Anda di halaman 1dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 63 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :1
Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan Konsep Dasar Akuntansi Kos
(Biaya)
Waktu : 170 menit
Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian Pembelajaran : Konsep Dasar Akuntansi Kos (Biaya)

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan peran Akuntansi Biaya
b. Menjelaskan perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
c. Menjelaskan hubungan akuntansi kos dengan akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen
d. Menjelaskan perbedaan kos dan beban
e. Menjelaskan penggolongan kos

3. Teori :
 Fungsi-fungsi manajemen dalam suatu perusahaan meliputi: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Aktivitas fungsi-fungsi tersebut
memerlukan informasi akuntansi biaya.
 Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, &
penyajian biaya pembuatan & penjualan produk dengan cara-cara tertentu, serta
penafsiran terhadapnya. Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi
keuangan & akuntansi manajemen. Oleh sebab itu peranan akuntansi biaya harus
memenuhi karakteristik akuntansi keuangan & akuntansi manajemen.
 Akuntansi biaya bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan fungsinya.
Relevansi informasi menjadi penting dalam penyajian informasi akuntansi biaya.
Dengan demikian, akuntansi biaya tidak hanya bertujuan untuk menentukan harga
pokok produk, namun juga berperan dalam perencanaan & pengendalian biaya, dan
pengambilan keputusan khusus.
4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 63


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 64 dari 47

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


1. Jelaskan pemahaman Anda tentang akuntansi biaya!
2. Jelaskan kaitan akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen!
3. Jelaskan kaitan akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan!
4. Bagaimana manajemen menggunakan informasi akuntansi biaya? Jelaskan!
5. “Pelaporan informasi akuntansi biaya harus mengacu pada standar pelaporan
akuntansi yang berlaku.” Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan!
6. Pada perusahaan manufaktur, apakah proses perencanaan memanfaatrkan
informasi akuntansi biaya? Bagaimana informasi akuntansi biaya tersebut
digunakan dalam perencanaan?
7. Pada perusahaan manufaktur, apakah proses pengendalian memanfaatkan
informasi akuntansi biaya? Bagaimana informasi akuntansi biaya digunakan dalam
pengendalian?

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 64


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 65 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :2
Capaian Pembelajaran :
1. Mampu menjelaskan Konsep Dasar Akuntansi Kos (Biaya)
2. Mampu menghitung menjelaskan, dan menganalisis akuntansi biaya
produksi: Biaya Bahan

Waktu : 170 menit


Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian Pembelajaran :


a. Konsep Dasar Akuntansi Kos (Biaya)
b. Akuntansi biaya produksi: Biaya Bahan

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan jenis-jenis perusahaan
b. Menjelaskan siklus Akuntansi Kos dalam perusahaan manufaktur
c. Menjelaskan sistem perbandingan Laporan Laba-Rugi Perusahaan Jasa, Dagang,
dan Manufaktur
d. Menjelaskan penentuan dan akumulasi biaya
e. Menghitung, menjelaskan, dan menganalisis akuntansi biaya bahan

3. Teori :
 Salah satu unsur dalam akuntansi biaya adalah menentukan harga pokok produksi.
Metode penentuan harga pokok produksi merupakan cara memperhitungkan unsur-
unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam menentukan unsur-unsur biaya
tersebut dapat digunakan dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.
 Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Biaya
tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Total harga pokok produk menurut

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 65


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 66 dari 47

metode ini diperoleh dari harga pokok produknya ditambah dengan biaya non
produksi.
 Metode variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga pokok
produk. Biaya tersebut terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, &
biaya overhead pabrik variabel. Total harga pokok produk diperoleh dari harga pokok
produksi variabel ditambah dengan biaya non produksi variabel & biaya tetap.
 Akuntansi bahan dapat menggunakan dua jenis sistem pencatatan yaitu sistem periodik
dan perpetual. Penerimaan dan pengeluaran bahan baku, dalam sistem periodik, dicatat
pada akun persediaan bahan baku. Sedangkan jika terjadi pembelian bahan baku akan
dicatat pada akun pembelian bahan baku. Jumlah persediaan tidak dicatat secara terus-
menerus, melainkan hanya pada setiap akhir periode akuntansi. Jumlah persediaan
dapat diketahui saat melakukan perhitungan fisik pada saat stock opname.
 Sementara dalam sistem perpetual, jumlah persediaan dicatat secara terus-menerus,
sehingga setiap saat jumlah persediaan dapat diketahui berdasarkan catatan akuntansi.
Sedangkan jika terjadi pembelian bahan baku akan dicatat dalam akun persediaan
bahan baku.
 Ada 3 metode dalam penentuan biaya bahan baku :
a. Metode indentifikasi khusus, semua biaya bahan baku yang ada dalam
persediaan di gudang harganya sama, yaitu harga perolehan atau harga
pembelian terakhir.
b. Metode rata-rata, biaya bahan baku yang digunakan ditentukan berdasarkan
harga perolehan rata-rata bahan tersebut.
c. Metode masuk pertama dan keluar pertama (FIFO), Biaya bahan baku
yang digunakan diasumsikan berasal dari harga perolehan bahan yang lebih
dulu dibeli.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 66


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 67 dari 47

a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan


b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


a. Jelaskan perbedaan kos dan beban
b. Jelaskan tujuan akuntansi kos
c. Jelaskan siklus akuntansi kos dalam perusahaan manufaktur
d. Jelaskan perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan
e. Jelaskan perbedaan Laporan Laba-Rugi Perusahaan Jasa, Dagang, & Manufaktur
f. Jelaskan perbedaan full costing & variable costing
g. Jelaskan perbedaan job order & process costing

Kasus
a. Perusahaan Beta mencatat setiap bahan yang masuk berdasarkan harga beli
dikurangi potongan tunai ditambah biaya yang berkaitan dengan kegiatan
pembelian bahan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Berikut ini data biaya
kegiatan yang berkaitan dengan pembelian bahan untuk bulan Desember 2017.
Dianggarkan Sesungguhnya
Biaya angkut Rp 1.250.000 Rp 1.290.000
Biaya pembelian Rp 2.400.000 Rp 2.250.000
Biaya penerimaan Rp 1.950.000 Rp 2.100.000
Biaya penyimpanan Rp 2.100.000 Rp 1.900.000
Biaya pengujian Rp 1.300.000 Rp 1.560.000
Jumlah Rp 9.000.000 Rp 9.100.000

