PENDAHULUAN
bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat ditambah lagi dengan
adanya pasar bebas maka suatu perusahaan dituntut untuk lebih efisien
semakin maju dan daya kritis yang semakin tinggi pula, merupakan suatu
efektif, efisien dan kualitas yang baik dengan biaya produksi yang minimal
dapat menghasilkan produk dengan harga yang maksimal. Oleh karena itu
berbagai hal yang berkaitan dalam seluruh kegiatan perusahaan yang perlu
baiknya agar tidak terjadi penumpukan bahan (bottleneck) pada salah satu
stasiun kerja atau sebaliknya terjadi waktu menganggur (idle time) yang
cukup besar pada stasiun kerja. Apabila terjadi suatu kesalahan dalam
mengimplementasikannya.
implementasinya.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Tamiya 4WD
b. Perkakas Perakitan:
1. Obeng
c. Meja kerja
d. Wadah
e. Stop Watch
f. Lembar pengamatan
a. Deskripsi Umum
seimbang yang telah dibuat pada modul II. Kemudian dilihat bagaimana
Pada modul ini juga akan dilakukan penerapan kapasitas produksi yang
b. Pelaksanaan Praktikum
operator perakitan
asisten
- Lakukan praktikan
pengukur waktu.
pengamatan.
Langkah-langkah:
berikut:
Sumber: Suarjana,2016
nomor
9. Periksa data-data:
10. Jika telah terisi klik Method Pilih Metode yang digunakan seperti
berikut:
c. Isi kolom Cycle time computation di ambil dari hasil perhitungan waktu
Siklus (CT).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sedemikian rupa sehingga stasiun kerja memiliki waktu proses yang kira-
di tiap stasiun kerja sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di tiap
Namun jika kapasitas keluaran atau output tersebut tidak sama, maka
Model heuristik ini pertama kali digunakan oleh Simon dan Newil untuk
analitis.
stasiun kerja dilakukan atas dasar urutan RPW (dari yang terbesar)
Purnamasari, 2019):
OPC.
dengan terkecil.
dengan kriteria total waktu operasi lebih kecil dari waktu siklus
yang diinginkan.
paling tinggi.
produksinya, lini produksi dibagi menjadi lini fabrikasi dan lini perakitan. Lini
Lini perakitan merupakan lini produksi yang terdiri atas sejumlah operasi
waktu menganggur (idle time) pada lini yang ditentukan oleh operas yang
stasiun kerja agar waktu menganggur dari stasiun kerja pada suatu lini
perakitan (assembly line) adalah sebuah lini produksi yang mana material
atau bahan bergerak secara continue dalam tingkat rata-rata seragam pada
(Handayani D Y, 2020).
station selesai pada waktu yang seimbang dan mencegah terjadinya bottle
neck. Bottle neck yaitu suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi
produksi.
Tujuan lain dari lini produksi yang seimbang yaitu menjaga agar lini
dari beberapa hal, seperti adanya stasiun kerja yang sibuk dan waktu
menganggur yang mencolok, selain itu adanya produk setengah jadi pada
yang salah, peralatan atau mesin yang sudah tua sehingga sering
aspek lain dalam sistem produksi dalam jangka waktu yang cukup lama.
di tiap stasiun kerja sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di tap
untuk mengetahui hasil dari suatu unit produk. Apabila waktu produksi telah
ditentukan maka waktu siklus dapat diketahui dari hasil bagi waktu produksi
untuk sejumlah produksi tertentu, waktu siklus harus sama atau lebih besar
dari waktu operasi terbesar yang menjadi penyebab terjadinya (bottle neck)
∑
Kminimum =
Dimana:
max Coptimal
∑
D= [ ] x 100%
Dimana:
N: Jumlah Operasi
Balance delay adalah rasio antara waktu idle dalam lintasan perakitan
N=100%-D
Dimana:
(Saputra, 2020).
