Anda di halaman 1dari 16

KESEIMBANGAN

LINTAS
PERAKITAN
Pendahuluan
• Keseimbangan lintas perakitan adalah proses
penempatan pekerjaan pada stasiun kerja (SK)
sehingga target laju produksi dapat terpenuhi.
• Umumnya satu operator ditugaskan untuk satu SK
• Lintas produksi yang efisien adalah lintas produksi
yang dapat memenuhi target laju output dengan
jumlah SK yang minimum (jumlah operator
minimum).

2
• Pengaturan (penempatan) pekerjaan pada SK di
lintas perakitan tergantung pada:
– Ukuran part yang akan dirakit
– Precedence requirement
– Luas lantai yang tersedia
– Elemen kerja
– Sifat pekerjaan yang akan dilakukan

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


3
Berdasarkan karakteristik proses pengerjaan yang
dilakukan, maka lintasan produksi dibedakan menjadi
dua bagian yaitu :
•Lintasan Assembling.
Lintasan Assembling adalah suatu lintasan
produksi yang terdiri dari sejumlah operasi
assembling yang dikerjakan pada area kerja.
•Lintasan Fabrikasi.
Lintasan Fabrikasi adalah suatu lintasan
produksi yang terdiri dari sejumlah operasi
pengerjaan yang bersifat membentuk atau merubah
sifat (bentuk) benda kerja.

4
Tujuan dari penggunaan keseimbangan
lintasan ini adalah untuk mengurangi atau
meminimalkan waktu menganggur (balance delay)
pada lintasan yang dilalui benda kerja sehingga
peralatan atau operator dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Sedangkan tujuan akhir dari
penyeimbangan lintasan adalah untuk
memaksimalkan kecepatan di setiap stasiun kerja
agar dicapai efisiensi kerja yang tinggi.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


5
Untuk mencapai keseimbangan lintasan produksi,
maka minimal beberapa data berikut ini harus
diketahui :
1.Kapasitas atau volume produksi masing-masing
mesin / stasiun kerja .
2.Mesin-mesin yang digunakan dalam proses
produksi.
3.Macam/jenis operasi pengerjaan serta urutan
ketergantungan proses.
4.Waktu yang diperlukan untuk setiap operasi.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


6
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari
perencanaan lintasan produksi yang baik adalah :
1.Pembagian tugas kerja terbagi secara merata dan
disesuaikan dengan keahlian pekerja.
2.Operasi berjalan secara simultan (serentak),
setiap operasi dikerjakan pada saat yang sama
diseluruh lintasan.
3.Gerakan benda kerja tetap, dan gerakannya
sesuai dengan set up dari lintasan yang bersifat
tetap.
4.Proses memerlukan waktu minimum.
5.Meningkatkan target efisiensi.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


7
Persyaratan yang harus diperhatikan untuk
menunjang kelangsungan lintasan produksi yang
baik, yaitu :
1.Kapasitas produksi harus dapat menutup biaya
set up dari lintasan.
2.Output untuk masing-masing stasiun kerja
sedapat mungkin seimbang.
3.Kontinyunitas dari aliran benda kerja pada
lintasan harus dijamin.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


8
Langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai
keseimbangan lintasan produksi adalah sebagai
berikut :
1.Mencatat waktu operasi atau elemen yang
dibutuhkan.
2.Mencatat urutan proses tersebut dan dicatat
batasan operasi atau elemen yang mendahului dan
mengikuti.
3.Menunjuk waktu operasi tersebut dengan
mengkombinasikan atau membagi operasi tersebut
sedemikian rupa, sehingga diperoleh total waktu
untuk sekelompok operasi tersebut sesuai faktor
keseimbangan.
4.Gambar aliran proses produksi tersebut dengan
Precedence Diagram.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


9
Problematika Keseimbangan Lintasan

Ketidakseimbangan lintasan produksi disebabkan oleh


beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Perencanaan lintasan produksi.
2.Peralatan atau mesin.
3.Operator atau karyawan.
4.Metode kerja yang digunakan.

Secara fisik suatu lintasan yang tidak seimbang dapat


dilihat dari adanya gejala menganggurnya beberapa
orang/peralatan disuatu pihak dan sibuknya beberapa orang/
peralatan di bagian lintasan produksi yang lain. Gejala lain
yang dapat dideteksi adalah adanya penumpukan barang
setengah jadi (work in process) antara mesin yang satu
dengan yang lain atau stasiun kerja satu dengan stasiun kerja
satu dengan stasiun kerja yang lain.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