Anggaran pembelian untuk bulan Desember 2017 adalah Rp 72.000.000 sedangkan


pembelian sesungguhnya (bersih) sebesar Rp 74.250.000. Perusahaan
menggunakan tarif tunggal untuk membebankan biaya kegiatan je harga perolehan.
Diminta:
1) Hitunglah tarif biaya kegiatan yang ditentukan di muka untuk bulan Desember
2017.
2) Hitunglah jumlah biaya kegiatan yang harus ditambahkan ke harga perolehan
bahan untuk bulan Desember 2017.
3) Tentukan jumlah selisih (penyimpangan) dan sifat (menguntungkan aau tidak
menguntungkan) antara biaya kegiatan yang sesungguhnya terjadi dan biaya
kegiatan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 67


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 68 dari 47

4) Buatlah jurnal untuk mencatat jal-hal berikut ini:


a) Pembebanan biaya kegiatan ke harga perolehan bahan.
b) Biaya kegiatan yang sesungguhnya terjadi
c) Penyimpangan biaya kegiatan jika penyimpangan yang ada bersifat tiak
material.
b. Perusahaan Singa membeli dan menggunakan bahan selama bulan Januari 2018
sebagai berikut: Catatan: Perusahaan Singa menggunakan sistem persediaan
perpetual.

Unit Harga Per Unit


Persediaan 1 Jan 750 unit Rp 3.600
Pembelian: 6 Jan 300 unit Rp 3.700
10 Jan 600 unit Rp 3.900
25 Jan 750 unit Rp 4.200
Penggunaan: 15 Jan 840 unit
27 Jan 600 unit

1) Hitunglah biaya bahan yang digunakan dan biaya yang dibebankan ke


persediaan akhir Januari 2018 jika perusahaan menggunakan metode penentuan
biaya berikut:Rata-Rata dan MPKP
2) Buatlah semua jurnal transaksi pembelian dan penggunaan bahan jika
perusahaan menggunakan metode MPKP.

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 68


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 69 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :3

Capaian Pembelajaran :
1. Mampu menghitung menjelaskan, dan menganalisis akuntansi biaya
produksi: Biaya Tenaga Kerja Langsung.
2. Mampu menghitung menjelaskan, dan menganalisis akuntansi biaya
produksi: Biaya Overhead Pabrik

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Akuntansi biaya bahan dan Akuntansi biaya tenaga kerja
Pembelajaran

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan akuntansi biaya tenaga kerja
b. Menjelaskan akuntansi biaya overhead pabrik

3. Teori :
 Biaya tenaga kerja adalah besarnya nilau tenaga kerja yang terjadi untuk
penggunaan tenaga kerja dalam rangka mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
 Gaji dan upah reguler adalah komponen reguler yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawan atas usaha fisik dan mental yang dikerahkan oleh karyawan
tersebut.
 Komponen biaya tenaga kerja antara lain:
a. Gaji dan upah reguler, contoh: Gaji mandor
b. Insentif, contoh: insentif produksi
c. Tunjangan, contoh: premi lembur
 Jurnal yang dibutuhkan dalam penggajian adalah :
a. Jurnal Pengakuan Gaji dan Upah

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 69


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 70 dari 47

b. Jurnal distribusi gaji dan upah


c. Jurnal Pembayaran gaji dan upah

- Biaya overhead pabrik dapat dibebankan kepada produk atau pesanan berdasarkan
jumlah sesungguhnya atau berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Pembebanan
biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan jumlah sesungguhnya dapat
menimbulkan masalah.
- Perhitungan tarif biaya overhead pabrik juga ditentukan oleh level aktivitas yang
dipakai. Beberapa level aktivitas tersebut meliputi:
1. kapasitas teoritis,
2. kapasitas praktik,
3. kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, dan
4. kapasitas normal.

 Melaporkan biaya yang sesungguhnya di suatu departemen suatu pesanan dan


membandingkan biaya tersebut dengan biaya yang dibebankan merupakan tujuan
dasar dari akumulasi biaya overhead pabrik. Untuk pencatatan biaya overhead
pabrik sesungguhnya ini dilakukan dalam jurnal, buku besar dan terperinci dalam
buku pembantu.

 Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dilakukan dengan membuat jurnal:


Barang dalam proses Biaya Overhead Pabrik (D)
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan (K)

 Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya:


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya (D)
Macam-macam Akun dikredit (K)

 Saat akhir bulan akun biaya overhead pabrik dibebankan dan ditutup ke akun biaya
overhead pabrik sesungguhnya. Jurnal guna pencatatan penutupan:
Biaya Overhead Pabrik dibebankan (D)
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya (K)

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 70


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 71 dari 47

Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


a. PT Waskata membayar upah Rp200.00 per minggu untuk setiap karyawan pabrik.
Ada sebanyak 52 minggu dalam setahun dan 2 minggu digunakan sebagai masa
liburan. Tunjangan liburan dalam setahun untuk seorang karyawan pabrik adalah
Rp250.000.
Hitunglah:
1) Berapa tunjangan liburan yang diakui dalam setiap periode pembayaran upah?
2) Tunjangan liburan diperlakukan sebagai biaya apa?
3) Bagaimana jurnal untuk mencatat pengakuan upah dan tunjangan liburan dalam
suatu minggu tertentu?
4) Bagaimana jurnal untuk mencatat distribusi upah dan tunjangan liburan dalam
suatu minggu tertentu?

b. PT Angin Topan menggunakan biaya overhead pabrik dibebankan dalam


menghitung biaya produknya. Tarif BOP variabel per unit Rp5.000 dan biaya tetap
total Rp3.000.000. Tarif dihitung pada kapasitas normal 4000 unit.
1) Hitunglah tarif BOP pada kapasitas normal
2) Perusahaan memproduksi 3900 unit. Hitunglah BOP dibebankan
3) Buatlah jurnal pembebanan BOP
4) Terkait poin b, jika BOP sesungguhnya ditentukan sebesar Rp24.000.000,
hitunglah selisih pembebanan BOP
5) Buatlah jurnal untuk mencatat selisih BOP jika BOP ditutup ke akun harga
pokok penjualan.

c. PT Mariska adalah perusahaan yang memproduksi cookware yang menjual


produknya di toko-too seluruh wilayah Jawa Tengah. Berikut ini data estimasi biaya
overhead pabrik tahun 2017:
BOP tetap Rp 40.000.000
BOP Variabel Rp 50.000.000

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 71


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 72 dari 47

BOP semivariabel Rp 10.000.000

Tahun 2010 diperkirakan perusahaan mampu memproduksi 400.000 unit produk


dengan menggunakan 200.000 jam kerja langsung dan bahan baku sejumlah Rp
250.000.000
Diminta:
1) Hitunglah tarif BOP dengan menggunakan dasar pembebanan:
Unit diproduksi; jam kerja langsung; dan biaya bahan baku
2) Pada Januari 2017, perusahaan berhasil memproduksi 15.000 unit dengan
mengunakan 20.000 jam kerja langsung dan menyerap biaya bahan baku Rp
30.000.000.
1) Hitunglah BOP dibebankan dengan dasar unit produksi, jam tenaga
kerja langsung, dan biaya bahan baku yang digunakan.
2) Buatlah jurnal pembebanan biaya overhead pabrik untuk butir 2a.

