cabai, bawang merah dan bawang putih
yang dipengaruhi oleh musim yang terkadang turun hujan terkadang panas, dan
ketersediaan produksi yang sedikit juga tidak dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Masyarakat mempunyai kebutuhan yang sama dan serentak ingin
mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya itu. Sehingga tidak bisa
dipungkiri momen tertentu atau perayaan besar dapat menyebabkan
harga kebutuhan masyarakat sehari-hari mengalami lonjakan yang cukup
tinggi.

C. Deduktif-Induktif

Ekonomi kreatif merupakan ekonomi yang berbasis pada ide dan


kreativitas. Departemen Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa ekonomi
kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui
kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki sumber
daya yang terbarukan. Oleh karenanya, setiap orang harus mempunyai
kreativitas jika ingin memasuki ranah ekonomi ini.
Dua kalimat bercetak tebal pada paragraf di atas merupakan kalimat utama yang
mengandung beberapa kata kunci yang sama, yaitu: ekonomi kreatif dan
kreativitas. Adapun kalimat penjelasnnya ada ditengah paragraf.

Sumber:

http://widyanurhayati.blogspot.co.id/2013/10/artikel-deduktif-dan-induktif-
tentang.html

https://dosenbahasa.com/contoh-paragraf-campuran-tentang-ekonomi
TUGAS DAN LATIHAN BAB VII

I. Jawablah soal-soal berikut dengan baik dan benar!

1. Jelaskan perbedaan karya ilmiah : makalah, jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi!

Jawab :

Perbedaan makalah, jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi

A. Makalah

• Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir
deduktif atau induktif.
• Makalah adalah karangan ilmiah yang dibuat berdasarkan pengamatan dan
atau penelitian tentang sesuatu hal yang biasanya untuk dipresentasikan
pada suatu seminar, sidang, atau diskusi.
• Diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan
lapangan.
• Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu
mata kuliah.
• Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis
yang dikaji atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang
berhubungan dengan perkuliahan.
• Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari
sumber-sumber yang digunakan.
• Menunjukkan kemampuan mahaiswa dalam merangkai berbagai sumber
informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
• Terdiri dari tiga bagian pokok (Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan)

B. Jurnal

• Jurnal (journal) adalah media (semacam majalah) tempat


dipublikasikannya paper-paper. Jurnal yang baik memiliki mekanisme
peer-review untuk menyeleksi untuk menentukan apakah sebuah paper
yang di submit ke jurnal tersebut layak diterbitkan atau tidak yang berisi
bahan ilmiah.
• Pembuatan jurnal ilmiah harus dilandasi dengan suatu penelitian ilmiah.
• Berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh
para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya.
C. Skripsi
• Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana
strata satu (S1)
• Skripsi mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
• Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-
objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan)
maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).
• Skripsi ditulis biasanya, untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar
sarjana muda/diploma atau sarjana dan penyusunannya dibimbing oleh
seorang dosen atau tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan
tinggi.
• Dengan demikian, data atau fakta boleh didasarkan pada pengalaman
empiris, hasil kerja lapangan (fieldwork) atau diperoleh dari data
kepustakaan
• Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.

D. Tesis
• Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan
tajam dibandingkan skripsi.
• Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa
melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
• Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi
penelitian dan metodologi penulisan.
• Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing.
• Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah),
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan
data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
• Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah
tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya,
kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen pembimbing menjadi hal
sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih
dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

E. Disertasi
• Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid
dengan analisis terinci.
• Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian
yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi.
• Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
• Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang
filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan
pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

Sumber:

https://tarminag.wordpress.com/2012/10/15/perbedaan-makalah-paper-dan-
jurnal-ilmiah/

http://sepercikilmupengetahuan.blogspot.co.id/2012/04/skripsi-tesis-disertasi-
karya-ilmiah.html

2. Mengapa dibutuhkan sistematika penyusunan karangan ilmiah, seperti: autline,


pengutipan, daftar pustaka, dan sebagainya? Jelaskanlah dengan baik!

Jawab:

Karena salah satu hal yang penting dan kita harus kita perhatikan sebelum
membuat karangan ilmiah yaitu mengetahui sistematika penyusunan karya ilmiah.
Tujuan utama sistematika penulisan ilmiah tentunya sangat bermanfaat bagi pihak
penulis maupun pembaca. Bagi pihak penulis sistematika penulisan ilmiah sangat
bermanfaat untuk :

1. untuk membentuk ilmiah yang memiliki keteraturan, berbobot, dan berisi.

2. kejelasan dan kelengkapan dalam menyampaikan teori-teori dan opini suatu hal
yang dibahas kepada pembaca.

