Anda di halaman 1dari 4

TRANSFORMASI GEOMETRI b.

Rotasi terhadap titik pusat P (a,b)


[ , ]
I. PENGERTIAN TRANSFORMASI 𝐴(𝑥, 𝑦) ⎯⎯ 𝐴 (𝑥′, 𝑦′)
Transformasi geometri adalah suatu proses pemetaan titik atau bangun x’ – a = (x – a) cos θ – (y – b) sin θ
menjadi titik atau bangun lainnya pada bidang yang sama dengan satu y’ – b = (x – a) sin θ + (y – b) cos θ
aturan tertentu. 4. Dilatasi atau Perkalian
Misalnya transformasi T terhadap titik P(x,y) menghasilkan bayangan Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran
P’(x’,y’) dapat ditulis: (memperbesar atau memperkecil) suatu bangun tetapi tidak mengubah
bentuk bangun.
P(x,y) T P’(x’,y’)
a. Dilatasi yang berpusat di O dan faktor skala k
II. JENIS-JENIS TRANSFORMASI
1. Translasi atau Pergeseran [ , ]
Translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada 𝐴(𝑥, 𝑦) ⎯⎯ 𝐴 (𝑥 , 𝑦 ) = 𝐴 (𝑘𝑥, 𝑘𝑦)
bidang dengan jarak dan arah tertentu.
𝑎
Jika translasi T = memetakan titik P(x,y) ke titik P’(x’,y’) maka b. Dilatasi yang berpusat di P (a,b) dengan skala k
𝑏
dapat ditulis [ ( , ), ]
𝐴(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯ 𝐴 (𝑘(𝑥 − 𝑎) + 𝑎, 𝑘(𝑦 − 𝑏) + 𝑏)

𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯ 𝑃 (𝑥 , 𝑦 ) = 𝑃 (𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
III. MATRIKS YANG BERSESUAIAN DGN TRANSFORMASI
2. Refleksi atau Pencerminan
Refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada Matriks
Transformasi Pemetaan
bidang dengan menggunakan sifat bayangan pada suatu cermin. Transformasi
1. Refleksi terhadap
a. Pencerminan terhadap sumbu X 1 0
a. sb X (x,y)→(x,−y)
0 −1
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃 (𝑥, −𝑦) −1 0
b. sb Y (x,y)→(−x,y)
0 1
b. Pencerminan terhadap sumbu Y 0 1
c. grs y = x (x,y)→(y,x)
1 0
0 −1
d. grs y = -x (x,y)→(−y,−x)
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃 (−𝑥, 𝑦) −1 0
−1 0
e. titik O (x,y)→ (−x,−y)
c. Pencerminan terhadap titik O(0,0) 0 −1
cos 2𝛼 sin 2𝛼
f. grs y = x tan α
sin 2𝛼 −cos 2𝛼
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯ 𝑃 (−𝑥, −𝑦)
2. Rotasi dengan pusat O
d. Pencerminan terhadap garis x = a (x,y)→(x’,y’)
cos 𝜃 − sin 𝜃
a. sebesar θ x’ = x cos θ – y sin θ
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯ 𝑃 (2𝑎 − 𝑥, 𝑦) y’ = x sin θ + y cos θ sin 𝜃 cos 𝜃
0 −1
b. sebesar π/2 atau −3π/2 (x,y)→(−y,x)
e. Pencerminan terhadap garis y = b 1 0
0 1
c. sebesar –π/2 atau 3π/2 (x,y)→(y,−x)
−1 0
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯ 𝑃 (𝑥, 2𝑏 − 𝑦) −1 0
d. sebesar π atau −π (x,y)→(−x,−y)
0 −1
f. Pencerminan terhadap garis y = x x’ = (x – a) cos θ –
(y – b) sin θ + a
3. Rotasi dengan pusat P cos 𝜃 − sin 𝜃
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯ 𝑃 (𝑦, 𝑥) y’ = (x – a) sin θ +
sebesar θ sin 𝜃 cos 𝜃
(y – b) cos θ + b
g. Pencerminan terhadap garis y = −x
𝑘 0
4. Dilatasi [O,k] (x,y)→(kx,ky)
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯ 𝑃 (−𝑦, −𝑥) 0 𝑘
(x,y)→(k(x – a) + a, 𝑘 0
5. Dilatasi [P,k]
k(y – b) + b) 0 𝑘
h. Pencerminan terhadap garis y = x tan α
6. Gusuran dengan
faktor skala k
𝑥 cos 2𝛼 + 𝑦 sin 2𝛼 ,
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃 1 𝑘
𝑥 sin 2𝛼 − 𝑦 cos 2𝛼 a. searah sumbu X (x,y)→(x + ky, y)
0 1
1 0
b. searah sumbu Y (x,y)→(x, kx + y)
3. Rotasi atau Perputaran 𝑘 1
Rotasi adalah transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang 7. Regangan dengan faktor
ke titik lainnya dengan cara memutar terhadap titik tertentu (titik pusat skala k
rotasi) 𝑘 0
a. searah sumbu X (x,y)→(kx, y)
0 1
1 0
a. Rotasi terhadap titik pusat O b. searah sumbu Y (x,y)→(x, ky)
0 𝑘
8. Transformasi dengan (x,y)→(px + qy, 𝑝 𝑞
[ , ] 𝒑 𝒒
𝐴(𝑥, 𝑦) ⎯⎯ 𝐴 (𝑥′, 𝑦′) matriks rx + sy) 𝑟 𝑠
𝒓 𝒔
x’ = x cos θ – y sin θ
y’ = x sin θ + y cos θ
Lambang atau Notasi [0, 𝜃] artinya rotasi sebesar θ dengan titik pusat
di O(0,0)
θ +, jika perputaran berlawanan putaran jarum jam
θ −, jika perputaran searah putaran jarum jam