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 72


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 73 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :4

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan akuntansi biaya produksi


Overhead Pabrik

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : - Konsep departementalisasi


Pembelajaran - Penentuan tarif BOP departemen
- Akuntansi BOP

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. menjelaskan konsep departementalisasi
b. menjelaskan penentuan tarif BOP departemen
c. menghitung dan menjelaskan akuntansi BOP

3. Teori :
 Departementalisasi BOP adalah proses pengumpulan dan penentuan tarif biaya
overhead pabrik per departemen. Departementalisasi BOP bermanfaat untuk
pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk.

 Pembagian departemen menurut fungsi pokok perusahaan


o Departemen Produksi
o Departemen Administrasi & Umum
o Departemen Pemasaran
Untuk mendukung fungsi pokok tersebut, perusahaan dapat membentuk
Departemen Jasa. Dukungan Departemen Jasa ke departemen lain dapat
menimbulkan biaya sehingga biaya ini akan di alokasikan ke departemen lain yang
menikmati manfaatnya.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 73


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 74 dari 47

 Langkah-langkah dalam menentukan tarif BOP per departemen:


o Menyusun anggaran BOP per departemen
o Menetapkan dasar alokasi anggaran biaya departemen jasa
o Mengalokasikan anggaran biaya departemen jasa kepada departemen
produksi
o Menghitung tarif pembebanan BOP per departemen

- Dasar Pembebanan BOP antara lain Unit Produksi, Jam Mesin, Biaya Bahan Baku,
Biaya Tenaga Kerja, dan Jam Tenaga Kerja.

- Metoda alokasi biaya departemen jasa antara lain menggunakan metoda langsung,
metoda bertahap, dan metoda aljabar.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


PT Marguna memiliki dua departemen produksi yaitu A dan B dan dua departemen
jasa, yaitu X dan Y. Anggaran BOP Departemen A sebesar Rp20.000.000 dan
Departemen B sebesar Rp10.000.000. Anggaran biaya Departemen X sebesar
Rp500.000 dan Departemen Y sebesar Rp1.200.000.

Alokasi biaya Departemen X menggunakan dasar jumlah kwh dan Departemen Y


menggunakan dasar jam pemeliharaan. Jumlah konsumsi listrik Departemen A
sebesar 1000 kwh dan Departemen B sebesar 1500 kwh. Jumlah jam pemeliharaan
Departemen A sebesar 500 jam dan Departemen B sebesar 500 jam.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 74


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 75 dari 47

a. Alokasikan biaya departemen jasa ke departemen produksi menggunakan metoda


langsung
b. Hitunglah anggaran BOP departemen produksi setelah alokasi dari departemen jasa

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 75


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 76 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :5

Capaian Pembelajaran : Mampu menghitung dan menjelaskan akuntansi biaya


pesanan untuk perusahaan industri dan jasa

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : - Penentuan biaya pesanan untuk perusahaan jasa


Pembelajaran - Penentuan biaya pesanan untuk perusahaan manufaktur
- Akuntansi biaya produksi pada perusahaan manufaktur

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. menentukan biaya pesanan untuk perusahaan jasa
b. menyusun jurnal yang diperlukan untuk perusahaan jasa
c. menjelaskan prosedur akuntansi biaya pesanan pada perusahaan manufaktur
d. menentukan biaya pesanan untuk perusahaan manufaktur
e. menyusun jurnal atas biaya produksi pada perusahaan manufaktur

3. Teori :
Metode harga pokok pesanan merupakan salah satu metode pengumpulan harga
pokok. Karakteristik perusahaan pengguna metode ini adalah :
 kegiatan produksi perusahaan bertujuan memenuhi pesanan pembeli sesuai
spesifikasi pemesan
 biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan yang bertujuan untuk
menghitung harga pokok pesanan dengan relatif lebih teliti dan adil
 jumlah total untuk harga pokok pesanan tertentu dihitung pada saat pesanan
tersebut selesai
 pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk selesai dan segera
dijual sesuai pesanan

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 76


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 77 dari 47

Prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok pesanan adalah :


 prosedur akuntansi biaya bahan dan supplies
 prosedur akuntansi biaya tenaga kerja
 prosedur akuntansi biaya overhead pabrik
 prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir periode
 prosedur akuntansi penjualan dan penyerahan produk kepada pemesan

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Transaksi PT Melati, sebuah perusahaan yang membuat produk berdasarkan pesanan,
pada bulan lalu adalah:
a. Pembelian kredit atas bahan untuk proses produksi seharga Rp80.000.000
dengan termin 2/10, n/30
b. Penggunaan bahan baku sebesar Rp60.000.000 dan bahan penolong
Rp12.000.000
c. Pengembalian ke gudang karena tidak terpakai untuk bahan baku sebesar
Rp1.600.000 dan bahan penolong Rp400.000
d. Utang gaji dan upah karyawan dicatat sebesar Rp77.200.000
e. Persentase gaji dan upah yang didistribusikan yaitu: tenaga kerja langsung
60%, tenaga kerja tidak langsung 15%, gaji penjualan 10%, dan gaji
administrasi 15%
f. Biaya overhead pabrik yang terjadi, selain bahan penolong dan tenaga kerja
tidak langsung, sebesar Rp21.000.000. Jumlah tersebut terdiri atas
depresiasi mesin Rp6.000.000 dan sisanya masih terutang
g. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produksi dengan tarif 60% dari biaya
tenaga kerja langsung

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 77


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 78 dari 47

h. Pesanan sudah selesai dan ditransfer ke gudang dengan data pada kartu
sediaan tertera: bahan baku Rp48.000.000, tenaga kerja langsung
Rp39.000.000, dan overhead pabrik dibebankan Rp23.400.000
i. Pesanan tersebut dikirim ke pelanggan dengan faktur tagihan Rp85.000.000
dengan termin pembayaran 2/10, n/50

Buatlah jurnal untuk mencatat semua transaksi di atas.

