Anda di halaman 1dari 13

Keseimbangan Lintasan Produksi (Line Balancing)

Dosen Pembimbing:
Ir.Amri.,Mt

Nama Kelompok 7 :

1. Putri Intan Mai Sarah (160130198)


2. Kiflaini (180130036)
3. Cut Irna (180130037)
4. Evi Illah Wahyuni (180130038)
5. Urfan Wahyan Wahid (180130039)
6. M.Saptariawan (180130040)
Pengertian Keseimbangan Lintasan

Keseimbangan Lintasan atau lebih dikenal dengan istilah


LINE BALANCING adalah strategi produksi untuk
menyeimbangkan waktu dan beban kerja di sejumlah proses
yang saling berhubungan dalam suatu lini produksi sehingga
tidak terjadi kemacetan proses ataupun kapasitas yang
berlebihan. Waktu dan beban kerja di setiap stasiun perakitan
harus dikendalikan sesuai dengan waktu siklus yang ditentukan,
kemacetan (terlalu lama) proses pada produksi ataupun
kapasitas berlebihan (terlalu cepat) pada proses produksi yang
saling berhubungan akan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan manufaktur yang bersangkutan. Kelebihan kapasitas
yang menyebabkan menganggurnya mesin maupun tenaga kerja
biasanya disebut dengan istilah “idle” dalam produksi.
Untuk memastikan keseimbangan lintasan yang
optimal, tugas atau beban kerja untuk setiap stasiun kerja
harus memiliki jumlah kerja yang hampir sama waktunya
untuk dikerjakan serta tidak boleh melebihi waktu siklus
stasiun kerja yang telah ditentukan. Lini Produksi harus
dirancang secara efektif dan tugas-tugas perlu
didistribusikan diantara pekerja, mesin dan stasiun kerja
untuk memastikan setiap segmen lini dalam proses
produksi dapat dipenuhi dalam kerangka waktu dan
kapasitas produksi yang tersedia.
Manfaat Keseimbangan
Lintasan

Line Balancing merupakan salah satu faktor penting


dalam menjalankan produksi. Adapun manfaat dari Line
Balancing atau Keseimbangan Lini ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan efisiensi proses (improve process efficiency).
2. Menghindari waktu pada proses atau stasiun yang
menganggur (reduce idle time).
3. Mengurangi waktu proses secara keseluruhan (reduce total
processing time).
4. Meningkatkan rasio pencapaian target produksi (Increase
production rate).
5. Meningkatkan profit (increase profit)
6. Mengurangi pemborosan dan biaya-biaya yang tidak
diperlukan (Reduce waste and unnecessary cost).
Cara penggunaan Line Balancing

Berikut ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk


menyeimbangkan lintasan produksi atau Line Balancing yaitu :

1.Mengetahui Takt Time setiap Stasiun Kerja


Langkah pertama dalam Line Balancing adalah mengetahui Takt
Time untuk setiap Stasiun Kerja. Kita perlu mengetahui tingkat
permintaan pelanggan dan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu proses.
Rumus yang digunakan untuk menghitung Takt Time adalah :
T = Ta / D
Dimana :
T = Takt Time
Ta = Time Available (Waktu kerja bersih yang tersedia)
D = Demand (Permintaan Pelanggan)
2. Membuat Rincian Proses
Untuk memastikan keseimbangan, sangat penting untuk
memahami hubungan dan urutan antara berbagai tugas dalam
suatu proses. Membuat rincian proses mengidentifikasikan
hubungan dan urutan diantara proses-proses yang berkaitan

3. Memahami Waktu yang dibutuhkan pada setiap Kegiatan


Proses
Setelah membuat rincian proses, kita perlu memahami waktu
yang dibutuhkan pada setiap stasiun kerja atau kegiatan proses.
Setiap rincian proses harus diketahui waktu pengerjaan dan
kemudian dijumlahkan menjadi Total Cycle Time atau Total
Waktu Siklus pada Stasiun Kerja yang bersangkutan. Kita dapat
menyajikannya dalam bentuk grafik agar jelas dan mudah dilihat.
4. Identifikasikan stasiun kerja yang memiliki selisih
Setelah mengetahui waktu kerja setiap stasiun kerja mana, langkah selanjutnya adalah
identifikasikan stasiun kerja mana yang memiliki selisih waktu dengan siklus waktu
yang ditetapkan, baik selisih waktu yang lebih tinggi maupun selisih waktu lebih
rendah.
Berdasarkan contoh diatas, dapat kita lihat bahwa proses di Operator 1, Operator 3
dan Operator 6 telah melebihi Takt Time yang ditentukan sedangkan Operator 2 dan
Operator 5 memiliki kapasitas yang berlebih atau jauh lebih rendah dari Takt Time
yang ditentukan. Oleh karena itu, kita, kita perlu melakukan analisis serta tindakan
untuk menyeimbangkannya.

