Anda di halaman 1dari 3

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI adalah suatu perubahan suatu bentuk geometri berupa titik,
kurva, atau bangun dalam hal kedudukan, ukuran maupun bentuk.

A. REFLEKSI/ PENCERMINAN
Perubahan kedudukan akibat pencerminan terhadap titik atau garis
No Titik Asal Sumbu Refleksi Matriks Refleksi Bayangan
1. A (x , y) sumbu x → Msb x 1 0 𝑥 A’ (x , -y)
[ ][ ]
0 −1 𝑦
2. A (x , y) sumbu y → Msb y −1 0 𝑥 A’ (-x , y)
[ ][ ]
0 1 𝑦
3. A (x , y) titik (0,0) → M(0,0) −1 0 𝑥 A’ (-x , -y)
[ ][ ]
0 −1 𝑦
4. A (x , y) garis y =x → My=x 0 1 𝑥 A’ (y , x)
[ ][ ]
1 0 𝑦
5. A (x , y) garis y = -x → My=- 0 −1 𝑥 A’ (-y , -x)
[ ][ ]
x −1 0 𝑦
6. A (x , y) garis x = a → Mx=a −1 0 𝑥 − 2𝑎 A’ (2a – x, y)
[ ][ ]
0 1 𝑦
7. A (x , y) garis y = b → My=b 1 0 𝑥 A’ (x , 2b – y)
[ ] [𝑦 − 2𝑏 ]
0 −1
8. A (x , y) titik (a,b) → −1 0 𝑥 − 2𝑎 A’ (2a – x, 2b –
[ ][ ]
M(a,b) 0 −1 𝑦 − 2𝑏 y)
9. A (x , y) Garis y = mx + c cos 2𝜃 sin 2𝜃 𝑥 0
[ ] [𝑦 − 𝑐 ] + [ ]
sin 2𝜃 − cos 2𝜃 𝑐
Dengan tan 𝜃 = m

B. TRANSLASI/ PERGESERAN
Perubahan kedudukan akibat pergeseran sepanjang garis lurus pada arah dan jarak
tertentu. Arah dan jarak tersebut ditentukan oleh vektor translasi.
𝑎
Vektor translasi [ ] artinya pergeseran arah horisontal sejauh a satuan, dilanjutkan
𝑏
pergeseran arah vertikal sejauh b satuan. Jika a<0 maka pergeseran ke kiri, a>0
pergeseran ke kanan. Jika b<0 maka pergeseran ke bawah, b > 0 pergeseran ke atas.
𝑎 𝑥′ 𝑥 𝑎
Translasi dengan vektor [ ] → [ ] = [𝑦 ] + [ ]
𝑏 𝑦′ 𝑏

C. ROTASI/ PERPUTARAN
Perubahan kedudukan akibat putaran dengan sudut tertentu (). Apabila diputar searah
jarum jam, maka nilai  adalah negatif, sedangkan  bernilai positif jika diputar
berlawanan arah jarum jam
1. Rotasi dengan pusat putaran titik asal (0,0)
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠  −𝑠𝑖𝑛  𝑥
[ ]=[ ][ ]
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛  𝑐𝑜𝑠  𝑦
2. Rotasi dengan pusat putaran titik (a,b)
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠  −𝑠𝑖𝑛  𝑥 − 𝑎 𝑎
[ ]=[ ] [𝑦 − 𝑏 ] + [ ]
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛  𝑐𝑜𝑠  𝑏

D. DILATASI/ PERKALIAN
Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran suatu bangun geometri.
Jika O adalah pusat dilatasi dan A’ merupakan bayangan dari A maka faktor skala (faktor
𝑂𝑃′
dilatasi) adalah 𝑘 = 𝑂𝑃
Peranan nilai faktor skala pada dilatasi menentukan sifat-sifat bayangan
1) Jika k >1  bayangan diperbesar dan terletak sepihak dari bangun semula
2) Jika k = 1  bayangan sama seperti bangun semula
3) Jika 0 < k < 1  bayangan diperkecil dan terletak sepihak dari bangun semula
4) Jika -1 < k < 0  bayangan diperkecil dan terletak berlawanan dari bangun semula
5) Jika k < -1  bayangan diperbesar dan terletak berlawanan dari bangun semula

Dilatasi dengan pusat titik asal (0,0) dan faktor skala k


𝑥′ 𝑘 0 𝑥
[ ]=[ ][ ]
𝑦′ 0 𝑘 𝑦

Dilatasi dengan pusat titik asal (0,0) dan faktor skala k


𝑥′ 𝑘 0 𝑥−𝑎 𝑎
[ ]=[ ] [𝑦 − 𝑏 ] + [ ]
𝑦′ 0 𝑘 𝑏

Perbandingan luas bangun asal dengan luas bangun hasil dilatasi adalah 1 : k2

E. KOMPOSISI TRANSFORMASI
Jika M1 merupakan matriks yang menyatakan transformasi T1 dan M2 merupakan matriks
yang menyatakan transformasi T2 maka
1) Transformasi T1 dilanjutkan T2 dinyatakan sebagai T1  T1 bersesuaian dengan matriks
transformasi M2  M1
2) Transformasi T2 dilanjutkan T1 dinyatakan sebagai T2  T1 bersesuaian dengan matriks
transformasi M1  M2

F. TRANSFORMASI KURVA
Jika f (x,y) merupakan persamaan kurva, maka persamaan dari bayangan garis akibat
suatu transformasi adalah f(x’,y’)
Contoh
Tentukan persamaan garis x + 2y = 5 jika dirotasikan berlawanan arah jarum jam sebesar
60
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠 60° −𝑠𝑖𝑛 60° 𝑥
[ ]=[ ][ ]
𝑦′ 𝑠𝑖𝑛 60° 𝑐𝑜𝑠 60° 𝑦
1 1
𝑥′ − 2 √3 𝑥
[ ] = [1 2 1 ] [𝑦 ]
𝑦′ √3
2 2
1 1
𝑥 ′ = 2 𝑥 − 2 √3𝑦
1 1
𝑦 ′ = √3𝑥 + 𝑦
2 2
Carilah nilai x dan y dengan eliminasi dan substitusikan ke persamaan garis semula.

Anda mungkin juga menyukai