Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

UD. MILLIAN FURNITURE

Achmad Rully Amrulloh


Program Studi Teknik Industri S.1, Institut Teknologi Nasional Malang
Email : Rullyamrulloh06@gmail.com

Abstraks : UD Millian furniture memproduksi furniture dengan proses pembuatan dilakukan


oleh manusia dengan dibantu mesin. Dalam aliran produksi tersebut terlihat adanya suatu lintasan
produksi pada operasi kerja dalam stasiun kerja tidak seimbang karena adanya penumpukkan
material dibeberapa stasiun kerja sehingga dapat menimbulkan keterlambatan pada lintasan
produksi guna memenuhi permintaan konsumen. Seperti pada data survey yang menunjukkan pada
bulan Mei permintaan 20 unit sedangkan hanya dapat memproduksi 15 unit.Untuk mengatasi
masalah keseimbangan lintasan produksi tersebut pada UD Millian Furniture, maka akan
dilakukan penelitian untuk menyeimbangkan lintasan produksi guna memenuhi permintaan
konsumen. Metode yang digunakan adalah Rank Position Weight yang dan Metode Region
Approach. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil dari
penelitian ini berupa usulan pemilihan solusi terbaik dalam mengatasi masalah keseimbangan
lintasan produksi pada UD millian Furniture.Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam
menggunakan metode Rank Position Weight menghasilkan 6 stasiun kerja dengan waktu proses
368 menit, balance delay 24%, efisiensi sistem 76%, output produksi 33 unit/bulan. Sedangkan
dalam menggunakan metode Region Approach menghasilkan 7 stasiun kerja dengan waktu proses
322 menit, balance delay 26%, efisiensi sistem 74%, output produksi 38 unit/bulan. Dari uraian
tersebut menjelaskan bahwasannya menggunakan metode Rank Position Weight merupakan usulan
terbaik dalam menangani masalah keseimbanganh lintasan produksi pada UD Millian Furniture
karena memiliki balance delay terkecil.

Kata Kunci : Lintasan Keseimbangan (Line Balancing), Metode Rank Position Weight ,
Metode Region Approach.

UD Millian furniture memproduksi furniture UD Millian Furniture, maka akan dilakukan


dengan pengerjaannya yang dilakukan oleh penelitian untuk menyeimbangkan lintasan
manusia dengan dibantu mesin. Dalam aliran produksi guna memenuhi permintaan
produksi tersebut terlihat adanya suatu lintasan konsumen. Metode yang digunakan adalah
produksi dari sejumlah operasi kerja dalam Rank Position Weight yang mengutamakan
stasiun kerja tidak seimbang sehingga dapat waktu elemen kerja terpanjang dan Metode
menimbulkan keterlambatan pada lintasan Region Approach yang mengutamakan
produksi guna memenuhi permintaan pengelompokkan berdasarkan tingkat
konsumen.Untuk mengatasi masalah hubungan yang sama.
keseimbangan lintasan produksi tersebut pada Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
UD Millian Furniture, maka akan dilakukan merancang lintasan proses produksi yang
penelitian untuk menyeimbangkan lintasan seimbang guna untuk memenuhi permintaan
produksi. Menurut Kartika Suhada (2013) konsumen.
,“Keseimbangan lintasan perakitan
berhubungan erat dengan produksi massal. METODE
Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan Untuk bisa mendapatkan rancangan
ke dalam beberapa pusat pekerjaan yang keseimbangan lintasan yang baik UD. Millian
disebut dengan stasiun kerja. Waktu yang Furniture, diperlukan langkah-langkah yang
diizinkan untuk menyelesaikan elemen jelas sekaligus menjadi metodologi dalam
pekerjaan itu ditentukan oleh kecepatan lintas penelitian ini. Langkah-langkah tersebut
perakitan, semua stasiun kerja sedapat dimulai dari identifikasi pihak pengambil
mungkin memiliki kecepatan produksi yang keputusan yaitu :
sama.”.
Untuk mengatasi masalah Tahapan Penelitian
keseimbangan lintasan produksi tersebut pada Perencanaan Line Balancing ini,
dilakukan dengan beberapa tahapan, antara

