Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK MATERIAL DAN KOROSI

“PERUNGGU”

Eni Tri Astuti NIM 141011008


Dian Wahyu Widiyati NIM 141011025
Muh.Yusuf Raharja NIM 141011039
Pengertian Perunggu?
Perunggu adalah logam campuran
antara tembaga dengan unsur kimia
lain, biasanya timah, walaupun bisa
juga dengan unsur – unsur lain
seperti fosfor, mangan, alumunium,
dan silikon.
Sejarah Perunggu
Sekitar 8.000 tahun lalu manusia menemukan cara
mengolah logam. Perunggu diperkirakan
ditemukan orang pertama kali secara tak sengaja
ketika mencampurkan sedikit timah dengan
tembaga. Zaman perunggu dimulai ketika rakyat di
desa dan di tempat kerja mulai memakai perunggu.
Salah satu daerah pertama yang membuat perunggu
adalah Sumeria di Mesopotamia, tempat kota
pertama dibangun.
Unsur – Unsur Yang Ada Dalam
Perunggu

Unsur Utama : Unsur Lain :


Tembaga
• Fosfor
• Mangan
Timah
• Alumunium
• Silikon
Sifat Perunggu
Sifat Fisik
 Titik lebur : 950 C
 Kuat tekan : 12000 psi (844 kg/cm2)
 Kuat tarik : 6000 psi (422 kg/cm2)
 Kuat geser : 900 psi (63 kg/cm2)
 Kekerasan : 80 shore D

Sifat Kimia
 Tahan terhadap korosi
 Tingkat kekerasan yang lebih tinggi
Sifat Tembaga
Sifat fisik :
Nomer atom: 29
Berat atom: 63,546
Titik lebur: 1.083 derajat Celsius
Titik didih: 2.567 derajat Celssius
Kekuatan tarik: mendekati 19.000 psi
Sifat kimia :

1) Tahan terhadap korosi


2) Pada suhu sekitar 300 °C dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu
yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I)
oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
3) Tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh
adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari
kompleks Cu(NH3)4+.
4) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen.
Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan
tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk
tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II)
klorida.
Sifat Timah
Sifat Fisik :
 Berat Atom :118,70999999999999
 Densitas :7.30 g/cm3
 Titik Didih :2602°C
 Titik Lebur : 231.97°C
 Kalor Jenis : 0.227 J/gK
 Kalor Uap : 295.80 kJ/mol
 Kalor Lebur : 7.029 kJ/mol
 Konduktivitas Panas : 0.666 W/cmK
Sifat Kimia :
Tahan karat ketika terkena air
Tidak tahan terkena asam dan alkali
Mudah larut dalam asam pekat dan
dalam larutan alkali panas
Timah juga bereaksi dengan unsur-unsur
halogen membentuk senyawa seperti
timah klorida dan timah bromida
Jenis Perunggu menurut Surdia dan
Chijiwa (1982)

1. Perunggu Timah (Tin Bronze)


2. Perunggu Fosfor
3. Perunggu Seng (Zn)
4. Perunggu Alumunium (Aluminium
Bronze)
5. Perunggu Silikon (Silikone Bronze)
Komposisi Jenis Perunggu dan Kegunaan
 Perunggu Timah : yaitu perunggu tuang dari Cu ditambah 10% , 14 % , atau 20
% Sn tanpa campuran tambahan lain. Biasanya digunakan untuk patung, senjata
canonn, dan alat-alat musik.
 Perunggu Fosfor : mempunyai 1,5 % - 10 % timah putih dan selain itu fosfor
dalam presentase yang sangat kecil yaitu 0,3 %. Biasanya digunakan untuk
batang-batang kawat, plat, dan pipa.
 Perunggu Seng (Zn) : perunggu tembaga timah dengan tambahan seng 2 – 7 %.
Digunakan untuk bantalan – bantalan ( campuran tuang ).
 Perunggu Aluminium : terdapat elemen aluminium (Al) sampai 9,8 % dimana
dalam produksi kadar aluminium antara 5 – 11 %. Dipakai untuk perlengkapan
kimia. Perunggu ini memiliki sifat yang kurang baik jadi jarang dipakai.
 Perunggu Silikon : mengandung 4 – 5 % Si, dan akan menambah daya tahan
terhadap asam. Perunggu ini merupakan perunggu yang mempunyai tahanan
parit dan kekerasan yang paling baik diantara perunggu yang lain. Digunakan
untuk tangki, bejana tekan, marine construction dan pipa tekan hidrolik.
Cara Pembuatan Perunggu
1. Proses Peleburan
 logam diletakkan di dalam wadah, dan dimasukkan
ke dalam tanur.
 Kemudian controller pemanasan diatur sesuai dengan
titik leleh perunggu( tergantung pada elemen
penyusunnya), +- 1000 C
 Setelah meleleh, diambil dari tanur, dan kemudian
dituangkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan.
II. Proses Pengecoran