Q=
Dimana:
Q: Output Produksi
Tes keseragaman data dapat dilakukan secara visual. Tes visual hanya
ekstrim. Data ekstrim adalah data yang terlalu besar atau terlalu kecil dan
yang diperoleh adalah semakin besar jumlah siklus yang diamati, maka
Semakin kecil variasi atau perbedaan data waktu yang ada, jumlah
pengamatan dan pengukuran yang harus dilakukan juga akan kecil pula.
Ketentuan dalam uji kecukupan data ini adalah bahwa pengamatan data
dilakukan haruslah kurang dari satu atau sama dengan jumlah pengamatan
a. Rata-rata (Mean)
∑
̅=
Dimana:
b. Standart Deviasi
∑ ̅̅̅
SD= √
Dimana:
Keterangan:
Saya percaya bahwa 95% data yang saya ambil akan memuat nilai
√ ∑ ∑
N’= [ ]2
BKA = ̅ + k. SD
BKB = ̅ – K. SD
Keterangan:
Keterangan:
kepercayaan
s: Tingkat ketelitian
harus selesai dilakukan, semua data yang didapat dari pengukuran memiliki
Dimana:
Ws= Waktu siklus
2.13 Performa Rating
menormalkan waktu kerja diperoleh dari hasil pengamatan, maka hal ini
- Operator dinyatakan bekerja terlalu cepat yaitu bekerja diatas batas wajar
(normal). Maka rating faktor akan lebih besar dari pada satu
- Jika operator bekerja terlalu lambat yaitu dibawah waktu normal maka
- Jika operator bekerja secara wajar atau normal maka rating faktor akan
sama dengan satu (P=1 atau P=100%), biasanya untuk kondisi kerja
1. Keahlian (skill)
2. Usaha (effort)
4. Konsisten (consistency)
2.14 Menghitung waktu normal
Definisi waktu normal adalah waktu yang diperoleh dari waktu rata rata
rata (Ws) dengan performance rating (P) yang telah ditentukan sesuai
Wn= Ws x P
Keterangan:
P= Performance rating
pekerjaan yang berat dan kondisi kerja yang tidak enak akan
ataupun hal hal lain yang diluar kontrol. Keterlambatan yang terlaru
Definisi dari waktu baku merupakan waktu untuk satu siklus lengkap dari
dengan rating. Faktor yang tepat dan allowance untuk personal allowance,
bisa bekerja terus menerus dalam satu hari kerja tapa ada instrupsi sama
sekali. Waktu baku diperoleh dengan cara mengalikan antara waktu normal
berikut:
Wb= Wn x
Keterangan:
Wb= Waktu baku
Wn= Waktu normal
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mampu memahami dan bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat
ditambah lagi dengan adanya pasar bebas maka suatu perusahaan dituntut
untuk lebih efisien dan efektif dalam kegiatan operasinya agar kebutuhan
produksi dapat terpenuhi. Sebuah produk dengan kualitas yang baik, harga
efektif, efisien dan kualitas yang baik dengan biaya produksi yang minimal
baiknya agar tidak terjadi penumpukan bahan (bottleneck) pada salah satu
stasiun kerja atau sebaliknya terjadi waktu menganggur (idle time) yang
cukup besar pada stasiun kerja. Apabila terjadi suatu kesalahan dalam
mengimplementasikannya.
2. Membandingkan rencana keseimbangan lintasan dengan
implementasinya.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Tamiya 4WD
Data yang diambil nantinya akan diolah. Data yang diperoleh adalah
FCFS (First Come First Service), SPT (Short Process Time, Largest
Mulai
Latar Belakang
Tujuan
Metodologi Penelitian
Pengumpulan Data
Data penyusun
Pengolahan Data
1. longest operation time
2. most following tasks
3. ranked positional weight
4. shortest operation time
5. fewest following tasks
Hasil Praktikum
Selesai
Mulai
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Batasan Praktikum
Pengumpulan data
Pengolahan Data
Tes Keseragaman
Data Data Tidak
Data Seragam Seragam
Data cukup
A
A
Membuat Precedence
Diagram
CPM
Jalur Produksi
Selesai