Sistematika penulisan pun membawa manfaat bagi pihak pembaca, manfaatnya


adalah agar pembaca dapat mengetahui semua informasi dengan jelas dan tepat
dari isi ilmiah tersebut sehingga tidak akan terjadi kesalahan saat membaca ilmiah
tersebut.

Sumber:

https://fahrawarandy.wordpress.com/2013/01/03/tugas-softskill-bahasa-
indonesia-2-sistematika-penulisan-ilmiah-yang-ringan/

3 Jika Anda membaca karya ilmiah orang lain yang berhubungan dengan tugas
yang sedang Anda kerjakan, karena beberapa alasan, Anda melakukan tindakan
copi and paste. Apakah tindakan Anda tersebut dibenarkan menurut sikap ilmiah?
Jelaskanlah dengan baik!

Jawab:

Menurut saya melakukan tindakan copy and paste dalam sikap ilmiah itu tidak
dibenarkan. Karena tindakan tersebut digolongkan sebagai tindakan pidana yaitu
pencurian terhadap hasil karya/kekayaan intelektual milik orang lain. Bagi
mahasiswa, kecenderungan penyalaggunaan yang terjadi adalah hanya sekedar
copy paste (copas) file/artikel/file yang mahasiswa temukan lewat searcher
google. Tanpa disadari bahwa tindakan yang dianggap sepele itu adalah sebuah
tindakan pelanggaran hukum. Masyarakat, khususnya mahasiswa, hendaknya
menyadari bahwa kebiasaan Copy Paste pekerjaan orang lain justru akan
merugikan diri sendiri dan orang yang mempunyai karya itu. Disadari atau tidak,
tindakan ini akan membuat pikiran mahasiswa terbelenggu oleh pekerjaan orang
tersebut. Kebebasan berpikir dan mengeluarkan ide ide terasa semakin sulit.
Selain itu tidak ada lagi penghargaan terhadap karya orisinil karena lunturnya
moral mahasiswa. Hasil karya yang monoton akan semakin banyak dijumpai dan
sulit untuk menemukan karya yang lebih baik bila praktik plagiarisme masih terus
berlanjut.

Sumber:

https://www.academia.edu/RegisterToDownload#CurrentPosition

https://shindohjourney.wordpress.com/2010/06/13/kebiasaan-copy-paste-di-
kalangan-civitas-akademis/

4. Sebutkan beberapa hal penting yang wajib dimiliki oleh seseorang untuk
menyusun atau menulis karya ilmiah!

Jawab:

Beberapa hal yang penting yang harus dimiliki oleh sesorang untuk menyusun
atau menulis karya ilmiah yaitu:

1. Persiapaan

a. Pemilihan topik (masalah)

b. Pembuatan kerangka karangan

2. Pengumpulan data

3. Pengorganisasian/pengonsepan
4. Pemeriksaan/penyuntingan

5. Pengetikan/penyajian

https://www.academia.edu/RegisterToDownload#CurrentPosition

5. Jelaskanlah dengan baik perbedaan kutipan dengan catatan kaki dalam


karangan ilmiah!

Jawab:

Perbedaan kutipan dan catatan kaki dalam karya ilmiah yaitu:

Kutipan adalah pengambilan alihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain
untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan itu sendiri.
Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah. Bahan-bahan yang
dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum
menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat
seseorangyang tidak/belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak
perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan
sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang
yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.

Catatan Kaki (Footnote)

Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa
hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan
tersebut. Kedua, kita harus pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi
ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan. Ketiga, harus pula
dapatmengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut
sertatempat dan itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar,
maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.

Sumber:

https://www.academia.edu/RegisterToDownload#CurrentPosition

6. Bagi mahasiswa jenjang S1, S2, S3 diwajibkan memiliki jurnal ilmiah yang
masing-masing untuk S1 jurnal nasional lebih baik terakreditasi, S2 jurnal
nasional terakreditasi, dan S3 jurnal internasional. Ketentuan ini berlaku sejak
Agustus 2012. Bagaimana pendapat Anda dengan kebijakan pemerintah ini?
Jawab:

Pendapat saya dengan kebijakan pemerintah yaitu setuju, karena tentu akan
meningkatkan kualitas pendidikan dan akreditas mahasiswa . Selain itu, kebijakan
tersebut memampukan mahasiswa tersebut terjun ke lapangan pekerjaan dengan
mudah. Dapat juga meningkatkan publikasi ilmiah di negara Indonesia .

Sumber:

https://www.academia.edu/RegisterToDownload#CurrentPosition

Anda mungkin juga menyukai