Anda di halaman 1dari 4

BILANGAN PRIMA

Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua
bilangan berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan 1. Dengan kata lain, bilangan prima
tidak dapat difaktorisasi menjadi bilangan lain. Contohnya 2 hanya dapat dibagi oleh
2 dan 1.

2 hanya dapat difaktorkan menjadi 2 dan 1 (2 = 2 × 1). Jadi, bilangan prima terkecil
adalah 2. Selain itu, 2 juga merupakan satu-satunya bilangan prima genap.
Kenapa 1 bukan bilangan prima? Meski angka 1 tidak dapat dibagi dengan angka
lain selain angka itu sendiri, 1 dianggap bukan merupakan bilangan prima. Ini karena
angka 1 hanya dapat dibagi oleh angka itu sendiri (1 = 1 × 1). Seperti definisi diatas,
suatu bilangan merupakan bilangan prima jika dapat dibagi oleh dua bilangan
berbeda.
Bilangan komposit adalah bilangan lebih besar dari 1 yang bukan merupakan
bilangan prima. Untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan
prima atau bilangan komposit, Anda perlu faktorkan bilangan tersebut. Jika bilangan
tersebut memiliki faktor-faktor selain bilangan itu sendiri dan 1, maka bilangan
tersebut merupakan bilangan komposit. Jika sebaliknya, maka bilangan tersebut
merupakan bilangan prima.
Contohnya bilangan 9 dapat difaktorkan menjadi 9 = 3 × 3 × 1. Jadi 9 bukan
merupakan bilangan prima. Bilangan 13 dapat difaktorkan menjadi 13 = 13 × 1. Jadi
13 merupakan bilangan prima.

Tabel Contoh Bilangan Prima 1 Sampai 100

2 3 5 6 11

13 17 19 23 29

31 37 41 43 47

53 59 61 67 71

73 79 83 89 97

Kegunaan Bilangan Prima


Bilangan prima digunakan untuk mencari faktor-faktor prima dari sebuah bilangan
komposit. Dari faktor-faktor tersebut, dua atau lebih bilangan komposit dapat dicari
persamaannya melalui Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK).

FPB berguna untuk menyederhanakan pecahan, misalnya: FPB dari 15 dan 35


adalah 5, maka pecahan 15/35 dapat kita sederhanakan dengan membagi masing-
masing bilangan dengan angka 5, menjadi 3/7. FPB juga dapat digunakan untuk
mencari tahu berapa jumlah maksimum penerima yang mendapatkan jumlah sama
dari setiap barang yang dibagikan dalam satu paket, misalnya: jika kita memiliki 12
permen dan 8 biskuit yang ingin kita bungkus dengan jumlah merata, maka kita akan
mendapatkan maksimal 4 bungkus (FPB dari 12 dan 8 adalah 4) dimana masing-
masing bungkus terdiri dari 3 permen dan 2 biskuit.

KPK berguna untuk mencari pertemuan dua bilangan atau lebih, misalnya mencari
pertemuan selanjutnya Ani, Beti, dan Lia di perpustakaan jika Ani ke perpustakaan
setiap 3 hari sekali, Beti setiap 4 hari sekali, dan Lia setiap 7 hari sekali. KPK dari 3,
4, dan 7 adalah 84. Berarti ketiganya akan berpapasan di perpustakaan setiap 84
hari sekali.

Saringan Eratosthenes

Bila diberikan sebuah bilangan bulat, bagaimana kita dapat memutuskan apakah ia
prima atau komposit. Kalau ia komposit, bagaimana menentukan faktor-faktornya.
Eratosthenes mempunyai suatu metode untuk mendapatkan bilangan prima pada
rentang tertentu. Metode itu diberi nama saringan Eratosthenes (Eratosthenes
Sieve). Misalkan kita akan mencari bilangan Prima yang kurang dari n, dengan n
bilangan Asli, maka modal kita adalah bilangan Prima yang kurang dari atau sama
dengan . Sebagai contoh, kita akan mencari bilangan Prima di antara 1 dan100.
Kita tahu bahwa , dan bilangan Prima yang kurang dari 10 adalah 2, 3, 5,
dan 7. Selanjutnya kita daftarkan bilangan 1 sampai 100 dalam tabel 10 x 10.
Kemudian lakukan langkah berikut:

 Coret angka 1
 Coret semua bilangan kelipatan 2, kecuali 2
 Coret semua bilangan kelipatan 3, kecuali 3. Pada langkah ini, bilangan yang
sudah dicoret tidak perlu dicoret lagi.
 Coret semua bilangan kelipatan 5, kecuali 5.
 Coret semua bilangan kelipatan 7, kecuali 7. Pada langkah ini bilangan yang
dicoret hanya 49, 77, dan 91.

Cukup sampai 7, karena Prima terbesar yang kurang dari adalah 7. Bilangan
yang tidak tercoret merupakan bilangan Prima. Sampai di sini kita dapatkan bilangan
Prima yang terletak di antara 1 dan 100, yaitu: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31,
37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, dan 97. Ada 25 bilangan prima
antara 1 dan 100. Kalian bisa mempercepat proses itu dengan bantuan excel. Lihat
caranya pada bagian bawah.

Secara umum, jika kita akan mencari bilangan Prima dari 1 sampai bilangan n, maka
kita cari dulu bilangan prima yang kurang dari atau sama dengan . Setelah itu
lakukan langkah-langkah pencoretan bilangan seperti di atas sampai pada bilangan
prima yang kurang dari tersebut. Pada contoh di atas , dan bilangan
prima yang kurang dari atau sama 10 adalah 7. Jadi, pencoretan bilangan dari 1
sampai 100 berhenti di kelipatan bilangan 7. Anda bisa mencoba untuk bilangan
Prima yang kurang dari 200.

Sejak dulu banyak matematikawan yang berusaha membuat rumus untuk mencari
bilangan Prima. Pada kasus tertentu rumus itu benar, tetapi pada kasus yang lain
ternyata salah. Oleh karena itu, sampai saat ini belum ada rumus yang dalam waktu
singkat dapat menentukan bilangan Prima. Meskipun demikian, kita tentu kagum
dengan upaya para matematikawan tersebut karena pencarian itu membawa
mereka belajar banyak hal.
Beberapa rumus yang menghasilkan bilangan Prima untuk beberapa kasus adalah
sebagai berikut:

 untuk n bilangan Asli. Rumus ini menghasilkan bilangan


Prima untuk n=1,2,,3,dst, tetapi untuk n=41 rumus tersebut gagal karena
menghasilkan 412 yang jelas bukan merupakan bilangan Prima.
 untuk n bilangan Asli. Rumus ini diciptakan oleh Fermat,
seorang Matematikawan dari Perancis. Rumus tersebut memberikan bilangan
Prima untuk n=0,1,2,3,dan 4 , tetapi gagal untuk n=5 dan n=6.
 dengan p bilangan Prima yang telah diketahui. Rumus ini
diciptakan oleh Marsenne. Untuk beberapa nilai p rumus tersebut
menghasilkan bilangan Prima, tetapi untuk p=11 rumus tersebut
menghasilkan bilangan komposit (bukan Prima).

Jadi, sampai saat ini cara yang meyakinkan adalah menggunakan saringan
Eratosthenes.

Anda mungkin juga menyukai