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 78


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 79 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :6

Capaian Pembelajaran : Mampu menghitung dan menjelaskan akuntansi biaya


pesanan untuk perusahaan industri dan jasa

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian :
Pembelajaran
- Akuntansi atas pesanan selesai dan penjualan pada perusahaan manufaktur
- Akuntansi sisa bahan, produk rusak, dan produk cacat dalam pengolahan
pesanan untuk perusahaan manufaktur

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. menyusun jurnal atas pesanan selesai dan penjualan pada perusahaan
manufaktur
b. menjelaskan akuntansi sisa bahan, produk rusak, dan produk cacat dalam
pengolahan pesanan untuk perusahaan manufaktur

3. Teori :
Perusahaan-perusahaan tertentu mengolah pesanan melalui beberapa departemen.
Prosedur akuntansi biaya untuk jenis perusahaan ini adalah :
 Biaya produksi dikelompokkan untuk setiap departemen di mana pesanan
diolah
 Tarif biaya overhead pabrik yang dipakai untuk membebankan biaya pada
setiap pesanan, harus ditentukan untuk setiap departemen produksi
 Harga pokok pesanan yang sudah selesai dikerjakan pada departemen
tertentu dipindahkan ke departemen berikutnya di mana pesanan diolah

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 79


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 80 dari 47

 Rekening buku besar biaya overhead pabrik sesungguhnya, rekening biaya


overhead pabrik dibebankan, dan rekening selisih biaya overhead pabrik harus
diselenggarakan untuk setiap departemen

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Percetakan Indah memproduksi kalender meja dengan biaya produksi:
Bahan baku: Rp200.000
Tenaga Kerja: Rp150.000
Overhead pabrik dibebankan: Rp50.000

Biaya perbaikan yang timbul akibat perubahan rancangan:


Bahan baku: Rp50.000
Tenaga Kerja: Rp25.000
Overhead pabrik dibebankan: Rp15.000

Anda diminta untuk membuat jurnal atas semua transaksi jika perubahan tersebut
disebabkan oleh:
a. Permintaan konsumen dan pesanan tersebut dijual dengan harga 125% dari
biaya produksi
b. Kesalahan proses produksi dan pesanan dijual dengan laba 30% dari biaya
produksi

8. Pustaka :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 80


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 81 dari 47

a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 81


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 82 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :7

Capaian Pembelajaran : Mampu menyajikan laporan biaya produksi


menggunakan metode biaya proses (process costing)

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Penentuan biaya proses


Pembelajaran

2. Indikator Capaian Kinerja:


c. Mampu menjelaskan karakteristik /prosedur akuntansi biaya
d. Mampu menjelaskan penentuan biaya proses untuk sediaan unit dalam proses awal
e. Mampu menyusun laporan biaya produksi untuk satu departemen
f. Mampu menyusun laporan biaya produksi untuk dua departemen atau lebih

3. Teori :
 Process Costing adalah suatu cara penentuan harga pokok produksi yang bisa
diterapkan pada usaha-usaha yang bersifat massal dalam arti perusahaan
membuat barang secara besar-besaran dan antara produk satu dengan lainnya
relatif sama mutu maupun bentuknya. Contohnya : Perusahaan Tenun,
Perusahaan Alat-Alat Dapur, Perusahaan Elektronik, dll.

 Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan Proses


a. Produksi bertujuan untuk memenuhi atau mengisi persediaan produk selesai
yang siap untuk dijual.
b. Dasar kegiatannya anggaran produksi yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Kegiatan produksinya bersifat terus-menerus atau kontinyu.
d. Produk yang dihasilkan biasanya bersifat homogen dan biasanya merupakan
produk standar.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 82


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 83 dari 47

e. Biaya dikumpulkan setiap satuan waktu,misalnya bulanan, triwulan atau


tahunan.
f. Total biaya maupun biaya per unit dihitung setiap akhir periode.

 Aliran Proses Produksi:


Produk bergerak dengan pola tertentu mengikuti aliran proses produksi. Berikut
klasifikasi secara umum dari aliran proses produksi untuk pembebanan biaya:
a. Aliran produk secara berurutan (sequantial produk flow) adalah aliran produk
di dalamnya setiap unit produk diproses melalui serangkaian tahap
pemrosesan yang sama.
b. Aliran produk secara pararel (pararel produk flow) adalah aliran produk yang
di dalamnya komponen-komponen produk dikerjakan oleh departemen yang
berbeda secara simultan dan setelah selesai kemudian ditransfer ke
departemen berikutnya untuk disatukan menjadi barang jadi dan akhirnya
ditransfer ke persediaan barang jadi.
c. Aliran produk secara selektif (selective produk flow) adalah aliran produk
yang di dalamnya unit-unit produk diproses oleh departemen yang berbeda
tergantung jenis produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

 Laporan Biaya Produksi


Laporan Biaya Produksi merupakan suatu analisis terhadap departemen atau
pusat biaya selama satu periode, yang mana laporan tersebut merupakan sarana
untuk menyajikan jumlah unit produk yang diproses, jumlah akumulasi biaya
produk, dan perinciannya selama satu periode tertentu. Informasi yang dimuat
dalam Laporan Biaya Produksi:
a. Skedul/Data kuantitas adalah bagian yang menunjukkan jumlah unit produk
yang diproses oleh suatu departemen dalam satu periode dan hasil pemrosesan
terhadap unit produksi tersebut.

b. Pembebanan biaya/biaya yang harus dipertanggungjawabkan adalah biaya


total dan per unit yang diakumulasikan dalam suatu departemen yang dapat
meliputi biaya dari departemen sebelumnya dan biaya yang ditambahkan oelh
departemen bersangkutan

c. Pertanggungjawaban biaya adalah pembebanan jumlah biaya yang


diakumulasi dalam suatu departemen kepada unit produk yang dihasilkan oleh
departemen yang bersangkutan.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 83


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 84 dari 47

 Rumus perhitungan unit ekuivalen produksi:


a. Metode rata-rata
EP = Produk Selesai + (PDP Akhir x tk penyelesaian)

b. Metode MPKP
EP = (PDP Awal x sisa tk penyelesaian) + (Produk Selesai – PDP Awal) +
(PDP Akhir x tk penyelesaian)

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


A. Kasus
PT Delima memproduksi produknya melalui dua departemen produksi:
Departemen 1 dan Departemen 2. Perusahaan menggunakan metode harga pokok
MPKP dalam penghitungan harga pokok produknya. Data produksi dan biaya
produksi bulan Januari 201x di kedua departemen produksi tersebut disajikan
sebagai berikut :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 84


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 85 dari 47

Departemen 1 Departemen 2
Data Produksi (dalam kg):
Produk dalam proses awal :
Biaya Bahan Baku 100% ; Biaya Konversi 40% 6.250 -
Biaya Tenaga Kerja 20% ; BOP 60% - 7.500
Dimasukkan dalam proses bulan ini 62.500 -
Unit yang ditransfer ke Departemen 2 50.000 -
Unit yang ditransfer dari Departemen 1 - 50.000
Unit yang ditransfer ke gudang - 43.750
Produk dalam produk akhir :
Biaya Bahan Baku 100% ; Biaya Konversi 70% 18.750 -
Biaya Tenaga Kerja 40% ; BOP 80% - 13.750

Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal (dalam Rp) :


Harga pokok dari Departemen 1 - 16.237.500
Biaya bahan baku 2.500.000 -
Biaya tenaga kerja 3.125.000 1.875.000
Biaya overhead pabrik 3.750.000 5.000.000
9.375.000 23.112.500
Biaya Produksi :
Biaya bahan baku 31.875.000 -
Biaya tenaga kerja 45.625.000 32.325.000
Biaya overhead pabrik 61.250.000 41.125.000
138.750.000 73.450.000
Diminta:
1. Buatlah Laporan harga pokok Produksi kedua departemen tersebut!
2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat biaya yang ditransfer ke persediaan barang jadi!

B. Tugas

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 85


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 86 dari 47

Berdasarkan kasus diatas, buatlah laporan biaya produksi bulan Januari 2016 di
kedua departemen produksi tersebut menggunakan metode harga pokok rata-rata
tertimbang dan jurnal yang diperlukan!

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)
UP2AI, Polinela, Tahun 2018 86
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 87 dari 47

Minggu ke :9

Capaian Pembelajaran : Mampu menyajikan laporan biaya produksi


menggunakan metode biaya proses (process costing)

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Penentuan biaya proses untuk unit tambahan dalam proses
Pembelajaran

2. Indikator Capaian Kinerja: Mampu menghitung penentuan biaya proses untuk unit
tambahan dalam proses

3. Teori :
Penambahan bahan di departemen lanjutan dapat menambah bolume atau jumlah unit
produk yang diproses oleh departemen tersebut. Kemungkinan dampak penambahan
bahan oleh departemen setelah departemen pertama terhadap jumlah unit dan biaya
sbb:
a. Tidak menambah unit tetapi menambah biaya, contohnya penambahan roda oleh
perusahaan mobil.
b. Menambah unit tetapi tidak menambah biaya, contohnya penambahan air di
perusahaan at tembok jika perusahaan tidak perlu biaya dalam pemakaian air.
c. Menambah unit dan enambah biaya, contohnya penambahan cairan gula di
perusahaan minuman.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 87


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 88 dari 47

Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


A. Kasus

Proses produksi lilin melalui dua departemen, yaitu Departemen I dan II. Proses
produksi di Dept II menggunakan bahan tambahan di awal proses dan menambah
jumlah produk yang dihasilkan. Metode rata-rata digunakan dalam perlakuan
produk dalam proses awal periode.

Data yang tersedia pada periode berjalan antara lain:


Dept I Dept II
Produk dalam proses awal:
Bahan 100%, Biaya konversi 50% 30.000 unit
Bahan 100%, Biaya konversi 70% 20.000 unit
Produk masuk proses 160.000 unit
Diterima dari Dept I 150.000 unit
Ditambahkan ke produksi 5.000 unit
Produk dalam proses akhir:
Bahan 100%, Biaya konversi 20% 40.000 unit
Bahan 100%, Biaya konversi 80% 35.000 unit
Biaya sediaan produk dalam proses awal
 Dari Departemen I - Rp 8.000.000
 Bahan Rp 3.782.464 Rp 1.293.509
 Tenaga kerja Rp11.678.357 Rp 8.209.058
 Overhead pabrik Rp 5.839.179 Rp 1.997.432

Biaya ditambahkan:
Bahan Rp17.600.000 Rp9.300.000

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 88


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 89 dari 47

Tenaga kerja Rp54.340.000 Rp87.780.000


Overhead pabrik Rp27.170.000 Rp43.120.000

Anda diminta menyusun laporan biaya produksi untuk Dept I dan Dept II.

B. Tugas
Menggunakan kasus diatas. Diminta buatlah laporan biaya produksi di kedua
departemen produksi tersebut menggunakan metode MPKP!

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 89


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 90 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 10

Capaian Pembelajaran : Mampu menyajikan laporan biaya produksi


menggunakan metode biaya proses (process costing)

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Penentuan biaya proses untuk unit hilang dalam proses
Pembelajaran

2. Indikator Capaian Kinerja: Mampu menghitung penentuan biaya proses untuk unit
hilang dalam proses

3. Teori :
a. Unit hilang di awal proses
1) Dianggap tidak menikmati biaya produksi pada departemen / tahap di mana
produk hilang
2) Tidak masuk dalam perhitungan ekuivalen
3) Tidak dibebani harga pokok
4) Akibatnya bagi departemen lanjutan :
a) Menaikkan harga pokok produksi per satuan produk yg diterima dari
departemen sebelumnya;
b) Menaikkan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan dalam
departemen produksi setelah departemen produksi yang pertama tersebut.

b. Unit hilang di akhir proses


1) Dianggap telah menikmati biaya produksi pada departemen / tahap di mana
produk hilang
2) masuk dalam perhitungan ekuivalen
3) dibebani harga pokok
4) Σ total harga pokok produk selesai menjadi lebih besar

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 90


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 91 dari 47

c. Rumus Ekuivalen Produksi


1) Hilang Awal Proses:
EP = Produk Selesai + (PDP Akhir x tk penyelesaian)

2) Hilang Akhir Proses:


d. EP = Produk Selesai + (PDP Akhir x tk penyelesaian)+Produk hilang akhir proses

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


A. Kasus
PT INDONESIA MAJU TEKSTIL adalah perusahaan manufaktur yang bergerak
di bidang produk tekstil, yang mana produk yang dihasilkan berupa kain polyester
dan kain nilon dengan berbagai spec, seperti JN, T2, 2U, PK, 5705, 8131, dan lain
sebagainya. Produk-produk ini merupakan bahan baku dari berbagai merek sepatu,
antara lain: Adidas, loto, Nike, Puma, Reebok, dsb. Proses produksi dilakukan
secara berurutan melalui 2 (dua) departemen yang utama, yakni: Departemen
Weaving dan Departemen Dyeing. Berikut informasi terkait proses produksi dan
biaya produksi selama bulan September 2017.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 91


