Anda di halaman 1dari 14

TRANSFORMASI GEOMETRI

1. JENIS-JENIS TRANSFORMASI
Ada empat jenis trasformasi pada bidang yaitu:
a. pergeseran (translasi)
b. pencerminan (refleksi)
c. perputaran (rotasi)
d. perkalian (dilatasi)

A. Pergeseran atau Translasi.


Pergeseran atau translasi suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada
bidang dengan jarak dan arah tertentu. Jarak dan arah tertentu itu dapat diwakili oleh
a
ruas garis berarah AB atau oleh suatu pasangan bilangan terurut
()
b .
Perhatikan gambar.
Y
Jika translasi T =
(ab )
, memetakan titik
P/(x + a, y + b) P(x, y) ke titik P/( x/, y/), maka x/ =x + a dan
y/ = y + b. Proses translasi ini, secara
a sederhana, ditulis
T=
()
b b
(ab )
P(x, y) P(x, y) = P/ (x + a, y + b)
a x

Contoh.
Diketahui koordinat titik A(1, 1), B(2, 4) dan C(0, 3) tentukanlah bayangan ΔABC

apabila segitiga tersebut di translasikan oleh


T= ( 24 )
Jawab.
T= 2 ()
4
A(1, 1) = A/(3, 5)
T= ( 24 )
B(2, 4) = B/(4, 8)
T= 2 ()
4
C(0, 3) = C/(2, 7)

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan jangan sekali-kali
terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah karena Allah, sesungguhnya Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Maidah QS 5 : 8)
B. Pencerminan atau Refleksi
Pencerminan atau refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik
pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang hendak
dipindahkan itu. Untuk menentukan bayangan dari suatu bangun diperoleh dengan
cara sebagai berikut :
(1). Tentukan terlebih dahulu suatu garis yang bertindak sebagai sumbu cermin atau
sumbu simetri.
(2). Buat garis tegak lurus pada sumbu cermin dari tiap titik sudut bangun yang
hendak ditentukan bayangannya.
(3). Tetapkan jarak antara titik sudut dengan bayangan terhadap sumbu cermin sama
dengan jarak titik sudut bangun semula terhadap sumbu cermin.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.


x
¿
A⇔ A
¿
C R C/
B⇔B
¿
C ⇔C
B Q B/ Perhatikan bahwa AP = A/P, BQ = B/Q dan
CR = C/R, sehingga ΔABC kongruen
ΔA/B/C/
A P A/ Jika titik P(x, y) direfleksikan dan
menghasilkan bayangan P/(x/, y/), secara
sederhana dapat ditulis.
Y
P(x, y) sumbu cermin P/(x/, y/)
XY = sumbu cermin (sumbu simetri)

Dalam geometri bidang, sebagai cermin digunakan beberapa sumbu yaitu :


a. sumbu X dan sumbu Y
b. garis y=x dan garis y=−x
c. garis x=k dan garis y=k

a. Refleksi oleh sumbu −X dan sumbu −Y

Perhatikan gambar.
Titik P di ceriminkan oleh sumbu X
y
P¿ (−x , y ) P( x , y ) P( x , y ) sumbu X P¿ ¿)

Titik P di cerminkan oleh sumbu Y

x P( x , y ) sumbu Y P¿ (−x , y )

P¿ ( x ,− y)

2
Matriks yang bersesuaian dengan pencerminan diatas adalah:
- pencerminan oleh sumbu X
¿ ¿
x x x 1 0 x
()( )
y
¿ =
−y atau
()(
y
¿ = .
0 −1 y
.
)( )
Jadi matriks yang bersesuaian dengan pencerminan oleh sumbu X adalah :
1 0
MX =
( 0 −1 )
- Pencerminan oleh sumbu Y
x¿ − x x ¿ −1 0 x
()( )
y
¿ =
y atau
()(
y
¿ = .
0 1 y )( )
Jadi matriks yang bersesuaian dengan pencerminan oleh sumbu X adalah :
−1 0
MY =
(0 1 )
b. Pencerminan oleh garis y=x dan y=−x
Perhatikan gambar
Y Titik P di ceriminkan oleh garis y=x

y=−x P¿ ( y , x) y=x P( x , y ) garis y=x P¿ ( y , x)

