1. JENIS-JENIS TRANSFORMASI
Ada empat jenis trasformasi pada bidang yaitu:
a. pergeseran (translasi)
b. pencerminan (refleksi)
c. perputaran (rotasi)
d. perkalian (dilatasi)
Contoh.
Diketahui koordinat titik A(1, 1), B(2, 4) dan C(0, 3) tentukanlah bayangan ΔABC
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan jangan sekali-kali
terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah karena Allah, sesungguhnya Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Maidah QS 5 : 8)
B. Pencerminan atau Refleksi
Pencerminan atau refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik
pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang hendak
dipindahkan itu. Untuk menentukan bayangan dari suatu bangun diperoleh dengan
cara sebagai berikut :
(1). Tentukan terlebih dahulu suatu garis yang bertindak sebagai sumbu cermin atau
sumbu simetri.
(2). Buat garis tegak lurus pada sumbu cermin dari tiap titik sudut bangun yang
hendak ditentukan bayangannya.
(3). Tetapkan jarak antara titik sudut dengan bayangan terhadap sumbu cermin sama
dengan jarak titik sudut bangun semula terhadap sumbu cermin.
Perhatikan gambar.
Titik P di ceriminkan oleh sumbu X
y
P¿ (−x , y ) P( x , y ) P( x , y ) sumbu X P¿ ¿)
x P( x , y ) sumbu Y P¿ (−x , y )
P¿ ( x ,− y)
2
Matriks yang bersesuaian dengan pencerminan diatas adalah:
- pencerminan oleh sumbu X
¿ ¿
x x x 1 0 x
()( )
y
¿ =
−y atau
()(
y
¿ = .
0 −1 y
.
)( )
Jadi matriks yang bersesuaian dengan pencerminan oleh sumbu X adalah :
1 0
MX =
( 0 −1 )
- Pencerminan oleh sumbu Y
x¿ − x x ¿ −1 0 x
()( )
y
¿ =
y atau
()(
y
¿ = .
0 1 y )( )
Jadi matriks yang bersesuaian dengan pencerminan oleh sumbu X adalah :
−1 0
MY =
(0 1 )
b. Pencerminan oleh garis y=x dan y=−x
Perhatikan gambar
Y Titik P di ceriminkan oleh garis y=x
P¿ (− y ,−x)
MY=-x =
(−10 −10 )
Saidina Ali bin Abi Thalib r.a berkata:
“Tanda orang yang riya itu ada empat”
3
malas bila sendirian, dan tangkas jika dihadapan orang ramai, dan menambah amalnya
ketika dipuja, dan mengurangi amalnya jika dicela.
c. Pencerminan oleh garis x=k dan garis y=k
Perhatikan gambar.
y x=k Titik P di ceriminkan oleh garis x=k
P//(x//,y//) P( x , y ) garis x = k P¿ ( 2 k – x , y )
No Matriks yang
Transformasi Pemetaan
. bersesian
4
Kuis.
Dengan menggunakan matriks yang besesuaian, carilah bayangan tiap titik pada
pencerminan berikut.
1. Titik (10, 5) oleh pencerminan terhadap sumbu x
2. Titik (-5, 3) oleh pencerminan terhadap sumbu y
3. Titik (2. -3) oleh pencerminan terhadap garis y = x
4. Titik (-5, 3) oleh pencerminan terhadap garis y = -x
5. Titik (-5, 3) oleh pencerminan terhadap titik asal O
C. Rotasi.
Rotasi (perputaran) pada bidang datar ditentukan olah :
1) Titik pusat rotasi
2) Besar sudut rotasi, dan
3) Arah sudut rotasi
Jika rotasi berlawanan arah dengan arah putar jarum biasa, maka rotasi itu dikatakan
mempunyai arah positif. Sebaliknya, jika rotasi serah dengan arah putar jarum jam
dikatakan mempunyai arah negatif.
0 x
s
Sudahkah saya membaca Al-Qur`an hari ini ?