10
Metode Penyeimbangan Lintasan
1. Pendekatan Analitis
1.1 Metode Bobot Posisi
Metode Heigesson-Birnie. Disebut juga dengan metode
RPW (Ranked Positional Weight). Cara penentuan bobot dari
precedence diagram yang dimulai dari proses akhir. RPW =
waktu proses operasi tersebut + waktu proses operasi-operasi
berikutnya. Metode ini mengutamakan waktu elemen kerja yang
terpanjang, dimana elemen kerja ini akan diprioritaskan terlebih
dahulu untuk ditempatkan dalam stasiun kerja dan diikuti oleh
elemen kerja yang lain yang memiliki waktu elemen yang lebih
rendah. Proses ini dilakukan dengan memberikan bobot yang
didapatkan dengan cara tersebut diatas. Bobot ini diberikan
pada setiap elemen kerja dengan memperhatikan diagram
precedence.
Dengan sendirinya elemen pekerjaan yang memiliki
ketergantungan yang besar akan memiliki bobot yang semakin
besar pula.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


11
Prosedur dari metode ini :
1.Gambar jaringan precedence sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2.Tentukan positional weight (bobot posisi) untuk setiap elemen
pekerjaan dari suatu operasi yang memiliki waktu penyelesaian (waktu
baku) terpanjang mulai dari awal pekerjaan hingga ke akhir elemen
pekerjaan yang memiliki waktu terendah.
3.Urutkan elemen pekerjaan berdasarkan positional weight pada
langkah ke 2 diatas. Elemen pekerjaan yang memiliki positional weight
tertinggi diurutkan pertama kali.
4.Lanjutkan dengan menempatkan elemen pekerjaan yang memiliki
positional weight tertinggi hingga ke yang terendah ke setiap stasiun
kerja.
5.Jika pada setiap stasiun kerja terdapat kelebihan waktu dalam hal ini
waktu stasiun melebihi waktu siklus, tukar atau ganti elemen pekerjaan
yang ada dalam stasiun kerja tersebut ke stasiun kerja berikutnya
selama tidak menyalahi diagram precedence.
6.Ulangi langkah ke 4 dan ke 5 diatas sampai seluruh elemen pekerjaan
sudah ditempatkan ke dalam stasiun kerja.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


12
2. Pendekatan Heuristik
Heuristic adalah suatu prosedur pemecahan masalah
yang didasarkan atas logika dan pengertian umum dengan
langkah-langkah (algoritma) tertentu/terencana. Heuristic
merupakan pengembangan dari metode Trial and Error yang
menghasilkan kajian yang tidak optimum, namun cukup
baik/memuaskan, metode ini tak dapat dioptimalkan karena
banyak faktor-faktor yang tak terkendali.
Beberapa alasan mengapa menggunakan metode Heuristic
yaitu :
1.Beberapa problem terlalu besar untuk dipecahkan secara
teknik analitis.
2.Beberapa persoalan tidak dapat dinyatakan dalam model
matematis.
3.Meskipun pendekatan dengan metode Heuristic hasil yang
diperoleh tidak optimal, tetapi mudah untuk diaplikasikan
kedalam program komputer, sehingga pemecahan menjadi lebih
cepat dan memberikan hasil yang memuaskan.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


13
2.1 Metode Pembebanan Berurut
Metode Largest Candidate Rule prinsip dasarnya adalah
menggabungkan proses-proses atas dasar pengurutan operasi
dari waktu proses terbesar. Sebelum dilakukan penggabungan,
harus ditentukan dahulu, berapa waktu siklus yang akan dipakai.
Waktu siklus ini akan dijadikan pembatas dalam penggabungan
operasi dalam satu stasiun kerja.
Adapun prosedur secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Urutkan semua elemen kerja dari yang paling besar waktunya
hingga yang paling kecil.
2.Elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan
yang paling atas. Elemen kerja pindah ke stasiun berikutnya,
apabila jumlah elemen kerja telah melebihi waktu siklus dengan
memperhatikan precedence diagram.
3.Lanjutkan proses langkah 2, hingga semua elemen kerja telah
berada dalam stasiun kerja dan memenuhi ≤ waktu siklus (cycle
time).

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


14
2.2 Metode Pendekatan Wilayah
Metode Region Approach ini dikembangkan
oleh Bedworth. Pada prinsipnya, metode ini berusaha
membebankan terlebih dahulu pada operasi yang
memiliki tanggung jawab keterdahuluan yang besar.
Pendekatan ini melibatkan pertukaran antara
pekerjaan setelah keseimbangan mulu-mula
diperoleh. Pendekatan ini tidal layak untuk jaringan
besar serta kombinasi pekerjaan yang dapat
dipertukarkan dapat menjadi kaku. Dasarnya adalah
OPC yang ditransformasikan menjadi precedence
diagram.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


15
Langkah-langkah pemecahan masalah dengan
metode ini adalah:
1.Membagi operasi dalam precedence diagram dalam
beberapa region/daerah dengan syarat dalam satu
daerah tidak boleh ada operasi yang saling
bergantungan.
2.Susun ranking operasi dalam tiap daerah (dari
waktu proses yang terbesar).
3.Tentukan waktu siklus actual dan waktu siklus
teoritis.
4.Kelompokkan operasi dalam stasiun kerja
berdasarkan syarat-syarat diatas.
5.Susun pola aliran produksi.

05/28/20 Free template from www.brainybetty.com


16

Anda mungkin juga menyukai