a. pengecoran cetak
1. Teknik Cetakan Lilin (A Cire Perdue)
2. Teknik Cetakan Setangkup (Bivalve)

b. Pengecoran sentrifugal
1. Teknik Cetakan Lilin (A Cire Perdue)

 Teknik a Cire Perdue adalah teknik mengolah logam dengan


membuat model benda dari lilin.
 Lilin ini kemudian dibungkus dengan tanah liat yang di
atasnya diberi lubang.
 Tanah liat yang diberi lilin ini kemudian dibakar sehingga
lilin akan mencair dan keluar dari lobang yang telah dibuat.
 Bentuk rongga itu sama dengan bentuk lilin yang dibuat.
Jadilah tanah yang berongga itu menjadi cetakan yang ke
dalam di masukkan logam yang sudah mencair.
 Setelah dingin dan kental, tanah liat pembungkus itu
dihancurkan dan diperoleh benda yang dikehendaki dari
logam tersebut sesuai dengan cetakakannya.
 Cetakan demikian hanya dapat dipakai sekali dan hanya
untuk benda-benda kecil, seperti arca kecil, dan nekara.
2. Teknik Cetakan Setangkup (Bivalve)

 Teknik setangkup (bivalve) menggunakan dua cetakan yang


dapat ditangkupkan (dirapatkan).
 Cetakan tersebut diberi lubang pada bagian atasnya.
 Dari lubang itu dituangkan logam cair.
 Bila perunggu sudah dingin maka cetakan dibuka.
 Bila membuat benda berongga maka digunakan tanah liat
sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah tanah
liat itu dibuang.
 Cetakan ini dapat digunakan berkali-kali.
 Teknik cetakan setangkup biasanya untuk benda-benda yang
pejal atau tidak berongga.
Pengecoran Sentrifugal

Cetakan diputar dan logam cair dituangkan kedalamnya, sehingga


logam cair tertekan gaya sentrifugal dan kemudian membeku.
Proses penuangan dalam cetakan
Pengecoran Sentrifugal
Kegunaan Perunggu
 Kesenian/kebudayaan : sebagai alat musik seperti gong,
gamelan, dll. Serta untuk bahan dasar pembuatan patung.
 Kehidupan sehari-hari : sebagai perkakas yang digunakan
masyarakat pada zaman dahulu, tidak hanya
perkakas/gerabah tetapi ada juga senjata seperti kapak dan
keris.
 Industri, contohnya medali, nekara, hiasan perunggu,
bantalan, piting pipa, mur poros dan roda gigi cacing, baling-
baling kapal.
Cara Perawatan Perunggu
1. Jauhkan benda perunggu dari panas berlebihan.
2. Bersihkan benda perunggu dengan sesuatu yang
lembut.
3. Gunakan sabun mandi untuk bayi yang mengandung
ph seimbang bagi kulit sebagai pembersih.
4. Gunakanlah wax untuk hasil terbaik.
5. Jangan menggunakan pelarut untuk membersihkan
perunggu.
6. Gunakan buah bekatul bila anda suka cara
tradisional.
Sekian…
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai