MODUL 4
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Oleh
kelompok 3 A
Anggota :
Rima Rofifah Putri (1810931024)
Muhammad Dhaffa A. (1810933021)
Shafhan (1810933032)
Asisten Pembimbing :
Resya Kumar
Faktor lainnya pada stasiun kerja perakitan, kurva yang didapatkan tidak
sesuai dengan teori yaitu selain ketebalan kardus, juga pemberian lem. Pemberian
lem dilakukan pada proses perakitan, lem yang diberikan kadang jumlahnya tidak
konstan, ada lem yang diberikan pada suatu produk cukup, dan ada lem yang
diberikan kurang, sehingga rakitan 1 dengan yang lainnya tidak lengket, dan
pemberian lem diulang kembali. Hal ini cukup menambah waktu, sehingga waktu
yang didapatkan besar. Begitu seterusnya untuk kurva belajar stasiun kerja 2,3,
dan 4.
3. Waktu Siklus (Ws) Perakitan Produk untuk Masing-masing Stasiun
Kerja
Waktu siklus adalah waktu pekerja menyelesaikan pekerjaannya saat
diamati pada waktu itu juga. Waktu ini merupakan waktu dasar pekerja
menyelesaikan pekerjaannya dalam kondisi yang ia terima di lapangan dan dalam
situasi yang wajar (Hilma, 2015). Artinya pekerja tersebut tidak dalam kondisi
yang ia terima di lapangan dan dalam situasi yang wajar. Berikut merupakan
rumus yang digunakan untuk menghitung waktu siklus :
Dimana :
Ws = Waktu siklus
Xi = Waktu pengamatan ke-i
N = Jumlah pengamatan
͵͵ ݁
͵ ǡ ݁
Berdasarkan kelas yang telah dipilih yang sesuai dengan kemampuan dan
keadaan operator saat bekerja, maka didapatkan nilai penyesuaian adalah sebagai
berikut:
P=1+0=1
Tabel 3 Faktor Penyesuaian Stasiun Kerja 2, Stasiun Kerja 3 dan Stasiun Kerja 4
Berdasarkan kelas yang telah dipilih yang sesuai dengan kemampuan dan
keadaan operator saat bekerja, maka didapatkan nilai penyesuaian adalah sebagai
berikut:
P = 1 + 0,06 = 1,06
Dimana:
Wn = Waktu normal
Ws = Waktu siklus
P = faktor penyesuaian
͵͵
͵͵ ݁
͵ ǡ ݁
ܾ 쀀䖖
Dimana:
Wb = Waktu baku
Wn = Waktu normal
L = Kelonggaran
ܾ ͵͵ 쀀
ܾ ǡ ǡ ǡ ݁
ܾ ͵ ݁
Waktu baku untuk masing-masing elemen kerja pada masing-masing stasiun kerja
dapat dilihat pada Lampiran D.
Rata – rata waktu menganggur stasiun kerja 3 (merakit kepala truk) adalah
0,75 detik.
Rata – rata waktu menganggur stasiun kerja 4 (assembly akhir) adalah 7,21
detik.
Total waktu baku secara keseluruhan untuk stasiun kerja 1 adalah 3797, 36
detik, stasiun kerja 2 adalah 274,58 detik, stasiun kerja 3 adalah 47,49 detik, dan
stasiun kerja 4 adalah 103,46 detik. Total waktu baku yang terbesar terdapat pada
stasiun kerja 1 hal ini dikarenakan pada stasiun kerja 1 dalam melakukan proses
produksi memakan banyak waktu, dimana pada proses tersebut terdapat kegiatan
menggunting dan memberikan lem. Kegiatan seperti menggunting tergantung
pada ketebalan kardus yang digunakan, semakin tebal kardus yang digunakan
maka waktu yang dibutuhkan semakin banyak dan stasiun kerja 1 juga memakan
banyak waktu pada saat membuat pola dengan ukuran yang besar. Total waktu
baku yang terkecil terdapat pada stasiun kerja 3, hal ini dikarenakan pada stasiun
kerja 3 kegiatan yang dilakukan sedikit dan pada stasiun kerja 3 komponen-
komponen yang akan dirakit berukuran kecil, hal ini memberikan kemudahan
dalam proses memberikan lem, sehingga memakan waktu yang sedikit.
Zadry, Hilma Raimona. dkk. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Kerja.
Padang : Andalas University Press.
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
PRESEDENCE DIAGRAM
Keterangan :
1. Rangka Truk
2. Pelindung Roda
4. Pelindung Roda
9. Roda
10. Assembly 3 (Penghubung roda depan + penghubung roda belakang+roda)