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 92 dari 47

Keterangan Departemen Departemen


Weaving Dyeing

Jumlah unit di persediaan awal (yard):


Departemen Weaving (Bi bahan 100%; biaya
- konversi 75%) 2.000 -
Departemen Dyeing (Bi bahan 100%; biaya
- konversi 60%) - 1.300
Jumlah unit yang ditransfer
- Departemen Dyeing 28.700 -
- Gudang barang jadi - 27.800
Produk hilang
- Departemen Weaving 300 -
- Departemen Dyeing - 200
Jumlah unit produk dalam proses akhir
Departemen Weaving (Bi bahan 100%; biaya
- konversi 60%) 1.000 -
Departemen Dyeing (Bi bahan 100%; biaya
- konversi 70%) 2.000
Data biaya (dalam rupiah):
Biaya pada persediaan awal
- Biaya bahan 31.467.775 16.207.790
- Biaya dari Departemen Weaving - 4.455.740
- Biaya tenaga kerja 8.650.900 1.880.640
- Biaya overhead pabrik 40.640.250 -
Biaya di periode berjalan
- Biaya bahan 456.282.500 124.760.900
- Biaya tenaga kerja 125.438.200 52.658.100
- Biaya overhead pabrik 589.284.400 -

Diminta:
a. Buatlah laporan biaya pokok produksi untuk masing-masing Departemen di Bulan
September 2016, dengan asumsi aliran biaya menggunakan metode average!
b. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi
selama bulan September 2017 di kedua Departemen tersebut!

B. Tugas

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 92


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 93 dari 47

Menggunakan kasus diatas. Diminta buatlah laporan biaya produksi PT Indonesia


Maju Tekstil bulan Januari 2017 di kedua departemen produksi tersebut
menggunakan metode harga pokok MPKP!

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)
UP2AI, Polinela, Tahun 2018 93
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 94 dari 47

Minggu ke : 11

Capaian Pembelajaran : Mampu menyajikan laporan biaya produksi


menggunakan metode biaya proses (process costing)

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Penentuan biaya proses untuk akuntansi kerugian produksi


Pembelajaran a. Akuntansi untuk sisa bahan
b. Akuntansi untuk produk cacat
1) Produk cacat bersifat normal
2) Produk cacat bersifat tidak normal/terjadi karena
kesalahan

2. Indikator Capaian Kinerja: Mampu menghitung biaya proses untuk akuntansi sisa
bahan dan produk cacat

3. Teori :
SISA BAHAN
 Sisa bahan (Scrap) adalah bahan yang tersisa selama proses produksi yang tidak
bisa diunakan lagi untuk proses produksi dengan tujuan yang sama tetapi dapat
digunakan untuk tujuan lainnya atau dapat dijual kepada pihak lain.
 Bahan terbuang (waste material) merupakan sisa bahan yang tidak dapat dijual
kepada pihak lain atau tidak dapat dijual.

PRODUK CACAT
 Produk cacat (defective) unit produk yang tidak memenuhi standar produksi yang
dari segi teknis maupun ekonomis dapat diperbaiki (diproses ulang) supaya dapat
dijual sebagai produk standar atau substandar.
 Meskipun tidak memenuhi standar produksi, namun produk cacat tidak dapat
dikeluarkan dari proses produksi pada saat diketahui. Setelah diketahui, produk
cacat akan diperbaiki supaya menjadi produk sesuai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
UP2AI, Polinela, Tahun 2018 94
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 95 dari 47

 Masalah akuntansi produk cacat berkaitan dengan perlakuan tambahan biaya


produksi yang terjadi untuk memperbaikinya. Data kuantitas dalam laporan biaya
produksi tidak terpengaruh, sebab produk cacat tidak dikeluarkan dari proses
produksi saat diketahui.
 Tambahan biaya untuk memperbaiki produk cacat dapat meliputi biaya bahan,
tenaga kerja, maupun overhead pabrik. Biaya perbaikan merupakan bagian dari
biaya yang harus dipertanggungjawabkan yang dapat dibebankan sebagai
kerugian atau penambah biaya produksi, tergantung dari produk cacat yang
terjadi normal atau tidak normal.
 Unit produk cacat normal adalah jumlah unit cacat yang lazim terjadi dalam
operasi produksi yang efisien.
 Unit produk cacat tidak normal adalah jumlah unit cacat yang melebihi normal.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


 Kasus

PT Triple A mengolah produk melalui 2 dept, A & B.


Produk cacat yang dihasilkan langsung diperbaiki untuk menjadi produk selesai.
Data produksi untuk perioda Juli 2016:

Dept A (liter) Dept B (liter)

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 95


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 96 dari 47

Produk dalam proses, sediaan awal:


100% bahan & 60% konversi 1.000
80% biaya konversi. 1.000
Produk masuk proses 13.000
Produk selesai 10.000 8.000
Produk selesai yg cacat & diperbaiki 2.500 2.000
Produk dalam proses, sediaan akhir :
100% bahan & 60% konversi 1.500
80% biaya konversi. 3.500

Biaya bdp sediaan awal:


Elemen Biaya Dept A (Rp) Dept B (Rp)
dari Dept A 550.000
Bahan 2.100.000 -
Tenaga Kerja 2.700.000 1.200.000
Overhead Pabrik 700.000 1.200.000
Biaya produksi untuk periode tsb:
Elemen Biaya Dept A (Rp) Dept B (Rp)
Bahan 4.200.000 -
Tenaga Kerja 5.400.000 2.400.000
Overhead Pabrik 1.350.000 2.400.000

Biaya perbaikan produk cacat sbb:


Elemen Biaya Dept A (Rp) Dept B (Rp)
Normal
Tenaga Kerja 250.000 350.000
Overhead Pabrik 240.000 120.000
Tidak normal
Tenaga Kerja 150.000 350.000
Overhead Pabrik 100.000 120.000

Buatlah laporan biaya produksi untuk produk cacat belum diperhitungkan dalam tarif
BOP dengan menggunakan metoda:
a. Rata-Rata
b. MPKP

8. Pustaka :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 96


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 97 dari 47

a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 12

Capaian Pembelajaran : Mampu menyajikan laporan biaya produksi


menggunakan metode biaya proses (process costing)

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 97


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 98 dari 47

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Penentuan biaya proses untuk akuntansi kerugian produksi:


Pembelajaran produk rusak - diabaikan

2. Indikator Capaian Kinerja: Mampu menghitung biaya proses untuk akuntansi


produk rusak - diabaikan

3. Teori :

 Menurut metode ini, unit yang rusak tidak dimasukkan ke dalam proses produksi
sehingga produk rusak tersebut tidak diperhitungkan dalam unit ekuivalen
berapapun tingkat penyelesaiannya. Akibatnya, biaya produk rusak secara otomatis
diserap oleh produk yang baik.