Sudahkah saya memahami apa yang saya baca ?
Sudahkan saya mengamalkannya ?
5
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi
Telah diketahui bahwa jika titik P(x, y) diputar sebesar θ radian berlawanan arah
dengan arah putaran jarum jam terhadap titik pusat O dan diperoleh bayangan P/(x/, y/),
maka:
x/ = x cos θ - y sin θ
y/ = x sin θ + y cos θ
¿
x cosθ −sin θ x
()(
y
¿ =
sinθ cos θ y )( )
Jadi matriks transformasi yang bersesuaian dengan rotasi sebesar θ radian terhadap
titik pusat O adalah :
(cosθ
sin θ
−sin θ
cosθ )
Misalnya.
π
θ=
Jika 2 , maka matriks transformasinya adalah:
cos π2 −sin π2 0 −1
( sin
π
2
cos
π
2
) ( )
= 1 0
No Matriks yang
Transformasi Pemetaan
. bersesuaian
Rotasi terhadap titik
1
asal O(0. 0) sebesar
π (x, y) → (–y, x) (01 −10 )
2
Rotasi terhadap titik
asal O(0. 0) sebesar 0 1
2 π (x , y) → (y, –x) ( )
−1 0
– 2
Rotasi terhadap titik
3 asal O(0. 0) sebesar
π
(x ,y) → (–x, –y) (−10 −10 )
Rotasi terhadap titik (x, y) → (x/, y/)
cosθ −sin θ
4 asal O(0. 0) sebesar
α
x/ = x cos θ - y sin θ
y/ = x sin θ + y cos θ
( sin θ cosθ )
Rasulullah S. a. w bersabda:
6
“Barang sipa yang memperlihatkan dirinya kepada orang lain tentang taqwanya
melebihi dari yang ada dirinya, maka dia adalah orang yang munafik”.
(HR. Baihaki)
Contoh.
π
Tentukan peta dari titik P(-2, 5) oleh rotasi terhadap titik O sebesar 2 radian.
Jawab.
Cara 1.
Dengan menggunakan rumus x/ = x cos θ – y sin θ
y/ = x sin θ + y cos θ
π π
x = –2 cos 2 – 5 sin
/ 2
=–2. 0 – 5.1
=–5
π π
y = –2 sin 2 + 5 cos
/ 2
= –2 1. + 5 .0
= –2
π
Jadi, peta dari titik P(–2, 5) oleh rotasi terhadap O sebsar 2 radian adalah P/(– 5, –2)
Cara 2.
π
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap O sebesar 2 radian adalah :
(01 −10 )
x/ dan y/ ditentukan oleh perkalian matriks berikut :
x¿ 0 −1 −2 −5
() ( ) ( ) ( )
y
¿ =
1 0 5 = −2
π
Jadi, peta dari titik P(–2, 5) oleh rotasi terhadap O sebsar 2 radian adalah P/(– 5, –2)
Kuis.
1. Dengan menggunakan matriks yang bersesuaian, carilah bayangan tiap segitiga
pada rotasi berikut.
a. Segitiga ABC dengan titik-titik A(−2, 1). B (−6 , 2) dan C (−3 , 4) oleh rotasi
π
terhadap O sebesar
3
b. Segitiga PQR dengan titik-titik P(1 , 1) , Q(3 ,3) dan R(5 , 3) oleh rotasi
2π
terhadap O sebesar
3
2. a. Misalkan titik A(3, 4) adalah titik sudut dari persegi OABC . Carilah koordinat
titik-titik B dan C (titik C terletak dikuadran kedua.
7
b. Carilah peta dari titik-titik sudut persegi OABC oleh rotasi terhadap O sebesar
3
sin θ=
θ dengan 5
Dilatasi yang berpusat di titik asal O dan di titik sebarang P(x, y) dengan masing-
masing skala k dilambangkan berturut-turut dengan [O, k]
Pada dilatasi suatu bangun, faktor k akan menentukan ukuran dan letak bangun
bayangan.
