Kelompok 2
Wanda Saputra
Yoes Firman
Sejarah pengecoran
Mencairkan logam
coran dibuat dari logam yang di cairkan, di tuang
kedalam cetakan, kemudian dibiarkan mendingin dan
membeku. sejarah pengecoran dimulai ketika orang
mengetahui bagaimana mencairkan logam dan
bagaimana membuat cetakan. Hal itu terjadi kira kira
tahun 4.000 sebelum masehi, sedangkan tahun yang
lebih tepat tidak diketahui orang.
Awal penggunaan logam oleh orang ialah ketika orang
membuat perhiasan dari emas dan perak tempaan, dan
kemudian membuat senjata atau mata bajak dengan
menempa, hal itu dimungkinkan karena logam terdapat
di alam dalam keadaan murni, sehingga dengan mudah
orang menempanya.
Cetakan
Telah dikatakan bahwa ketika pengecoran tembaga pertama
kali ditemukan di mesopotamia, logam cair dituang ke dalam
pasir, kemudian seperti halnya cara baru, di cara akal untuk
menuang logam cair ke dalam rongga kedalam batu. Bahan
batu tersebut adalah pasir, batu gamping atau serpetin yang
mau diolah, kadang dipergunakan tanah liat untuk
menguatkan.
Dan selanjutnya dicari cara agar mebuat coran berongga
dengan mempergunakan inti dibuat dari tanah lempung,
bubuk arang batu.
Definisi Pengecoran
Proses pengecoran logam (casting) adalah salah satu teknik
pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku
peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan yang
serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat.
Sebagai suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair
dan cetakan, pengecoran digunakan untuk menghasilkan bentuk
asli produk jadi. Dalam proses pengecoran, ada empat faktor
yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran,
yaitu :
1. Adanya aliran logam cair ke dalam rongga cetak.
2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan
dan pendinginan dari logam dalam cetakan.
3. Pengaruh material cetakan.
4. Pembekuan logam dari kondisi cair.
Pembekuan (solidification)
Pembekuan (solidifikasi) adalah transformasi logam cair kembali
ke bentuk padatnya. Bagi mayoritas bahan-bahan logam,
pembekuan adalah langkah awal dalam manufaktur dan
pembekuan juga merupakan sebuah proses dasar dalam
beberapa teknik penyambungan.
a. Logam murni
Kita dapat mengamati pembekuan logam murni dengan
memasukkan sebuah termokopel ke dalam larutan cair atau
leburan yang diisikan ke dalam sebuah krus (crucible) dan merekam
perubahan suhu dari waktu ke waktu.
Jika tidak ada panas yang diberikan, larutan cair lambat laun akan
mendingin dengan melepaskan kalor sensible atau energy internal
hingga pada suhu Tm bodi Kristal terkecil, inti (nuclei), terbentuk
pada beberapa titik dalam larutan cair.
b. Larutan Padat
Secara teknis logam yang paling penting bukanlah logam
murni, melainkan terdiri atas sejumlah unsur logam dan
non logam lainnya yang ditambahkan dengan sengaja
(unsur-unsur) paduan. Dalam kondisi yang baik, unsur
paduan dapat terdistribusi secara seragam dalam logam
dasar, membentuk sebuah larutan padat.
c. Sistem Euteknik
Suatu paduan yang memiliki komposisi tertentu (komposisi
eutektik) bila mengalami pendinginan sangat lambat, maka
pembekuan akan berlangsung pada temperatur konstan
(sama seperti logam murni).
Solidifikasi terarah :
Untuk mengurangi pengaruh shrinkage dapat dilakukan
dengan mengarahkan proses solidifikasi pada daerah
tertentu, dengan cara :
(a) Memasang riser (lihat gambar)
Riser (penambah) merupakan cadangan logam cair pada
cetakan yang berfungsi untuk mengimbangi penyusutan
(shrinkage) dalam pembekuan coran. Dengan memasang
riser, maka daerah yang mengalami solidifikasi awal berada
jauh dari sumber logam cair, sehingga shrinkage yang
mungkin terjadi berada pada riser itu sendiri.
To
Hf
Cl
=
=
Tp
V
=
=
=
P1 v
P2 v
h1 F1 h2 F2
2g
2g
2
1
2
2
Dimana :
h = ketinggian, cm (in)
P = tekanan pada cairan, N/cm2 (lb/in2)
= berat jenis, g/cm3 (lbm/in3)
v = kecepatan aliran, cm/sec (in/sec)
g = konstante percepatan gravitasi = 981 cm/sec2 (386 in/sec2)
F = kehilangan ketinggian akibat gesekan, cm (in).