 Kelemahannya adalah tidak membedakan unit poroduk rusak normal dan rusak
tidak normal. Metode ini hanya diterapkan oleh perusahaan yang belum
memperhitungkan biaya produk rudak dalam tarig pembebanan overhead pabrik.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 98


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 99 dari 47

a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan


b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


PT Merdeka memproduksi satu jenis barang melalui dua departemen, yaitu
Departemen Pabrikasi dan Departemen Penyelesaian. Unit-unit diinspeksi pada tahap
60% di Departemen Pabrikasi dan diakhir proses produksi di Departemen
Penyelesaian. Unit produk rusak di Departemen Pabrikasi tidak memiliki nilai jual dan
unit produk rusak di akhir proses Departemen Penyelesaian memiliki nilai jual Rp
2.000 per unit. Berikut ini data produksi perusahaan bulan November 2017:

Departemen
Pabrikasi Penyelesaian
Unit dalam proses, persediaan awal:
Bahan 100% selesai, Konversi 70% 4.000 unit
Bahan 100% selesai, Konversi 40% 6.000 unit
Unit masuk proses di Dep. Pabrikasi 20.000 unit
Unit ditransfer ke Dep. Penyelesaian 19.000 unit
Unit diterima dari Dep. Pabrikasi 19.000 unit
Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 19.800 unit
Unit dalam proses, persediaan akhir:
Bahan 100% selesai, Konversi 40% 3.000 unit
Bahan 100% selesai, Konversi 25% 5.000 unit
Unit rusak selama satu periode:
Bahan 100% selesai, Konversi 60% 2.000 unit
Bahan 100% selesai, Konversi 60% 200 unit
Rincian unit rusak selama satu periode:
Unit rusak normal 1.200 unit 150 unit
Unit rusak tidak normal 800 unit 50 unit
Biaya PDP Persediaan Awal
Dari Departemen Pabrikasi Rp 12.200.000
Bahan Rp 3.800.000 Rp 7.000.000
Tenaga Kerja Rp 680.000 Rp 1.040.000
Overhead Pabrik Rp 2.040.000 Rp 1.560.000
Jumlah Rp 6.520.000 Rp 21.800.000
Biaya yg ditambahkan periode ini:
Bahan Rp 18.360.000 Rp 21.600.000
Tenaga Kerja Rp 4.250.000 Rp 7.440.000
Overhead Pabrik Rp 12.750.000 Rp 11.160.000
Jumlah Rp 35.360.000 Rp 40.200.000

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 99


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 100 dari 47

Buatlah laporan biaya produksi dan jurnal yang diperlukan dengan menggunakan
metode Produk Rusak Diabaikan dengan menggunakan metoda:
- Rata-Rata
- MPKP

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 13

Capaian Pembelajaran : Mampu menyajikan laporan biaya produksi


menggunakan metode biaya proses (process costing)

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 100


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 101 dari 47

1. Sub Capaian : Penentuan biaya proses untuk akuntansi kerugian produksi:


Pembelajaran produk rusak – sebagai elemen tersendiri

2. Indikator Capaian Kinerja: Mampu menghitung biaya proses untuk akuntansi


produk rusak – elemen tersendiri

3. Teori :
Menurut metode ini unit produk rusak harus dianggap sebagai bagian dari hasil proses
produksi dan dimasukkan ke dalam perhitungan unit ekuivalen.
Biaya total produk rusak dilakukasikan ke:
a. Persediaan produk rusak (sebesar nilai jualnya), dan
b. Biaya produk rusak yang tidak tertutup (biaya total produk rusak – nilai produk
rusak) yang dialokasikan ke Produk rusak tidak normal dan produk rusak normal.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Menggunakan kasus minggu ke 12, buatlah laporan biaya produksi dengan
menggunakan metode biaya produk rusak sebagai elemen tersendiri sudah
diperhitungkan dalam tarif BOP dengan menggunakan metoda: Rata-Rata dan MPKP

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 101


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 102 dari 47

b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.


c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 14

Capaian Pembelajaran : Mampu menyajikan laporan biaya produksi


menggunakan metode biaya proses (process costing)

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 102


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 103 dari 47

1. Sub Capaian : Analisis peran laporan biaya produksi pada penyusunan


Pembelajaran laporan keuangan perusahaan manufaktur

2. Indikator Capaian Kinerja:


a. Mampu menjelaskan peran laporan biaya produksi pada penyusunan laporan
laba-rugi perusahaan manufaktur
b. Mampu menganalisis peran laporan biaya produksi pada penyusunan laporan
keuangan perusahaan manufaktu

3. Teori :
 Perhitungan harga pokok proses diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan
produk bersifat standar atau homogen. Harga pokok produksi dihitung pada akhir
periode dengan menggunakan biaya sesungguhnya. Karenanya harga pokok
produk yang hilang diperhitungkan ke dalam harga pokok produk jadi. Adapun
produk rusak normal dibebankan ke produk jadi, sedangkan rusak tidak normal
diperlakukan sebagai rugi produk rusak dan dimasukkan ke biaya lain-lain pada
laporan laba rugi.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 103


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 104 dari 47

PT Catur Sakti Jaya merupakan perusahaan yang khususnya memproduksi Office


Container dan Portable Camp. Bahan dari produk tersebut adalah kontainer bekas
dengan berbagai ukuran. Produk ini umumnya digunakan pada perusahaan-perusahaan
yang bergerak di sektor gas, minyak, pertambangan, dan konstruksi. Berikut
merupakan neraca saldo per 31 Desember 2017 dari aktivitas operasional peruahaan
selama satu periode akuntansi.

No Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


1 Kas 284.360.000 -
2 Utang Usaha - 252.600.000
3 Biaya Administrasi dan Umum 72.300.000 -
4 Tanah 250.000.000 -
5 Perlengkapan 71.000.000 -
6 Biaya Sewa yang Masih Harus Dibayar - 216.000.000
7 Pembelian Bahan 1.560.000.000 -
8 Piutang Usaha 170.000.000 -
9 Cadangan Kerugian Piutang - 3.400.000
10 Persediaan Bahan (1 Januari 20xx) 342.000.000 -
11 Persediaan Produk dalam Proses (1 Januari 735.000.000 -
20xx)
12 Persediaan Produk Jadi (1 Januari 20xx) 845.000.000 -
13 Asuransi Dibayar Dimuka 32.000.000 -
14 Biaya Overhead Pabrik 190.000.000 -
15 Gedung 320.000.000 -
16 Akumulasi Penyusutan Gedung - 15.250.000
17 Peralatan 73.000.000 -
18 Akumulasi Penyusutan Peralatan - 20.300.000
19 Utang Bank Jangka Panjang - 285.000.000
20 Utang Gaji - 25.000.000
21 Penjualan 2.675.000.000
-
22 Biaya Penjualan 358.000.000 -
23 Biaya Bunga 2.850.000 -
24 Biaya Angkut Pembelian 92.100.000 -
25 Tenaga Kerja Langsung 205.000.000 -
26 Pajak Penghasilan Badan 44.200.000 -
27 Potongan Penjualan 4.235.000 -
28 Saldo Laba 165.000.000

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 104


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 105 dari 47

-
29 Dividen 21.000.000 -
30 Modal Saham 2.267.095.000
-
Total 5.672.045.000 5.924.645.000

Tambahan informasi:
Berikut saldo persediaan produk jadi, produk dalam proses, dan bahan yang dimiliki perusahaan.
- Bahan 432.000
- Produk dalam Proses 753.000
- Produk Jadi 854.000
Pertanyaan :
Berdasarkan informasi tersebut, buatlah:
1. Laporan biaya pokok produksi
2. Laporan laba rugi.
3. Laporan perubahan saldo laba
4. laporan posisi keuangan

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 105


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 106 dari 47

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 15

Capaian Pembelajaran : Mampu menghitung dan menjelaskan sistem


perhitungan biaya untuk produk gabungan

Waktu : 170 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Penentuan biaya produk bersama & sampingan


Pembelajaran

2. Indikator Capaian Kinerja:

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 106


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 107 dari 47

a. Mampu menjelaskan konsep produk bersama, produk sampingan, & biaya bersama
b. Mampu menghitung akuntansi produk bersama
c. Mampu menghitung metode penentuan biaya produk sampingan

3. Teori :

Karakteristik dari produk bersama dan produk sampingan:


Produk Bersama Produk Sampingan
1. Merupakan produk-produk utama yang 1. Dihasilkan bersama dengan produk
dihasilkan dengan sengaja sesuai dengan utama dalam suatu proses atau
tujuan produksi, melalui suatu proses serangkaian proses tanpa dimaksudkan
atau serangkaian proses dan dilakukan untuk membuat produk-produk ini.
secara simultan.
2. Nilai penjualan adalah relatif bear bila 2. Nilai penjualan adalah relatif kecil atau
dibandingkan dengan produk-produk tidak berarti, bila dibandingkan dengan
sampingan yang dihasilkan, dan relatif produk-produk utama.
sama di antara produk-produk utama

3. Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit 3. Dihasilkan dalam jumlah unit yang lebih
atau kuantitas yang besar sedikit

4. Sering kali memerlukan pengolahan lebih 4. Kadang memerlukan pengolahan lebih


lanjut dan pembungkusan lanjut dan pembungkusan

5. Salah satu produk tidak dapat dihasilkan 5. Produk ini tidak akan dapat dihasilkan
tanpa memproduksi yang lain tanpa memproduksi produk utama

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 107


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 108 dari 47

a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan


b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


a. Perry Company menghasilkan empat produk bersama yang menghasilkan biaya Rp
2.240.000 pada titik pemisahan. Data sehubungan dengan produk ini adalah sbb:

Harga Jual Per Unit pada Unit yang


Produk Faktor Penimbang
Titik Pemisahan Diproduksi
A Rp 12.000 20.000 3,0
B Rp 3.500 32.000 5,5
C Rp 6.000 36.000 5,0
D Rp 5.000 24.000 6,0

Diminta: Alokasikan biaya bersama dengan menggunakan metoda:


1) Nilai pasar atau nilai jual
2) Biaya per unit rata-rata
3) Metode rata-rata tertimbang

b. PT Larasati membuat permen merek Revina yang dijual seharga Rp 0,50 per unit.
Proses produksi juga menghasilkan suatu produk yang disebut Devina. Tanpa
pemrosesan lebih lanjut, Devina dapat dijual dengan harga 0,10 per unit. Apabila
diproses lebih lanjut, Devina dapat dijual dengan harga Rp 0,30 per unit. Selama
bulan April, total biaya produksi bersama sampai dengan titik pisah biaya yang
dibebankan dalam barang dalam proses terdiri atas sbb:

Bahan Baku Rp. 150.000


Tenaga Kerja Langsung Rp. 120.000
Overhead Pabrik Rp. 30.000

Jumlah produksi selama bulan April adalah Rp 394.000 unit untuk Revina dan
30.000 unit untuk Devina. Untuk menyelesaikan produk Devina selama bulan
April dan mendapatkan harga jual sebesar Rp 0,30 per unit, pemrosesan lebih
lanjut selama bulan April masih memerlukan tambahan biaya sbb:

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 108


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 109 dari 47

Bahan Baku Rp. 2.000


Tenaga Kerja Langsung Rp. 1.500
Overhead Pabrik Rp. 500

Diminta:
Siapkan pencatatan jurnal bulan April untuk produk Devina, apabila hal-hal berikut
ini dilakukan pada produk Devina.
1). Ditransfer sebagai produk sampingan sesuai nilai jual ke gudang tanpa diproses
lebih lanjut dan berakibat mengurangi biaya produksi produk Revina.
2). Diproses lebih lanjut sebagai produk sampingan dan ditransfer ke gudang
sesuai nilai yang dapat direalisasi neto (net realizable value), dengan akibat
mengurangi biaya produksi produk Revina.
3). Diproses lebih lanjut dan ditransfer ke akun Barang Jadi dengan biaya bersama
dialokasikan di antara Revina dan Devina atas dasar nilai jual relatif pada titik
pisah.

8. Pustaka :
a. Agus Purwaji, Wibowo dan Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Salemba Empat
b. Siregar, dkk. 2013. Akuntansi Biaya Edisi 2. Salemba Empat.
c. Firdaus Ahmad Dunia & Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat.
d. Sri Hanggana. 2009. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. Sebelas Maret
University Press.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2018 109

Anda mungkin juga menyukai