5. Analisis dan Lakukan Tindakan Penyeimbangan


Setelah diidentifikasikan stasiun yang memiliki selisih waktu dengan waktu siklus yang
ditetapkan, lakukan tindakan penyeimbangan beban kerja sehingga total waktu siklus
stasiun kerja yang bersangkutan lebih rendah dari TOTAL SIKLUS WAKTU (Total Cycle
Time) Stasiun kerja yang ditentukan.

6. Evaluasi dan Pemantauan Hasil


Stasiun-stasiun kerja yang telah diseimbangkan proses dan tugasnya harus dievaluasi
dan dipantau hasilnya
Presedence Diagram
Presedence Diagram digunakan sebelum melangkah pada
penyelesaian menggunakan metode keseimbangan lintasan.
Presedence diagram sebenernya merupakan gambaran secara grafis
dari urutan operasi kerja, serta grafis dari urutan operasi kerja lainnya
yang tujuannya untuk memudahkan pengontrolan dan perencanan
kegiatan yang terkait didalamnya.
Adapun tanda yang dipakai dalam Presedence Diagram adalah :

1. Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor di dalamnya untuk


mempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi
2. Tanda panah menunjukkan ketergantungan dan urutan proses
operasi. Dalam hal ini operasi yang ada di pangkal panah berarti
mendahului kerja yang ada pada ujung anak panah.
3. Simbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu proses
Istilah-Istilah Dalam Line Balancing:

a. Waktu Menganggur (Idle Time)


Idle time adalah selisih atau perbedaan antara Cycle Time
(CT) dan Stasiun Time (ST), atau CT dikurangi ST. (Baroto, 2002).

Keterangan:
n = Jumlah stasiun kerja
Ws = Waktu stasiun kerja terbesar
Wi =Waktu sebenarnya pada stasiun kerja
i = 1,2,3,…,n
b. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay)

Balance Delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan


lintasan yang dihasilkan dari waktu mengganggur sebenarnya yang
disebabkan karena pengalokasian yang kurang sempurna di antara
stasiun-stasiun kerja. Balance Delay dapat dirumuskan sebagai berikut
(Baroto, 2002):

Keterangan:
D = Balance Delay (%)
n = Jumlah stasiun kerja
C = Waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja
∑ti = Jumlah semua waktu operasi
ti = Waktu operasi
c. Efisiensi Stasiun Kerja
Efisiensi stasiun kerja merupakan rasio antara waktu operasi tiap
stasiun kerja (Wi) dan waktu operasi stasiun kerja terbesar (Ws). Efisiensi
stasiun kerja dapat dirumuskan sebagai berikut (Nasution, 1999):

d. Efisiensi Lintasan Produksi (Line Efficiency)


Line Efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi
dengan siklus dikalikan jumlah stasiun kerja (Baroto, 2002) atau jumlah
efisiensi stasiun kerja dibagi jumlah stasiun kerja (Nasution, 1999).
Line Efficiency dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
STi = Waktu stasiun kerja dari ke-i
K = Jumlah stasiun kerja
CT = Waktu siklus
e. Smoothest Indeks
Smoothet Indeks merupakan indeks yang menunjukkan
kelancaran relatif dari penyeimbangan lini perakitan tertentu.

Keterangan:
ST max = Maksimum waktu di stasiun
STi = Waktu stasiun di stasiun kerja i

f. Work Station
Work Station merupakan tempat pada lini perakitan di
mana proses perakitan dilakukan. Setelah menentukan
interval waktu siklus, maka jumlah stasiun kerja yang efisien
dapat ditetapkan dengan rumus (Baroto, 2002):

Anda mungkin juga menyukai