“PENYIMBANAGN LINTASAN”
KELOMPOK 2
KLS: EB 20
SAMPUL ...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah ..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian penyimbangan lintasan menurut para ahli.............................4
B. metode penyimbanagn lintasan.................................................................... 4
C. tujuan penyimbangan lintasan......................................................................5
D. faktor faktor yangb memepengaruhi keseimbnangan lintasan .................6
E. langkah langkah keseimbangan lintasan.......................................................7
F. Istilah istilah dalam keseimbangan lintasan…………………………….....8
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 9
Kesimpulan .............................................................................................................. 9
Daftar isi…………………………………………………………………………..10
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan ke khadirat TUHAN yang maha kuasa atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PENYIMBANAGN
LINTASASAN” Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari pengajar mata kuliah
banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
penugasan kerja yang harus dilakukan. Jika pengaturan dan perencanaan yang dilakukan
kurang tepat maka akan dapat mengakibatkan stasiun kerja dalam lintasan produksi
mempunyai kecepatan produksi yang berbeda. Hal ini mengakibatkan lintasan produksi
menjadi tidak efisien karena terjadi penumpukan material di antara stasiun kerja yang
Line Balancing atau keseimbangan lintasan adalah metode untuk meratakan beban
pekerjaan (elemen kerja) di setiap stasiun kerja pada suatu lintasan produksi. Tujuan dari
dilakukannya line balancing adalah agar pada proses perakitan tidak terjadi bottleneck
(terhambatnya proses produksi dalam lintasan) karena terjadi delay proses (waktu tunggu
proses) dan idle time (waktu menganggur) akibat tidak meratanya beban pekerjaan. Jika
delay proses terjadi, maka dapat dipastikan produksi akan terganggu dan berakibat pada
tidak tercapainya kapasitas produksi yang optimal. Dalam lean manufacturing, hal ini
termasuk dalam kategori 7 waste (pemborosan) yang disebut waiting time yang harus
dihilangkan.
waktu. Perbaikan proses produksi dapat dilakukan dengan menggunakan metode line
balancing.
2. Menurut Bedworth dan Bailey (1987). Konsep line balancing adalah masalah
arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilitas yang tinggi atas
fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan memalui penyeimbangan waktu kerja antara
stasiun kerja.
efisiensi atau meminimumkan balance delay. Tujuan pokok dari penggunaan metode
ini untuk mengurangi atau meminimumkan waktu menganggur (idle time) pada suatu
lintasan operasi. Metode ini juga digunakan untuk mendistribusikan unit kerja atau
elemen kerja pada setiap stasiun kerja agar waktu menganggur dari stasiun kerja pada
suatu lintasan produksi dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga pemanfaatan dari
2004).
Birnie. Metode ini dikembangkan oleh W.B. Helgeson dan D.P Birnie pada tahun
1961 dan merupakan metode heuristic yang paling awal dikembangkan. Metode ini
and waster. Pada prinsipnya metode bobot posisi memperhitungkan nilai bobot posisi
( ranked positional weight), dan elemen yang memiliki bobot posisi terbesar
Mansor dan Killbridge and wester. Pada prinsipnya metode ini berusaha
membebankan terlebih dahulu pada operasi yang memiliki tanggung jawab
sebagai berikut :
Lines) meskipun bukan metode computer pertama yang dikembangkan namun metode
dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Megatasi permasalahan bottleneck yang
terjadi pada tahapan proses agar proses produksi dapat berjalan efektif dan effisien.
untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal, dimana tidak terjadi pemborosan
1. Lintasan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapatkan beban kerja yang
yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja,
dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station, dimana setiap
elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam
beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu
kerja yang baik. Permulaan munculnya persoalan line balancing berasal dari ketidak-
seimbangan lintasan produksi yang berupa adanya work in process pada beberapa
yang harus digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi, yaitu dengan
setiap workstation selesai pada waktu yang seimbang dan mencegah terjadinya bottle
neck. Bottle neck adalah suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi produksi.
produktiftas.
D. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbanagn Lintasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan lintasan antara lain:
(Gaspersz,2004):
itu.
memproduksioutputyang diinginkan.
improvement).
1. Precedence Diagram
merupakan gambaran secara grafis dari urutan operasi kerja, serta ketergantungan
pada operasi kerja lainnya yang tujuannya untuk memudahkan pengontrolan dan
perencanaan kegiatan yang terkait di dalamnya, adapun tanda yang dipakai dalam
b. Tanda panah menunjukkan ketergantungan dan urutan proses operasi. Hal ini
operasi yang ada di pangkal panah berarti mendahului operasi kerja yang ada
2. Assemble Product
dimana, setiap work station memberkan proses tertentu hingga selesai menjadi
ataupun kegiatan operasi yang selanjutnya akan dikerjakan. Selisih atau perbedaan
antara Cycle time (CT) dan Stasiun Time (ST), atau CT dikurangi Stasiun Time
Keterangan:
LE= ∑ Wb x100%
(K) (CT)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode keseimbanagn lintsan terdiri dari: metode bobot posisi, metode pendekatan wilayah,
Tujuan keseimbaga lintasan yaitu: untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancer
dalam rangka memperoleh utilisasi yag tinggi atas fasilitas ,tenaga kerja,dan peralatan
melalui penyimbanganganwaktu kerja antar work station, du=imana setiapa elemen tugas
dalsm suatu kegiatan produk dikelompokan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja
yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik.
Sertianartidefinisidari.blogspot.com/2017/10/arti-tujuan-serta- -line-balancing.html
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/284/BAB%202.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01166-TI%20Bab2001.pdf