Titik P di cerminkan oleh sumbu y = -x


P(x, y)
¿
x P( x , y ) garis y=−x P (− y ,−x)

P¿ (− y ,−x)

Matriks yang bersesuaian dengan pencerminan diatas adalah:


- pencerminan oleh garis y = x
x¿ y x¿ 0 1 x
()()
y
¿ =
x atau
( ) ( )( )
y
¿ = .
1 0 y
.
Jadi matriks yang bersesuaian dengan pencerminan oleh garis y = x adalah:
0 1
My=x =
( )
1 0
- Pencerminan oleh garis y = -x
x¿ − y x¿ 0 −1 x
()( )
y
¿ =
−x atau
()(
¿ =
y −1 0 y
. )( )
Jadi matriks yang bersesuaian dengan pencerminan oleh garis y = -x adalah :

MY=-x =
(−10 −10 )
Saidina Ali bin Abi Thalib r.a berkata:
“Tanda orang yang riya itu ada empat”

3
malas bila sendirian, dan tangkas jika dihadapan orang ramai, dan menambah amalnya
ketika dipuja, dan mengurangi amalnya jika dicela.
c. Pencerminan oleh garis x=k dan garis y=k
Perhatikan gambar.
y x=k Titik P di ceriminkan oleh garis x=k

P//(x//,y//) P( x , y ) garis x = k P¿ ( 2 k – x , y )

y=k Titik P di cerminkan oleh garis y = k

P(x, y) P’(x/, y/) ¿


P( x , y ) garis y = k P ( x , 2 k – y )
x

Matriks-matriks Transformasi yang Bersesuaian dengan Transformasi Geometri


Pencerminan.

No Matriks yang
Transformasi Pemetaan
. bersesian

1 Pencerminan terhadap sumbu X (x, y) → (x, –y) (10 −10 )


2 Pencerminan terhadap sumbu Y (x , y) → (–x, y) (−10 01 )
3 Pencermianan tergadap garis y = x (x, y) → (y, x) (01 10 )
4 Pencerminan terhadap garis y = -x (x, y) → (-y, –x) (−10 −10 )
−1 0
5 Pencerminan terhadap titik asal O (x ,y) → (–x, –y) ( 0 −1 )
Contoh
Tentukan bayangan titik P(4, 3), jika dicerminkan terhadap:
a. sumbu X c. garis y = x e. garis x = 5
b. sumbu Y d. garis y = –x d. garis y = –3
Jawab.
a. Bayangan titik P(4, 3), jika dicerminkan terhadap sumbu X adalah P/(4, –3)
b. Bayangan titik P(4, 3), jika dicerminkan terhadap sumbu Y adalah P/(–4, 3)
c. Bayangan titik P(4, 3), jika dicerminkan terhadap garis y = x adalah P/(3, 4)
d. Bayangan titik P(4, 3), jika dicerminkan terhadap garis y = -x adalah P/(–3, –4)
e. Bayangan titik P(4, 3), jika dicerminkan terhadap garis x = 5 adalah P /(2.5 – 4, 3)
= P/(6, 3)
f. Bayangan titik P(4, 3), jika dicerminkan terhadap garis y = -3 adalah P/(4, 2(–3) –3)
= P’(4, –9)

Sudah siapkah saya untuk mati ?


Sudah seberapakah kesiapan saya untuk mati ?

4
Kuis.
Dengan menggunakan matriks yang besesuaian, carilah bayangan tiap titik pada
pencerminan berikut.
1. Titik (10, 5) oleh pencerminan terhadap sumbu x
2. Titik (-5, 3) oleh pencerminan terhadap sumbu y
3. Titik (2. -3) oleh pencerminan terhadap garis y = x
4. Titik (-5, 3) oleh pencerminan terhadap garis y = -x
5. Titik (-5, 3) oleh pencerminan terhadap titik asal O

C. Rotasi.
Rotasi (perputaran) pada bidang datar ditentukan olah :
1) Titik pusat rotasi
2) Besar sudut rotasi, dan
3) Arah sudut rotasi
Jika rotasi berlawanan arah dengan arah putar jarum biasa, maka rotasi itu dikatakan
mempunyai arah positif. Sebaliknya, jika rotasi serah dengan arah putar jarum jam
dikatakan mempunyai arah negatif.

a. Rotasi terhadap Titik Pusat O(0 , 0).