16
lain observasi awal, identifikasi masalah, studi 2. Metode Region Approach.
pustaka, pengumpulan dan pengolahan data,
rancangan line balancing, pemilihan solusi M. Killibridge dan L Wester menjelasakan
yang terbaik. penyeimbangan lintasan metode ini dapat
dilakukan melalui beberapa langkah berikut
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini 1. Membagi region atau daerah dari kiri
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ke kanan. Jika memungkinkan
pengumpulan data observasi langsung di letakkan elemen kerja pada region
perusahaan dan wawancara terhadap pihak - paling kanan.
pihak yang berhubungan dengan proses kerja. 2. Tentukan peringkat untuk setiap
elemen kerja pada setiap region
Metode Yang Digunakan berdasarkan waktu maksimum ke
Dalam penelitian ini ada 2 metode waktu minimum.
yang digunakan dalam perancangan line 3. Berdasarkan ketentuan yang
balancing yaitu : menyebutkan bahwa region atau
1. Metode Rank Position weight. daerah kiri terlebih dahulu dan
W.B. Holgeson dan D.P. Birnie peringkat operasi dalam region pada
menjelasakan penyeimbangan lintasan langkah b lakukan pembebanan
metode ini dapat dilakukan melalui elemen kerja ke dalam stasiun kerja
beberapa langkah berikut : dengan ketentuan tidak melanggar
precedence diagram dan waktu siklus
1. Membuat precedence diagram untuk tidak melebihi waktu siklus aktual.
tiap proses.
2. Menentukan bobot posisi untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
masing-masing elemen kerja yang
berkaitan dengan waktu operasi untuk Penyajian Data
waktu pengerjaaan yang terpanjang Berikut data-data yang dibutuhkan
dari mulai operasi permulaan hingga untuk merancang lintasan keseimbangan
sisa operasi sesudahnya. proses produksi UD. Millian Furniture :
3. Membuat rangking tiap elemen
pekerjaan berdasarkan bobot posisi di Tabel 1. Data Produksi dan Permintaan
langkah 2. Pengerjaan yang memilki Produk di UD. Millian Furniture
bobot terbesar diletakkan pada Tahun 2018
rangking pertama.
4. Menentukan waktu siklus.
5. Pilih elemen operasi dengan bobot
tertinggi, alokasikan ke stasiun kerja.
Jika masih layak (waktu stasiun < CT),
alokasikan operasi dengan bobot
tertinggi berikutnya, namun alokasi ini
tidak boleh membuat waktu stasiun >
CT. Sumber : UD Millian Furniture
6. Bila alokasi suatu elemen operasi
membuat waktu stasiun > CT, maka Tabel 2. Perhitungan Waktu Baku Operasi
sisa waktu ini (CT-ST) dipenuhi Pembuatan Almari
dengan alokasi elemen operasi dengan
bobot paling besar dan
penambahannya tidak membuat ST >
CT.
7. Jika elemen operasi yang jika
dialokasikan untuk membuat ST > CT
sudah tidak ada, maka kembali ke
langkah ke-5.
Sumber : Pengolah Data

17
Pengolahan Data Hasil perhitungan keseimbangan
lintasan proses produksi almari menggunakan
Analisa Kondisi Awal metode Rank Position Weight yaitu :
Berdasarkan pengelompokan operasi
kerja kedalam stasiun pada proses pembuatan
almari pada kondisi awal mengelompokkan ke
dalam 3 stasiun kerja diketahui waktu siklus
terbesar dari stasiun kerja adalah 852,83
sehingga balance delay awalnya adalah :
a. Balance Delay Awal
( ) ∑ Gambar 1. Precedence Diagram Matrik Pada
D= x 100 %
( ) Proses Pembuatan Almari
( )
D= x 100 % Tabel 4. Pengelompokkan Operasi Kerja
( )
Dengan Metode RPW Untuk
D = 35 % Waktu Siklus 368 menit pada 6
b. Efisiensi Sistem Awal Stasiun Kerja

ƞ = 100 % - Balance Delay (%)


ƞ = 100 % - 35 %
ƞ = 65 %
c. Output Produksi Awal
Q=

Q=
Sumber : Pengolah Data
Q = 14 unit/ bulan
a. Balance delay
Tabel 3. Pengelompokan elemen kerja ( ) ∑
D= x 100 %
dalam stasiun kerja awal ( )
( )
D= ( )
x 100 %
D = 24 %
b. Efisiensi Sistem
ƞ = 100 % - Balance Delay (%)
ƞ = 100 % - 24 %
ƞ = 76 %
c. Output Produksi
Q=
Q=
Q = 33 unit/ bulan
Jadi output produksi adalah 33 unit/bulan.

