Anda di halaman 1dari 1

Pertanyaan

1. Mengapa didalam proses Indirect menggunakan katalis Fe dan mengapa dalam Brown
Coal Liqufaction menggunakan pelarut (solven) berupa NaCO3? Adakah katalis lain yang
dapat digunakan? (Indah Yolanda)
Jawab:
Karena katalis Fe (besi) berguna untuk mempercepat pemecahan ikatan karbon
monoksida (CO) dari hasil Syngas sehingga atom Hidrogen dapat mengikatnya untuk
membentuk rantai paraffin. Katalis yang digunakan didalam proses Indirect tidak hanya
Fe, namun ada pula katalis berupa Nikel (Ni), Cobalt (Co) dan Ruthenium (Ru). Setiap
katalis-katalis yang ada terdapat harganya masing-masing, dimana harga untuk katalis Fe
paling murah dibandingkan katalis lainnya.
Sedangkan pelarut didalam Brown Coal Liquifaction menggunakan Natrium Karbonat
(NaCO3) ialah untuk membentuk crude oil yang mereaksikan pelarut, syngas terhadap
slurry (batubara + oil) dengan reaksi sebagai berikut:
Na2CO3 + H2 + 2CO
2HCOONa + CO2
2C6H10O5 + 2HCOONa
2C2H10O4 + H2O + CO2 + Na2CO3

2. Mengapa didalam Brown Coal Liquifaction dilakukan pemanasan pada pre heater dan
apa pengaruhnya? (Dea Anggraeni)
Jawab:
Pemanasan yang dilakukan pada pre heater ini merupakan pre treatment atau perlakuan
awal yang bertujuan untuk menaikkan suhu dari slurry hingga 300 oC sebelum masuk
kedalam reaktor, karena reaktor beroperasi pada suhu >300 oC sehingga hal ini dapat
mengurangi beban kerja dari reaktor untuk menaikkan suhu dari slurry.

3. Jelaskan kelima proses yang terjadi didalam reaktor pada Brown Coal Liqufaction?
(M. Ridho Fitriyanto)
Jawab:
Pada dasarnya kelima proses yang ada pada dalam reaktor ialah urutan proses dalam
pembentukan sintetik oil, dimana proses pertama dilakukan cracking atau pemotongan
rantai yang panjang dari crude oil yang didapat dari pencairan batubara menjadi rantai
yang pendek, lalu ada pula hidrolisis bahan biomassa berupa slurry dimana selulosa dan
hemiselulosa menjadi glukosa. Setelah itu terdapat proses hidrogenasi atau penambahan
atom Hidrogen (H+) yang berguna untuk mengelompokkan gugus yang ada, dimana
apabila terdapat gugus rantai yang kekurangan atom H+ maka gugus tersebut akan
ditambahkan atom H+ sehingga rantai tersebut mengarah pada gugus fungsional dengan
rasio yang sesuai dengan komposisi bahan bakar seperti kerosin dan gasoline.

Anda mungkin juga menyukai