Perhatikan gambar.
y P¿ ( x , y) Jika titik P(x , y ) diputar sebesar θ
radian berlawanan arah dengan arah
putaran jarum jam terhadap titik pusat O
r P(x , y ) ¿
dan diperoleh bayangan P ( x , y), maka:
r
x ¿= x cos− y sin
θ y ¿ =x sin+ y cos
α x
0

b. Rotasi terhadap Titik Pusat A(a, b)


Perhatikan gambar
Y Jika titik P(x, y) diputar sebesar θ radian
berlawanan arah dengan arah putaran jarum
P/(x, y) jam terhadap titik pusat A(a, b) dan diperoleh
bayangan P/(x, y), maka:
P(x, y)

A(a, b) θ α x ¿ – a=( x – a) cos – ( y – b)sin


y ¿ – b=(x – a)sin+( y – b) cos

0 x

s
Sudahkah saya membaca Al-Qur`an hari ini ?
Sudahkah saya memahami apa yang saya baca ?
Sudahkan saya mengamalkannya ?

5
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi
Telah diketahui bahwa jika titik P(x, y) diputar sebesar θ radian berlawanan arah
dengan arah putaran jarum jam terhadap titik pusat O dan diperoleh bayangan P/(x/, y/),
maka:

x/ = x cos θ - y sin θ
y/ = x sin θ + y cos θ

Hubungan di atas ditulis dalam bentuk persamaan matriks sebagai berikut:

¿
x cosθ −sin θ x
()(
y
¿ =
sinθ cos θ y )( )
Jadi matriks transformasi yang bersesuaian dengan rotasi sebesar θ radian terhadap
titik pusat O adalah :

(cosθ
sin θ
−sin θ
cosθ )
Misalnya.
π
θ=
Jika 2 , maka matriks transformasinya adalah:
cos π2 −sin π2 0 −1
( sin
π
2
cos
π
2
) ( )
= 1 0

No Matriks yang
Transformasi Pemetaan
. bersesuaian
Rotasi terhadap titik
1
asal O(0. 0) sebesar
π (x, y) → (–y, x) (01 −10 )
2
Rotasi terhadap titik
asal O(0. 0) sebesar 0 1
2 π (x , y) → (y, –x) ( )
−1 0
– 2
Rotasi terhadap titik
3 asal O(0. 0) sebesar
π
(x ,y) → (–x, –y) (−10 −10 )
Rotasi terhadap titik (x, y) → (x/, y/)
cosθ −sin θ
4 asal O(0. 0) sebesar
α
x/ = x cos θ - y sin θ
y/ = x sin θ + y cos θ
( sin θ cosθ )
Rasulullah S. a. w bersabda:

6
“Barang sipa yang memperlihatkan dirinya kepada orang lain tentang taqwanya
melebihi dari yang ada dirinya, maka dia adalah orang yang munafik”.
(HR. Baihaki)

Contoh.
π
Tentukan peta dari titik P(-2, 5) oleh rotasi terhadap titik O sebesar 2 radian.
Jawab.
Cara 1.
Dengan menggunakan rumus x/ = x cos θ – y sin θ
y/ = x sin θ + y cos θ

P(–2, 5) P’(x/, y/)

π π
x = –2 cos 2 – 5 sin
/ 2
=–2. 0 – 5.1
=–5
π π
y = –2 sin 2 + 5 cos
/ 2
= –2 1. + 5 .0
= –2
π
Jadi, peta dari titik P(–2, 5) oleh rotasi terhadap O sebsar 2 radian adalah P/(– 5, –2)
Cara 2.
π
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap O sebesar 2 radian adalah :