Sumber : Pengolah Data

Perancangan Keseimbangan Lintasan

Metode Rank Position Weight

18
Jadi output produksi adalah 38 unit/bulan.

Gambar 2. Pengelompokan Operasi Kerja


Metode Rank Position Weight

Metode Region Approach


Hasil perhitungan keseimbangan
lintasan proses produksi almari menggunakan
metode Region Approach yaitu :
Tabel 5. Pembagian Operasi-Operasi Kedalam
Beberapa Region Gambar 3. Pengelompokan Operasi Kerja
Dengan Metode Region
Approach

KESIMPULAN
Berdasrkan penelitian yang telah
dilakukan serta penggolongan data dan analisa
data, penerapan metode Line Balancing
(Keseimbangan Lintasan) pada proses
produksi di UD Millian Furniture maka dapat
Sumber : Pengolah Data
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengalokasian elemen – elemen operasi
Tabel 6. Pengelompokan Operasi Kerja
yang sedemikian rupa, menghasilkan 6
Dengan Metode RA Untuk Waktu stasiun kerja yang memberikan
Siklus 322 dan 7 Stasiun Kerja keseimbangan waktu proses dengan
waktu siklus 368 menit.
2. Hasil perhitungan tingkat balance delay
pada keadaan terakhir setelah dilakukan
analisa sebesar 24 %, sedangkan
sebelumnya balance delay dilakukan
analisa sebesar 35 % sehingga terjadi
penurunan balance delay sebesar 11 %.
3. Hasil analisa menunjukkan adanya
peningkatan efisiensi sistem dari 65 %
menjadi 76 % sehingga terjadi
Sumber : Pengolah Data peningkatan efisiensi sistem sebesar 11
%.
a. Balance delay 4. Output Produksi total perbulan dapat
( ) ∑ ditingkatkan dari 14 unit perbulan
D= ( )
x 100 % menjadi 33 unit perbulan, sehingga terjadi
( ) peningkatan output produksi sebesar 57
D= x 100 %
( ) % perbulannya.
D = 26 %
b. Efisiensi Sistem SARAN
ƞ = 100 % - Balance Delay
(%) Dalam upaya meningkatkan
ƞ = 100 % - 26 % keseimbangan lintasan (Line Balancing)
ƞ = 74 % perusahaan dapat menggunkan metode Rank
c. Output Produksi Position Weight, untuk mendapatkan output
Q= produksi terbesar, bedasarkan dari hasil
perhitungan diperoleh output produksi terbesar
Q= dengan balance delay yang kecil. Di dalam
Q = 38 unit/ bulan memperbaiki metode kerja pada stasiun-

19
stasiun kerja yang kritis, perusahaan Assembling Transmisi PT. X dengan
hendaknya mempertimbangkan efisiensi Metode Line Balancing. Skripsi.
sistem dengan mengacu pada metode Rank Program Studi teknik Industri S1,
Position Weight untuk mencapai Universitas Indonesia. Halaman 104
keseimbangan lintasan yang optimal. Hengky K. Salim, Kuswara Setiawan,
Lusia P. S. Hartanti. 2016.
DAFTAR PUSTAKA
Perancangan Keseimbangan
Much. Djunaidi (2018). Analisis Lintasan Produksi Menggunakan
Keseimbangan Lintasan Pada Pendekatan Simulasi dan Metode
Proses Perakitan Body Bus Pada Ranked Positional Weight. Jurnal
Korseri Guna Meningkatkan Teknik Industri.Vol. XI, No. 1.
Efisiensi Lintasann Vol. 5 No. 2 Ita purnamasari, Atikha Sidhi Cahyana.
Hery Hamdi Azwir (2018), Implementasi 2015. “line Balancing Dengan
Line Balancing untuk Peningkatan Metode Ranked Position Weight
Efisiensi di Line Welding Studi (RPW). Sidoarjo: Universitas
Kasus: PT X Volume 6 No.1 Muhamadyah. Spektrum Industri.
Kartika Suhada (2018) Perbaikan Lintasan Vol. 13, No. 2, 115 – 228.
Produksi dalam Upaya Mencapai Md. Niaz Morshed & Kazi Saifujjaman
Target Produksi dengan Palash. 2014. Assembly Line
Menggunakan Metode Rank Balancing to Improve Productivity
Positional Weight, Region Approach using Work Sharing Method in
dan Algoritma Genetika (Studi Apparel Industry. USA: Global
Kasus di CV Surya Advertising and Journal of Researches in
T-Shirt, Bandung)Vol. 3, No. 1 Engineering: Industrial Engineering.
Eben Henry R. 2016. Analisa Peningkatan Volume 14 Issue 3 Vers
Kapasitas Produksi pada Line

20
2

Anda mungkin juga menyukai