LANDASAN TEORI
II-1
II-2
lintasan produksi, artinya terdapat keseimbangan kapasitas antara mesin yang satu
dengan yang lain atau stasiun kerja yang satu dengan yang lain (Bedworth, 1987).
Keseimbangan adalah persamaan kapasitas atau pengeluaran dari setiap
operasi berikutnya dalam suatu urutan lintasan. Sedangkan lintasan produksi adalah
suatu rangkaian urut-urutan proses pengerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan
produk atau jasa (Buffa, 1996).
Keseimbangan lintasan meliputi seleksi kombinasi yang trdapat dari elemen-
elemen kerja untuk dilaksanakan pada setiap stasiun kerja. Tujuannya adalah untuk
meminimalkan input tenaga kerja yang dibutuhkan dan investasi fasilitas atau untuk
mendapatkan sejumlah output, tujuan secara umum adalah (Dilworth, 1986):
minimisasi jumah stasiun kerja (pekerja) yang dibutuhkan untuk mencapai waktu
siklus tertentu dan minimisasi waktu siklus (maksimal laju atau tingkat output).
Waktu siklus adalah waktu total yang digunakan untuk mengubah input
menjadi output. Waktu siklus tediri dari dua komponen, yaitu waktu proses
(processing time) dan penundaan waktu (nonprocessing time). Waktu proses
(processing time) mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi output.
Penundaan waktu (nonprocessing time) mencakup aktivitas seperti menunggu
(waiting), menyimpan (storing) dan aktivitas-aktivitas ini biasanya diklasifikasikan
sebagai bukan nilai tambah (Anonim, 2013).
Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang
dilakukan pada setiap stasiun kerja. Keseimbangan lini dapat melakukan dua hal
dasar yang biasa terjadi yakni mencari minimisasi jumlah stasiun setelah diberikan
waktu siklus, atau mencari minimisasi waktu siklus berdasarkan jumlah stasiun
kerja yang diberikan (Bedworth, 1987).
Permasalahan keseimbangan lintasan paling banyak pada proses perakitan
dibandingkan pada proses pabrikasi. Pabrikasi dari sub komponen-komponen
biasanya memerlukan mesin-mesin berat dengan siklus panjang. Ketika beberapa
operasi dengan peralatan yang berbeda dibutuhkan secara proses seri, maka
terjadilah kesulitan dalam menyeimbangkan panjangnya siklus-siklus mesin,
sehingga utilisasi kapasitas menjadi rendah. Pergerakan terus-menerus
kemungkinan besar dicapai dengan operasi-operasi perakitan yang dibentuk secara
manual ketika beberapa operasi dapat dibagi-bagi menjadi tugas-tugas kecil dengan
II-3
cepat. Konsep dari metode Ranked Positional Weight, menentukan jumlah stasiun
kerja minimal dan melakukan pembagian task ke dalam stasiun kerja dengan cara
memberikan bobot posisi kepada setiap task sehingga semua task telah ditempatkan
kepada sebuah stasiun kerja. Bobot setiap task ke-i dihitung sebagai waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan task ke-i ditambah dengan waktu untuk mengeksekusi
semua task yang akan dijalankan setelah task ke-i tersebut.
Region Approach atau Kalbridge and Wester
Metode Kilbridge Wester adalah metode yang dirancang oleh M.Kilbridge
dan L.Wester sebagai pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan
keseimbangan lini. Metode ini, dilakukan pengelompokan task-task ke dalam
sejumlah kelompok yang mempunyai tingkat keterhubungan yang sama.
3. Analytic
Metode Analytic atau matematis adalah metode berdasarkan perhitungan
kuaitatif yang termasuk metode ini adalah Branch and Bound. Akan tetapi menurut
(Purnomo, 2004) menyatakan bahwa penyeimbangan lini perakitan dapat diakukan
metode:
Kibridge-wester heuristic
Helgesn-birnie
Moodie young
Immediate updater First-fit Heuristic
Rank and assign heuristic.
Dari metode-metode diatas umumnya banyak menggunakan metode
Kibridge-wester heuristic, Helgesn-birnie dan Moodie young.
2.4 Istilah-Istilah dalam Line Balancing
Di dalam line balancing terdapat istilah-istilah yang sering digunakan. Istilah-
istilah dalam keseimbangan lini antara lain:
1. Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu maksimum yang boleh digunakan untuk masing-
masing stasiun kerja untuk menyelesaikan sekelompok atau serangkaian pekerjaan
pada satu unit produk. Waktu siklus suatu lini dapat ditentukan berdasarkan waktu
stasiun kerja yang paling lama.
II-6
2. Presedence Diagram
Presedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaian
menggunakan metode keseimbangan lintasan. Precedence diagram sebenarnya
merupakan gambaran secara grafis dari urutan operasi kerja, serta ketergantungan
pada operasi kerja lainnya yang tujuannya untuk memudahkan pengontrolan dan
perencanaan kegiatan yang terkait di dalamnya. Adapun tanda yang dipakai dalam
precedence diagram adalah:
a) Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor di dalamnya untuk
mempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi.
b) Tanda panah menunjukkan ketergantungan dan urutan proses operasi. Dalm
hal ini, operasi yang ada di pangkal panah berarti mendahului operasi kerja
yang ada pada ujung anak panah.
c) Angka di atas simbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untuk
menyelesaikan setiap proses operasi.
3. Balance Delay
Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang
dihasilkan dari waktu mengganggur sebenarnya yang disebabkan karena
pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-stasiun kerja.
4. Efisiensi lini
Line efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan
siklus dikalikan jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi stasiun kerja dibagi
jumlah stasiun kerja. Efisiensi lini merupakan tingkat efisisensi stasun kerja rata-
rata pada suatu lini perakitan. Semakin mendekati waktu siklus, maka efisiensi
suatu lini semakin bagus.
5. Work Station
Work station merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses perakitan
dilakukan.