(01 −10 )
x/ dan y/ ditentukan oleh perkalian matriks berikut :
x¿ 0 −1 −2 −5
() ( ) ( ) ( )
y
¿ =
1 0 5 = −2
π
Jadi, peta dari titik P(–2, 5) oleh rotasi terhadap O sebsar 2 radian adalah P/(– 5, –2)
Kuis.
1. Dengan menggunakan matriks yang bersesuaian, carilah bayangan tiap segitiga
pada rotasi berikut.
a. Segitiga ABC dengan titik-titik A(−2, 1). B (−6 , 2) dan C (−3 , 4) oleh rotasi
π
terhadap O sebesar
3
b. Segitiga PQR dengan titik-titik P(1 , 1) , Q(3 ,3) dan R(5 , 3) oleh rotasi

terhadap O sebesar
3
2. a. Misalkan titik A(3, 4) adalah titik sudut dari persegi OABC . Carilah koordinat
titik-titik B dan C (titik C terletak dikuadran kedua.

7
b. Carilah peta dari titik-titik sudut persegi OABC oleh rotasi terhadap O sebesar
3
sin θ=
θ dengan 5

D. Perkalian atau Dilatasi


Perkalian atau dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran
(memperbesar atau memperkecil) suatu bangun, tetapi tidak mengubah bentuk bangun.
Suatu perkalian atau dilatasi ditentukan oleh:
(1). Pusat dilatasi, dan
(2). Faktor dilatasi atau faktor sekala.

Dilatasi yang berpusat di titik asal O dan di titik sebarang P(x, y) dengan masing-
masing skala k dilambangkan berturut-turut dengan [O, k]

Pada dilatasi suatu bangun, faktor k akan menentukan ukuran dan letak bangun
bayangan.
(i). Jika k > 1, maka bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangunan semula.
(ii). Jika 0 < k < 1, maka bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap
pusat dilatasi dan bangun semula.
(iii). Jika -1 < k < 0, maka bangun bayangan diperkecil dan terletak berrlaianan pihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
(iv). Jika k < -1, maka bangun bayangan diperbesar dan terletak berlainan pihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

a. Dilatasi terhadap Titik Pusat O(0, 0).


Perhatikan gambar.
y Jika titik P(x, y) didilatasikan terhadap titik pusat
O (0, 0) dengan faktor skala k dan diperoleh
P/(x/, y/) bayangan titik P/(x/, y/), maka terdapat hubungan
sebagai berikut.

P(x, y) P(x, y) [O, k] P/(x/, y/)

x’ = kx
0 P1 P1/ y/ = ky

b. Dilatasi Terhadap Titik Pusat A(a, b)


Jika titik P(x, y) didilatasikan terhadap titik
y pusat A(a, b) dengan faktor skala k didapat
/ / /
P (x , y ) bayangan P’(x, y), maka terdapat hubungan
sebagai berikut.

P(x. y) P(x, y) [A, k] P/(x/, y/)

A(a, b)
B C x’ = a + k(x – a)

8
x y/ = b +k (y– b)
/ /
0 A P1 P1

Matriks yang bersesuaian dengan Dilatasi.


(i). Jika titik P/(x, y) adalah peta dari titik P(x, y) oleh dilatasi [O, k], maka berlaku
hubungan :

¿
x k 0 x
( )( ) ()
y
¿ =
0 k y

(ii). Jika titik P/(x, y) adalah peta dari titik P(x, y) dengan pusata A(a, b) oleh dilatasi
[A, k], maka berlaku hubungan;

¿
x k 0
( ) ( ) (xy −− ab ) (ab )
y
¿ =
0 k +

Contoh.
Tentukan bayangan titik P(2, -5) oleh dilatasi:
a. [O, 3]
b. [(1, 4), 6]
Jawab.
Cara. 1
a. P(x, y) [O, k] P/(x/, y/)

x/ = 3. 2 y/ = 3. (-5)
= 6 = -15
Jadi . P(2, -5) [O, 3] P/(6, -15)

Cara. 2
x¿ 3 0 2
()( ) ( )
y
¿ =

¿
0 3 −5
x 6+ 0 6
()(
y
¿ =
)( ) =
0 + (−15 ) −15
Jadi. . P(2, -5) [O, 3] P/(6, -15)