(i). Jika k > 1, maka bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangunan semula.
(ii). Jika 0 < k < 1, maka bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap
pusat dilatasi dan bangun semula.
(iii). Jika -1 < k < 0, maka bangun bayangan diperkecil dan terletak berrlaianan pihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
(iv). Jika k < -1, maka bangun bayangan diperbesar dan terletak berlainan pihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
x’ = kx
0 P1 P1/ y/ = ky
A(a, b)
B C x’ = a + k(x – a)
8
x y/ = b +k (y– b)
/ /
0 A P1 P1
¿
x k 0 x
( )( ) ()
y
¿ =
0 k y
(ii). Jika titik P/(x, y) adalah peta dari titik P(x, y) dengan pusata A(a, b) oleh dilatasi
[A, k], maka berlaku hubungan;
¿
x k 0
( ) ( ) (xy −− ab ) (ab )
y
¿ =
0 k +
Contoh.
Tentukan bayangan titik P(2, -5) oleh dilatasi:
a. [O, 3]
b. [(1, 4), 6]
Jawab.
Cara. 1
a. P(x, y) [O, k] P/(x/, y/)
x/ = 3. 2 y/ = 3. (-5)
= 6 = -15
Jadi . P(2, -5) [O, 3] P/(6, -15)
Cara. 2
x¿ 3 0 2
()( ) ( )
y
¿ =
¿
0 3 −5
x 6+ 0 6
()(
y
¿ =
)( ) =
0 + (−15 ) −15
Jadi. . P(2, -5) [O, 3] P/(6, -15)
Cara 1.
b. P(x, y) [(1, 4), 6] P/(x/, y/)
x/ = 1 + 6(2 –1)
=7
y/ = 4 + 6(–5 – 4)
= – 50
9
Cara 2.
¿
x 6 0 2 −1 1
( ) ( ) ( ) ()
y
¿ =
0 6 −5 − 4 + 4
¿
x 6 0 1 1
( y ) (0 6 ) ( ) ( )
¿ =
−9 + 4
=
(60 −540 ) (14)
+
=
(−507 )
Jadi P(2, – 5) [(1, 4), 6] P/(7, – 50)
Kuis.
Tentukan bayangan titik M(3, 6) oleh dilatasi.
a. [O, -3) b. [A(2, -2), 6].
a b
| |
Luas Bangunan B’ = c d x luas bangunan B
|a b |
Nilai mutlak determinan c d = |ad−bc| disebut faktor perbesaran luas.
Contoh.
a). Carilah peta dari segitiga ABC dengan titik-titik sudut A(1, 1), B(3, 1), dan C(3, -3)
Jawab.
a. A B C A / B/ C/
2 0
( )
0 3
.
¿¿ ¿¿
=
b. Luas ∆ ABC = ½ x AB x BC = ½ x 2 x 2 = 2 satuan luas
10
Luas ∆ A/B/C/ = ½ x A/B/ x B/C/ = ½ x 4 x 6 = 12 satuan luas
D=|2 0 |
0 3 = |2 x3−0 x0| = 6
d. dari hasil perhitungan b) dan c) diatas, terbukti bahwa :
luas ∆ A/B/C = D x luas ∆ ABC
= 6 x 2 satuan luas
= 12 satuan luas
Kuis.
Diketahui ∆ ABC , dengan A(2, 0), B(6, 0), dan C(4, 2). Carilah peta ∆ ABC
1
A-/ = det . A
(−cd −ba ) , jika dan hanya jika det A ¿ 0
a. translasi
(12) b. dilatasi [O, 4]
Jawab.
a. Titik (x, y) pada garis 2x + y = 4, maka
1
()
2
(x , y) (x/, y/)
x/ = x + 1 ⇔ x = x/ –1
y/ = y + 2 ⇔ y = y/ – 2
Nilai x dan y disubstitusikan ke 2x + y = 4, maka didapat:
2(x/ –1) + (y/ – 2) = 4
2x/ – 2 + y/ – 2 = 4
2x/ + y/ = 8
Jadi bayangan garis tersebut adalah garis 2x + y = 8.
