Supply memiliki nilai yang besar, oleh karena itu supply harus diperhatikan
dalam pelaporannya. Sebagai salah satu aset non moneter. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memilih metode yang paling tepat berdasarkan tiga metode yang
digunakan yaitu FIFO,LIFO, dan AVERAGE COST untuk menentukan biaya
pasokan bahan baku yang paling efektif bagi perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari ketiga metode yang digunakan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut : Sistem periode FIFO dihitung dari hasil penelitian persediaan
akhir barang yang berbeda. Metode FIFO sebesar Rp 2.756.950, metode LIFO
sebesar Rp 2.744.800, dan metode Average sebesar Rp 2.750.224. pada perhitungan
laba kotor dapat diperoleh hasil yaitu berikut. Metode FIFO menghasilkan laba
kotor Rp 5.741.885, metode LIFO sebesar Rp 5.692.725, dan metode Average
sebesar Rp 5.695.011. kesimpulan dari analisis berupa dari hasil perhitungan
dengan masing-masing metode diperoleh metode yang paling menguntungkan jika
digunakan yaitu metode FIFO dengan laba kotor Rp 5.741.885.
Pendahuluan
Latar Belakang
Biaya merupakan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu atau pengukuran
aktiva brersih akibat digunakannya jasa-jasa ekonomis untuk menciptakan
pendapatan pada saat ini atau masa mendatang. Umumnya biaya dihubungkan
dengan jenis-jenis organisasi, yaitu organisasi bisnis, organisasi non bisnis,
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sistem Biaya
Berdasarkan Proses ( Process Cost System ) adalah total biaya yang dibebankan ke
pusat biaya dengan total produksi dibagi untuk memperoleh biaya yang dibebankan
setiap unit. Pusat biaya adalah produk sejenis atau homogen dalam suatu
departemen. Dan pusat biaya tersebut diperoleh dari beban Bahan baku, Tenaga
kerja dan Over Head.
Mulai
Perumusan
Masalah
Studi Literatur
Tujuan
Review Jurnal
Analisis Jurnal
Hasil
Kesimpulan
Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
mengumpulkan sumber jurnal penelitian agar menghasilkan kesimpulan yang dapat
diaplikasikan dalam pengelolaan UMKM maupun perusahaan industri di Indonesia.
Langkah awal dalam melakukan analisis penentuan metode yang paling tepat dalam
perhitungan persediaan pada UMKM maupun perusahaan industri dengan ketiga
metode yaitu merumuskan masalah yang terjadi pada beberapa UMKM dan
perusahaan industri. Langkah kedua yaitu melakukan studi literatur dengan
mengumpulkan beberapa referensi yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan
analisis. Langkah ketiga yaitu menentukan tujuan dalam melakukan analisis.
Langkah keempat yaitu melakukan review pada jurnal yang akan digunakan dalam
melakukan analisis. Langkah kelima yaitu melakukan analisis terhadap masing-
masing jurnal. Langkah keenam menentukan hasil serta langkah terakhir yaitu
menghasilkan kesimpulan akhir berdasarkan pada beberapa jurnal yang telah
dianalisis. Sehingga, hasil akhir diharapkan bermanfaat bagi peneliti maupun
pengelola UMKM dan perusahaan industri. Penarikan kesimpulan berdasarkan
hasil penelitian yang sudah didapat dilakukan dengan menggunakan metode
normatif kualitatif, yaitu menggunakan sumbersumber informasi data sekunder saja
seperti jurnal-jurnal para ahli maupun jurnal skripsi para sarjana.
2. Menurut Widyastuti, M.N. Afif Desember (2015), Metode Fifo (First In First
Out) Metode ini dipakai untuk menentukan harga pokok dari barang yang
sudah terjual. Bila harga pokok penjualan dihitung dengan metode masuk
pertama keluar pertama (MPKP) atau First In First Out (FIFO), maka dianggap
barang yang dibeli pertama harus dijual (dikeluarkan) lebih dahulu. Bila
penjualan (pengeluaran) barang yang terakhir melebihi jumlah pembeliaan
barang dagang pertama tadi. Metode LIFO (Last In First Out) Metode ini
dipakai untuk menetukan harga pokok barang yang sudah terjual. Bila harga
pokok penjualan dihitung dengan metode masuk terakhir keluar pertama
(MTKP) atau Last In First Out (LIFO), maka dianggap barang yang beli
terakhir harus dijual (dikeluarkan) lebih dahulu. Bila penjualan (pengeluaran)
barang yang terakhir melebihi jumlah pembeliaan barang dagang yang terakhir
tadi, maka diambilkan dari pembeliaan sebelumnya. Metode Rata - rata
(Average) Dalam Metode ini, barang – barang yang dikeluarkan akan dibebani
harga pokok pada akhir periode, karena harga pokok rata-rata baru dihitung
pada akhir periode dan akibatnya, jurnal untuk mencatat berkurangnya
persediaan barang juga dibuat pada akhir periode. Apabila harga pokok rata-
rata dicatat setiap ada pengeluaran barang maka diperlukan untuk menghitung
harga pokok rata–rata setiap kali terjadi pembeliaan barang, sehingga dalam
satu periode akan terdapat beberapa harga pokok rata–rata.
6. Dewi Lestari, Dr. Subagyo., M.M. , Ir. Arthur Daniel Limantara , dan M.M.
(2019), melakukan penelitian mengenai “Analisis Perhitungan Persediaan
Bahan Baku dengan Metode FIFO dan Average (Study Kasus Pada UMKM
AAM Putra Kota Kediri) Tahun 2019”, hasil penelitian tersebut adalah kain
katun, kain semi sutra dan kain sutra dilakukan perhitungan harga pokok
penjualan dengan metode FIFO dengan sistem Perpetual dan periodik
menghasilkan HPP yang sama dan lebih kecil. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa metode FIFO baik dengan sistem perpetual maupun
periodik, keduanya menghasilkan laba yang tinggi dibandingkan metode
Average Perpetual dan periodik, karena nilai HPP-nya lebih kecil
dibandingkan metode Average Periodik dan perpetual, dan pajak yang
dibayarkan lebih besar dibandingkan metode Average perpetual dan periodik,
namun laba yang dihasilkan lebih tinggi, sehingga kesempatan untuk
menambah modal dan membeli barang akan lebih besar.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa kami ambil dari 10 jurnal yang sudah kita review
adalah penelitian ini bahwa dalam analisis menggunakan ketiga metode lebih pada
analisis sistem produksi diperusahaan tersebut. Jadi, masing-masing perusahaan
memiliki kriteria tertentu yang dapat mengarahkan perusahaan pada metode analisis
yang lebih efektif. Misalnya pada metode FIFO, metode ini lebih cocok digunakan
pada perusahaan yang memiliki produk yang cepat kadaluarsa, barang sejenis, dan
model cepat berubah. Keunggulan FIFO dalam perusahaan yaitu dapat mengetahui
besarnya laba dan rugi suatu perusahaan. Pada perusahaan yang memiliki harga
yang berubah-ubah lebih cederung pada metode Average karena untuk menjaga
stabilitas pada masa yang akan mendatang. Sedangkan pada perusahaan yang
memiliki harga beli dibebankan kepada operasi perusahaan terutama dalam periode
inflasi lebih tepat menggunakan metode LIFO.
DAFTAR PUSTAKA
Goenawan, Alvina Susantolie, dan Yunus Fiscal Maret (2011), Pengaruh metode
penilaian persediaan terhadap penentuan harga pokok.