Cara 1.
b. P(x, y) [(1, 4), 6] P/(x/, y/)

x/ = 1 + 6(2 –1)
=7
y/ = 4 + 6(–5 – 4)
= – 50

Jadi P(2, – 5) [(1, 4), 6] P/(7, – 50)

9
Cara 2.
¿
x 6 0 2 −1 1
( ) ( ) ( ) ()
y
¿ =
0 6 −5 − 4 + 4
¿
x 6 0 1 1
( y ) (0 6 ) ( ) ( )
¿ =
−9 + 4

=
(60 −540 ) (14)
+

=
(−507 )
Jadi P(2, – 5) [(1, 4), 6] P/(7, – 50)

Kuis.
Tentukan bayangan titik M(3, 6) oleh dilatasi.
a. [O, -3) b. [A(2, -2), 6].

2. TAFSIRAN GEOMETRI DARI DETERMINAN SUATU TRANSFORMASI.


a b
Jika suatu matriks transformasi
( )
c d
memetakan bangunan B menjadi bangun B/,
maka luas bangunan petanya dirumuskan dengan:

a b
| |
Luas Bangunan B’ = c d x luas bangunan B

|a b |
Nilai mutlak determinan c d = |ad−bc| disebut faktor perbesaran luas.

Contoh.
a). Carilah peta dari segitiga ABC dengan titik-titik sudut A(1, 1), B(3, 1), dan C(3, -3)

oleh matriks transformasi


(20 30 ) .
b). Jika titik-titik A/, B/, dan C/ afalah peta dari titik-titik A, B, dan C, hitunglah luas
∆ ABC dan luas ∆ A/B/C/
c). Tentukan determinan matriks transformasinya.
d). Tunjukkan bahwa luas ∆ A/B/C/ = D x luas ∆ ABC

Jawab.
a. A B C A / B/ C/
2 0
( )
0 3
.
¿¿ ¿¿
=
b. Luas ∆ ABC = ½ x AB x BC = ½ x 2 x 2 = 2 satuan luas

10
Luas ∆ A/B/C/ = ½ x A/B/ x B/C/ = ½ x 4 x 6 = 12 satuan luas

c. Nilai mutlak determinan D:

D=|2 0 |
0 3 = |2 x3−0 x0| = 6
d. dari hasil perhitungan b) dan c) diatas, terbukti bahwa :
luas ∆ A/B/C = D x luas ∆ ABC
= 6 x 2 satuan luas
= 12 satuan luas
Kuis.
Diketahui ∆ ABC , dengan A(2, 0), B(6, 0), dan C(4, 2). Carilah peta ∆ ABC

Oleh transformasi matriks


(10 13 )
dan hitung luasnya.
3. MENENTUKAN BAYANGAN SUATU TITIK ATAU KURVA OLEH SUATU
TRANSFORMASI.
A. Pengertian Transformasi Invers.

Misalkan A adalah matriks persegi berordo 2 yang dinyatakan oleh A =


(ac bd ) .
Invers dari matriks A adalah:

1
A-/ = det . A
(−cd −ba ) , jika dan hanya jika det A ¿ 0

B. Menentukan Bayangan Suatu Kurva oleh Suatu


Transformasi.
Contoh. 1
Tentukan bayangan garis 2x + y = 4 bila ditransformasikan dengan .

a. translasi
(12) b. dilatasi [O, 4]
Jawab.
a. Titik (x, y) pada garis 2x + y = 4, maka
1
()
2
(x , y) (x/, y/)
x/ = x + 1 ⇔ x = x/ –1
y/ = y + 2 ⇔ y = y/ – 2
Nilai x dan y disubstitusikan ke 2x + y = 4, maka didapat:
2(x/ –1) + (y/ – 2) = 4
2x/ – 2 + y/ – 2 = 4
2x/ + y/ = 8
Jadi bayangan garis tersebut adalah garis 2x + y = 8.

b. Dilatasi [O, 4] memetakan x , y) (x/, y/)


1 ¿ 1 ¿
dengan x/ = 4x ⇔ x = 4 x dan y/ = 4y ⇔ y = 4
y

11
Bila nilai x dan y diasubstitusikan 2x + y = 4, maka didapat:
1 ¿ 1 ¿
2( 4 x ) + 4 y = 4
1
½x/ + 4
y¿ =4
1 1
x+ y
Jadi bayangan garis tersebut adalah 2 4 = 4 ataua 2x + y = 16