11
Bila nilai x dan y diasubstitusikan 2x + y = 4, maka didapat:
1 ¿ 1 ¿
2( 4 x ) + 4 y = 4
1
½x/ + 4
y¿ =4
1 1
x+ y
Jadi bayangan garis tersebut adalah 2 4 = 4 ataua 2x + y = 16
Contoh .2
Diketahui parabola y = x2 – 2x –3 . Tentukan bayangannya bila dipetaakan dengan:
a. rekelksi sumbu Y b. rotasi pusat O, dengan sumbu putar π .
Jawab.
a. Titik (x, y) pada parabola y = x2 – 2x –3. Jika titik (x/, y/) pada bayangan , maka
refleksi sumbu Y memetakan titik (x, y) (x/, y/)
x/ = -x ⇔ x = -x/
y/ = y ⇔ y = y/
Bila x dan y ini disubstitusikan ke y = x2 –2x – 3, maka didapat:
y/ = (–x/)2 –2(–x/) – 3
y/ = x/2 + 2x/ – 3
Jadi bayangannya berupa y = x2 + 2x – 3
b . Rotasi dengan pusat O, sudut putar π memetakan titik (x, y) (x/, y/)
dengan x1= –x ⇔ x = – x1 dan y1 = – y ⇔ y = –y1
Jika nilai x dan y disubstitusikan ke y = x2 –2x –3, maka didapat:
–y1 = (– x1)2 –2(– x1) –3
2 2
–y = x 1 + 2x – 3 aatau y =– x 1 –2x + 3
1 1 1 1
Jadi bayangannya adalah y = –x2 –2x + 3
Contoh .3
Carilah bayangan dari garis 2x –3y + 6 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan
2 3
matriks
( )
1 2
Jawab.
Misalkan titik (a, b) pada garis 2x –3y + 6 = 0, maka diperoleh 2a –3b + 6 = 0
Jika titik (a1, b1) bayangan dari titik (a, b), maka
a1 2 3 a 2 3
( ) (1 2 ) ( b )
b1
= kedua ruas dikalikan dengan invers dari
(1 2 ) adalah
(−12 −32 )
a1
( ) ( ) (−12 −32 ) (21 32 ) (ab )
2 −3
−1 2 b1
=
a1
(ab ) (−12 −32 ) ( )
=
b1
12
a 2a 1 − 3 b1
() (
b = −a 1 + 2 b1 )
a = 2a1 – 3b1 dan b = -a1 + 2b1
Jika nilai a dan b disubstitusikan ke 2a –3b + 6 = 0, maka didapat:
2(2a1 – 3b1) –3(– a1 + 2b1) + 6 = 0
4a1 – 6b1 + 3a1 –6b1 + 6 = 0
7a1 –12b1 + 6 = 0
Jadi bayangannya adalah 7x –12y + 6 = 0
LATIHAN
1. Persegi panjang yang titik sudutnya A(2, 1), B(6, 1), C(6, 4), dan D(2, 4)
ditranslasikan dengan
(−23 ) . Tentukan bayangan persegi panjang tersebut.
4. Tentukan bayangan garis berikut ini oleh transformasi yang bersesuaian dengan
matriks yang diberikan!.
a. y = 3x,
(10 01 ) c. 3x – 2y + 1 = 0,
(21 32 )
b. y = 2x –3,
(10 21 ) d. 2x + y – 4 = 0,
(−31 −52 )
5. Carilah persamaan peta dari tiap kurva berikutini oleh trasformasi yang
ditentukan.
a. Lingkaran x2+ y2 – 4x + 6y –3 = 0, oleh pencerminan terhadap sumbu x = 3
π
b. Parabola y = x2 – 4 oleh rotasi sebesar 2 radian terhadap pusat O.
c. Hiperbola 4x2 – 9y2 = 36, oleh pencerminan terhadap titik asal O.
13
14