1
Tafsiran geometri dari determinan matriks transformasi D. Terhadap 2 Garis yang Saling Berpotongan
Misalkan matriks transformasi
𝑎 𝑏
memetakan bangun B menjadi Pencerminan berturut-turut terhadap 2 garis yang saling berpotongan
𝑐 𝑑 akan menghasilkan rotasi.
B’, maka luas bangun petanya sama dengan nilai mutlak determinan Jika titik A (x,y) dicerminkan berturut-turut terhadap garis OP
𝑎 𝑏 dilanjutkan terhadap garis OQ maka diperoleh
matriks dikalikan dengan luas bangun semula atau dapat
𝑐 𝑑
ditulis

𝐿 = |𝐷|. 𝐿 a. Pusat Rotasi : O


b. ∠AOA’’ = 2 ∠POQ = 2θ
𝑎 𝑏 c. Arah putar dari OP ke OQ
Di mana |D| = nilai mutlak dari determinan yang disebut
𝑐 𝑑
dengan faktor perbesaran luas 𝐴(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯ 𝐴′′(𝑥′′, 𝑦′′)
x’’ = x cos 2θ – y sin 2θ
Menentukan bayangan kurva oleh suatu transformasi y’’ = x sin 2θ + y cos 2θ

𝐴(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝐴 (𝑥 , 𝑦 )
𝑥′ 𝑎 𝑏 𝑥
= atau
𝑦′ 𝑐 𝑑 𝑦 3. Komposisi Dua Rotasi yang Sepusat
𝑥 𝑎 𝑏 𝑥′ Jika titik P(x,y) dirotasi dengan pusat (0,0) berturut-turut sebesar θ1
𝑦 = 𝑐 𝑑 𝑦′ dan θ2 maka
𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(𝑥′′, 𝑦′′)
IV. KOMPOSISI TRANSFORMASI
x’’ = x cos (θ1 + θ2) – y sin (θ1 + θ2)
Komposisi transformasi adalah dua transformasi yang digunakan
y’’ = x sin (θ1 + θ2) + y cos (θ1 + θ2)
secara berurutan. Misalnya:
T1 transformasi yang memetakan titik A ke titik A’
T2 transformasi yang memetakan titik A’ ke titik A’’ 4. Komposisi Dua Dilatasi Berturutan yang Sepusat
Jika titik P(x,y) mengalami dilatasi dengan faktor skala k1 dilanjutkan
dengan dilatasi dengan faktor skala k2 pada pusat yang sama di O(0,0)
𝐴(𝑥, 𝑦) ⎯⎯ 𝐴 (𝑥 , 𝑦 ) ⎯⎯ 𝐴 (𝑥 , 𝑦 ) maka diperoleh:
[ , ] [ , ]
Jadi transformasi “T1 dilanjutkan dengan T2” ditulis: 𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯ 𝑃 (𝑘 𝑥, 𝑘 𝑦) ⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(𝑘 𝑘 𝑥, 𝑘 𝑘 𝑦)
𝑇 ∘ 𝑇 𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴 (𝑥 , 𝑦 )
T2 ∘ T1 (dibaca T2 komposisi T1) menyatakan transformasi T1 5. Komposisi Transformasi dengan Matriks
dikerjakan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan transformasi T2 Jika T1 dan T2 adalah transformasi yang bersesuaian dengan matriks
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
M1 = dan M2 = maka:
1. Komposisi Dua Translasi 𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
𝑎 𝑎 𝑒 𝑓 𝑎 𝑏
Jika 𝑇 = 𝑏 dan 𝑇 = 𝑏 maka  T2 ∘ T1 bersesuaian dengan M2.M1 =
𝑔 ℎ 𝑐 𝑑
𝑎 +𝑎 𝑎 +𝑎 𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
𝑇 ∘ 𝑇 = dan 𝑇 ∘ 𝑇 =  T1 ∘ T2 bersesuaian dengan M1.M2 =
𝑏 +𝑏 𝑏 +𝑏 𝑐 𝑑 𝑔 ℎ
Jadi: 𝑇 ∘ 𝑇 = 𝑇 ∘ 𝑇 bersifat komutatif