Contoh .2
Diketahui parabola y = x2 – 2x –3 . Tentukan bayangannya bila dipetaakan dengan:
a. rekelksi sumbu Y b. rotasi pusat O, dengan sumbu putar π .
Jawab.
a. Titik (x, y) pada parabola y = x2 – 2x –3. Jika titik (x/, y/) pada bayangan , maka
refleksi sumbu Y memetakan titik (x, y) (x/, y/)
x/ = -x ⇔ x = -x/
y/ = y ⇔ y = y/
Bila x dan y ini disubstitusikan ke y = x2 –2x – 3, maka didapat:
y/ = (–x/)2 –2(–x/) – 3
y/ = x/2 + 2x/ – 3
Jadi bayangannya berupa y = x2 + 2x – 3

b . Rotasi dengan pusat O, sudut putar π memetakan titik (x, y) (x/, y/)
dengan x1= –x ⇔ x = – x1 dan y1 = – y ⇔ y = –y1
Jika nilai x dan y disubstitusikan ke y = x2 –2x –3, maka didapat:
–y1 = (– x1)2 –2(– x1) –3
2 2
–y = x 1 + 2x – 3 aatau y =– x 1 –2x + 3
1 1 1 1
Jadi bayangannya adalah y = –x2 –2x + 3

Contoh .3
Carilah bayangan dari garis 2x –3y + 6 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan
2 3
matriks
( )
1 2
Jawab.
Misalkan titik (a, b) pada garis 2x –3y + 6 = 0, maka diperoleh 2a –3b + 6 = 0
Jika titik (a1, b1) bayangan dari titik (a, b), maka
a1 2 3 a 2 3
( ) (1 2 ) ( b )
b1
= kedua ruas dikalikan dengan invers dari
(1 2 ) adalah

(−12 −32 )
a1
( ) ( ) (−12 −32 ) (21 32 ) (ab )
2 −3
−1 2 b1
=
a1
(ab ) (−12 −32 ) ( )
=
b1

12
a 2a 1 − 3 b1
() (
b = −a 1 + 2 b1 )
a = 2a1 – 3b1 dan b = -a1 + 2b1
Jika nilai a dan b disubstitusikan ke 2a –3b + 6 = 0, maka didapat:
2(2a1 – 3b1) –3(– a1 + 2b1) + 6 = 0
4a1 – 6b1 + 3a1 –6b1 + 6 = 0
7a1 –12b1 + 6 = 0
Jadi bayangannya adalah 7x –12y + 6 = 0
LATIHAN

1. Persegi panjang yang titik sudutnya A(2, 1), B(6, 1), C(6, 4), dan D(2, 4)

ditranslasikan dengan
(−23 ) . Tentukan bayangan persegi panjang tersebut.

2. Tentukan hasil translasi


(−13 ) dari.
a. garis x – y = 5 c. parabola y = x2 – x – 6
b. garis 3x – 4y + 12 = 0 d. parabola y = – x2 –2x

3. Tentukan bayangan dari garis 3x + 2y + 6 = 0 yang direfleksikan terhadap:


a. sumbu X c. garis y = x
b. sumbu Y d. garis y = -x

4. Tentukan bayangan garis berikut ini oleh transformasi yang bersesuaian dengan
matriks yang diberikan!.

a. y = 3x,
(10 01 ) c. 3x – 2y + 1 = 0,
(21 32 )
b. y = 2x –3,
(10 21 ) d. 2x + y – 4 = 0,
(−31 −52 )
5. Carilah persamaan peta dari tiap kurva berikutini oleh trasformasi yang
ditentukan.
a. Lingkaran x2+ y2 – 4x + 6y –3 = 0, oleh pencerminan terhadap sumbu x = 3
π
b. Parabola y = x2 – 4 oleh rotasi sebesar 2 radian terhadap pusat O.
c. Hiperbola 4x2 – 9y2 = 36, oleh pencerminan terhadap titik asal O.

13
14

Anda mungkin juga menyukai