2. Komposisi Dua Refleksi


A. Terhadap 2 Garis yang sejajar sumbu X
Jika titik P(x,y) dicerminkan berturut-turut terhadap
 Garis y = a dilanjutkan garis y = b maka

𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(𝑥, 2(𝑏 − 𝑎) + 𝑦)

 Garis y = b dilanjutkan garis y = a maka



𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(𝑥, 2(𝑎 − 𝑏) + 𝑦)

B. Terhadap 2 Garis yang sejajar sumbu Y


 Garis x = h dilanjutkan garis x = k maka

𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(2(𝑘 − ℎ) + 𝑥, 𝑦)

 Garis x = k dilanjutkan garis x = h maka



𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(2(ℎ − 𝑘) + 𝑥, 𝑦)

C. Terhadap 2 Garis yang Saling Tegak Lurus


Jika titik P (x,y) dicerminkan berturut-turut terhadap
 Garis x = h dilanjutkan garis y = k maka

𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(2ℎ − 𝑥, 2𝑘 − 𝑦)

 Garis y = k dilanjutkan garis x = h maka



𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(2ℎ − 𝑥, 2𝑘 − 𝑦)

 Sumbu X dilanjutkan Sumbu Y



𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(−𝑥, −𝑦)

 Sumbu Y dilanjutkan Sumbu X



𝑃(𝑥, 𝑦) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝑃′′(−𝑥, −𝑦)

2
SOAL LATIHAN 4. Jika parabola y = x2 + 2 dirotasi pada titik A(1,5) sejauh 900 searah
jarum jam maka petanya adalah … [ x = y2 – 12y + 34 ]
Translasi
1. Bayangan segitiga ABC dengan A (2,1), B (5,2), dan C (8,3) oleh 5. Bayangan garis y – x – 1 = 0 oleh rotasi R(O, π) adalah …
1 [x+y−1=0]
translasi adalah segitiga A’B’C’ dengan titik-titik sudutnya
−2
adalah …. [ A’(3,-1, B’(6,0), C’(9,1) ] 6. Jika persegi panjang ABCD dengan koordinat A(1,1), B(5,1),
C(5,5) dirotasi terhadap titik D sejauh 1800 searah jarum jam maka
𝑎
2. Koordinat bayangan titik P(-2,3) oleh translasi T = adalah luas segitiga A’B’C’ adalah … satuan luas [ 8 ]
𝑏
P’(3,8). Koordinat bayangan titik Q(-3,-2) oleh translasi T adalah …
[ Q’ (2,3) ] Dilatasi
1. Diketahui persegi panjang ABCD dengan A(-2,1), B(2,1), C(2,2),
−3 dan D(-2,2). Bayangan ABCD oleh dilatasi [O,5] adalah
3. Bayangan garis 6y = -3x + 18 oleh translasi adalah … [ A’(-10,5), B’(10,5), C’(10,10), D’(-10,10) ]
3
[ 3x + 6y – 27 = 0 ]
2. Bayangan titik P(4,3) oleh dilatasi [A,2] dengan pusat A(2,5) adalah
4. Bayangan lingkaran (x – 3)2 + (y + 1)2 = 4 jika ditranslasikan T = [ (6,1) ]
−5
adalah … [ (x + 2)2 + (y – 1)2 = 4 ]
2 3. Bayangan garis 2x + y – 6 = 0 oleh dilatasi [P,-3] dengan pusat
P(3,1) adalah … [ y = -2x + 10 ]
𝑎
5. Translasi T = yang memetakan garis x + 2y = 5 menjadi garis
𝑏 4. Diketahui bayangan titik P(x,y) oleh dilatasi [A,2] dengan pusat
x + 2y = 3. Nilai dari a + 2b = … [ -2 ]
A(1,2) adalah P’(-9,2). Koordinat titik P adalah .. [ (-4,2) ]
𝑎
6. Translasi T = memindahkan titik M (2,3) ke titik M’(1,3). 5. Ruas garis AB dengan A(-2,0) dan B(0,4) didilatasikan dengan
𝑏
Segitiga ABC dengan A(-3,0), B(3,0), dan C(0,6), oleh T dipindahkan pusat O dan faktor skala -1 mempunyai bayangan A’B’. Luas bangun
menjadi segitiga A’B’C’. Luas trapezium A’BCC’ sama dengan …. ABA’B’ adalah … [ 16 satuan luas ]
satuan luas [ 24 ]
6. Keliling bayangan lingkaran x2 + y2 – 9 = 0 oleh dilatasi [O,3]
𝑎 adalah …. [ 18π ]
7. Koordinat bayangan P(-5.-3) oleh translasi T = adalah titik (-
𝑏
4,1). Bayangan garis x + 2y – 6 = 0 oleh T adalah … 7. Suatu transformasi dilatasi yang berpusat di A dengan faktor skala
[ y = -½ x + 15/2 ] k memetakan titik-titik (5,-1) dan (2,3) berturut-turut menjadi (-19,11)
dan (-10,-1). Tentukan koordinat titik A dan faktor skala k
8. Parabola y = x2 – 6x + 8 digeser ke kanan sejauh 2 satuan searah [ A(−1,2), faktor skala -3 ]
sumbu X dan digeser ke bawah sejauh 3 satuan. Jika parabola hasil
pergeseran ini memotong sumbu X di x1 dan x2 maka x1 + x2 = ….
Matriks Transformasi
[ 10 ] 1. Persamaan bayangan dari garis 2y = x + 3 akibat transformasi oleh
2 −3
Refleksi matriks adalah … [ x – y + 3 = 0 ]
1 −1
1. Bayangan garis 3x – 4y + 12 = 0 oleh pencerminan terhadap sumbu
X adalah … [ 3x + 4y + 12 = 0 ] 2. Oleh sebuah transformasi, titik (1,2) dipetakan ke titik (4,5) dan titik
(-4,2) dipetakan ke titik (-6,10). Matriks transformasinya adalah ….
2. Lingkaran x2 + y2 – 2x – 4y = 0 dicerminkan terhadap garis 2 1
[ ]
y – x = 0. Bayangan lingkaran tersebut adalah …. −1 3
[ x2 + y2 – 4x – 2y = 0 ]
3. Jika segitiga ABC dengan A(2,3), B(4,1), dan C(2,5)
3. Bayangan garis y – x + 1 = 0 oleh pencerminan terhadap garis y – 1 2 3
ditransformasikan oleh matriks , maka luas segitiga bayangan
= 0, memotong sumbu X di titik …. [ (3.0) ] 2 −5
adalah …. [ 32 satuan luas ]
4. Persamaan garis 5x + 4y = 7 jika direfleksikan terhadap garis x + y
= 0 adalah … [ 4x + 5y + 7 = 0 ] 1 −3
4. Garis 4y = 3x – 2 ditransformasikan dengan matriks .
2 −5
Persamaan bayangan garis itu adalah … [ 5y = 7x + 2 ]
5. Titik L(3,-2) jika dicerminkan terhadap garis x = -1. Bayangan yang
diperoleh adalah …. [ L’(-5,-2) ] 5. Persegi panjang dengan titik sudut A(1,1), B(5,1), C(5,3) dan D(1,3)
2 −1
6. Lingkaran dengan pusat (3,2) dan menyinggung sumbu Y, oleh transformasi mempunyai luas 40 satuan luas. Nilai m
1 𝑚
dicerminkan terhadap garis y + x = 0. Persamaan bayangannya adalah sama dengan … [2]
[ x2 + y2 + 4x + 6y + 4 = 0 ]
6. Luas bayangan persegi yang mempunyai titik sudut O(0,0), A(3,0),
7. Persamaan peta suatu kurva oleh refleksi terhadap garis y = x adalah 3 2
B(3,3), dan C(0,3) oleh transformasi dengan matriks sama
x2 + y2 – 2x – 4y – 4 = 0. Persamaan kurva mula-mula adalah …. 5 4
[ x2 + y2 – 4x – 2y – 4 = 0 ] dengan …. satuan luas [ 18 ]

Rotasi
1. Jika titik (2,4) dirotasi pada titik O sejauh 300 berlawanan jarum jam
maka hasilnya adalah … [ (√3 − 2, 1 + 2√3) ]

2. Lingkaran dengan pusat (3,4) dan melalui titik asal diputar arah
positif sebesar π/2 dengan pusat titik O. Bayangan lingkaran tersebut
adalah …. [ x2 + y2 + 8x – 6y = 0 ]

3. Jika titik (-2,6) dirotasi pada titik (a,b) sejauh 900 searah jarum jam
maka hasilnya adalah (12,4). Nilai a + b = … [ 2 ]

3
Komposisi Transformasi 18. Diketahui ∆ABC, dengan koordinat titik-titik sudutnya adalah
1. Bayangan titik P(-5,7) oleh translasi T1 =
4
dilanjutkan oleh A(2,1), B(3,-4), dan C(6,5). Dengan menggunakan matriks yang
−5 bersesuaian, carilah peta dari titik A,B, dan C oleh transformasi rotasi
−1 yang berlawanan arah jarum jam terhadap titik O sebesar 2700 diikuti
translasi T2 = adalah P’ … [ (-2,4) ]
2 dengan refleksi terhadap garis y = -x
[ A’(2,-1), B’(3,4), C’(6,-5) ]
2. Bayangan titik P(-2,6) oleh pencerminan terhadap garis y = 2
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = -3 adalah …
[ (-2,-4) ]

3. Bayangan titik (4,-2) oleh pencerminan berturut-turut terhadap garis


y = 1 dilanjutkan oleh garis x = -3 adalah …
[ (-10,4) ]

4. Bayangan titik (-2,5) oleh refleksi berurutan terhadap x = 5


kemudian terhadap y = k adalah (12,-1). Nilai k = … [2]

5. Bayangan titik (4,2) oleh pencerminan berturut-turut terhadap garis


α = 900 dilanjutkan garis β = 300 adalah …
[ (−2 + √3, −2√3 − 1) ]

6. Titik (-2,3) dicerminkan terhadap sumbu Y kemudian dicerminkan


terhadap garis y + x = 0. Hasil pencerminan kemudian dirotasi pada
pusat O sejauh 900 berlawanan arah jarum jam. Koordinat bayangan
akhirnya adalah … [ (2,-3) ]

7. Bayangan titik (8,-4) oleh rotasi sejauh 250 berlawanan arah putaran
jarum jam dilanjutkan dengan rotasi pada arah 200 terhadap titik asal
adalah …. [ (6√2, 2√2) ]

1 −1
8. Koordinat bayangan titik (1,2) oleh transformasi T1 =
1 −2
0 −1
dilanjutkan oleh T2 = adalah … [ (3,-4) ]
1 1
0 3 1 0
9. Diketahui M1 = dan M2 = .
3 0 0 1
Hasil dari M2 ∘ M1 (4,5) adalah … [ (15,12) ]

10. Bayangan titik (2,4) oleh pencerminan terhadap garis y – x = 0


dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y + x = 0 adalah …
[ (-2,-4) ]

11. Persamaan bayangan kurva y = x2 – 3 jika dicerminkan terhadap


sumbu X dilanjutkan dengan dilatasi pusat O dan faktor skala 2 adalah
[ y = 6 – ½ x2 ]

12. Persamaan bayangan garis 4x – y + 5 = 0 oleh transformasi yang


2 0
bersesuaian dengan dilanjutkan pencerminan terhadap
−1 3
sumbu Y adalah …
[ 11x + 2y – 30 = 0 ]

13. Persamaan suatu kurva oleh rotasi pusat O bersudut π/2,


dilanjutkan dilatasi [O,2] adalah x = 2 + y – y2. Persamaan bayangan
kurva adalah ….
[ y = -1/2 x2 – x + 4 ]

14. Persamaan bayangan kurva 2y = 5x + 10 oleh rotasi [O,900]


dilanjutkan refleksi terhadap garis x + y = 0 adalah …
[ 5x + 2y – 10 = 0 ]

15. Carilah persamaan bayangan atau peta dari kurva lingkaran x2 + y2


+ 2x – 6y – 6 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu X dilanjutkan oleh
−2
translasi T =
3
[ x2 + y2 + 6x – 7 = 0 ]

16. Sebuah lingkaran dengan jari-jari 6 berpusat di P(4,-1) diputar


[O,900] kemudian dicerminkan terhadap sumbu Y. Carilah persamaan
bayangannya
[ x2 + y2 + 2x – 8y – 19 = 0 ]

17. Point P(8,150) is consecutively reflected on α1 and α2 with the


image of P’’(8,750). If α2 = 700, then α1 is … [ 400 ]

Anda mungkin juga menyukai